Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
OLEH
AMBAR WAHYUNI
1112016300048
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
8. Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk
dijadikan sample data penulis.
9. Keluarga besar tercinta, terutama kedua orangtua Bapak Suyono, Ibu Sutirah,
dan adik semata wayang M.Amri Ramadhan, yang selalu memberikan kasih
sayang, doa, dukungan dan semangat kepada penulis. Semoga Bapak, Mama
dan Adik selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
10. Sahabat kosan solihah (Ka Anis Ermayani S.Pd, Ka Miftahul Jannah S.Pd,
Sulastri C.S.Ak, dan Ika Nurhakiki C.S.Hum) yang sudah memberi semangat,
dukungan dan keceriaan serta menjadi tempat curahan hati penulis selama
penyusunan skripsi
11. Sahabat sekolah tersayang Nuke Septiani, Tutut Windasari, serta Charlie
Angel yang senantiasa setia menjadi pengingat dikala penulis down.
12. Keluarga besar Racana Fatahillah Nyi Mas Gandasari Pramuka UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan keluarga serta pengalaman
berharga selama kuliah
13. Keluarga besar Kahfi BBC Motivator School yang selalu memberikan
motivasi dan nasihat kepada penulis, mengingatkan tentang time line control
sebagai seorang Motivator untuk semangat menyelesaikan tugas akhir ini
14. Teman seperjuangan saat skipsi, Ida Ayu Sakinah, S.Pd, Binti Sholihah, S.Pd,
Assifa Fauziah,S.Pd, Iis Isnawati,S.Pd, Kania Gita Leksana, S.Pd, Nia
Yusniawati, S.Pd, yang selalu saling menyemangati.
15. Kakak-kakak ter-care Sayuthi Atman Said,.M.Pd, Linear Addien,.S.T,
Gangsar Widyanto,.S.I, Arif S.Pd, yang selalu memberikan semangat,
bantuan, dukungan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika angkatan 2012. Terimakasih
atas kebersamaan dan bantuannya selama ini baik langsung maupun tidak
langsung.
Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat berdoa mudah-
mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan dan doa yang telah
iv
diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia
dan akhirat, Amin yaa Robbal „alamin.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan dan masih belum mendekati sempurna. Oleh karena itu, peneliti
secara terbuka menerima segala saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak sangat dibutuhkan. Walaupun demikian, penulis masih berharap semoga
skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
Ambar Wahyuni
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………… i
ABSTRACT …………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………... viii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………...... 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………. 5
C. Pembatasan Masalah ………………………………………. 5
D. Perumusan Masalah ………………………………………. 6
E. Tujuan Penelitian …………………………………………. 7
F. Manfaat Penelitian ………………………………………... 7
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN DAN
KERANGKA BERFIKIR …………………………………. 9
A. Kurikulum……. …………………………………………. 9
B. Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan……………… 13
a) Macam-macam evaluasi ……………………………….. 14
b) Standar Kompetensi Lulusan …………………………... 15
c) Pertanyaan Tes …………………………………………. 18
d) Ujian Nasional …………………………………………. 19
C. Taxonomi Bloom ………………………………………….. 21
D. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………. 26
E. Kerangka Berfikir ………………………………………. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………. 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………… 29
B. Metode Penelitian……….…………………….……… 29
vi
C. Subjek Penelitian ……………………………………... 30
D. Teknik Pengambilan Data ………………………………. 30
E. Instrumen Penelitian …………………………………….. 31
F. Uji Keabsahan …………………………………………… 33
G. Teknik Analisis Data ……………………………………. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………… 37
A. Hasil Penelitian ………………………………………….. 37
1. Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika
Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi …………… 37
2. Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika
Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan ………. 40
3. Proporsi Penyebaran Soal Ujian Nasional Fisika
Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan …………. 51
4. Kesesuaian Soal Ujian Nasional Fisika SMA
dengan Standar Kompetensi Lulusan ……………... 61
5. Kategori Proses Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika
SMA tahun 2016 dan 2017 ………………………… 69
B. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………….... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………. 83
A. Kesimpulan …………………………………………………. 83
B. Saran ……………………………………………………….. 83
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 4.5 Proporsi jumlah Soal Ujian Nasional (UN) Fisika
SMA tahun 2016. Berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan (kompetensi) ………………….……………. 51
Tabel 4.6 Proporsi jumlah Soal Ujian Nasional (UN) Fisika
SMA tahun 2017. Berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (kompetensi)…… …………… 56
Tabel 4.7 Proporsi Kesesuaian Soal Ujian Nasional (UN) Fisika
SMA tahun 2016. Berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan (kompetensi)……………………………….. 61
Tabel 4.8 Proporsi Kesesuaian Soal Ujian Nasional (UN)
Fisika SMA tahun 2017. Berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (kompetensi)……………….… 65
Tabel 4.9 Proporsi Ketegori Proses Kognitif Taksonomi
Bloom Revisi pada Soal Ujian Nasional (UN)
Fisika tahun 2016…………………………………… 70
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.2.
2
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 25 ayat 4., h. 19
1
2
3
Ibid., h.18.
4
Firdaus, “Akreditasi Terhadap Kinerja Pendidikan Hasil Ujian Nasional Madrasah”.
Jurnal Evaluasi Pendidikan. Vol.2, N0. 1. 2011, h.7.
5
Edi Subkhan. Pendidikan Kritis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016. Hal 117.
6
https://www.radarbanten.co.id/nilai-rata-rata-un-sma-di-provinsi-banten-tinggi/
3
7
E.Mulyasa. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 22.
4
8
Nana, Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 22.
9
Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Pengantar Evalusi Pendidikan ,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 160.
10
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning, Teaching, and
Assessing. Secon Edition. (United State: logman, 2001), p.5.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Soal UN fisika Kota Tangerang Selatan belum banyak mengukur aspek
kognitif tingkat tinggi
2. Belum diketahuinya informasi mengenai peningkatan aspek kognitif yang
dikembangkan dalam soal Ujian Nasional Fisika SMA dalam 2 tahun
terakhir.
3. Belum diketahuinya kesesuaian soal Ujian Nasional berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan.
11
Nanang Fattah. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 146.
6
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini lebih fokus dan tidak menyimpang
dari maksud dan tujuan peneliti, maka peneliti membatasi masalah penelitian
sebagai berikut:
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah
yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah proporsi dimensi kognitif soal UN Fisika SMA tahun 2016 dan
tahun 2017 ? apakah terdapat peningkatan ?
3. Bagaimanakah proporsi penyebaran soal UN fisika SMA tahun 2016 dan tahun
2017 pada SKL ?
4. Bagaimana kesesuaian soal UN fisika SMA pada tahun 2016 dan 2017 dengan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)?
7
5. Bagaimana proporsi kategori kognitif soal UN fisika SMA tahun 2016 dan
tahun 2017 ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peningkatan proporsi dimensi kognitif soal UN Fisika SMA
tahun 2016 dan tahun 2017
2. Mengetahui gambaran proporsi dimensi kognitif soal UN fisika SMA tahun
2016 dan tahun 2017 pada SKL
3. Mengetahui proporsi penyebaran soal UN fisika SMA tahun 2016 dan tahun
2017 pada SKL
4. Mengetahui kesesuaian soal UN fisika SMA pada tahun 2016 dan 2017
dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)?
5. Mengetahui proporsi kategori kognitif soal UN fisika SMA tahun 2016 dan
tahun 2017 ?
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Kesempatan untuk memberikan kontribusi pada dunia pendidikan khususnya
daerah Tangerang Selatan mengenai kualitas soal Ujian Nasional yang
dijadikan tes evaluasi pemerintah
2. Bagi Kebijakan Pemerintah
Harapan besar penelitian ini bisa dijadikan salah satu pertimbangan dalam
merumuskan dan mengembangkan soal ujian dengan melibatkan jenjang
kognitif yang lebih kompleks atau paling tidak setara dengan tujuan
pembelajaran yang menjadi standar penilaian dalam UN.
3. Bagi Guru
Menambah wawasan mengenai dimensi kognitif pada soal yang terkait pada
SKL, agar bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran dan untuk mempersiapkan
siswa menghadapi UN yang lebih baik
8
4. Bagi Penerbit
Memiliki gambaran membuat buku teks yang materinya sesuai dengan SKL
yang menjadi tuntutan
5. Bagi Lembaga Bimbingan Belajar
Mengetahui pertanyaan tes yang sesuai dengan SKL, agar latihan persiapan
UN lebih fokus pada soal-soal tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN,
KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teoritis
A. Kurikulum
15
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008 “Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)” h. 8.
9
10
Hal ini sesuai dengan rumusan pengertian kurikulum seperti yang tertera
dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :
"Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tu 10 juan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu". Dalam
panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah yang dikeluarkan oleh BSNP, pengertian kurikulum yang
digunakan mengacu pada pengertian seperti yang tertera dalam UU tersebut.
Secara lebih jelas dikatakan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.17
a. Peranan Konservatif.
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih
16
Ibid., h. 9
17
Ibid., h. 10
18
Ibid., h. 12
11
relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa.
Dengan demikian, peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan
kurikulum, yang berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat
mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya
merupakan proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu mempengaruhi dan
membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan
masyarakatnya.
b. Peranan Kreatif.
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan
sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum
harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan
semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-
pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang
dibutuhkan dalam kehidupannya.
c. Peranan Kritis dan Evaluatif.
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan
budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga
pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan
kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi
pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan
budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi,
melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya
serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Da 13 lam hal ini,
kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Nilai-
nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini
dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.
Ketiga peranan kurikulum di atas tentu saja harus berjalan secara seimbang dan
harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak, akan terjadi
ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan kurikulum persekolahan
12
19
Ibid., h. 13
20
Ibid., h. 23
21
Ibid., h. 26
13
Secara harfiah keta evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam
bahasa Arab: al-Taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya
adalah value; dalam bahasa Arab: al-Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti;
nilai. Dengan demikian secara iharfiah, evaluasi pendidikan (educational
evaluation = al-Taqdir al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai: penelitian dalam
22
Ibid., h. 30
23
Paparan Mendikbud “Pengembangan Kurikulum 2013” Penyegaran Nara Sumber
Pelatihan Guru untuk Implementasi Kurikulum 2013 Jakarta, 26-28 Juni 2013
14
a. Macam-macam Evaluasi
Dalam perspektif kurikulum, evaluasi dibagi menjadi empat jenis, yaitu
“evaluasi reflektif, evaluasi rencana, evaluasi proses, dan evaluasi hasil”
(S.Hamid Hasan, 1998). Dalam evaluasi kurikulum, jenis evaluasi itu
menunjukkan dimensi kurikulum yang dievaluasi.27
1) Evaluasi reflektif memusatkan terhadap dimensi kurikulum sebagai ide. Jenis
evaluasi ini mengkaji tentang ide yang dikembangkan dan dijadikan landasan
bagi kurikulum. Ada beberapa kemungkinan pelaksanaan jenis evaluasi
reflektif, yaitu (a) pada waktu pertama kali ide dikemukakan, (b) pada waktu
terjadi proses deliberasi ketika suatu kurikulum sebagai rencana akan
dikembangkan oleh suatu tim, (c) pada waktu kurikulum sebagai rencana
telah selesai ditulis, atau (d) pada waktu kurikulum sebagai kegiatan sedang
dikembangkan
24
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), Cet.Ke-1, h. 1
25
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, Jakarta; Bumi Aksara, 2011,
Cet.Ke-5, h.1.
26
Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013 Cet ke-
5, h.14
27
Zaenal Arifin, ibid., h.33
15
28
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahu 2005 tetang Standar Nasional
Pendidikan BAB V tentang Standar Kompetensi Lulusan pasal 25
16
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut (pasal26)
Komponen kisi-kisi soal ujian nasional terdiri dari kompetensi dasar dan
indicator. Mengingat terlalu luasnya cakupan kompetensi dasar dan indicator yang
terdapat dalam kurikulum, maka dalam ujian nasional dilakukan pemiliham
kompetensi dasar dan indicator dengan memerhatikan kriteria berikut;32
a. Urgensi, yaitu kompetensi dasar atau indicator yang secara teoritis mutlak
harus dikuasai oleh peserta didik.
29
Nanang Fattah. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012., h.156
30
Ibid, h. 50
31
Ibid, h. 64
32
Ibid, h. 66
17
No SKL
b. Pertanyaan Tes
1. Pertanyaan Terkait Proses Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom merupakan salah satu taksonomi yang telah sejak lama
digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Pertanyaan juga dapat
diklasifikasikan dalam berbagai proses kognitif seperti yang dikemukakan
dalam taksonomi Bloom. Berikut merupakan pertanyaan berdasarkan
Taksonomi Bloom yang menyangkut ranah kognitif.33
a) Pengetahuan/ ingatan/ hafalan (knowledge)
Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali (recall)
atau mengenali kembali tentang nama, istilah, atau rumus dan sebagainya.
Dalam hal ini pengetahuan disebut juga dengan pengetahuan hafalan atau
untuk diingat.
b) Pemahaman (comprehension)
Pada jenjang ini siswa diharapkan tidak hanya mengetahui, mengingat tetapi
juga harus mengerti. Memahami berarti mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi dengan kata lain siswa dikatakan memahami
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dengan
menggunakan kata-katanya sendiri.
c) Aplikasi/Penerapan (application)
33
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.,
,h. 50
19
c. Ujian Nasional
Ujian Nasional merupakan salah satu kegiatan evaluasi tingkat nasional
yang diselenggarakan serentak di seluruh nusantara. UN sebagai evaluasi tahap
akhir formal harus ditempuh oleh siswa untuk menentukan kelulusan sebelum
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. UN bertujuan menilai
pencapaian kompentensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil UN juga
digunakan sebagai bahan evaluasi pendidikan dan acuan guna menyeleksi calon
peserta didik yang baru. Selain itu, UN juga dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dari segi kognitif. Dengan demikian UN memiliki peran
yang sangat sentral sebagai quality control pendidikan.34
34
Faridah Awaliyah.., op.cit, h. 10
20
kualitas dalam proses belajar mengajar. Menurut Hadi Setiadi, selain tujuan-
tujuan tersebut, jika dicermati secara seksama dengan adanya atau dengan
terlaksannya Ujian Nasional dapat menumbuhkan pendidikan berkarakter bagi
siswa antara lain yaitu: religius; jujur; toleransi; disiplin; kerja keras; kreatif;
mandiri; rasa ingin tahu; semangat kebangsaan; menghargai prestasi; dan gemar
membaca37
C. Taksonomi Bloom
a) Taksonomi Bloom
Taksonomi bloom diperkenalkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956.
Menurut taksonomi bloom, ada tiga ranah dalam rekaan psikologis manusia
yang dapat diamati oleh evaluator, yaitu (1) aspek kognitif yang sudah banyak
dikenal dan dilakukan penilaiannya, (2) aspek afektif yang menunjukkan
pemilikan nilai dan sikap siswa, dan (3) aspek motoric atau keterampilan.38
37
Ibid
38
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Jakarta : Bumi Aksara,
2010., h. 32
39
Anderson & David R. Krathwohl. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing.
Secon Edition. (United State: logman, 2001), h. 95
22
2. Memahami
Dalam proses memahami siswa mampu menumbuhkan kemampuan
retensi, mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran,
baik yang bersifat lisan, tulisan, grafis yang disampaikan melalui buku,
computer dll, pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk memahami.
