Anda di halaman 1dari 22

By Iin Arianti

Dalam kegiatan proyek konstruksi terdapat suatu


proses yang mengolah sumberdaya proyek
menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan.
Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan
tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Manajemen proyek mempunyai kewajiban untuk
mengkoordinir semua pihak yang terlibat dalam
proyek konstuksi tersebut, sehingga tujuan proyek
konstruksi tersebut dapat tercapai dengan baik dan
semua pihak secara optimal mendapatkan hal-hal
yang menjadi sasaran mereka untuk terlibat dalam
proyek tersebut.
Usaha-usaha untuk mewujudkan sebuah
bangunan diawali dari tahap ide hingga tahap
pelaksanaan. Pihak-pihak yang terlibat dalam
proyek konstruksi dari fase perencanaan sampai
dengan pelaksanaan dapat dikelompokan menjadi
tiga pihak, yaitu : pihak pemilik proyek / owner I
prinsipal / employer /client / bouwheer; pihak
perencana / designer dan pihak kontraktor /
aannemer.
Orang/badan yang membiayai, merencanakan, dan
melaksanakan bangunan tersebut disebut unsur-unsur
pelaksana pembangunan. Masing-masing unsur
tersebut mempunyai tugas, kewajiban, tanggung
jawab, dan wewenang sesuai dengan posisinya masing-
masing. Dalam melaksanakan kegiatan perwujudan
bangunan, masing-masing pihak (sesuai dengan
posisinya) saling berinteraksi satu sama lain sesuai
dengan hubungan kerja yang telah ditetapkan.
Koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam
perencanaan, pelaksanaan proyek konstruksi
merupakan kunci utama untuk meraih kesuksesan
sesuai dengan tujuannya.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi adalah
sbb:
1. Pemilik Proyek (owner)
2. Konsultan terdiri dari : konsultan perencana dan
konsultan pengawas
3. Kontraktor
4. Pemasok (suplier)
5. Institusi Keuangan
6. Lembaga internal
7. Badan pemerintahan
8. Lembaga pelayanan
9. Tenaga kerja
10. Masyarakat
11. Manager lapangan (site manager)
PEMILIK PROYEK
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna
jasa adalah orang / badan yang memiliki proyek
dan memberikan pekerjaan atau menyuruh
memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa
dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut.
Pengguna jasa dapat berupa perseorangan, badan
/ lembaga / instansi pemerintah maupun swasta.
Hak dan kewajiban pengguna jasa adalah:
• Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
• Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
• Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana
yang dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk
kelancaran pekerjaan.
• Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
• Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak
penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan sebuah bangunan.
• Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan dengan cara menempatkan atau menunjuk
suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama
pemilik.
• Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
• Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah
selesai dilak-sanakan oleh penyedia jasa jika
produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.

Wewenang pemberi tugas adalah:


• Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada
masing-masing kontraktor.
• Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak
dengan cara mem-beritahukan secara tertulis
kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal di luar
kontrak yang ditetapkan.
KONSULTAN
Pihak/badan yang disebut sebagai konsultan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: konsultan perencana
dan konsultan pengawas. Konsultan perencana dapat
dipisahkan menjadi beberapa jenis berdasarkan
spesialisasinya, yaitu: konsultan yang menangani
bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan
elektrikal, dan lain sebagainya. Berbagai jenis bidang
tersebut umumnya menjadi satu kesatuan yang
disebut sebagai konsultan perencana.
Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang / badan yang
membuat perencanaan bangunan secara lengkap baik
bidang arsitektur, sipil, maupun bidang lain yang
melekat erat dan membentuk sebuah sistem
bangunan. Konsultan perencana dapat berupa
perseorangan/perseorangan berbadan hukum / badan
hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan
pekerjaan bangunan.
Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah:
• Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri
dari gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-
syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.
• Memberikan usulan serta pertimbangan kepada
pengguna jasa dan pihak kontraktor tentang
pelaksanaan pekerjaan.
• Memberikan jawaban dan penjelasan kepada
kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas dalam
gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-syarat.
• Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan
perencanaan.
• Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang / badan yang
ditunjuk pengguna jasa untuk membantu dalam
pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
mulai dari awal hingga berakhirnya pekerjaan
pembangunan.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah:
 Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu
yang telah ditetapkan.
 Membimbing dan mengadakan pengawasan secara
periodik dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
 Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan
konstruksi serta aliran informasi antar berbagai
bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
 Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini
mungkin serta menghindari pembengkakan biaya.
 Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di
lapangan agar dicapai hasil akhir sesuai dengan yang
diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
 Menerima atau menolak material/peralatan yang
didatangkan kontraktor.
 Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari
peraturan yang berlaku.
 Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian,
mingguan, bulanan)
 Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan
tambah atau berkurangnya pekerjaan.
KONTRAKTOR
Kontraktor adalah orang/badan yang menerima
pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan
peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan.
Kontraktor dapat berupa perusahaan
perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah
badan hukum yang bergerak dalam bidang
pelaksanaan pekerjaan.
Hak dan kewajiban kontraktor adalah:
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
rencana, peraturan, dan syarat-syarat, risalah
penjelasan pekerjaan (aanvullings) dan syarat-syarat
tambahan yang telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
 Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan
oleh konsultan pengawas sebagai wakil dari pengguna
jasa.
 Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang
diwajibkan dalam peraturan untuk menjaga
keselamatan pekerja dan masyarakat
 Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan
harian, mingguan dan bulanan.
 Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang
telah diselesaikannya sesuai dengan ketetapan yang
berlaku.
Tugas
 Sebutkan definisi dan tanggungjawab dari berbagai
pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang
telah disebutkan.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai