Disusun oleh:
Laksamana Abimanyu Bimantoro
1810221040
Pembimbing :
dr. Hiendarto, Sp.KK
JOURNAL READING
MULTIDRUG-RESISTANT AND EXTENSIVELY DRUG-RESISTANT
Neisseria gonorrhoeae IN CANADA, 2012-2016
Oleh :
Laksamana Abimanyu Bimantoro
1810221040
Pembimbing
ABSTRAK
Latar Belakang : Neisseria gonorrhoeae telah banyak dilaporkan resisten terhadap banyak
antibiotik, termasuk sefalosporin generasi ketiga dan azitromisin, yang merupakan terapi
kombinasi untuk gonokokal saat ini yang direkomendasikan oleh Canadian Guidelines on
Sexually Transmitted Infections.
Hasil : Antara tahun 2012 dan 2016, proporsi MDR-GC meningkat dari 6,2% menjadi 8,9%
dan total 19 kasus XDR-GC diidentifikasi di Kanada (0,1%, 19 / 18,768). Proporsi
isolat dengan penurunan kerentanan terhadap sefalosporin menurun dari 5,9% menjadi 2,0%
antara tahun 2012 dan 2016 sementara resistensi azitromisin meningkat dari 0,8% menjadi
7,2% pada periode yang sama.
METODE
Antara tahun 2012 dan 2016, kultur N gonorrhoeae diajukan ke NML oleh
laboratorium provinsi ketika mereka mengidentifikasi isolat resisten (R) atau oleh
laboratorium yang tidak melakukan pengujian kerentanan antimikroba. (Tabel 1). Informasi
mengenai isolat yang diserahkan termasuk jenis kelamin dan usia pasien, provinsi atau
wilayah dimana infeksi didiagnosis, serta lokasi dari infeksi. Setiap tahun, setiap provinsi
atau wilayah menginformasikan NML mengenai jumlah kultur yang dikumpulkan dan diuji,
baik provinsi atau di wilayah mereka atau di NML (Tabel 1). Total ini digunakan sebagai
denominator dalam menentukan proporsi resistensi obat antimikroba.
Kerentanan antimikroba N gonorrhoeae terhadap azithromisin, cefixime, ceftriaxon,
eritromisin, penisilin, spectinomisin, tetrasiklin, siprofloksasin, ertapenem dan gentamisin
ditentukan menggunakan dilusi agar. Standar interpretasi MIC digunakan sebagai
rekomendasi dari Clinical and Laboratory Standards Institute kecuali untuk eritromisin (R ≥
2 mg/L), Azithromisin (R ≥ 2 mg/L), ceftriaxon (DS ≥ 0, 125 mg/L), dan cefixime (DS ≥
0,25 mg/L), ertapenem (NS ≥ 0,063 mg/L) dan gentamisin (R ≥ 32 mg/L). Referensi kultur
N gonorrhoeae ATCC49226, WHOF, WHOG, WHOK, dan WHOP / WHOU digunakan
sebagai kontrol. Analisis statistik telah ditentukan menggunakan EpiCalc 2000 versi 1.02
(www.brixtonhealth.com/epicalc.html).
Uji 2 x 2 X2 digunakan untuk membandingkan proporsi resistensi per tahun untuk
mengidentifikasi perbedaan signifikan setiap tahun (nilai P dihitung dengan CI 99%).
HASIL
Dari tahun 2012-2016, 21,8% (n=18.768) dari 86.185 kasus infeksi N gonorrhoeae
yang dilaporkan di Kanada didiagnosis berdasarkan kultur. Laboratorium kesehatan
masyarakat provinsi menyerahkan 10.167 isolat ke NML untuk dilakukan pengujian (2012,
n=1.033; 2013, n=1.184; 2014, n=2.070; 2015, n=2.638; 2016, n=3.242). data jenis kelamin
dan usia pasien tersedia untuk 10.104 (99,4%) isolat. Dari jumlah tersebut, 8.649 (85,6%)
adalah dari pasien laki-laki (usia rata-rata 30 tahun, range kurang dari 1-83 tahun) dan 1.455
(14,4%) adalah pasien perempuan (usia rata-rata 26 tahun, range kurang dari 1-71 tahun).