Proses-proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,
membandingkan, dan menjelaskan.
a) Menafsirkan
Proses menafsirkan siswa mampu mengubah informasi dari bentuk satu ke
bentuk yang lain. Informasi dalam tugas asesmennya baru, artinya siswa yang
belum menjumpainya dalam aktivitas pembelajaran.
b) Mencontohkan
Nama lain untuk proses mencontohkan adalah mengilustrasikan dan
memberikan contoh. Siswa mengidentifikasi ciri-ciri pokok atau konsep
materi dan menggunakan ciri-ciri tersebut untuk memberikan contoh.
c) Mengklasifikasikan
40
Ibid., h. 105
41
Ibid., h. 106
23
3. Mengaplikasikan
Proses kognitif mengaplikasikan menggunakan prosedur-prosedur tertentu
untuk menyelesaikan soal latihan atau permasalahan tertentu. Soal latihan
yaitu siswa mengerjakan tugas yang prosedur penyelesaiannya sudah
24
4. Menganalisis
Proses kognitif menganalisis melibatkan pemecaham materi jadi bagian-
bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap
bagian dan struktur keseluruhannya.
Menganalisis mencangkup belajar untuk menentukan potongan-potongan
informasi yang relevan atau penting (membedakan), menentukan cara-cara untuk
menata potongan-potongan informasi tersebut (mengorganisasikan), dan
menentukan tujuan di balik informasi itu (mengatribusikan).
a) Membedakan
Proses kognitif membedakan yaitu siswa memilah-milih
mengorganisasikan bagian-bagian apa yang relevan atau penting secara
structural dan menentukan bagian yang sesuai dengan struktur
25
5. Mengevaluasi
Mengevaluasi yaitu siswa mampu memutuskan atau membuat keputusan
berdasarkan standar performa dengan kriteria-kriteria yang jelas, kriteria yang
sering digunakan yaitu kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.
Didalam proses mengevaluasi terdapat 2 jenis yaitu memeriksa dan
mengkritik.
a) Memeriksa
Siswa mencari inkonsistensi internal, menguji apakah suatu kesimpulan
sesuai dengan premis-premisnya atau tidak, sesuai atau tidak data yang ada
dengan hipotesis yang dilakukan, mengecek suatu pembelajaran apakah
saling bertentangan atau tidak.
b) Mengkritik
Siswa menilai suatu produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar
eksternal, dengan mencatat ciri-ciri positif dan negative dari suatu produk
berdasarkan kriteria-kriteria atau standar baku atau buatan siswa sendiri dan
siswa membuat keputusan dari apa yang telah diperolehnya.
26
6. Mencipta
Proses kognitif mencipta siswa harus mengumpulkan elemen-elemen dari
banyak sumber dan meggabungkannya menjadi sebuah struktur atau pola baru
yang berkaitan dengan pengetahuan siswa sebelumnya. Menciptakan dikenal
menghasilkan sebuah produk baru dengan pengalaman belajar yang telah dimiliki,
pada umumnya siswa diharuskan memiliki cara pikir yang kreatif.
Mencipta menghasilkan tiga proses kognitif yaitu: merumuskan,
merencanakan, dan produksi.
a) Merumuskan
Proses merumuskan dalam mencipta yaitu siswa menerka berbagai
kemungkinan yang ada dalam memahami peristiwa, fenomena atau
pembelajaran yang ada dengan kata lain siswa membuat sebuah hipotesis.
b) Merencanakan
Siswa menangkap permasalahan apa yang terjadi yang sesuai dengan
kriteria-kriteria masalah yang ada, membuat rencana metode atau cara tepat
untuk menyelesaikan masalah tersebut dan mempraktekkan langkah-langkah
solusi yang nyata yang sudah direncanakan.
c) Memproduksi
Siswa diminta untuk melaksanakan rencana yang ada dan menciptakan
produk yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu.
adalah sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh badan
standar nasional pendidikan. Pada umumnya, ada pengaruh peringkat
akreditasi sekolah dengan kuantitas butir soal UAS. Soal yang berasal dari
sekolah berperingkat akreditasi A lebih baik dibandingkan dengan soal yang
berasal dari sekolah berperingkat akreditasi B.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Purwati dan Irni Wulandari yang berjudul
Studi Kualitas Soal Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Mata
Pelajaran Matematika Provinsi DKI Jakarta Wilayah Jakarta Timur Tahun
Pelajaran 2007/2008. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa 82,5% soal
diterima, 10% direvisi, dan 7,5% ditolak. Hal ini menyatakan bahwa sebagian
besar soal UASBN pada mata pelajaran matematika tahun 2008 dapat
dikatakan baik, meskipun terdapat sedikit soal yang perlu direvisi atau
ditolak.
E. Kerangka Berpikir
Analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Soal sebagai alat evaluasi pendidikan
berfungsi sebagai sumber informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian
kompetensi siswa. Kegiatan penilaian pendidikan salah satunya mencakup
penilaian hasil belajar peserta didik. Di dalam negeri, salah satu
penyelenggara penilaian hasil belajar peserta didik adalah pemerintah.
Penilaian hasil belajar peserta didik oleh pemerintah dilakukan melalui Ujian
Nasional (UN) yang bertujuan untuk mengukur dan menilai ketercapaian
standar nasional pendidikan terkait dengan pencapaian standar kompetensi
lulusan peserta didik secara nasional.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif evaluatif
dengan proses pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat yang bertujuan
untuk membuat gambaran mengenai suatu permasalahan. Adapun tujuan
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta
hubungan antar fenomana yang diselidiki.34
Sedangkan penelitian dokumentasi (documentary study) merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik..35 Penelitian analisis
dokumen didefinisikan Arifin (2011) sebagai penelitian yang dilakasanakan
secara sistematis terhadap catatan-catatan atau dokumen sebagai sumber data.36
Sukmadinata menambahkan bahwa analisis dokumen ditunjukkan untuk
mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen resmi, dokumen yang
validitas dan keabsahannya terjamin baik yang berupa dokumen perundangan dan
34
Ihat Hatimah, dkk. Penelitian Pendidikan, (Bandung: UPI Press, 2001), h.95.
35
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2010),Cet.ke-6, h. 221
36
Zaenal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), cet.1, h. 55
29
30
kebijakan maupun hasil-hasil penelitian. Selain itu, analisis ini juga dapat
dilakukan terhadap buku-buku teks, baik yang bersifat teoritik maupun empiris.37
Metode deskriptif analisis dokumen dipilih sebagai metode penelitian
karena data yang dikumpulkan pada penelitian ini bersumber pada salah satu
bentuk dokumen resmi, yaitu soal-soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA tahun
2016 dan 2017.
C. Subjek Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen soal,
hasil nilai UN Fisika SMA tahun 2016 dan tahun 2017 wilayah Tangerang
Selatan. Subjek penelitian disini akan ditentukan berdasarkan teknik purposive
Sampling yang merupakan pengambilan sampel dengan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu dari pihak peneliti sendiri.38
Alasan pemilihan teknik purposive sampling dalam penelitian ini
berhubungan dengan tujuan penelitian, yakni mengetahui kualitas soal UN Fisika
SMA ditinjau dari kesesuaian dengan Standar Kompetensi Lulusan serta tingkat
berpikir yang diukur pada dokumen soal UN Fisika SMA tahun 2016 dan 2017.
37
Sukmadinata, op. cit., h. 81
38
Ibid., h. 124
39
Sukmadinata, op. cit., h. 221
31
E. Instrumen penelitian
Instrumen peneliti adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah.40 Penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan
fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.41
Peneliti menggunakan rubric analisis dokumen,
Fokus penelitian yang akan dilaksanakan adalah analisis kualitas soal dari
segi dimensi kognitif dan kesesuaian soal dengan kompetensi dasar, maka
instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa lembar
validasi tahapan penyelesaian dan jenjang kognitif soal-soal Ujian Nasional (UN)
Fisika SMA tahun 2016 dan tahun 2017 berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
mata pelajaran fisika. Rubrik penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika SMA
tahun 2016. Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
Dimensi Kognitif Jumlah Soal Persentase Low Order High Order
Thinking Thinking
Mengingat (C1)
Memahami (C2)
Mengaplikasikan (C3)
Menganalisis (C4)
Mengevaluasi (C5)
Mencipta (C6)
Jumlah
40
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alvabeta, 2013), cet 13, h. 203
41
Ibid., h. 306
32
Tabel 3.2 Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional (UN) Fisika
SMA/MA Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
No SKL Dimensi Kognitif
C1 C2 C3 C4 C5 C6
F. Uji Keabsahan
Uji keabsahan data dalam penelitian ini meliputi uji kredibilitas dan uji
dependabilitas. Uji kredibilitas data yang digunakan berupa teknik triangulasi,
yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.42 Penelitian analisis kualitas butir soal UN Fisika SMA tahun 2016 dan
tahun 2017 menggunakan teknik triangulasi data melalui pengamatan para ahli.
Pada penelitian ini, teknik triangulasi data dilakukan dengan melibatkan
2 orang ahli di bidang pendidikan fisika dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk
melakukan pengecekan kembali derajat kepercayaan data hasil analisis. Menurut
Sugiyono, uji dependabilitas dilakukan oleh auditor yang independen maupun
pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melaksanakan
penelitian.43
42
Ibid., h. 372
43
Ibid., h. 377
34
Tabel 3.6. Hasil Uji Tingkat Reliabilitas oleh Pengamat I dan Pengamat
II Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA tahun 2016 dan 2017
Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
No Butir Tahapan Pengamat I Pengamat II
Soal Penyelesaian
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Jumlah
KK =
Keterangan:
KK = Koefisien Kesepakatan
S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I
N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II
Selanjutnya ditentukan koefisien kesepkatan (KK) antara pengamat.
10. Menentukan Koefisien Kesepakatan
Data hasil perhitungan reliabilitas pengamat/koefisien kesepakatan (KK),
kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori kappa.45
< 0,4 = jelek
0,4 – 0,75 = bagus
>0,75 = sangat bagus
44
Suharsimi Arikunto. Prosedure Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h. 201
45
Mousumi Banerjee, Beyond Kappa; A Riview of Interrater Agreement Measures, The
Indian Journal of Statistics, Vol. 27, No. 1, 1999, h. 6
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data hasil penelitian analisis kualitas UN fisika SMA tahun 2016 dan
2017 meliputi: (1) proporsi dimensi kognitif soal UN, (2) proporsi dimensi
kognitif pada SKL, (3) proporsi penyebaran soal pada setiap SKL (4) kesesuaian
antara soal UN dengan SKL, (5) proporsi kategori proses kognitif soal UN
1. Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika SMA tahun 2016
dan 2017 Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
a) Ujian Nasional Fisika SMA tahun 2016
Taksonomi revisi sebagai alat evaluasi membagi kemampuan berfikir
peserta didik menjadi enam tingkatan, yaitu: mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), menganalisisi (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta
(C6). Proporsi dimensi kognitif pada soal UN Fisika SMA tahun 2016
berdasarkan taksonomi Bloom revisi dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika SMA
tahun 2016. Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
37
38
Dari tabel 4.1, diperoleh proporsi dimensi kognitif soal UN fisika SMA
tahun 2016 yang berbeda-beda pada setiap dimensinya. Soal UN fisika SMA
tahun 2016 pada dimensi kognitif mengukur kemampuan peserta didik pada
dimensi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis
(C4), dan mengevaluasi (C5). Proporsi untuk masing-masing dimensi kognitif
pada soal UN fisika SMA tahun 2016 adalah memahami (C2) 10 butir soal,
mengaplikasikan (C3) 27 butir soal, dan menganalisis (C4) 3 butir soal.
8%
25%
memahami
mengaplikasikan
67% menganalisis
Persentase proporsi dimensi kognitif soal UN fisika SMA tahun 2016 disajikan
dalam diagram pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA
tahun 2016 Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui bahwa proporsi tertinggi pada soal UN
fisika SMA tahun 2016 adalah dimensi memahami (C2) 25 %, mengaplikasikan
(C3) 67,5 %, dan menganalisis (C4) 7,5%, sedangkan dimensi kognitif mengingat
(C1), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6) tidak terdapat pada soal UN fisika
tahun 2016, hal ini terlihat bahwa soal UN tahun 2016 tidak menyebarkan soal
secara merata, secara umum soal UN tahun 2016 mengukur kemampuan low
order thinking sebanyak 92,5 % sedangkan kemampuan high order thinking
39
sebanyak 7,5 %, ini menandakan soal UN fisika SMA tahun 2016 hanya berfokus
pada ranah kognitif low order thinking saja dan kurang mengeksplor kemampuan
kognitif high order thinking.
Tabel 4.2 Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian nasional Fisika SMA
tahun 2017. Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
Dari tabel 4.2, diperoleh proporsi dimensi kognitif soal UN fisika SMA
tahun 2017 yang berbeda-beda pada setiap dimensinya. Soal UN fisika SMA
tahun 2017 pada dimensi kognitif mengukur kemampuan peserta didik pada
dimensi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis
(C4), dan mengevaluasi (C5). Proporsi untuk masing-masing dimensi kognitif
40
pada soal UN fisika SMA tahun 2017 adalah memahami (C2) 5 butir soal,
mengaplikasikan (C3) 31 butir soal, dan menganalisis (C4) 3 butir soal.
Persentase proporsi dimensi kognitif soal UN fisika SMA tahun 2017
disajikan dalam diagram pada Gambar 4.2.
8% 12%
memahami
mengaplikasikan
menganalisis
80%
Gambar 4.2 Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA
tahun 2017 Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
2. Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA tahun
2016 dan 2017 Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
41
Tabel 4.3 Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional (UN) Fisika
SMA tahun 2016 Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Pengukuran dan
kinematika
Siswa dapat memahami:
-pengukuran 5
-besaran fisika
-vektor
-gerak lurus
-gerak melingkar
-gerak parabola
Siswa dapat 1
memgaplikasikan
3
pengetahuan dan pemahaman
tentang: 4
-pengukuran
6
-vektor
-gerak lurus
-gerak melingkar
-gerak parabola
Siswa dapat bernalar tentang: 2
-vektor
-gerak lurus
-gerak melingkar
-gerak parabola
42
2 Dinamika 12
4 Kalor 20
Siswa dapat 33
memgaplikasikan
37
pengetahuan dan pemahaman
tentang: 39
-listrik statis
40
-listrik dinamis
-kemagnetan
-fisika inti
-efek fotolistrik
Dari Tabel 4.3 diperoleh bahwa proporsi dimensi kognitif soal UN fisika
SMA tahun 2016 pada setiap SKL berbeda-beda, pada SKL 1 terdapat tiga
dimensi kognitif yang diujikan yaitu memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan
menganalisis (C4), pada SKL 2 terdapat terdapat tiga dimensi kognitif yang
diujikan yaitu memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4),
pada SKL 3 terdapat satu dimensi kognitif yang diujikan yaitu mengaplikasikan
(C3), pada SKL 4 terdapat dua level kognitif yang diujikan yaitu memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), pada SKL 5 terdapat dua level kognitif yang diujikan yaitu
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), pada SKL 5 terdapat terdapat tiga
45
dimensi kognitif yang diujikan yaitu memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan
menganalisis (C4). Masing-maisng SKL tidak sepenuhnya mengukur semua level
kognitif hanya ada 2 atau 3 level kognitif yang di ukur.
