Anda di halaman 1dari 6

No.

Dokumen K/IX/KAK/VIII/17/1189

No. Revisi 00

Tanggal Terbit 01 Agustus 2017


KABUPATEN
BOLAANG Halaman 1/6
MONGONDOW
UPTD PUSKESMAS Deddy Papene
DOLODUO NIP. 196412291986031015

KERANGKA ACUAN
PROGRAM KUSTA

A. Pendahuluan
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan permasalahan
yang sangat kompleks dan merupakan permasalahan kemanusian yang seutuhnya. Masalah
yang dihadapi pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah
psikososial sebagai akibat penyakitnya. dalam keadaan ini warga masyrakat berupaya
menghindari penderita. Sebagai akibat dari masalah-masalah tersebut akan mempunyai efek
atau pengaruh terhadap kehidupan penderita, karena masalah tersebut dapat mengakibatkan
penderita kusta menjadi tuna social, tuna wisma, tuna karya dan ada kemungkinan mengarah
untuk melakukan kejahatan atau ganguan dilingkungan masyarakat. program pemberantasan
penyakit menular bertujuan untuk mencegang penyakit, menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak lagi
mnjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit kusta adalah suatu penyakit menular yang
masih merupakan masalah nasional kesehatan masyarakat, dimana berapa daerah di
Indonesia prevalens rate masih tinggi dan masalah yang ditimbulkan sangat kompleks.
Masalah yang dimaksut bukan saja dari segi medis tetapi meluas sampai masalah social
ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan social. Pada umumnya penyakit kusta terdapat
di Negara yang sedang berkembang, dan sebagian besar penderitanya adalah dari golongan
ekonomi lemah. Hal ini sebagai akibat ketebatasan kemampuan Negara tersebut dalam
memberikan pelayanan memadai dibidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan soasial
ekonomi pada masyarakat.
Indonesia hingga saat ini merupakan salah satu Negara dengan penyakit kusta yang
tinggi. pada tahun 2013, indonesia menempati urutan ketiga setelah india dan berazil. Tahun

1
No. Dokumen K/IX/KAK/VIII/17/1189

No. Revisi 00

Tanggal Terbit 01 Agustus 2017


KABUPATEN
BOLAANG Halaman 1/6
MONGONDOW
UPTD PUSKESMAS Deddy Papene
DOLODUO NIP. 196412291986031015

3013, Indonesia memiliki jumlah kasus kusta baru sebanyak 16.856 kasus dan jumlah
kecacatan tingkat 2 diantara penderita baru sebanyak 9,86%( WHO,2013, penyakit kusta
merupakan salah satu dari delapan penyakit terabaikan yang masih ada di Indonesia, yaitu
filiariasis, kusta, prambusia, dengue, helminthiasis, schistosomiasis, rabies, dan taeniasis.
Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat dalam pembangunan di segala bidang
termasuk kesehatan, namun kusta sebagai penyakit kuno masih ditemukan.

B. Latar belakang
Hingga kini, kusta sering kali terabaikan. Meskipun kusta tidak secara langsung
termasuk ke dalam pencapaian millennium development goals (MDGs), namun terkait erat
dengan lingkungan yaitu sanitasis. Penggunaan air bersih dan sanitasis akan sangat
membantu penurunanan angka kejadian penyakit NTD. Beban akibat penyakit kusta bukan
hanya karena masih tingginya jumlah kasus yang ditemukan tetapi juga kecacatan yang
diakibatkannya, Indonesia sudah mencapai eliminasi di tingkat nasional.
Dampak sosial terhadap penyakit kusta ini sedemikian besarnya, sehingga
menimbulkan keresahan yang sangat mendalam. Tidak hanya kepada penderi sendiri,
keluarga, masrakat dan Negara. Hal ini yang mendasari konsep perilaku penerimaan
penderita terhadap penyakit nya, dimana untuk kondisi ini penderita masih banyak
mengagap bahwa penderita kusta merupakan penyakit menular, tidak dapat diobati, penyakit
keturunan, kutukan tuhan, dan menyebabakan kecacatan. Akibat anggapan yang salah ini
penderi kusta merasa putus asa sehingga tidak tekun untuk berobat hal ini dapat dibuktikan
dengan kenyataan bahwa penyakit kusta mempunyai kedudukan yang khusus diantara
penyakit-penyakit yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya lepropobiya (atau rasa
takut yang berlebihan terhadap kusta). Lepropobia ini timbul karna penderitat kusta yang
cacat sangat menakutakan

2
No. Dokumen K/IX/KAK/VIII/17/1189

No. Revisi 00

Tanggal Terbit 01 Agustus 2017


KABUPATEN
BOLAANG Halaman 1/6
MONGONDOW
UPTD PUSKESMAS Deddy Papene
DOLODUO NIP. 196412291986031015

C. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan Umum
Terlaksananya program kusta sesuai dengan masalah yang ada , sehingga dapat
meningkatkan penemuan secara dini penderita kusta baru dan bisa mengobati pasien kusta
secara baik dan maksimal.
Tujuan Khusus :
1) Mengupayakan peningkatan keterampilan petugas dalam mendetaksi suspect kusta.
2) Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarak dalam upaya deteksi dini kusta.
3) Mempertahankan keterampilan petugas kesehatan di unit pelayanan dalam tata laksana
pasien kusta. Terlaksananya pengembangan Desa Siaga melalui pertemuan
pemantapan tim Desa Siaga di Tingkat Kabupaten dan Pembinaan Forum Kesehatan
Desa (FKD).