Sumber specimen didapatkan antara lain dari uretra (n=4.836), rektal (n=2100), faring
(n=1.367), serviks (n=625), vagina (n=249); sumber untuk 781 isolat tidak diberikan.
Orientasi seksual pasien dan informasi mengenai kasus yang gagal pengobatan pada
penelitian ini tidak tersedia.
MULTIDRUG-RESISTANT GONORRHEA
Proporsi MDR-GC meningkat dari 6,2% (n=189/3.036) pada 2012 menjadi 8,9%
(n=406/4.538) (p<0.001) pada 2016. Persentase ini mewakili proporsi isolat dengan
penurunan kerentanan terhadap sefalosporin atau resisten terhadap azithromisin, bersama
dengan resistensi terhadap dua antimikroba lainnya (Gambar 1).
DISKUSI
Proporsi isolat MDR-GC di Kanada meningkat antara tahun 2012 dan 2016.
Sementara proporsi N.gonorrhoeae dengan penurunan kerentanan terhadap sefalosporin
mengalami penurunan, proporsi isolat yang resisten terhadap azitromisin juga meningkat
sehingga menambah jumlah peningkatan kejadian MDR-GC secara keseluruhan.XDR-GC
jarang ditemukan di Kanada dan proporsi yang teridentifikasi menurun antara tahun 2012 dan
2016 karena penurunan isolat dengan penurunan kerentanan terhadap sefalosporin.
Pada tahun 2013, pedoman pengobatan infeksi gonokokal tanpa komplikasi di Kanada
mengalami perubahan, dari monoterapi dengan sefalosporin generasi ketiga menjadi
kombinasi terapi menggunakan ceftriaxon ditambah dengan azithromisin. Setelah terapi
kombinasi ini diperkenalkan, tren penurunan kerentanan sefalospoin telah teridentifikasi. Di
UK, Australia dan US telah melaporkan tren yang sama. Kombinasi terapi antibiotik
(ceftriaxon 500 mg IM dan azithromisin 1 g PO dalam dosis tunggal) direkomendasikan
untuk pengobatan infeksi gonokokal tanpa komplikasi di UK pada tahun 2011. Setelah
implementasi menggunakan pedoman baru, isolat dengan penurunan kerentanan terhadap
cefixime menurun secara signifikan dari 10,8% pada tahun 2011 menjadi 5,2% pada tahun
2013 dan 0,6% pada tahun 2015. Australia juga mengubah rekomendasi pedoman pengobatan
(menjadi 500 mg ceftriaxone ditambah 1 g azithromisin) pada tahun 2013 (38) Proporsi isolat
dengan penurunan kerentanan terhadap ceftriaxon menurun dari 4,4% pada tahun 2012 (39)
menjadi 1,1% pada tahun 2017 (40) Terapi yang disarankan untuk infeksi gonokokus tanpa
komplikasi di AS diperbarui menjadi ceftriaxone (250 mg IM) dikombinasikan dengan
azitromisin (1 g oral) pada tahun 2012 (41). Di Amerika, penurunan kerentanan terhadap
cefixime menurun dari 0,9% pada 2012 menjadi 0,3% pada tahun 2016 dan penurunan
kerentanan terhadap ceftriaxone tetap stabil yaitu 0,3% pada tahun 2012 dan 2016 (42).
Sementara proporsi penurunan kerentanan terhadap sefalosporin mengalami
penurunan di Kanada, proporsi Isolat yang resisten terhadap azitromisin telah meningkat
menjadi 7,2% pada tahun 2016 (5) dan mayoritas teridentifikasi di Quebec dan Ontario.