Persentase proporsi dimensi kognitif soal UN fisika SMA tahun 2016
berdasarkan SKL disajikan dalam diagram pada Gambar 4.3
5 Mengingat (C1)
4 4 44
4
Jumlah
Memahami (C2)
3
3 Mengaplikasikan (C3)
2
2 Menganalisis (C4)
1 1 1 1 1 1 Mengevaluasi (C5)
1
0 0 0 0 Mencipta (C6)
0
1 2 3 4 5 6
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Gambar 4.3 Grafik Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional (UN) Fisika
SMA Tahun 2016 Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Tabel 4.4 Proporsi Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional (UN) Fisika
SMA tahun 2017 Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
bagian kompetensi
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Pengukuran dan
kinematika
1.1 Siswa dapat memahami:
-pengukuran
-besaran fisika
-vektor
-gerak lurus
-gerak melingkar
-gerak parabola
1.2 Siswa dapat 1
memgaplikasikan
2
pengetahuan dan pemahaman
tentang: 3
-pengukuran
4
-vektor
-gerak lurus 6
-gerak melingkar
7
-gerak parabola
8
1.3 Siswa dapat bernalar 5
tentang:
-vektor
-gerak lurus
-gerak melingkar
-gerak parabola
47
2 Dinamika 9
15
Siswa dapat memahami:
-gaya
-hukum Newton
-momen gaya
-momen inersia
-fluida (static dan dinamik)
Siswa dapat mengaplikasikan 10
pengetahuan dan pemahaman
11
tentang:
-gaya 12
-hukum Newton
13
-momen gaya
-momen inersia 14
-keseimbangan benda tegar
16
-titik berat
-fluida (static dan dinamik)
4 Kalor 25
Dari Tabel 4.4 diperoleh bahwa proporsi dimensi kognitif soal UN fisika
SMA tahun 2017 pada setiap SKL berbeda-beda, pada SKL 1 dimensi kognitif
yang diujikan hanya ada dua yaitu dimensi kognitif mengaplikasikan (C3), dan
50
menganalisis (C4), pada SKL 2 terdapat tiga dimensi kognitif yang diujikan yaitu
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4), pada SKL 3
terdapat satu dimensi kognitif yang diujikan yaitu mengaplikasikan (C3), pada
SKL 4 terdapat tiga level kognitif yang diujikan yaitu memahami (C2),
mengaplikasikan (C3), pada SKL 5 terdapat dua level kognitif yang diujikan yaitu
memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4), pada SKL 5
terdapat terdapat dua dimensi kognitif yang diujikan yaitu memahami (C2), dan
mengaplikasikan (C3), pada SKL 6 terdapat terdapat dua dimensi kognitif yang
diujikan yaitu memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3). Masing-maisng SKL
tidak sepenuhnya mengukur semua level kognitif hanya ada 2 atau 3 level kognitif
yang di ukur.
Memahami (C2)
4
3 3 Mengaplikasikan (C3)
3
2 Menganalisis (C4)
2
1 1 11 1 1 Mengevaluasi (C5)
1
0 00 0 0
0 Mencipta (C6)
1 2 3 4 5 6
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Gambar 4.4 Grafik Dimensi Kognitif Soal Ujian Nasional (UN) Fisika
SMA Tahun 2017 Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
sebanyak 2 soal, mengaplikasikan (C3) paling banyak terdapat pada SKL 1 dan 6
masing-masing yaitu sebesar 7 soal, dan menganalisis (C4) terdapat pada SKL
1,2, dan 4 yaitu masing-masing sebanyak 1 soal, secara umum SKL yang diujikan
sampai dengan tingkat level kognitif memahami (C2), mengaplikasikan (C3) dan
menganalisis (C4).
SKL 1 tidak mengujikan level kognitif C2 (memahami), SKL 3 tidak
mengujikan level kognitif C2 (memahami) dan C4 (menganalisis), SKL 5 dan 6
tidak menguji level kognitif C4 (menganalisis). Ini terlihat penyebaran level
kognitif pada pertanyaan tes UN fisika 2017 tidak merata.
3. Proporsi Soal Ujian Nasional (UN) Fisika tahun 2016 dan 2017 dengan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
a) Ujian Nasional Fisika SMA tahun 2016
Hasil UN fisika SMA tahun 2016 dengan diperoleh proporsi jumlah soal
pada tiap SKL dan kesesuaiannya dengan kompetensi dapat dilihat pada Tabel
4.5.
Tabel 4.5 Proporsi jumlah Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA
tahun 2016. Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (kompetensi)
2 Dinamika 12
4 Kalor 20
Jumlah 40 100%
Persentase proporsi soal UN fisika SMA tahun 2016 pada setiap SKL
(kompetensi) disajikan dalam diagram pada Gambar 4.5.
15
10 SKL
5
0
SKL 1 SKL 2 SKL 3 SKL 4 SKL 5 SKL 6
Standar Kompetensi Lulusan
Gambar 4.5 Proporsi Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA tahun
2016 Berdasarkan SKL (kompetensi)
diujikan, SKL 2 sebanyak 17,5 %, SKL 3 sebanyak 7,5 %, SKL 4 sebanyak 15%,
SKL 5 sebanyak 20 %, dan SKL 6 sebanyak 25 %. Proporsi soal UN fisika SMA
tahun 2016 hampir mendekati proporsional yang merata, namun tergolong masih
kurang karena terdapat proporsi SKL yang kurang pengujian butir soal, dan
terdapat SKL yang paling dominan yaitu terdapat pada SKL 6.
Hasil yang diperoleh proporsi jumlah soal pada tiap SKL soal UN fisika
SMA tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Proporsi jumlah Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA
tahun 2017. Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (kompetensi)
No SKL No Soal Jumlah Persentase
2 Dinamika 9
15
Siswa dapat memahami:
-gaya
-hukum Newton
-momen gaya 9 22,5%
-momen inersia
-fluida (static dan dinamik)
4 Kalor 25
20
Jumlah %
15
10
SKL
5
0
SKL 1 SKL 2 SKL 3 SKL 4 SKL 5 SKL 6
Standar Kompetensi Lulusan
Gambar 4.6 Proporsi Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA tahun
2017 Berdasarkan SKL (kompetensi)
4. Kesesuaian Soal Ujian Nasional (UN) Fisika tahun 2016 dan 2017
dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
a) Ujian Nasional Fisika SMA tahun 2016
2 Dinamika 12 √
4 Kalor 20 √
Jumlah 12 6
2 Dinamika 9 √
15
Siswa dapat memahami:
-gaya
-hukum Newton
-momen gaya
-momen inersia
-fluida (static dan dinamik)
Jumlah 13 5
50
Tidak sesuai
40
30
20
10
0
UN 2016 UN 2017
Standar Kompetensi Lulusan
Gambar 4.8 Kesesuaian Soal Ujian Nasional (UN) Fisika SMA tahun 2016
dan 2017 Berdasarkan SKL (kompetensi)
Berdasarkan gambar 4.8 diatas dapat terlihat persentase kesesuaian soal
UN fisika SMA tahun 2016 dan 2017 dengan SKL. Tahun 2016 kesesuaian soal
sebesar 66,6 % dan pada tahun 2017 sebesar 72,2%, jika dibandingkan dari UN
tahun sebelumnya, soal UN 2017 lebih baik karena berhasil meningkatkan
kesesuaian soal UN dengan SKL sebesar 5,56%.
Mengingat kembali - -
Mengklasifikasikan 20 1 √
Merangkum - -
Menjelaskan 35 1 √
3 C3 Mengaplika Mengeksekusi 1, 3, 4, 8, 22 √
sikan 9, 11, 13,
14, 15,
17, 18,
71
19, 21,
22, 25,
26, 27,
28, 30,
33, 39
Mengimplementasika 6, 10, 16, 6 √
n 23, 37, 40
4 C4 Menganalis Membedakan - -
is
Mengorganisasi 7, 34 3 √
Mengatribusikan 2 1 √
5 C5 Mengevalu Memeriksa - -
asi
Mengkritik - -
6 C6 Mencipta Merumuskan - -
Merencanakan - -
Memproduksi - -
Dari tabel 4.9 diperoleh proporsi kategori proses kognitif soal UN fisika
SMA tahun 2016 yang berbeda-beda. Pada soal UN fisika tahun 2016 tidak ada
satupun soal UN fisika tahun 2016 yang menempati level kognitif C1
(mengingat). Pada level kognitif C2 (memahami) terdapat 4 soal yang termasuk
kedalam proses kognitif menafsirkan, 1 soal yang termasuk mengklasifikasikan, 4
soal yang termasuk menyimpulkan, dan 1 soal yang termasuk menjelaskan,
sedangakan proses kognitif mencontohkan, merangkum, dan membandingkan
tidak masuk dalam proporsi soal UN fisika SMA tahun 2016. Pada level kognitif
C3 (mengaplikasikan) terdapat 22 soal yang termasuk dalam proses kognitif
kategori mengeksekusi dan 6 soal yang termasuk dalam proses kognitif
mengimplimentasikan. Pada level kognitif C4 (menganalisis) terdapat 2 soal yeng
72
Persentase kategori proses kognitif soal Ujian nasional fisika tahun 2016 disajikan
dalam diagram pada Gambar 4.9
25
C1 mengenali
20 C1 mengingat kembali
C2 menafsirkan
C2 mencontohkan
C2 mengklasifikasikan
15 C2 merangkum
Axis Title
C2 menyimpulkan
C2 membandingkan
C2 menjelaskan
10
C3 mengeksekusi
C3 mengimplementasikan
C4 membedakan
5
C4 mengorganisasi
C4 mengatribusi
0
C1 C2
C3 C4
Axis Title
73
Gambar 4.9 Persentase Kategori Proses Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika
SMA/MA Tahun 2016
b) Ujian Nasional Fisika SMA tahun 2017
Level kognitif pada Taksonomi Bloom memiliki bagian kategori proses
tersendiri pada masing-masing levelnya, pada level kognitif C1 (Mengingat)
memiliki 2 kategori proses kognitif yaitu mengenali dan mengingat kembali, level
kognitif C2 (Memahami) memiliki 7 kategori proses kognitif yaitu menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,
membandingkan dan menjelaskan, level kognitif C3 (Mengaplikasikan) memiliki
2 kategori proses kognitif yaitu mengeksekusi dan mengimplementasikan, level
kognitif C4 (Menganalisis) memiliki 3 kategori proses kognitif yaitu
membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan, level kognitif C5
(mengevaluasi) memiliki 2 kategori proses kognitif yaitu memriksa dan
mengkritik, sedangkan level kognitif C6 (mencipta) memiliki 3 kategori proses
kognitif yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.
Tabel 4.10 Proporsi Ketegori Proses Kognitif Soal Ujian Nasional (UN)
Fisika tahun 2017
N Level Kategori Proses Nomor Jumlah Kesesuaia
o Kognitif Kognitif Soal soal n
1 C1 Mengingat Mengenali - -
Mengingat - -
kembali
2 C2 Memahami Menafsirkan 15, 25 2 √
Mencontohkan - -
Mengklasifikasi - -
kan
Merangkum - -
74
Menyimpulkan 21, 35 2 √
Membandingkan 9 1 √
Menjelaskan - -
3 C3 Mengaplikasi Mengeksekusi 1, 2, 19 √
kan 4, 6,
8, 10,
13,
14,
16,
18,
22,
24,
26,
27,
29,
31,
33,
34, 40
Mengimplement 3, 7, 13 √
asikan 11,
12,
19,20,
28,
30,
32,
36,
37,
38, 39
4 C4 Menganalisis Membedakan - -
Mengorganisasi 23 1 √
Mengatribusikan 5, 17 2 √
5 C5 Mengevaluas Memeriksa - -
i
Mengkritik - -
6 C6 Mencipta Merumuskan - -
75
Merencanakan - -
Memproduksi - -
Dari tabel 4.10 diperoleh proporsi kategori proses kognitif soal UN fisika
SMA tahun 2017 yang berbeda-beda. Pada soal UN fisika tahun 2017 tidak ada
satupun soal UN fisika tahun 2017 yang menempati level kognitif C1
(mengingat). Pada level kognitif C2 (memahami) terdapat 4 soal yang termasuk
kedalam proses kognitif menafsirkan, 1 soal yang termasuk membandingkan, ,
dan 2 soal yang termasuk menyimpulkan, sedangakan proses kognitif
mencontohkan, merangkum, mengklasifikasikan dan menjelaskan tidak masuk
dalam proporsi soal UN fisika SMA tahun 2017 Pada level kognitif C3
(mengaplikasikan) terdapat 19 soal yang termasuk dalam proses kognitif kategori
mengeksekusi dan 13 soal yang termasuk dalam proses kognitif
mengimplimentasikan. Pada level kognitif C4 (menganalisis) terdapat 2 soal yeng
termasuk kategori proses mengatribusikan dan 1 soal kategori proses
mengorganisasikan, sedangkan proses membedakan tidak termasuk dalam
proporsi soal UN fisika SMA tahun 2017. Level C5 (mengevaluasi) dan C6
(mencipta) juga tidak termasuk dalam proporsi kognitif soal UN fisika SMA
tahun 2017. Dari data diatas terlihat penerapan proses kognitif pada soal UN fisika
SMA tahun 2017 sebesar 36,84, jika dibandingkan dari tahun sebelumnya,
penerapan proses kognitif tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 5,26%.
Persentase kategori pross kognitif soal Ujian nasional fisika tahun 2017
disajikan dalam diagram pada Gambar 4.10
76
C1 mengenali
C1 mengingat kembali
20
C2 menafsirkan
C2 mencontohkan
18
C2 mengklasifikasikan
16 C2 merangkum
C2 menyimpulkan
14 C2 membandingkan
C2 menjelaskan
12
C3 mengeksekusi
C3 mengimplementasikan
10
C4 membedakan
8 C4 mengorganisasi
C4 mengatribusi
6
C4 mengatribusi
C4 mengorganisasi
C4 membedakan
C3 mengimplementasikan
4 C3 mengeksekusi
C2 menjelaskan
C2 membandingkan
C2 menyimpulkan
2 C2 merangkum
C2 mengklasifikasikan
C2 mencontohkan
C2 menafsirkan
0 C1 mengingat kembali
C1 mengenali
C1 C2 C3 C4
Gambar 4.10 Persentase Kategori Proses Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika
SMA/MA Tahun 2017
77
Sesuai
39
38
37
36
35
34
UN 2016 UN 2017
Proporsi Proses Kognitif
Gambar 4.11 Persentase Proporsi Proses Kognitif Soal Ujian Nasional Fisika
SMA/MA Tahun 2017
Dari hasil data proporsi dimensi kognitif soal UN tahun 2016 dan tahun
2017 menunjukkan proporsi soal tidak berubah dari tahun sebelumnya yaitu 7,5 %
soal yang mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa atau high
order thinking, dan 92,5 % soal mengembangkan kemampuan berfikir tingkat
rendah atau low order thinking. Jika mengacu pada tujuan pemerintah
melaksanakan UN adalah untuk mendongkrak kualitas pendidikan dengan
menetapkan standar minimal yang senantiasa ditingkatkan dari tahun ke tahun,
maka kualitas soal UN tahun 2016 dan tahun 2017 kota Tangerang Selatan belum
memenuhi tujuan yang diharapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas
soal tersebut.
Proporsi dimensi kognitif soal Ujian Nasional fisika SMA tahun 2016
berdasarkan SKL, menujukkan penyebaran level kognitif yang terbanyak terdapat
pada SKL 1, 2 dan 6 mengukur tiga tingkat level kognitif, (C2-C4), sedangkan
SKL 4 dan 5 mengukur dua tingkat level kognitif, sedangkan SKL 3 hanya
79
mengukur satu level kognitif. Level kognitif yang terbanyak dikembangkan yaitu
memahami (C3) terdapat di SKL 2 dan 5.
