Anda di halaman 1dari 5

D.

INTERVENSI

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
Risiko Ketidakefektifan Perfusi Setelah dilakukan asuhan keperawatan Cerebral perfusion promotion
Jaringan Otak selama ...x... jam tidak terjadi □ Konsultasi dengan dokter untuk
Faktor Risiko: peningkatan tekanan intra kranial menentukan parameter hemodinamik,
□ Agens farmaseutikal
dengan kriteria hasil : dan mempertahankan hemodinamik
□ Aterosklerosis aortic
□ Baru terjadi infark miokardium NOC : dalam rentang yg diharapkan
□ Diseksi arteri
Tissue Perfusion: Cerebral □ Monitor MAP
□ Embolisme
□ Endocarditis infektif □ Tekanan darah (sistolik dan □ Berikan agents yang memperbesar
□ Fibrilasi atrium
diastolik) dalam batas normal volume intravaskuler misalnya
□ Hiperkoleterolimia
□ MAP dalam batas normal
□ Hipertensi (koloid, produk darah, atau kristaloid)
□ Sakit kepala berkurang/hilang
□ Kardiomiopati dilatasi
□ Tidak gelisah □ Konsultasi dengan dokter untuk
□ Katup prostetik mekanis
□ Tidak mengalami muntah
□ Koagulasi intravascular mengoptimalkan posisi kepala (15-30
□ Tidak mengalami penurunan
diseminata derajat) dan monitor respon pasien
kesadaran
□ Koagulapati (mis. Anemia sel
terhadap pengaturan posisi kepala
sabit)
□ Berikan calcium channel blocker,
□ Masa prothrombin abnormal
□ Masa trombaplastin parsial vasopressin, anti nyeri, anti coagulant,
abnormal anti platelet, anti trombolitik
□ Miksoma atrium
□ Monitor nilai PaCO2, SaO2 dan Hb
□ Neoplasma otak
□ Penyalahgunaan zat dan cardiac out put untuk menentukan
□ Segmen ventrikel kiri akinetic
status pengiriman oksigen ke jaringan
□ Sindrom sick sinus
□ Stenosis carotid
□ Stenosis mitral
□ Terapi trombolitik
□ Tumor otak (mis. Gangguan
serebrovaskular, penyakit
neurologis, trauma, tumor)
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan Analgesic Administration
Batasan Karakteristik selama ...x….. jam diharapkan nyeri □ Tentukan lokasi, karakteristik,
□ Bukti nyeri dengan berkurang dengan kriteria hasil : kualitas, dan derajat nyeri sebelum
menggunakan standar daftar NOC: pemberian obat
periksa nyeri untuk pasien Pain Level □ Cek riwayat alergi terhadap obat
yang tidak dapat □ Melaporkan gejala nyeri □ Pilih analgesik yang tepat atau
mengungkapkannya (mis., berkurang kombinasi dari analgesik lebih dari
□ Melaporkan lama nyeri
Neonatal Infant Pain Scale, satu jika diperlukan
berkurang
Pain Assesment Checklist for □ Tentukan analgesik yang diberikan
□ Tidak tampak ekspresi wajah
Senior with Limited Ability to (narkotik, non-narkotik, atau
kesakitan
Communicate) □ Tidak gelisah NSAID) berdasarkan tipe dan
□ Diaphoresis □ Respirasi dalam batas normal
keparahan nyeri
□ Dilatasi pupil
(dewasa: 16-20 kali/menit)
□ Ekspresi wajah nyeri (mis., □ Tentukan rute pemberian analgesik
mata kurang bercahaya, dan dosis untuk mendapat hasil
tampak kacau, gerakan mata yang maksimal
berpencar atau tetap pada satu □ Pilih rute IV dibandingkan rute IM
focus, meringis) untuk pemberian analgesik secara
□ Focus menyempit (mis.,
persepsi waktu, proses berfikir, teratur melalui injeksi jika
interaksi dengan orang dan diperlukan
lingkungan) □ Evaluasi efektivitas pemberian
□ Focus pada diri sendiri
analgesik setelah dilakukan injeksi.
□ Keluhan tentang intensitas
Selain itu observasi efek samping
menggunakan standar skala
pemberian analgesik seperti depresi
nyeri (mis., skala Wong-Baker
pernapasan, mual muntah, mulut
FACES, skala analog visual,
kering dan konstipasi.
skala penilaian numerik)
□ Keluhan tentang karakteristik □ Monitor vital sign sebelum dan
nyeri dengan menggunakan sesudah pemberian analgesik
standar isntrumen nyeri (mis., pertama kali
McGill Pain Questionnaire,
Brief Pain Inventory)
□ Laporan tentang perilaku
nyeri/perubahan aktivitas
(mis., anggota keluarga,
pemberi asuhan)
□ Mengekspresikan perilaku
(mis., gelisah, merengek,
menangis, waspada)
□ Perilaku distraksi
□ Perubahan pada parameter
fisiologis (mis., tekanan darah,
frekuensi jantung, frekuensi
pernafasan, saturasi oksigen,
dan endtidal karbon dioksida
(CO2))
□ Perubahan posisi untuk
menghindari nyerii
□ Perubahan selera makan
□ Putus asa
□ Sikap melindungi area nyeri
□ Sikap tubuh melindungi
Faktor yang berhubungan :
□ Agens cedera biologis (mis.,
infeksi, iskemia, neoplasma)
□ Agens cedera fisik (mis.,
abses, amputasi, luka bakar,
terpotong, mengangkat berat,
prosedur bedah, trauma,
olahraga berlebihan)
□ Agens cedera kimiawi (mis.,
luka bakar, kapsaisin, metilen
klorida, agens mustard)

Anda mungkin juga menyukai