Sekali resistensi antimikroba berkembang di suatu wilayah, terdapat risiko yang tinggi
menyebar melalui media sosial (43). Di tahun 2016, level resistensi melebihi tingkat 5% di
mana Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan untuk meninjau dan memodifikasi
pedoman nasional untuk pengobatan infeksi menular seksual (25). Australia melaporkan
tingkat resistensi azitromisin yang serupa (9,3% pada 2017) (44) ke Kanada; namun, level
resistensi di US (3,6% pada tahun 2016) (37) dan UK (4,7% pada tahun 2016 [MIC ≥ 1 mg /
L]) (45) lebih rendah.
Inggris dan Australia baru-baru ini melaporkan kegagalan pengobatan karena high
level XDR-GC dengan ceftriaxon (MICs = 0,5 mg / L) dan resistensi terhadap azitromisin
yang tinggi (MIC ≥ 256 mg / L) (24). Strain XDR-GC ini mengganggu keberhasilan dari
terapi yang direkomendasikan saat ini. Dengan risiko darurat terhadap resistensi ceftriaxon
dan meningkatnya resistensi azitromisin ini, Pedoman di Kanada mengenai Infeksi Menular
Seksual menambahkan terapi kombinasi alternatif (gentamisin, 240 mg IM ditambah
azitromisin, 2 g oral) ke dalam daftar terapi gonokokal yang direkomendasikan (6).
LANGKAH SELANJUTNYA
Untuk mengatasi kurangnya data surveilans yang hanya memiliki data dari NAAT,
NML mengembangkan tes yang dapat digunakan untuk memprediksi resistensi antimikroba
dan sequence typing yang langsung diambil dari spesimen NAAT (46-48). Sementara tes ini
tidak dapat menggantikan penentuan MIC berbasis kultur, namun dapat membantu dalam
pengawasan dengan memprediksi kerentanan antimikroba terhadap sefalosporin,
siprofloksasin dan azitromisin dan, bersama molecular typing dapat memberikan pemahaman
tentang jenis-jenis gonore yang terdapat di suatu komunitas. Pekerjaan ini tidak dilakukan
secara rutin tetapi dicadangkan untuk daerah terpencil di mana kultur bakteri tidak dapat
dilakukan.
Untuk mengatasi beberapa keterbatasan yang terkait dengan program surveilans pasif
laboratorium nasional, PHAC meluncurkan Enhanced Surveillance of Antimicrobial
Resistant Gonorrhea pada tahun 2013 (49). Data laboratorium, seperti data kerentanan
antimikroba dan sequence typing, dihubungkan dengan data epidemiologis, yang mencakup
informasi demografis dan klinis, perilaku berisiko, lokasi infeksi dan informasi pengobatan
yang ditentukan (49). Program surveilans yang terkait dengan laboratorium epidemiologis
yang ditingkatkan saat ini mulai dilaksanakan di beberapa provinsi dengan rencana dapat
diperluas ke berbagai negara. Data ini akan meningkatkan pemahaman mengenai N.
gonorrhoeae yang resisten terhadap antimikroba di Kanada dan memberikan bukti yang lebih
baik untuk menginformasikan perkembangannya pedoman pengobatan dan intervensi untuk
kesehatan masyarakat.
KESIMPULAN
Meskipun tingkat MDR-GC meningkat dari 2012 hingga 2016, kasus XDR-GC di
Kanada sangat jarang ditemukan. Data yang disajikan dalam laporan ini mendukung upaya
untuk membatasi penyebaran N. gonorrhoeae yang resisten terhadap antimikroba dan
mencegah munculnya kasus XDR-GC. Di beberapa wilayah bagian Kanada, GC yang
resisten terhadap azitromisin telah melampaui level 5% oleh karena itu Organisasi Kesehatan
Dunia merekomendasikan untuk meninjau dan memodifikasi pengobatan pada infeksi GC.
Surveilans lanjutan mengenai gonokokal terhadap kerentanan antimikroba sangat penting
untuk menginformasikan pedoman pengobatan dan mengurangi tingkat penyebaran MDR-
GC dan XDR-GC.