Pada SKL 3, 4, dan 5 seharusnya terdapat minimal tiga level kognitif yang
di kembangkan, ini artinya SKL yang dibuat kurang bersesuaian dengan soal yang
ada, masih ada kekurangan dalam penyebaran level kognitif soal pada masing-
masing SKL, dan level kognitif yang dominan dikembangkan oleh soal UN fisika
tahun 2016 adalaah level kognitif memahami (C3)
Proporsi dimensi kognitif soal Ujian Nasional fisika SMA tahun 2017
berdasarkan SKL, menujukkan penyebaran level kognitif yang terbanyak terdapat
pada SKL 2 dan 4 dengan mengukur tiga tingkat level kognitif, (C2-C4),
sedangkan SKL 1, 2 dan 6 mengukur dua tingkat level kognitif, sedangkan SKL 3
hanya mengukur satu level kognitif. Level kognitif rata-rata yang dikembangkan
yaitu memahami (C3) terjumlahnya perbandingannya sesuai pada setiap 2 SKL.
Pada SKL 1, 3, dan 5 seharusnya terdapat minimal tiga level kognitif yang
di kembangkan, ini artinya SKL yang dibuat kurang bersesuaian dengan soal yang
ada, masih ada kekurangan dalam penyebaran level kognitif soal pada masing-
masing SKL, dan level kognitif yang dominan dikembangkan oleh soal UN fisika
tahun 2017 adalah level kognitif memahami (C3)
Hasil yang ditemukan terdapat SKL yang hanya mengujikan satu level
kognitif selama dua tahun berturut-turut UN dilaksanakan yaitu SKL 2 materi
tentang usaha dan energi, harusnya seiring dengan perkembangan waktu soal yang
diujikan sebaiknya memenuhi peningkatkan proporsi level kognitif yang ada.
Persentase SKL yang sesuai pada tahun 2016 sebesar 66,6 % dan tahun 2017
sebesar 72,22%, jika dibandingkan dari UN tahun sebelumnya, soal UN 2017
lebih baik karena berhasil meningkatkan kesesuaian soal UN dengan SKL sebesar
5,56%.
80
Pertanyaan tes atau soal UN fisika 2016 terdapat satu soal yang kurang
sesuai dengan SKL, SKL 6 mengujikan level kognitif high order thinking dengan
materi tentang fisika inti, namun dalam aplikasi soal yang ada pada SKL 6 dengan
level kognitif high order thinking mengujikan materi resultan gaya listrik, dengan
soal sebagai berikut;
Tiga buah muatan titik membentuk bangun segitiga sama sisi seperti gambar
berikut.
Jika panjang satu sisinya 3 cm, maka resultan gaya listrik yang dialami di titik A
sebesar … ( 1μC = C dan k = 9 x N. . )
A. 100 N
B. 300 N
C. 100 √ N
D. 300 √ N
E. 400 √ N
kurang merata pada setiap SKL, juga soal yang diujikan kurang bersesuaian
dengan SKL yang ada.
Kategori C1 tidak terisi karena dinilai proses kognitif ini terbilang cukup
rendah, SKL pada siswa tingkat SMA tidak lagi dituntut untuk mengingat,
melainkan SKL yang paling rendah yaitu C2 (memahami), karena dengan proses
memahami secara tidak langsung siswa sudah melewati level kognitif C1
(mengingat), kategori C5 dan C6 belum terdapat pada soal UN fisika 2016
maupun 2017, karena memang belum dimaksimalkannya pertanyaan tes ini untuk
diujikan, disamping pembuatannyapun tidak mudah, belum ada optimalisasi
pembelajaran didalam kelas maupun tuntutan dari pemerintah sebagai pembuat
soal, alasan lainnya tuntutan level C5 dan C6 tidak terdapat dalam soal UN fisika
dikarenakan memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikannya, level ini lebih
bisa diukur dalam pembelajaran dikelas yang memerlukan banyak waktu untuk
mengerjakan atau memecahkan permasalahan yang terjadi.
dapat lebih maksimal lagi, harapan kedepannya jika siswa mampu mempunyai
kemampuan level kognitif tingkat tinggi, bukan hal yang mustahil mereka dapat
mencetak generasi yang cerdas dan mampu memanfaatkan bahkan menciptakan
sebuah teknologi yang terbaru untuk bisa bermanfaat bagi lingkungan masyarakat.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan
terhadap soal ujian nasional (UN) fisika tahun 2016 dan tahu 2017, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Proporsi dimensi kognitif high order thinking dan low order thinking pada
soal UN fisika tahun 2016 dan 2017 tidak ada peningkatan, hal ini terlihat
dari hasil data yang diperoleh 7,5% low order thinking dan sebesar 92,5%
high order thinking
2. Proporsi dimensi kognitif soal UN fisika SMA/MA kota Tangerang
Selatan tahun 2016 dan tahun 2017 pada SKL kurang merata, terdapat
SKL yang level kognitif hanya ada 1 atau 2 level kognitif yang di ukur.
3. Proporsi penyebaran soal UN fisika SMA/MA kota Tangerang Selatan
tahun 2016 dan 2017 paling banyak yaitu dimensi kognitif memahami
sebanyak 67,5 % dan 80%, ini berarti terdapat peningkatan sebesar 12,5%
pada level C3.
4. Kesesuaian soal UN fisika SMA/MA berdasarkan SKL kota Tangerang
Selatan tahun 2016 sebesar 66,6 % dan 2017 sebesar 72,22 %, kualitas
soal UN 2017 terbilang lebih baik dari soal UN sebelumnya tahun 2016
karena berhasil mengalami peningkatan sebesar 5,62%
5. Proporsi kategori proses kognitif soal UN fisika SMA/MA kota Tangerang
Selatan tahun 2016 sebesar 42,10 %, tahun 2017 sebesar 36,84 %. Proses kognitif
lebih dimaksimalkan pada soal UN tahun 2016
B. Saran
Dari hasil penelitian tentang analisis soal ujian nasional (UN) fisika tahun
2016 dan 2017, dapat disarankan sebagai berikut;
1. Perlu dilakukan peninjauan dimensi pengetahuan soal UN fisika SMA
83
84
2. Sesuaikan kembali soal yang di ujikan dengan SKL yang diberikan, SKL
yang tidak keluar di soal UN tidak perlu dimunculkan agar siswa jauh lebih
fokus
3. Kemampuan kompetensi berpikir tingkat tinggi atau low order thinking perlu
untuk terus ditingkatkan, agar kemampuan kognitif siswa lebih meningkat
4. Perlunya bedah SKL secara menyeluruh oleh guru agar siswa lebih paham
mana soal yang perlu dikeluarkan untuk latihan dan mana yang tidak, selain
itu dalam proses pembelajaran sebaiknya dikembangkan soal-soal berpikir
tingkat tinggi sebagai persiapan awal bagi siswa menghadapi UN
5. Untuk penerbit perlunya mengkaji SKL yang ada agar mampu persiapan soal-
soal yang sesuai pada konsep dan dimensi yang diukur
6. Pemerintah pembuat soal sebaiknya memenuhi presentase konsep agar lebih
seimbang
DAFTAR PUSTAKA
84
85
2. Diketahui: C4
Sebuah bola dilemparkan vertical ke atas = 10 m/s Mengatribusikan
dengan kecepatan 10 m. , 1 detik kemudian = 25 m/s
bola kedua dilempar vertical ke atas dengan
kecepatan 25 m. . Tinggi yang dicapai bola Ditanya: h=….?
kedua saat bertemu dengan bola pertama
adalah…. ( g = 10 m. ) Waktu maksimal yang ditempuh bola pertama untuk mencapai
A. 3,0 m ketinggian maksimum:
B. 4,8 m Vt = Vo – g.t
C. 5,2 m 0 = 10 – 10t
D. 5,8 m t=1s
E. 6,0 m
Setelah 1 detik, bola pertama telah mencapai ketinggian
maksimal, berarti benda akan mengalami gerak jatuh bebas dari
ketinggian:
h = Vo.t – ½ g.
h = 25. (0,2) – 5 .
h = 5 – 0,2
h = 4,8 meter
Jawaban: B
3. Perhatikan grafik v-t dari suatu benda yang Diketahui: C3
bergerak. V = 30 m/s Mengeksekusi
t =8s
Ditanya: s =…. ?
Jawab:
S = v.∆t
=
= v.∆t
=
= = = 30 m
Jarak yang ditempuh oleh benda selama
bergerak adalah…. = v.∆t = (5-2) x 30 = 90 m
A. 105 m
B. 165 m
= = = 45 m
C. 330 m
D. 1650 m
E. 1820 m + + = 30 + 90 + 45 = 165 m
LI= = = 30 m
L II = P x L = 3 x 30 = 90 m
L III = = = 45 m
Total luas:
L I + L II + L III = 165 m
Jawaban: B
4. Seorang anak kecil berjalan sejauh 10 m ke arah Mendeskripsikan perpindahan dapat digambarkan dengan C3
timur, kemudian berbelok ke utara sejauh 6 m skema vektor Mengeksekusi
dan kembali ke arah barat sejauh 2 m, untuk
kemudian berhenti. Besar perpindahan anak
kecil tersebut adalah….
A. 2 m
B. 6 m Diketahui:
C. 10 m 2m
D. 14 m
E. 18 m s
6m
10 m
Ditanya: s =…. ?
89
90
91
F= …. (1)
Diketahui:
m = 0,2 kg
g = 10 m/
∆t = 0,01 s
=1s
Ditanya: F = ….?
Dalam sebuah permainan golf, bola yang
massanya 0,2 kg (g = 10 m. ) akan
Jawab:
dimasukkan ke dalam lubang C seperti tampak
pada gambar. Pemukul menyentuh bola dalam F=
waktu 0,01 sekon dan lintasan B – C ditempuh Mencari nilai terlebih dahulu
bola dalan waktu 1 sekon. Gaya yang diperlukan Pada gerak parabola terdapat sifat kesimetrian. Artinya, kelajuan
pemain golf untuk memukul bola supaya tepat bola ketika naik dan turun, pada ketinggian yang sama memiliki
masuk ke dalam lubang C adalah…. besar yang sama. Dengan demikian, dapat dicari dengan
A. 20 N menghitung kelajuan awal benda ketika bergerak dari B ke C.
B. 80 N
C. 120 N x=
D. 180 N
E. 200 N x= . cos θ . t
=
= = 10 m/s
F=
92
F= = 200 N
Jawaban: E
7. Diketahui: C4
Massa A = Mengorganisasi
Massa B =
(massa katrol diabaikan)
Balok B dengan percepatan a, dan gravitasi g
Ditanya: ….?
Jawab:
Dua buah balok dihubungkan dengan katrol Balok B yang di hubungkan dengan tali dapat digambar seperti
licin dan massa katrol diabaikan seperti pada ini:
gambar. Massa A = , massa B = dan
balok B turun dengan percepatan a. Jika T
percepatan gravitasinya g, maka besar tegangan
tali yang terjadi pada balok B adalah….
A. T = .a a
B. T = (a–g)
C. T = (g–a)
D. T = (a–g)
E. T = (g–a)
93
W
Hubungan percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya dapat
diperoleh dengan persamaan Hukum II Newton
∑
a=
∑
Karena balok B yang ditanyakan, maka massa benda terfokuskan
pada balok B, sehingga persamaannya menjadi;
∑ =
Jawaban: E
8. Mobil melaju pada sebuah tikungan jalan raya di Diketahui: C3
posisi M seperti terlihat pada gambar di bawah R = 40 m Mengeksekusi
ini. = 0,4
g = 10 m/
Ditanya: v=.… ?
Jawab:
94
95
C. 4√ m.
D. 5√ m.
E. 6√ m.
I= …?
r=a
+ + +
=2 +2 + +2
= 10
Jawaban: D
A. 3
B. 6
C. 7
D. 10
E. 12
L II = 4 x 2 = 8
L III = 6 x 2 = 12
X=
X=
Y=
Y=
Y= =3
Alternatif jawaban
Titik berat sumbu x untuk ketiga bidang terletak di sumbu
simetrinya, = 4.
(sumbu simetri, garis yang membagi suatu bangun menjadi
dua bagian sama besar).
97
Jawaban: D
11. Perhatikan gambar ! Diketahui: C3
=2m Mengeksekusi
= 20 cm = 0,2 m
Ditanya: v=.…?
v=√
v=√
v=√
Pada sebuah tangki berisi air setinggi 2 m v = 6 m.
terdapat lubang kecil 20 cm dari dasar. Jika g =
10 m. , maka kecepatan keluarnya air dari
lubang adalah….
A. 6 m. Jawaban: A
B. 8 m.
C. 10 m.
D. 12 m. sa
E. 14 m.
12. Sayap pesawat terbang dirancang agar memiliki Mengidentifikasi aplikasi asas Bernoulli, menurut asas C2
gaya angkat ke atas maksimum, seperti gambar. Bernoulli, udara di bagian atas sayap menempuh jarak yang Menyimpulkan
lebih jauh dibandingkan dengan yang di bawah sayap.
Akibatnya, kecepatan aliran udara di bagian atas sayap ( )
98
Ditanya: =….?
Jawab:
Pada benda yang melayang atau terapung dalam fluida berlaku:
= = = =
Jawaban: B
Ditanya: =.…?
Jawab:
Batang berotasi di titik D maka terjadi putaran.
=
= sin θ .2+ .1
Pada batang ABCD yang massanya diabaikan, = sin 30°. 3 – 10. 2 + 4.1
bekerja tiga gaya. Momen gaya sistem dengan = – 20 + 4
poros titik D adalah…. =
100
Jawaban : B
15. Perhatikan gambar berikut ! Menuliskan komponen yang mempengaruhi laju benda C3
Diketahui: Mengeksekusi
= 6 m/
= 5,6 m
=1m
Ditanya: = …. ?
Jawab:
Mengesekusi perhitungan Energi yang terjadi pada laju benda
menggunakan persamaan hukum kekekalan energi mekanik:
Sebuah bola sedang meluncur menuruni lintasan
licin. Bila laju benda di titik A sama dengan 6 + = +
m. dan g = m. , laju benda di titik B
mg + ½m = mg + ½m
adalah ...
2g + = 2g +
A. √ m.
= 2g ( - ) +
B. √ m. = 2 x 10 x 4,6 + 36 = 128
C. √ m. =√ m/s
D. √ m.
E. √ m. Jawaban: E
16. Sebuah bola bermassa 0,8 kg jatuh bebas dari Diketahui: C3
ketinggian 180 cm di atas lantai tanpa kecapatan m = 0,8 kg Mengimplementasikan
awal. Jika setelah menumbuh lanntai bola h = 1,8 m
101
v=√
v=√
v=√ = 6 m/s
= ∆p
= m ( - v)
= 0,8 (5 – (-6)) = 8,8 N.s
Jawaban: C
102
17. Diketahui: C3
R = 1,8 , tumbukan lenting sempurna Mengeksekusi
Jawaban: C
18. Suatu ruang tertutup gas ideal bersuhu 27 °C Diketahui: C3
mempunyai tekanan P. Kemudian gas = 27 C = 27 + 273 = 300 K Mengeksekusi
dipanaskan sehingga suhunya menjadi 327 °C. = 327 C = 327 + 273 = 600 K
Jika volumenya naik menjadi tiga kali volume =3
awal, perbandingan tekanan awal dan akhir
adalah ... Ditanya: P1 : P2=.…?
A. 1 : 4
103
B. 2:3 Jawab:
C. 3:2 =
D. 3:6
E. 4:1
.
.
