Anda di halaman 1dari 4

No.

Surat Perjanjian
Kluster1 Kesehatan Kedokteran
Bidang Ilmu2

BAB III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah survei yang bersifat potong lintang yang dilakukan dengan sampel
profesi perawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Indonesia, yang bekerja sama dengan seluruh
departemen di RSUP Dr. Sardjito. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai November
2019.
Dalam pelaksanaannya peneliti akan bekerja sama dengan Departemen Obstetri dan
Ginekologi RSUP dr. Sardjito Yogyakarta untuk koordinasi dan pelaksanaan pengambilan data.
Semua ibu hamil pada trimester III antara 37-42 minggu kehamilan (kehamilan at term), berusia
di atas 18 tahun, dan mampu berkomunikasi dan menyelesaikan kuesioner dalam bahasa Inggris.
Responden yang memiliki masalah tulang belakang dalam 12 bulan sebelumnya; riwayat fraktur,
neoplasma, atau pembedahan tulang belakang, panggul, atau tulang paha sebelumnya yang
mungkin menjadi alasan munculnya nyeri punggung bawah selain kehamilan itu sendiri tidak
akan dilibatkan dalam penelitian ini.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Sehingga
semua ibu hamil yang berminat dan bersedia terlibat akan diminta mengisi kuisioner yang telah
disiapkan.
Intrumen yang digunakan merupakan kuisioner Oswestry Disability Index (ODI). Peneliti
telah memperoleh izin penggunaan kuisioner ini dari pembuat kuisioner. ODI merupakan
instrumen yang sering dipergunakan untuk mengetahui kejadian nyeri punggung bawah secara
global dan terbukti valid dipergunakan di beberapa negara.
Oswestry Disability Index (ODI) adalah kuisioner yang paling umum digunakan untuk
nyeri punggung bawah di rumah sakit. Kuisioner ini dibagi menjadi sepuluh bagian yang
dirancang untuk menilai keterbatasan dalam berbagai kegiatan kehidupan sehari-hari. Setiap
bagian diberi skor pada skala 0–5, 5 mewakili disabilitas terbesar. Indeks dihitung dengan
membagi skor total penjumlahan dengan skor total yang memungkinkan, yang kemudian
dikalikan dengan dua dan dinyatakan sebagai persentase. Dengan demikian, untuk setiap
pertanyaan yang tidak dijawab, penyebut dikurangi dengan 5. Jika seorang pasien menandai lebih
dari satu pernyataan dalam sebuah pertanyaan, pernyataan skor tertinggi dicatat sebagai indikasi
sebenarnya dari diasbilitas. Pengisian kuisioner membutuhkan waktu sekitar 3,5-5 menit untuk
menyelesaikan dan kira-kira 1 menit untuk menilai (Mehra et al, 2008).
Sepuluh item berbeda tentang kecacatan yang dirasakan dinilai pada ODI: intensitas nyeri,
perawatan diri, mengangkat, berjalan, duduk, berdiri, tidur, kehidupan seksual, kehidupan sosial
dan travel. Item diberi skor dari 0 hingga 5. Skor semua item ditambahkan, memberikan skor
maksimum yang memungkinkan yaitu 50. Total skor kemudian dikalikan dua dan dinyatakan
sebagai persentase di mana 0% menunjukkan tidak ada disabilitas, 0-20% tidak ada atau