D. Tata nilai program


1) Disiplin tanpa diawasi ( bekerja sesuai dengan tata tertib yang berlaku).
2) Tanggung jawab tanpa diminta (melakukan pekerjaan sesuai tupoksi dengan penuh
tanggung jawab).
3) Bekerja tanpa diperintah,( melakukan tupoksi masing2 tanpa di perintah atasan).
4) Pelayanan baik itu amanah,( melayani masarakat dengan sepenuh hati tanpa
diskriminasi).
E. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
no Kegiatan pokok Rincian kegiatan
1. Pemeriksaan kontak serumah 1. untuk pasien baru, kunjungan rumah dilakukan
sesegera mungkin.
2. Pemberian konseling sederhana dan pemeriksaan

3
No. Dokumen K/IX/KAK/VIII/17/1189

No. Revisi 00

Tanggal Terbit 01 Agustus 2017


KABUPATEN
BOLAANG Halaman 1/6
MONGONDOW
UPTD PUSKESMAS Deddy Papene
DOLODUO NIP. 196412291986031015

fisik. sasarannya adalah keluaraga yang tinggal


serumah dengan pasien dan tetangga sekitarnya.
3. Saat melakukan kunjungan, petugas diwajibkan
membawa kartu pasien, alat pemeriksaan, dan obat
MDT.
2. Pemeriksaan anak sekolah SD 1. Sebelum dilakukan pemeriksaan, terlebih dahulu
sederajat diberikan penyuluhan tentang kusta kepada siswa atau
guru.
2. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh siswa kelas 1 s/d
6.
3. pemeriksaan dilakukan oleh program kusta bekerja
sama dengan lintas program atau petugas kesehatan
lainnya yg sudah di sosialisasi kusta.
4. jumlah siswa yang diperiksa dan kasus baru yang
ditemukan dicatat.

F. Cara melaksanakan kegiatan


1) Ceramah dan diskusi
2) Pemeriksaan fisik,
3) Pembagian brosur dan leaflet,
4) Pemasangan banner di tempat-tempat strategis,
5) Monitoring dan evaluasi

G. Sasaran
1. Masyarakat
2. Sekolah dasar

4
No. Dokumen K/IX/KAK/VIII/17/1189

No. Revisi 00

Tanggal Terbit 01 Agustus 2017


KABUPATEN
BOLAANG Halaman 1/6
MONGONDOW
UPTD PUSKESMAS Deddy Papene
DOLODUO NIP. 196412291986031015

3. Lintas program
4. Lintas sektor
H. Sumber Dana
Pendanaan dalam kegiatan program kusta di biayai oleh dana Operasional Puskesmas.
I. Jadwal Pelaksanaan kegiatan

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN RENCANA SERAPAN ANGGARAN


Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Penyuluhan
pada
penderita

kusta dan
keluarga
penderita
Pemeriksaan
√ √
serumah
Sosialisasi
kusta untuk
√ √
petugas
kesehatan
Screening
kusta di √
masyarakat
*Sosialisasi √
kusta
kesekolah

5
No. Dokumen K/IX/KAK/VIII/17/1189

No. Revisi 00

Tanggal Terbit 01 Agustus 2017


KABUPATEN
BOLAANG Halaman 1/6
MONGONDOW
UPTD PUSKESMAS Deddy Papene
DOLODUO NIP. 196412291986031015

dasar dan
sekolah
lanjutan.
*Screening
kusta di
sekolah

J. Evaluasi pelaksanaan program akan dilakukan sebagai berikut :


evaluasi dilakukan setiap 2(dua) minggu sekali oleh programer kusta puskesmas terhadap
pelaksanaan kegiatan dimana hal yang dievaluasi adalah ketepatan waktu,baik pembukaan,
pengisian materi maupun penutupan dan partisipasi peserta yang tercermin dalam diskusi
yang aktif.

Mengetahui Doloduo, Januari 2017


Kepala Puskesmas Pelaksana Kegiatan

Deddy Papene I Wayan Susila, A.Md.Kep


Nip. 196422 9198603 1 015 NIP. 19801205 200501 100

Anda mungkin juga menyukai