: =3:2
Jawaban: C
H= =
( = , = )
A. 120 °C
B. 100 °C Sehingga:
C. 90 °C
D. 80 °C =
E. 60 °C . = .
104
4 (25 - ) = ( – 200)
100 - 4 = – 200
=
= 60 °C
Jawaban: E
20. Berikut ini adalah pernyataan – pernyataan yang 1. Menjelaskan sifat-sifat gas ideal. Sifat-sifat gas ideal yaitu; C2
berkaitan dengan molekul gas ! Mengklasifikasikan
(1) Partikel-partikel bergerak secara acak.
a) Gas terdiri atas partikel-partikel padat kecil yang bergerak
(2) Energi antar partikel mengalami perubahandengan kecepatan tetap dan dengan arah sembarang
karena tumbukan. b) Gerakan partikel dipengaruhi oleh tumbukan antara masing-
(3) Gaya tarik-menarik antar partikel diabaikan.
masing partikel atau antara partikel dan dinding. Tumbukan
(4) Tumbukan yang terjadi antar partikel yang terjadi tersebut berupa tumbukan lenting sempurna
bersifat lenting sempurna. c) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil sekali dan
(5) Saat terjadi tumbukan, partikel gas dianggap tidak ada (diabaikan)
mengalami perubahan kecepatan karena d) Partikel bergerak dalam garis lurus
memindahkan sebagian energy ke dinding.
e) Waktu terjadinya tumbukan antarpartikel atau antara partikel
dengan dinding sangat singkat dan bisa diabaikan
Pernyataan-pernyataan di atas yang sesuai f) Ukuran volume partikel sangat kecil dibandingkan ukuran
dengan sifat gas ideal adalah…. volume ruang tempat partikel tersebut bergerak. Berlaku
A. (1), (3), (5) hukum Newton tentang gerak.
B. (1), (3), (4)
C. (2), (3), (4) Jawaban: B
D. (2), (4), (5)
E. (3), (4), (5)
105
Jawaban: B
22. Sebuah bejana alumunium seperti pada gambar Diketahui: C3
di bawah ! a= air raksa Mengeksekusi
Bejana diisi penuh raksa pada suhu 22°C. Jika b= bejana
bejana bersama raksa dipanaskan hingga = 22°C
suhunya mencapai 82°C. (koefisien muai = 82°C
panjang aluminium 25. dan γa = 1,8.
koefesien muai volume raksa 1,8. , αb = 25.
maka banyaknya raksa yang tumpah adalah….
Ditanya: ∆V=.… ?
Jawab:
∆V = ∆Va - ∆Vb
106
∆Va = Vo γa ∆t
∆Vb = Vo (3 αb) ∆t
Vo = Voa = Vob
∆t = (82 - 22) °C = 60 °C
Jawaban: C
23. Seutas senar yang penjangnya 2 m diikat salah Diketahui: C3
satu ujungnya dan ujung lainnya digetarkan n= 5 simpul Mengimplementasikan
dengan vibrator sehingga terbentuk 5 simpul λ = 1 m
gelombang stasioner. Letak perut ke dua dari
ujung pantul adalah…. Ditanya: =....?
A. meter Jawab:
λ=l/n
=2/2
B. meter =1m
C. meter = 0,2
D. meter = + 0,5
= 0,25 + 0,5
= 0,75 m
107
E. meter
Jawaban: B
24. Lihat grafik di samping ! 1. Menuliskan rumus umum konstanta pegas. Konstanta pegas C2
dirumuskan sebagai Menafsirkan
k=
2. Mengidentifikasi rumus konstanta pegas.
Besar konstanta pegas berbanding lurus dengan besar gaya (F)
dan berbanding terbalik dengan pertambahan panjang ( ).
Sehingga:
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan Pegas R memiliki konstanta gaya paling besar
bahwa…. Pegas P memiliki kontanta pegas paling kecil
A. Konstanta pegas P paling kecil konstanta pegas Q < dari R
B. Konstanta pegas Q paling kecil konstanta pegas Q > dari P
C. Konstanta pegas R paling kecil
D. Konstanta pegas P > dari Q
E. Konstanta pegas R < dari Q Jawaban: A
C. 1,2 cm
D. 1,5 cm
E. 1,8 cm = 1.600 x
P. 2 x = 600 x
P=
P=3x m
P = 0,3 cm
Jawaban: A
Jadi Perbesaran
M = Sn/f
= 25/10
= 2,5 kali
Jawaban: B
109
I = P/A
A = 4πr²
Perbandingan , , adalah
: :
Jawaban: B
28. Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 72 Menghitung frekuensi yang didengar saat pengandara mendekat C3
km. sambil membunyikan sirine dengan dan menjauh Mengimplementasikan
frekuensi 1000 Hz, pengendara sepeda motor
bergerak dengan kelajuan 20 m. berlawanan Diketahui:
arah dengan ambulans. Jika kecepatan bunyi di = 72 km/jam = 20 m/s
udara 300 m. . Perbandingan frekuensi yang = 1.000 Hz
didengar oleh pengendara sepeda motor saat = 20 m/s
mendekat dan menjauh adalah…. v = 300 m/s
A. Hz
Ditanya:
mendekat : menjauh=….?
B. Hz
Jawab:
C. Hz dekat = x
dekat = x 1.000
D. Hz
dekat = x 1.000
E. Hz dekat =
jauh = x
111
jauh = x 1.000
jauh = x 1.000
jauh =
= x
= x
Jawaban: B
29. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut: Menuliskan pernyataan tentang sifat gelombang bunyi. C2
(1) terjadi pemantulan Pernyataan tentang sifat gelombang bunyi yaitu; Menyimpulkan
(2) terjadi difraksi Terjadi pemantulan
(3) mengalami interferensi Dapat dibiaskan
(4) mengalami dispersi Terjadi difraksi
(5) mengalami polarisasi Mengalami interferensi
Pernyataan yang benar tentang sifat gelombang Dapat beresonansi
bunyi adalah….
A. (1), (2), dan (3) Jadi pernyataan yang benar tentang sifat gelombang bunyi
B. (1), (2), dan (4) adalah 1, 2, 3. Sedangkan, dispersi dan polarisasi merupakan
C. (1), (2), dan (5) sifat cahaya.
D. (2), (3), dan (4)
E. (2), (4), dan (5) Jawaban: A
112
30. Persamaan gelombang berjalan: Persamaan gelombang secara umum dapat ditulis sebagai: C3
Y = 2 sin 2 л (4t – 2x) Mengeksekusi
Dengan t dalam sekon dan x dalam meter. y = A sin 2л ( ft - )
(1) Amplitudo gelombang 20 m
(2) Panjang gelombang 5 m Sedangkan, persamaan yang diberikan pada soal adalah :
(3) Frekuensi gelombang 4 Hz
(4) Cepat rambat gelombang 2 m. y = 2 sin л ( 4t - )
Dua pernyataan di atas yang benar adalah…. Dari dua persamaan itu jika dibandingkan kita mendapatkan:
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3) Amplitudo A = 2 meter (pernyataan 1 salah)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4) = 2 sehingga = 0,5 meter (pernyataan 2 salah)
E. (3) dan (4) Frekuensi f = 4 Hz (pernyataan 3 benar)
v = x f = 0,5 x 4 = 2 m/s (pernyataan 4 benar)
Jawaban: E
31. Sebuah penghantar berarus listrik berada dalam Mengidentifikasi arah Arus, medan magnet, dan gaya magnet C2
medan magnet homogen seperti pada gambar. sesuai kaidah tangan kanan Menafsirkan
i
113
Jawaban: B
32. Perhatikan gambar rangkaian berikut ! Rangkaian yang diberikan pada soal merupakan rangkaian C2
kapasitif murni, karena hanya terdapat kapasitor. Sedangkan, Menafsirkan
pada rangkaian kapasitif murni tegangan terlambat sebesar 90°
terhadap arus. Sehingga, gambar yang tepat adalah gambar D
Jawaban : D
Sehingga:
(9 – 12) – I (6 + 9 + 3) = 0
-3 = -18I
I= = A
Jawaban: B
34. Tiga buah muatan titik membentuk bangun Diketahui: C4
segitiga sama sisi seperti gambar berikut. = + 2 μC = 2 x C Mengorganisasi
= + 5 μC = 5 x C
= - 15 μC= 15 x C
r = 3 cm = 3 x m
k=9x N. .
Ditanya: =.… ?
Jawab:
=
Jika panjang satu sisinya 3 cm, maka resultan =9x
gaya listrik yang dialami di titik A sebesar … (
1μC = C dan k = 9 x N. . ) =
A. 100 N = N
B. 300 N
C. 100 √ N
117
D. 300 √ N =
E. 400 √ N
=9x
=
= N
=√
=√
=√
=√
=√
= 100 √
Jawaban: C
35. Perhatikan gambar model atom di bawah ini ! 1. Menentukan pencetus teori atom yang menggambarkan atom C2
bermuatan positif (sebagai pusat massa) dan elektron-elektron Merangkum
bermuatan negative mengelilingi inti. Teori ini di ungkapkan
oleh Rutherford (1910).
2. Menuliskan kelemahan teori atom Rutherford
Kelemahan teori atom Rutherford yaitu teorinya bertentangan
dengan hukum fisika klasik yang menyatakan materi yang
bergerak akan kehilangan materi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik, karena elektron adalah materi maka ketika
bergerak mengelilingi inti, semakin lama energinya akan
Kelemahan model atom tersebut adalah…. habis dan elektron jatuh ke inti atom, ini bertentangan dengan
A. elektron yang mengelilingi inti akan kenyataan
memancarkan energi sehingga
Jawaban: B
118
37. Lima buah kapasitor , , , , disusun Menghitung muatan yang tersimpan pada rangkaian kapasitor C3
seri seperti gambar. Mengimplementasikan
Diketahui:
2μF
3μF
4μF
4μF
6μF
V = 36 V
Besar muatan yang tersimpan pada kapasitor Ditanya: Q pada =.… ?
adalah….
A. 54 μC =
B. 36 μC
C. 24 μC
=
D. 20 μC
E. 12 μC
=
= =
= μC
C=
Q=CxV
120
Q = 36 x
Q = 24 μC
Jawaban : C
38. Pernyataan-pernyataan berikut ini berkaitan 1) Menulis efek fotolistrik. C2
dengan efek fotolistrik: Efek fotolistrik yaitu: Mengklasifikasikan
(1) Menggunakan foton dengan panjang
gelombang yang lebih pendek dari Ek = E – , di mana
panjang gelombang ambang Ek = energi kinetic elektron
(2) Menggunakan logam dengan nilai energi E = energi foton = = hf
ambang kecil
(3) Penggunaan dengan frekeuensi yang = energi ambang = =h
lebih besar dapat menyebabkan energi
kinetic elektron bertambah besar Berikut pernyataan-pernyataan pada soal yang berkaitan dengan
(4) Banyaknya elektron lepas dari efek fotolistrik:
permukaan logam bergantung pada (1)Menggunakan foton dengan panjang gelombang yang lebih
frekuesi cahayanya pendek dari panjang gelombang ambang (Benar, karena
Pernyataan yang benar adalah…. akan mengakibatkan energi foton lebih besar dari energi
A. (1), (2), (3), dan (4) ambang)
B. (1), (2), dan (3)
C. (1) dan (3) saja (2) Menggunakan logam dengan nilai energi ambang kecil
D. (2) dan (4) saja (Benar, karena ini berarti agar elektrok keluar dari logam
E. (3) saja tidak membutuhkan energi foton yang terlalu besar)
Jawaban : B
39. Perhatikan gambar grafik peluruhan ! Menghitung jumlah massa sisa peluruhan setelah 12 jam. C3
Mengeksekusi
Diketahui:
= 800 gram
T = 4 jam
t = 12 jam
Ditanya: N=….?
N = 800 (
Jumlah massa yang belum meluruh setelah 12
jam adalah….
A. 50 gram N = 800 (
B. 75 gram
C. 100 gram N = 100 gram
D. 125 gram
E. 150 gram Jawaban : C
122
Jika 1 sma = 931 MeV, maka nilai energi yang Ditanya: e=.…?
dihasilkan pada reaksi inti adalah…. 13 +2 14 +1 +Q
A. 0,0025 MeV
B. 2,4206 MeV 13 +2
C. 4,2753 MeV 26,9901 sma + 4,0039 sma = 30,9940
D. 6,5432 MeV
E. 9,3751 MeV 14 +1
29,9833 sma + 1,0081 sma = 30,9914
Jawaban: B
124
=√
=√
=√
= √ = 2 m.
Jawaban: C
2. Tebal dua buah plat besi yang diukur bergantian C3
menggunakan mikrometer sekrup, hasilnya
Plat I
masing-masing ditunjukkan pada gambar Mengeksekusi
dibawah.
Plat II
Skala utama = 4 mm
Skala nonius = 42 x 0,01 mm = 0,42 mm
Hasil pengukurannya adalah:
X = skala utama + skala nonius
X = 4,0 mm + 0,42 mm
X = 4,42 mm
Maka, selisih kedua plat adalah:
= 4,42 mm – 2,84 mm
= 1,58 mm
126
Jawaban: B
Jawab:
A.
a=
3=
- 20 = 30
B.
= 50 m.
C. a=
127
a=
-5 =
-5( = -50
D.
-5 + 150 = -50
-5 = -50 – 150
=
E.
= 40 s
Jawaban: B
4. Sebuah partikel yang bergerak ke atas memenuhi Diketahui: C3
persamaan y = 8t - dengan y dan t masing- y = 8t -
masing dalam satuan meter dan sekon. Kecepatan t=2s Mengeksekusi
benda saat t = 2 sekon adalah ...
128
A. 2 m.
B. 4 m.
C. 8 m.
D. 12 m.
E. 16 m.
Jawaban: C
5. Sebuah bola dilempar dengan sudut elevasi 30° Diketahui: C4
menempuh lintasan parabola seperti terlihat pada
gambar. Percepatan gravitasi 10 m. , maka Mengatribusikan
perbandingan kecepatan di titik A, B, C adalah….
129
A. √ :√ :√
Benda bergerak dengan lintasan parabola dengan sudut elevasi
B. √ :√ :√
, percepatan gravitasi 10 m. , dan kecepatan awal ( 60
C. √ :√ :√
m. .
D. √ :√ :√
E. √ :√ :√ Ditanya:
Perbandingan kecepatan di titik A, B dan C ?
Jawab:
Cari komponan kecepatan awal di sumbu x dan sumbu y.
= cos α
= cos
= ½√
= √
= sin α
= sin
= ½
=
Pada titik A:
130
= – g.t
= – 10.1
= m.
Maka:
=√
=√ √
=√
=√ m.
Pada titk B:
= – g.t
= – 10.2
= m.
=√
=√ √
=√
=√ m.
Pada titk C:
= – g.t
= – 10.3
=
131
=√
=√ √
=√ m.
√ √ √
√ √ √
Jawaban: E
6. Seorang pembalap mobil sedang melintasi Diketahui: C3
tikungan miring dengan sudut kemiringan θ dan = 6 m.
jari-jarinya 12 m. Kecepatan maksimum mobil 6 g = 10 m. Mengeksekusikan
m. maka nilai tan θ adalah ... r = 12 m
Ditanya:
tan θ = … ?
Jawaban:
=√
6=√
36 = 120 .
A. 2/5 =
B. 5/10 =
C. 3/10
D. 2/11
132
E. 1/12 Jawaban: C
Jadi:
=
= 15
= 15
= 30 rad/s
Jawaban: E
133
Ditanya: s .. ?
Jawab:
A. Benda A untuk t = 10 s sampai t =12 s
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan a)= = = = 5 m.
bahwa benda yang mengalami percepatan terbesar
adalah ...