1
disabilitas minimal. , 20–40% disabilitas sedang, 40-60% cacat berat, 60–80% lumpuh dan 80-
100% bed bound (Helden et al, 2016).
Penelitian ini akan diajukan ke komisi etik FKKMK UGM. Dalam pelaksanaannya,
konsep pertimbangan etik seperti autonomy, benefieince/maleficience, dan justice diterapkan
dalam penelitian ini. Setiap responden akan mendapatkan penjelasan sebelum diminta terlibat
dalam penelitian. Data bersifat rahasia dan hanya tim penelitian yang dapat mengakses data dan
hanya dipergunakan sesuai dengan tujuan dan prinsip penelitian.
Tahapan usulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Proses adaptasi transcultural
Sebelum digunakan, ODI akan menjalani proses adaptasi transkultural dalam Bahasa
Indonesia mengikuti pedoman Beaton, Bombardier, Guillemin, dan Ferraz (2000). Terdapat
enam tahap pada proses adaptasi transkultural: forward translation, sintesis, backward
translation, expert committee review, pilot testing, and instrument appraisal (Beaton et al,
2000).
Pada tahap forward translation, peneliti akan melibatkan dua orang tenaga kesehatan yang
bahasa utamanya adalah bahasa Indonesia dan fasih berbahasa Inggris sebagai penerjemah
kuisioner (T1 dan T2) dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Hasil dari terjemahan tersebut
kemudian disintesis oleh tim peneliti dan kedua penerjemah untuk menghasilkan sebuah draf
kuisioner versi Indonesia (T12) (Beaton et al., 2000).
Pada tahap backward translation, peneliti akan melibatkan satu orang tenaga kesehatan
(T3) dan satu orang non-tenaga kesehatan (T4) yang bahasa utamanya adalah bahasa Inggris
dan fasih berbahasa Indonesia untuk menerjemahkan draf T12 kembali ke bahasa Inggris.
Tahap ini bertujuan untuk memvalidasi apakah draf T12 memiliki konsep yang sama dengan
kuisioner asli (Beaton et al., 2000).
Tahap selanjutnya adalah expert committee review. Pada tahap ini, peneliti akan
melibatkan dokter dokter spesialis saraf, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis ortopedi,
dokter rehabilitasi medik, dan dokter spesialis obstetrik dan ginekologi sebagai pakar yang
menelaah kuisioner asli, draf T12, draf T3, dan draf T4 terkait relevansi dan kejelasannya.
Pada tahap expert committee review, para pakar memberi komentar dan membuat kesepakatan
sehingga didapatkan sebuah kuisioner versi final awal yang kemudian dilakukan pilot testing
(Beaton et al., 2000).
Pada tahap pilot testing, peneliti akan melibatkan minimal 40 perawat untuk mengisi
kuisioner versi final awal dan memberikan komentar terkait pemahaman mereka pada masing-
masing pertanyaan dari kuisioner tersebut. Pada tahap akhir, yaitu instrument appraisal,
peneliti dan tim pakar akan mendiskusikan kembali kuisioner versi final akhir setelah
menyelesaikan pilot testing. Diskusi ini akan menghasilkan kuisioner versi bahasa Indonesia
(Beaton et al., 2000).
2
Intrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah Kuisioner terstruktur yang
disusun oleh investigator dan tervalidasi oleh pakar dalam manajemen nyeri punggung bawah
(Dokter umum, Bedah orthopaedi, Saraf, perawat, dan fisioterapis). Kuisioner berisi tentang
informasi identifikasi, data demografis, prevalensi, keparahan, penyebab, jadwal kerja, dan
durasi mengalami nyeri punggung bawah.
2. Penyamaan persepsi
Proses dilanjutkan dengan melakukan penyamaan persepsi pada seluruh tim yang terlibat.
Peneliti akan merekrut 2 orang asisten peneliti dengan kriteria telah mengikuti mata kuliah
metodologi penelitian, berkenan bekerja full time dalam penelitian ini. Tim peneliti bersama
asisten peneliti akan melakukan diskusi dan simulasi proses pengambilan data.
3. Pengumpulan Data
Kuisioner yang telah siap akan digunakan pada tahap ini. Asisten peneliti akan diminta
mendata jumlah ibu hamil yang ada di bangsal obstetri dan ginekologi di RSUP dr. Sardjito.
Proses dilanjutkan dengan membuat daftar responden yang akan dilibatkan dengan melakukan
verifikasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Calon responden yang memenuhi
kriteria akan diminta terlibat dalam penelitian. Sebelumnya calon responden akan diberikan
informasi terkait tujuan dan mekanisme penelitian. Jika calon responden berkenan, proses
dilanjutkan dengan meminta menandatangani informed consent yang ada. Selanjutnya
responden diminta menjawab pertanyaan dalan kuisioner dengan kondisi yang sebenarnya.
Pada saat pengisian asisten peneliti akan mendampingi dan bersiap jika ada pertanyaan atau
klarifikasi dari responden. Kuisioner yang telah diisi akan dicek kelengkapan datanya. Jika
ada data yang tidak diisi, asisten peneliti akan meminta responden melengkapi sesuai dengan
kondisi yang ada. Setelah semua data terisi, asisten penelitian akan mengumpulkan kuesiner
pada map bersegel untuk selanjutkan dilakukan pengolahan data.
4. Analisis Data
Kode yang berada pada kuisioner kemudian dimasukkan ke dalam komputer dalam bentuk
koding dan dianalisis menggunakan software SPSS. Kemudian hasilnya dipresentasikan
dalam bentuk persentase (%), frekuensi (f), mean, dan standar deviasi (SD). Uji Chi Square
(X2), Mann Whitney U dan Spearman (rho) digunakan untuk menentukan adanya asosiasi
antara variabel. Angka probabilitas kurang dari sama dengan 0,05 digunakan untuk
menentukan kemaknaan secara statistik.

3
Proses Pembuatan Ethical Clearance

Proses Perizinan Bagian Diklit RSUP


Dr.Sardjito

Proses Adaptasi Transcultural Penyamaan Persepsi Internal Tim

Pengumpulan Data

Analisis Data

Pembuatan Laporan

Publikasi Nasional dan Internasional Pembuatan Poster Publikasi

Proses Input Jurnal dan Referensi


Nasional

Bagan Alur Penelitian

Anda mungkin juga menyukai