B. Benda B untuk t = 8 s sampai t =10 s
A. Benda A untuk t= 10 s sampai t= 12 s
B. Benda B untuk t= 8 s sampai t= 10 s a)= = = = -7,5 m.
C. Benda B untuk t= 4 s sampai t= 6 s
D. Benda C untuk t= 6 s sampai t= 8 s C. Benda B untuk t = 4 s sampai t =6 s
E. Benda C untuk t= 8 s sampai t= 10 s a)= = = = 2,5 m.
benda D, yaitu 10 m.
Jawaban: D
9. Perhatikan gambar alat penyemprot parfum di C2
bawah ini!
Membandingkan
Jawaban: E
A. 1/12 bagian
B. 1/6 bagian
C. ¼ bagian
D. ¾ bagian
E. 5/6 bagian
11. Sebuah benda yang massanya 6 kg berada pada Diketahui: C3
bidang miring kasar dengan keofisien gesekan 0,3 μ = 0,3
seperti pada gambar. Benda meluncur ke bawah = 5 m. Mengimplementasi
dengan kecepatan awal 5 m. hingga berhenti kan
t=2s
setelah 2 s karena ditahan oleh gaya F (g= 10
m. dan tan α = ¾). Besar gaya F adalah ... g = 10 m.
tan α = ¾
Ditanya: F … ?
Pertama tentukan nilai percepatan dengan persamaan GLBB
= – a.t
0 = 5 – a.2
2a = 5
136
A. 6,6 N a= 2,5 m.
B. 15,0 N
C. 36,6 N Perhatikan gambar berikut:
D. 48,0 N
E. 60,0 N
a=
2,5=
15= 36 – F – (0,3).m.g.cos θ
15= 36 – F – (0,3).60.
15= 36 – F – 14,4
F = 21,6 – 15
F = 6,6 N
137
Jawaban: A
Ditanya: =…?
Jawab:
=
A. Tegangan tali sistem menjadi lebih kecil
= 0,5 . (8.10)
dari semula
B. Tegangan tali sistem menjadi dua laki = 40 N
disemula
C. Sistem baloka menjadi diam (Benda bergerak karena )
D. Sistem balok bergerak dengan percepatan Saat digabung dengan C maka berlaku:
setengah kali semula
E. Sistem balok bergerak dengan percepatan =
dua kali semula = 0,5 . (80 + 40)
= 0,5 . 120
= 60 N
=
=
=
=
Jawaban: B
A. 4 : 1
B. 3 : 1
C. 1 : 4
D. 1 : 3
E. 1 : 1
15. Sebuah pesawat ruang angkasa sedang mengitari Jika pada suatu saat pesawat kehilangan tenaga pada titik C2
bumi pada jarak tertentu dari permukaan bumi tertentu maka pesawat akan semakin mendekat kearah pusat
seperti ditunjukkan pada gambar. Jika pada suatu bumi secara perlahan (masih memiliki kecepatan sisa dari gerak Menafsirkan
saat pesawat kehilangan tenaga pada titik tertentu awal). Namun, saat semua komponen kecepatannya hilang (v=0)
dengan mengabaikan gaya gesekan udara dengan maka pesawat akan tertarik oleh bumi secara langsung.
pesawat maka orbit lintasan pesawat ruang
angkasa yang benar adalah gambar ...
140
A. Jawaban: A
B.
C.
D.
E.
Mengeksekusi
141
Benda bermassa m mula-mula berada di puncak Pada titik P benda memiliki dan maka:
bidang miring dan memiliki enrgi potensial .
Benda kemudian meluncur dan sampai di titik P. E =E ( adalah energi mekanik)
Energi kinetic yang dimiliki benda saat di titik P E =
adalah ... m.g.h = m.g. h +
A. 4
B. 2 = m. g. h (1 - )
C. 4/3 = m. g. h
D. ¾
E. ¼ = .
Jawaban: D
17. Balok 10 kg meluncur turun dari titik A melintasi C4
B dan berhenti di titik C seperti ditunjukkan oleh
gambar. Koefisien gesek kinetik antara balok dan Mengorganisasi
bidang kasar adalah 0,2 maka panjang lintasan A-
B-C adalah ...
Diketahui:
Ditanya:
142
Jawab:
μ = 0,2
Lintasan A – B = 50 cm
a=
a=
a = 10 .
A. 250 cm
B. 200 cm a = 6 m.
C. 150 cm
D. 100 cm =
E. 80 cm = 0 + 2.6.(0,5)
=6
Pada lintasan B – C
a= =
a= =
a= 2 m.
=
= 6 – 2. 2. s
=6
s = 1,5 m
s = 150 cm
Jawaban: C
143
P = P’
=
144
1. 3 = 4 .
= m.
Gambar III
P = P’
=
1. 3 = 2 .
= m.
Jawaban: B
19. Sebuah bola bermassa 2 kg dilempar ke atas Diketahui: C3
dengan kelajuan tertentu sehingga mencapai titik g = 10 m/
tertinggi pada jarak 10 m seperti pada gambar. m = 2 kg Mengaplikasikan
Percepatan gravitasi bumi g = 10 m. . s = 10 m
Kecepatan benda di titik P adalah ...
Ditanya: …?
Jawab:
145
A. 2 m.
B. 5 m.
C. 10 m.
D. 15 m.
E. 20 m.
=
0=
= 200
= 10 √ m.
Maka,
=
=
=
=
=√
= 10 m.
Jawaban: C
20. Perhatikan gambar berikut! Diketahui: C3
= 2 kg
= 5,0 cm Mengeksekusi
= 10 cm
= 100 gr
Ditanya: : …?
146
Jawab:
Sebutir peluru ditembakkan dari senapan A ke Peluru A:
arah balok bermassa 2 kg, ternyata peluru =
bersarang di dalam balok dan balok naik setinggi m. = m. g. h
= 5,0 cm. Kemudian balok identic ditembak
= 2. g. h
dengan peluru dari senapan B, peluru juga
= 2. 10. (0,05)
bersarang di dalam balok dan balok naik setinggi
v=1
= 10 cm. Kedua peluru identic bermassa 100
gram.
Saat terjadi tumbukan:
Perbandingan kecepatan peluru dari senapan A
+ = P’
dan B adalah ...
+0=( ).v’
A. √ :
0,1. = (2 + 0,1). v’
B. 1 : √
C. : = 21 m.
D. :5
E. :5 Peluru B:
=
m. = m. g. h
= 2. g. h
= 2. 10. (0,1)
v=2
adalah:
= =
√ √
Jawaban: B
21. Pada percobaan pegas, beban yang massanya Diketahui: C2
berbeda-beda digantung pada ujung pegas
kemudian diukur pertambahan panjang pegas. Menyimpulkan
Data hasil percobaan tampak sebagai berikut.
Ditanya: Kesimpulan … ?
Jawab:
F = k. ∆x
Daru tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ...
Pada persamaan di atas dapat diketahui bahwa gaya berbanding
A. Semakin besar beban, semakin kecil lurus dengan pertambahan panjang. Artinya, semakin besar
pertambahan panjang gaya, semakin besar pertambahan panjang.
B. Semakin besar gaya, semakin besar
pertambahan panjang
C. Semakin besar gaya, semakin kecil Jawaban: B
pertambahan panjang
D. Konstanta pegas berbanding lurus dengan
pertambahan panjang
E. Konstanta pegas berbanding terbalik
dengan gaya
148
Jawaban: D
=
=
=
Jadi, = 30 K dan =
Jawaban: D
24. Sebanyak 75 gram air yang suhunya 20°C Diketahui: C3
dicampurkan dengan 50 gram air yang suhunya = 75 gram
tidak diketahui. Jika suhu akhir campuran 40°C, ∆ = (40 – 20) = 20°C Mengeksekusi
maka suhu air 50 gram mula-mula adalah ... = 50 gram
A. °C ∆ = ( – 40)
B. °C
C. °C Ditanya: … ?
D. °C Jawab:
E. °C Maka:
=
. c. ∆ = . c. ∆
75. 20 = 50. ( – 40)
150 = 5 – 200
350 = 5
= 70 °C
Jawaban: A
25. Dua bejana A dan B masing-masing berisi air Diketahui: C2
bersuhu =100 °C dan =40 °C, dicampurkan =100 °C
ke dalam satu wadah dan diletakkan di dalam =40 °C Menafsirkan
ruang yang bersuhu 70 °C. Jika suhu ruangan
dijaga konstan maka dalam kurun waktu tertentu Ditanya: Grafik … ?
grafik yang sesua dengan kondisi kedua zat cair Jawab:
151
tersebut adalah…. Grafik yang sesuai dengan kondisi kedua zat cair adalah gambar
E
Jawaban: E
A.
B.
C.
D.
152
E.
Maka:
c=
Perhatikan grafik.
Jika Q = 420 dan ∆ = (10-0) = 10K,
Maka kalor jenisnya adalah:
A. 240 J. .
B. 420 J. . c=
C. 840 J. .
D. 2.400 J. . c=
E. 4.200 J. . c = 420 J. .
Jawaban: B
153
=
=
=
Jawaban: C
28. Sebuah sistem pengeras memancarkan daya Diketahui: C3
akustik 36 л watt dan taraf intensitas 80 dB saat = 36 л watt Mengaplikasikan
didengar pada jarak x dari pengeras suara tersebut = 80 dB
( = watt. ). Nilai x yang tepat =x
adalah.… =
A. 100 m
B. 160 m Ditanya: r … ?
C. 175 m Jawab:
D. 225 m Berlaku:
E. 300 m = 10 log
80 = 10 log
154
8 = 10 log
log = log
=
I=
Maka:
I=
=
=
r=
r = 300 m
Jawaban: E
Jawaban: A
30. Persamaan gelombang stasioner pada tali sebagai Diketahui: C3
berikut: y = 2A sin k x cos ωt
y = 40 sin (10 л x ) cos (60 л t) y = 20 sin (10 лx) cos (50 лt) Mengimplementasi
Dari persamaan tersebut letak perut ke satu, dua, kan
dan tiga dari titik pantul adalah … Maka: A = 10; k = 10 л; ω = 50 л
A. 2,5 cm, 7,5 cm, dan 12,5 cm Jawab:
B. 5 cm, 10 cm, dan 15 cm k=
C. 5 cm, 15 cm, dan 25 cm
D. 7,5 cm, 15 cm, dan 22,5 cm =
E. 20 cm, 25 cm, dan 30 cm = = 0,2
Jadi:
Perut ke-1 = (2n + 1)
= (2.0 + 1) . (0,2) = 0,05 m = 5 cm
Jadi, letak perut ke satu, dua, dan tiga dari titik pantul adalah 5
cm, 15 cm, dan 25 cm.
Jawaban: C
156
Jawaban: C
A.
B.
157
C.
D.
E.
D. 23 m d= +
E. 25 m 26 = +
= 27 – 15 = 12 cm
Maka:
= +
= +
=
= cm
Jawaban: C
33. Perhatikan gambar berikut! C3
Kedua kawat berbeda arahnya maka kawat yang titik mengalami
gaya magnetic diletakkan di luat kawat yang memiliki arus Mengeksekusi
terkecil, yaitu
Perhatikan gambar
159
Jawaban: C
160
Jawaban: D
161
V=E.r
V= . 3.
V = 3.
V = 3.
V = 3.000 V
Jawaban: C
37. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut! Diketahui: C3
Mengimplementasi
162
kan
I = +
Loop 1:
∑ ∑
(-4) + (
2 …….. (1)
163
Loop 2:
∑ ∑
(-4) + (
2 …….. (2)
P= V.I
P=
P= .4
P= 64. .4
P= 256. = 2,56 watt
Jawaban: A
38. Sebuah trafo step down tegangan primer 220 volt Diketahui: C3
dan tegangan sekunder 110 volt. Pada kumparan = 220 volt
primer mengalir arus 3 ampere dan trafo memiliki = 110 volt Mengimplementasi
efisiensi 60% daya yang hilang akibat panas atau =3A kan
penyebab lainnya adalah ... η = 60 %
A. 264 watt
B. 396 watt Ditanya:
C. 464 watt Jawab:
D. 482 watt Transformator step down berfungsi untuk menurunkan atau
E. 660 watt memperkecil tegangan bolak bali dari suatu sumber.
164
165
A. 0,116 =
B. 0,230
C. 0,345 6=
D. 0,560 λ =0,1155 0,116
E. 0,693
Jawaban: A
40. Pada reaksi inti berikut: Diketahui: C3
maka x Pada reaksi inti berlaku:
adalah ... 1. Hukum kekekalan energi Mengeksekusi
A. Positron 2. Hukum kekekalan momentum sudut
B. Neutron 3. Hukum kekekalan nomor atom
C. Elektron 4. Hukum kekekalan nomor massa
D. Proton Ditanya:
E. Alfa Jawab:
Maka, pada reaksi inti:
Jumlahkan:
1 + 235 = 140 + 94 + 2A
236 = 234 + 2A
A=1
0 + 92 = 54 + 38 + 2B
92 = 92 + 2B
B=0
Jawaban: B
166
167
=1:1:1
Jawaban: A
2. Diketahui: C4 √ √
Sebuah bola dilemparkan vertical ke = 10 m/s Mengatr
atas dengan kecepatan 10 m. , 1 = 25 m/s ibusikan
detik kemudian bola kedua dilempar
vertical ke atas dengan kecepatan 25 Ditanya: h=….?
m. . Tinggi yang dicapai bola kedua
saat bertemu dengan bola pertama Waktu maksimal yang
adalah…. ( g = 10 m. ) ditempuh bola pertama
A. 3,0 m untuk mencapai
B. 4,8 m ketinggian maksimum:
C. 5,2 m Vt = Vo – g.t
D. 5,8 m 0 = 10 – 10t
E. 6,0 m t=1s
h = Vo.t – ½ g.
h = 25. (0,2) – 5 .
h = 5 – 0,2
h = 4,8 meter
Jawaban: B
3. Perhatikan grafik v-t dari suatu benda Diketahui: C3 √ √
yang bergerak. V = 30 m/s Mengek
t =8s sekusi
Ditanya: s =…. ?
169
Jawab:
S = v.∆t
=
= v.∆t
=
= = = 30
m
= v.∆t = (5-2) x 30 =
Jarak yang ditempuh oleh benda 90 m
selama bergerak adalah….
A. 105 m
= = = 45
B. 165 m
C. 330 m m
D. 1650 m
E. 1820 m + + = 30 + 90 +
45 = 165 m
LI= = = 30
170
L II = P x L = 3 x 30 =
90 m
L III = = = 45
m
Total luas:
L I + L II + L III = 165
m
Jawaban: B
4. Seorang anak kecil berjalan sejauh 10 Mendeskripsikan C3 √ √
m ke arah timur, kemudian berbelok ke perpindahan dapat Mengek
utara sejauh 6 m dan kembali ke arah digambarkan dengan sekusi
barat sejauh 2 m, untuk kemudian skema vektor
berhenti. Besar perpindahan anak kecil
tersebut adalah….
A. 2 m
B. 6 m
C. 10 m
D. 14 m Diketahui:
E. 18 m 2m
6m
10 m
171
172
173
I = ∆p
F ∆t = m ∆v
F = , karena
Dalam sebuah permainan golf, bola benda awalnya diam
yang massanya 0,2 kg (g = 10 m. ) maka
akan dimasukkan ke dalam lubang C
seperti tampak pada gambar. Pemukul F = …. (1)
menyentuh bola dalam waktu 0,01
sekon dan lintasan B – C ditempuh Diketahui:
bola dalan waktu 1 sekon. Gaya yang m = 0,2 kg
diperlukan pemain golf untuk g = 10 m/
memukul bola supaya tepat masuk ke ∆t = 0,01 s
dalam lubang C adalah….
=1s
A. 20 N
B. 80 N
Ditanya: F = ….?
C. 120 N
D. 180 N
Jawab:
E. 200 N
F=
Mencari nilai terlebih
dahulu
174
x=
x= . cos θ . t
=
= = 10 m/s
F=
F= = 200 N
Jawaban: E
7. Diketahui: C4 √ √
Massa A = Mengor
Massa B = ganisasi
(massa katrol diabaikan)
Balok B dengan
percepatan a, dan
gravitasi g
Ditanya: ….?
Dua buah balok dihubungkan dengan
Jawab:
katrol licin dan massa katrol diabaikan
seperti pada gambar. Massa A = , Balok B yang di
massa B = dan balok B turun
hubungkan dengan tali
dengan percepatan a. Jika percepatan
gravitasinya g, maka besar tegangan dapat digambar seperti
tali yang terjadi pada balok B
ini:
adalah….
A. T = .a T
B. T = (a–g)
C. T = (g–a)
D. T = (a–g) a
E. T = (g–a)
176
W
Hubungan percepatan
yang dihasilkan oleh
resultan gaya dapat
diperoleh dengan
persamaan Hukum II
Newton
∑
a=
∑
Karena balok B yang
ditanyakan, maka massa
benda terfokuskan pada
balok B, sehingga
persamaannya menjadi;
∑ =
=w–T
.g–T
T= g-
T= (g – a)
Jawaban: E
8. Mobil melaju pada sebuah tikungan Diketahui: C3 √ √
jalan raya di posisi M seperti terlihat R = 40 m Mengek
pada gambar di bawah ini. = 0,4 sekusi
g = 10 m/
Ditanya: v=.… ?
Jawab:
Pada lintasan
berbentuk lingkaran
terdapat gaya
sentripetal dan gayaa
sentrifugal.
Dalam kasus ini, gaya
gesek antara ban
mobil dengan jalan
berperan sebagai gaya
sentripetal yang
mempercepat mobil ke
pusat tikungan
sehingga mobil bisa
menikung. Arah gaya
sentripetal selalu
178
179
C. 4√ m. diperbolehkan adalah
D. 5√ m. √ m/s.
E. 6√ m.
Jawaban: C
9. Empat buah partikel terletak pada Diketahui: C3 √ √
sistem koordinat kartesius seperti r=a Mengek
gambar. Momen inersia sistem partikel sekusi
terhadap pusat koordinat (0,0) Ditanya: I=.… ?
adalah…. Jawab:
I= …?
r=a
+ + +
= 2 + 2 +
+2
= 10
Jawaban: D
A. 3
B. 6
C. 7
D. 10
E. 12
L I = 6 x 2 = 12 plement
L II = 4 x 2 = 8 asikan
L III = 6 x 2 = 12
Ditanya: Koordinat
(x;y) … ?
Jawab:
X=
Y=
Y=
Y=
Y= =3
Alternatif jawaban
Titik berat sumbu x
untuk ketiga bidang
181
terletak di sumbu
simetrinya, = 4.
(sumbu simetri, garis
yang membagi suatu
bangun menjadi dua
bagian sama besar).
Jawaban: D
11. Perhatikan gambar ! Diketahui: C3 √ √
=2m Mengek
= 20 cm = 0,2 m sekusi
Ditanya: v=.…?
v=√
v=√
v=√
Pada sebuah tangki berisi air setinggi 2 v = 6 m.
m terdapat lubang kecil 20 cm dari
dasar. Jika g = 10 m. , maka
182
Jawaban: B
13. Perhatikan gambar ! Diketahui: C3 √ √
Volume benda dalam Mengek
fluida 1( )=½ sekusi
Volume benda dalam
fluida 2 ( )=¾
Ditanya: =….?
Jawab:
Dua kubus identik dimasukkan ke Pada benda yang
dalam zat cair x dan zat cair y. Pada melayang atau terapung
zat cair x, bagian kubus yang muncul dalam fluida berlaku:
di atas permukaan adalah 0,4 bagian
dan pada zat cair y bagian kubus yang . = .
muncul di atas permukaan adalah 0,2
bagian. Perbandingan massa jenis zat = massa jenis fluida
cair x dan zat cair y adalah…. = volume benda yang
A. 2 : 3 tercelup sebagian
B. 3 : 2 = massa jenis benda
C. 3 : 4 = volume benda
D. 4 : 3
E. 9 : 4 = .
184
= .
= = = =
Jadi, perbandingan
massa jenis zat cair 1
dan 2 adalah 3:2
Jawaban: B
Ditanya: =.…?
Jawab:
Batang berotasi di titik
D maka terjadi putaran.
=
Pada batang ABCD yang massanya = sin θ .2+
diabaikan, bekerja tiga gaya. Momen .1
gaya sistem dengan poros titik D = sin 30°. 3 – 10. 2
adalah…. + 4.1
185
Jawaban : B
15. Perhatikan gambar berikut ! Menuliskan komponen C3 √ √
yang mempengaruhi laju Mengek
benda sekusi
Diketahui:
= 6 m/
= 5,6 m
=1m
Ditanya: = …. ?
Jawab:
Sebuah bola sedang meluncur Mengesekusi
menuruni lintasan licin. Bila laju perhitungan Energi yang
benda di titik A sama dengan 6 m. terjadi pada laju benda
dan g = m. , laju benda di titik B menggunakan
adalah ... persamaan hukum
A. √ m. kekekalan energi
186
B. √ m. mekanik:
C. √ m.
+ = +
D. √ m.
mg + ½m = mg +
E. √ m.
½m
2g + = 2g +
= 2g ( - ) +
= 2 x 10 x 4,6 + 36 =
128
=√ m/s
Jawaban: E
16. Sebuah bola bermassa 0,8 kg jatuh Diketahui: C3 √ √
bebas dari ketinggian 180 cm di atas m = 0,8 kg Mengim
lantai tanpa kecapatan awal. Jika h = 1,8 m plement
setelah menumbuh lanntai bola =0 asikan
terpantul ke atas dengan kecepatan 5 = 5 m/s
m. (percepatan gravitasi = 10 g = 10 m/
m. ), maka besar implus pada bola
adalah … Ditanya: I … ?
A. 6,0 N.s Jawab:
B. 7,2 N.s Langkah pertama, cari
C. 8,8 N.s kecepatan bola sesaat
D. 18,0 N.s sebelum menyentuh
E. 24,0 N.s lantai.
v=√
v=√
v=√ = 6 m/s
187
= ∆p
= m ( - v)
= 0,8 (5 – (-6)) = 8,8
N.s
Jawaban: C
17. Diketahui: C3 √ √
R = 1,8 , tumbukan Mengek
lenting sempurna sekusi
Ditanya: v=….?
(kecepatan kedua bola
sesaat setelah
tumbukan)
B. 3 m. v=√
C. 6 m. v=√
D. 9 m. v = 6 m/s
E. 11 m.
Karena tumbukan yang
terjadi adalah tumbukan
lenting sempurna maka
kecepatan sebelum
tumbukan dan sesudah
tumbukan dan sesudah
tumbukan adalah sama,
tetapi arahnya
berlawanan.
Jawaban: C
18. Suatu ruang tertutup gas ideal bersuhu Diketahui: C3 √ √
27 °C mempunyai tekanan P. = 27 C = 27 + 273 = Mengek
Kemudian gas dipanaskan sehingga 300 K sekusi
suhunya menjadi 327 °C. Jika = 327 C = 327 + 273
volumenya naik menjadi tiga kali = 600 K
volume awal, perbandingan tekanan =3
awal dan akhir adalah ...
A. 1 : 4 Ditanya: P1 : P2=.…?
B. 2 : 3
C. 3 : 2 Jawab:
D. 3 : 6 =
E. 4 : 1
189
.
.
: =3:2
Jawaban: C
H= =
( = ,
= )
A. 120 °C
B. 100 °C
Sehingga:
C. 90 °C
D. 80 °C
=
E. 60 °C
190
. = .
4 (25 - ) = ( –
200)
100 - 4 = – 200
=
= 60 °C
Jawaban: E
Jawaban: B
192
Jawaban: B
22. Sebuah bejana alumunium seperti pada Diketahui: C3 √ √
gambar di bawah ! a= air raksa Mengek
Bejana diisi penuh raksa pada suhu b= bejana sekusi
22°C. Jika bejana bersama raksa = 22°C
dipanaskan hingga suhunya mencapai = 82°C
82°C. (koefisien muai panjang γa = 1,8.
aluminium 25. dan αb = 25.
koefesien muai volume raksa
1,8. , maka banyaknya raksa Ditanya: ∆V=.… ?
193
Vo = Voa = Vob
∆t = (82 - 22) °C = 60
°C
A. 0,86 c.
B. 0,78 c. Volume air raksa yang
C. 0,62 c. tumpah sama dengan
D. 0,38 c. selisih perubahan
E. 0,27 c. volume air raksa dengan
perubahan volume
bejana akibat
pemanasan.
∆V = ∆Va - ∆Vb
∆V = Vo γa ∆t - Vo (3
αb) ∆t
∆V = Vo (γa - 3 αb) ∆t
∆V = Vo (1,8× -3•
25× ) 60
∆V = 0,062 Vo
Jawaban: C
23. Seutas senar yang penjangnya 2 m Diketahui: C3 √ √
diikat salah satu ujungnya dan ujung n= 5 simpul Mengim
lainnya digetarkan dengan vibrator λ = 1 m plement
sehingga terbentuk 5 simpul asikan
194
Sehingga:
Pegas R memiliki
konstanta gaya
paling besar
Pegas P memiliki
kontanta pegas
paling kecil
konstanta pegas Q <
dari R
konstanta pegas Q >
dari P
Jawaban: A
25. Cahaya monokromatik dengan panjang Diketahui: C3 √ √
gelombang 600 nm, melewati celah = 600 nm Mengek
ganda yang berjarak 0,2 mm satu = 0,2 mm sekusi
terhadap lainnya. Pola interferensi =1m
terang-gelap ditangkap di layar
berjarak 1 m dari kedua celah tersebut. Ditanya: P=.…?
Jarak pita terang pertama dari terang Jawab:
pusat adalah.…
A. 0,3 cm
B. 0,6 cm = 1.600 x
C. 1,2 cm
D. 1,5 cm
196
E. 1,8 cm P. 2 x = 600 x
P=
P=3x m
P = 0,3 cm
Jawaban: A
Jadi Perbesaran
M = Sn/f
= 25/10
= 2,5 kali
Jawaban: B
27. Jika ltak tik P, Q, dan R dari sumber Diketahui: C3 √ √
bunyi S masing-masing berurutan 25 Jarak sumber ke: Mengek
197
Jawab:
Jika di urutkan R, Q dan
P ternyata terurut dari
jarak terjauh sampai
dengan jarak terdekat
I = P/A
A = 4πr²
Intensitas bunyi
berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak,
artinya semakin jauh
jaraknya dari sumber
bunyi, maka intensitas
yang diterima akan
semakin kecil.
Perbandingan , ,
adalah
: :
198
Perbandingan di atas
sederhanakan dengan
cara membaginya
dengan P dan dikali
dengan . Menjadi:
:
Perbandingan diatas
dikali 25
:
Perbandingan diatas
dikali 36
4 : 9 : 36
Maka perbandingannya
adalah 4 : 9 : 36
Jawaban: B
C. Hz Jawab:
D. Hz dekat = x
dekat = x
E. Hz 1.000
dekat = x 1.000
dekat =
jauh = x
jauh = x
1.000
jauh = x 1.000
jauh =
= x
= x
200
Jadi, perbandingan
frekuensi yang didengar
oleh pengendara sepeda
motor saat mendekat
dan menjauh adalah 64 :
49
Jawaban: B
Jawaban: A
Jawaban: E
F
Arah gaya magnetik yang dilalui kawat Arah gaya magnetic
penghantar adalah searah sumbu … yang di lalui kawat
A. X + penghantar mengarah
B. X - kedalam sumbu X
C. Y + dengan arah yang
D. Y - negative, maka X -
E. Z +
Jawaban: B
32. Perhatikan gambar rangkaian berikut ! Rangkaian yang C2 √ √
diberikan pada soal Menafsi
merupakan rangkaian rkan
kapasitif murni, karena
203
204
205
=9V
Ditanya: =.... ?
Jawab:
Untuk menyelesaiakan
soal ini gunakan Hukum
II Kirchoff, dengan
aturan;
Besar beda potensial pada hambatan 3 Arah loop searah
Ω adalah…. dengan arus maka
A. 0,17 volt kuat arus bertanda
B. 0,50 volt positif, dan
C. 1,50 volt sebaliknya
D. 2,00 volt Jika saat mengikuti
E. 6,00 volt arah loop, dijumpai
dahulu kutub positif
sumber tegangan
maka ggl bertanda
positif, dan
sebaliknya.
Hukum II Kirchoff
menyatakan:
∑ -∑ .R=0
Sehingga:
(9 – 12) – I (6 + 9 + 3) =
0
-3 = -18I
I= = A
206
Jawaban: B
34. Tiga buah muatan titik membentuk Diketahui: C4 √ √
bangun segitiga sama sisi seperti = + 2 μC = 2 x Mengor
gambar berikut. C ganisasi
= + 5 μC = 5 x
C
= - 15 μC= 15 x
C
r = 3 cm = 3 x m
k=9x N. .
Ditanya: =.… ?
Jawab:
Jika panjang satu sisinya 3 cm, maka =
resultan gaya listrik yang dialami di
=9x
titik A sebesar … ( 1μC = C dan
k=9x N. . )
A. 100 N
B. 300 N =
C. 100 √ N = N
207
D. 300 √ N
E. 400 √ N =
=9x
=
= N
=
√
=
√
=
√
=√
=√
= 100 √
Jawaban: C
ungkapkan oleh
Rutherford (1910).
2. Menuliskan
kelemahan teori atom
Rutherford
Kelemahan teori
atom Rutherford
yaitu teorinya
Kelemahan model atom tersebut bertentangan dengan
adalah…. hukum fisika klasik
A. elektron yang mengelilingi inti yang menyatakan
akan memancarkan energi materi yang bergerak
sehingga lintasannya berbentuk akan kehilangan
spiral dan suatu saat jatuh ke materi dalam bentuk
dalam inti. gelombang
B. elektron yang mengelilingi inti elektromagnetik,
akan menyerap energi karena elektron
sehingga lintasannya adalah materi maka
berbentuk seperti lintasan ketika bergerak
planet. mengelilingi inti,
C. elektron yang mengelilingi inti semakin lama
akan memancarkan energi energinya akan habis
sehingga elektron tetap berada dan elektron jatuh ke
pada lintasannya. inti atom, ini
D. elektron yang mengelilingi inti bertentangan dengan
akan menyerap energi sehingga kenyataan
elektron tetap berada pada
lintasannya. Jawaban: B
E. elektron yang mengelilingi inti
tidak memancarkan energi
209
= =
= μC
C=
Q=CxV
Q = 36 x
Q = 24 μC
Jawaban : C
38. Pernyataan-pernyataan berikut ini 1) Menulis efek C2 √ √
berkaitan dengan efek fotolistrik: fotolistrik. Mengkl
(1) Menggunakan foton dengan Efek fotolistrik yaitu: asifikasi
panjang gelombang yang lebih kan
211
tidak membutuhkan
energi foton yang
terlalu besar)
Jawaban : B
Diketahui:
= 800 gram
T = 4 jam
t = 12 jam
Ditanya: N=….?
Jawaban : C
40. Perhatikan reaksi inti berikut ! Diketahui: C3 √ √
13 +2 14 + 1 13 = 26,9901 sma mengim
+Q 2 = 4,0039 sma plement
Diketahui 13 = 26,9901 sma 14 = 29,9833 sma asikan
214
Jawaban: B
216
m.
Maka:
=√
=√
=√
= √ = 2 m.
Jawaban: C
2. Tebal dua buah plat besi yang C3 √ √
diukur bergantian menggunakan
Plat I
mikrometer sekrup, hasilnya Mengeks
masing-masing ditunjukkan pada ekusi
gambar dibawah.
Plat II
Skala utama = 4 mm
218
Jawaban: B
3. Sebuah mobil mula-mula bergerak Diketahui: C3 √ √
lurus dengan kecepatan konstan 72
V = 72 km/jam = 20 m.
km. selama 20 sekon, Mengimp
kemudian dipercepat dengan 20 detik pertama mobil lementasi
percepatan 3 selama 10 sekon kan
bergerak dengan kecepatan
dan diperlambat dengan
perlambatan 5 hingga mobil konstan maka grafik berupa
berhenti. Bentuk grafik kecepatan garis lurus.
(v) terhadap waktu (t) perjalanan
mobil tersebut adalah ...
Kemudian, mobil dipercepat
219
Jawab:
a=
B. 3=
- 20 = 30
= 50 m.
a=
D. a=
-5 =
-5( = -50
220
-5 + 150 = -50
-5 = -50 – 150
=
E.
= 40 s
Jawaban: B
4. Sebuah partikel yang bergerak ke Diketahui: C3 √ √
atas memenuhi persamaan y = 8t - y = 8t -
dengan y dan t masing-masing t=2s Mengeks
dalam satuan meter dan sekon. ekusi
Kecepatan benda saat t = 2 sekon
adalah ...
A. 2 m.
B. 4 m.
C. 8 m.
D. 12 m.
221
E. 16 m.
Ditanya: v = … ? saat 2
sekon
Jawaban: C
5. Sebuah bola dilempar dengan sudut Diketahui: C4 √ √
elevasi 30° menempuh lintasan
parabola seperti terlihat pada Mengatri
gambar. Percepatan gravitasi 10 busikan
m. , maka perbandingan
kecepatan di titik A, B, C adalah….
Benda bergerak dengan
lintasan parabola dengan
sudut elevasi , percepatan
gravitasi 10 m. , dan
222
kecepatan awal ( 60
m. .
Ditanya:
Perbandingan kecepatan di
A. √ :√ :√ titik A, B dan C ?
B. √ :√ :√
Jawab:
C. √ :√ :√ Cari komponan kecepatan
D. √ :√ :√ awal di sumbu x dan sumbu
E. √ :√ :√ y.
= cos α
= cos
= ½√
= √
= sin α
= sin
= ½
=
Pada titik A:
= – g.t
223
= – 10.1
= m.
Maka:
=√
=√ √
=√
=√ m.
Pada titk B:
= – g.t
= – 10.2
= m.
=√
=√ √
=√
=√ m.
Pada titk C:
= – g.t
= – 10.3
=
224
=√
=√ √
=√ m.
√ √ √
√ √ √
Jawaban: E
Jawaban:
=√
6=√
36 = 120 .
=
A. 2/5 =
225
B. 5/10
C. 3/10
D. 2/11 Jawaban: C
E. 1/12
Jadi:
=
= 15
= 15
226
= 30 rad/s
Jawaban: E
8. Tabel dibawah menggambarkan Diketahui: C3 √ √
kecepatan tiga benda yang bergerak
dalam selang waktu yang sama Mengeks
ekusi
Ditanya: s .. ?
Jawab:
A. Benda A untuk t = 10 s
sampai t =12 s
Berdasarkan tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa benda yang a)= = = =5
mengalami percepatan terbesar m.
adalah ...
A. Benda A untuk t= 10 s B. Benda B untuk t = 8 s
sampai t= 12 s sampai t =10 s
B. Benda B untuk t= 8 s sampai a)= = = = -7,5
t= 10 s
m.
C. Benda B untuk t= 4 s sampai
t= 6 s
C. Benda B untuk t = 4 s
D. Benda C untuk t= 6 s sampai
sampai t =6 s
t= 8 s
E. Benda C untuk t= 8 s sampai a)= = = = 2,5
t= 10 s m.
227
D. Benda C untuk t = 6 s
sampai t = 8 s
a)= = = =10
m.
E. Benda C untuk t = 8 s
sampai t = 10 s
a)= = = = -5
m.
Jawaban: D
228
Jawaban: D
10. Sebuah benda dimasukkan ke Diketahui: C3 √ √
dalam air ( = 1 g. ), = 1 g.
ternyata 25 % dari volume benda Mengeks
229
Jawaban: E
A. 1/12 bagian
B. 1/6 bagian
C. ¼ bagian
D. ¾ bagian
E. 5/6 bagian
11. Sebuah benda yang massanya 6 kg Diketahui: C3 √ √
berada pada bidang miring kasar μ = 0,3
dengan keofisien gesekan 0,3 = 5 m. Mengimp
seperti pada gambar. Benda lementasi
t=2s
meluncur ke bawah dengan kan
kecepatan awal 5 m. hingga g = 10 m.
berhenti setelah 2 s karena ditahan tan α = ¾
230
= – a.t
0 = 5 – a.2
2a = 5
A. 6,6 N a= 2,5 m.
B. 15,0 N
C. 36,6 N Perhatikan gambar berikut:
D. 48,0 N
E. 60,0 N
a=
231
2,5=
15= 36 – F – (0,3).m.g.cos θ
15= 36 – F – (0,3).60.
15= 36 – F – 14,4
F = 21,6 – 15
F = 6,6 N
Jawaban: A
Ditanya: =…?
Jawab:
=
= 0,5 . (8.10)
= 40 N
232
233
A. 4:1
B. 3:1
C. 1:4
D. 1:3
E. 1:1
15. Sebuah pesawat ruang angkasa Jika pada suatu saat pesawat C2 √ √
sedang mengitari bumi pada jarak kehilangan tenaga pada titik
tertentu dari permukaan bumi tertentu maka pesawat akan Menafsir
seperti ditunjukkan pada gambar. semakin mendekat kearah kan
Jika pada suatu saat pesawat pusat bumi secara perlahan
kehilangan tenaga pada titik (masih memiliki kecepatan
tertentu dengan mengabaikan gaya sisa dari gerak awal).
gesekan udara dengan pesawat Namun, saat semua
maka orbit lintasan pesawat ruang komponen kecepatannya
angkasa yang benar adalah gambar hilang (v=0) maka pesawat
... akan tertarik oleh bumi
secara langsung.
A.
Jawaban: A
B.
235
C.
D.
E.
Mengeks
ekusi
B. 2 = m. g. h (1 - )
C. 4/3
D. ¾ = m. g. h
E. ¼ = .
Jawaban: D
17. Balok 10 kg meluncur turun dari C4 √ √
titik A melintasi B dan berhenti di
titik C seperti ditunjukkan oleh Mengorg
gambar. Koefisien gesek kinetik anisasi
antara balok dan bidang kasar
adalah 0,2 maka panjang lintasan
A-B-C adalah ...
Diketahui: Mengatri
busi (II)
Ditanya:
Jawab:
μ = 0,2
Lintasan A – B = 50 cm
a=
A. 250 cm
B. 200 cm a=
C. 150 cm
a = 10 .
D. 100 cm
E. 80 cm a = 6 m.
=
= 0 + 2.6.(0,5)
=6
237
Pada lintasan B – C
a= =
a= =
a= 2 m.
=
= 6 – 2. 2. s
=6
s = 1,5 m
s = 150 cm
Jawaban: C
P = P’
=
1. 3 = 4 .
= m.
Gambar III
P = P’
=
1. 3 = 2 .
= m.
239
Jawaban: B
19. Sebuah bola bermassa 2 kg Diketahui: C3 √ √
dilempar ke atas dengan kelajuang = 10 m/
tertentu sehingga mencapai titikm = 2 kg Mengapli
tertinggi pada jarak 10 m seperti
s = 10 m kasikan
pada gambar. Percepatan gravitasi
bumi g = 10 m. . Kecepatan Ditanya: …?
benda di titik P adalah ... Jawab:
=
A. 2 m. 0=
B. 5 m. = 200
C. 10 m. = 10 √ m.
D. 15 m.
E. 20 m. Maka,
=
=
=
240
=
=√
= 10 m.
Jawaban: C
20. Perhatikan gambar berikut! Diketahui: C3 √ √
= 2 kg
= 5,0 cm Mengeks
= 10 cm ekusi
= 100 gr
Ditanya: : …?
Jawab:
F = k. ∆x
Jawaban: D
2( – 20) = ( )
2 – 40 =
= 3 – 40 …. (1)
2( – ) = ( )
2 –2 =
3 =
Subtitusikan ke persamaan
245
(1) maka:
3( – ) = 90 +
– 120 = 90 +
= 210
= 30 K
Masukan nilai = 30 ke
persamaan(1):
=
=
=
=
Jadi, = 30 K dan =
Jawaban: D
24. Sebanyak 75 gram air yang Diketahui: C3 √ √
suhunya 20°C dicampurkan dengan = 75 gram
50 gram air yang suhunya tidak ∆ = (40 – 20) = 20°C Mengeks
diketahui. Jika suhu akhir campuran = 50 gram ekusi
40°C, maka suhu air 50 gram mula- ∆ = ( – 40)
mula adalah ...
A. °C Ditanya: … ?
B. °C Jawab:
C. °C Maka:
D. °C =
E. °C . c. ∆ = . c. ∆
75. 20 = 50. ( – 40)
150 = 5 – 200
246
350 = 5
= 70 °C
Jawaban: A
25. Dua bejana A dan B masing-masing Diketahui: C2 √ √
berisi air bersuhu =100 °C dan =100 °C
=40 °C, dicampurkan ke dalam =40 °C Menafsir
satu wadah dan diletakkan di dalam kan
ruang yang bersuhu 70 °C. Jika Ditanya: Grafik … ?
suhu ruangan dijaga konstan maka Jawab:
dalam kurun waktu tertentu grafik Grafik yang sesuai dengan
yang sesua dengan kondisi kedua kondisi kedua zat cair adalah
zat cair tersebut adalah…. gambar E
Jawaban: E
A.
B.
247
C.
D.
E.
Maka:
248
c=
Perhatikan grafik.
Jika Q = 420 dan ∆ = (10-0)
= 10K,
Maka kalor jenisnya adalah:
c=
c=
A. 240 J. . c = 420 J. .
B. 420 J. .
C. 840 J. . Jawaban: B
D. 2.400 J. .
E. 4.200 J. .
E. 2,2 mm
=
=
=
Jawaban: C
28. Sebuah sistem pengeras Diketahui: C3 √ √
memancarkan daya akustik 36 л = 36 л watt Mengapli
watt dan taraf intensitas 80 dB saat = 80 dB kasikan
didengar pada jarak x dari pengeras =x
suara tersebut ( = =
watt. ). Nilai x yang tepat
adalah.… Ditanya: r … ?
A. 100 m Jawab:
B. 160 m Berlaku:
C. 175 m = 10 log
D. 225 m
E. 300 m 80 = 10 log
8 = 10 log
log = log
=
I=
Maka:
I=
=
=
250
r=
r = 300 m
Jawaban: E
Jawaban: A
30. Persamaan gelombang stasioner Diketahui: C3 √ √
pada tali sebagai berikut: y = 2A sin k x cos ωt
y = 40 sin (10 л x ) cos (60 л t) y = 20 sin (10 лx) cos (50 лt) Mengimp
Dari persamaan tersebut letak perut lementasi
ke satu, dua, dan tiga dari titik Maka: A = 10; k = 10 л; ω = kan
pantul adalah … 50 л
A. 2,5 cm, 7,5 cm, dan 12,5 cm
B. 5 cm, 10 cm, dan 15 cm Ditanya:
C. 5 cm, 15 cm, dan 25 cm Jawab:
D. 7,5 cm, 15 cm, dan 22,5 cm k=
251
Jadi:
Perut ke-1 = (2n + 1)
= (2.0 + 1) . (0,2) = 0,05 m
= 5 cm
Jawaban: C
Ditanya: grafik … ?
Jawab:
Balok dihubungkan dengan pegas = =2s
dan ditarik sejauh 4 cm lalu = = 0,5 Hz
dilepaskan sehingga sistem bergetar Jadi, grafik hubungan
harmonik. Dalam waktu 10 sekon simpangan dengan waktu
terjadi 5 getaran maka grafik yang benar adalah gambar C
hubungan simpangan dengan waktu
getar yang benar adalah ...
Jawaban: C
A.
B.
C.
253
D.
E.
Maka:
= +
= +
=
= cm
Jawaban: C
33. Perhatikan gambar berikut! C3 √ √
Kedua kawat berbeda
arahnya maka kawat yang Mengeks
titik mengalami gaya ekusi
magnetic diletakkan di luat
255
Perhatikan gambar
Jawaban: C
Jawaban: D
D. 6.000 volt E=
E. 7.500 volt
E= (N/C)
V=E.r
V= . 3.
V = 3.
V = 3.
V = 3.000 V
Jawaban: C
37. Perhatikan gambar rangkaian listrik Diketahui: C3 √ √
berikut!
Mengimp
lementasi
kan
Ditanya: P… ?
Besar daya lisrik pada hambatan 4 Jawab:
Ω adalah ... Langkah 1: tentukan arah
A. 2,65 watt loop terlebih dahulun
B. 3,20 watt usahakan arah loop dengan
C. 6,25 watt arah arus.
D. 6,50 watt
E. 12,80 watt Langkah 2: tentukan kuat
arus listrik percabangan.
Sesuai dengan hukum
Kirchoff
I = +
259
Loop 1:
∑ ∑
(-4) + (
2 …….. (1)
Loop 2:
∑ ∑
(-4) + (
2 …….. (2)
P= V.I
P=
P= .4
260
P= 64. .4
P= 256. = 2,56 watt
Jawaban: A
η= x 100 %
60% = x 100 %
60 x 66 = 10
= 396 watt
Jumlahkan:
1 + 235 = 140 + 94 + 2A
236 = 234 + 2A
A=1
0 + 92 = 54 + 38 + 2B
92 = 92 + 2B
B=0
Jawaban: B
Lampiran 5
Kontingensi Kesepakatan Pengamat I dan Pengamat II Soal Ujian
Nasional (UN) Fisika SMA tahun 2016
Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
C1 0
C2 5,20,24,29, 9
31,32,35,36,
38,
C3 1,3,4,6,8, 27
9,11,12,13,
14,15,16,17,
18,19,21,22,
23,25,26,27,
28,30,33,37,
39,30
C4 7,34 2
C5 0
C6 0
Jumlah 0 9 27 2 0 0 38
263
264
KK =
Keterangan:
KK = Koefisien Kesepakatan
S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I
N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II
KK =
KK =
KK =
KK =
C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
C1 0
C2 9,15,21,25, 4
C3 1,2,3,4,5,6,7, 29
8,10,11,13,
14,16,20, 22,
24,26,27,28,
29,30,31,32,
33,34,36,38,
39,40
C4 17, 2
23
C5 0
C6 0
Jumlah 0 4 29 2 35
265
266
KK =
Keterangan:
KK = Koefisien Kesepakatan
S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I
N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II
KK =
KK =
KK =
KK =