Anda di halaman 1dari 37

Presentasi Sidang Tugas Akhir (Semester Genap 2012)

Teknik Sistem Tenaga(Jurusan Teknik Elektro ITS)

INSTALASI PENTANAHAN DAN PROTEKSI GANGGUAN


KE TANAH PADA PEMBANGKITAN MULTI GENERATOR
DI SISTEM KELISTRIKAN PT.WILMAR NABATI GRESIK

ü Nama : Johari
ü NRP : 2210 105 035

Pembimbing :
1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D
2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT

Page 1
Jurusan Teknik Elektro-ITS
DAFTAR ISI

qPENDAHULUAN
qTEORI PENUNJANG
qSTUDI KASUS PADA SISTEM
KELISTRIKAN PT. WILMAR
qSIMULASI DAN ANALISA DATA
qKESIMPULAN

Page 2
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Latar Belakang
ü PT. Wilmar Nabati Indonesia (PT. Wilmar) memiliki fasilitas
industri di daerah Gresik, Jawa Timur.
ü Dengan adanya penambahan pembangkit, maka perlu
dilakukan analisis ulang sistem pengaman ground fault.
ü PT. Wilmar memiliki sistem tegangan menengah,sehingga
diperlukan pemilihan metode pentanahan sistem yang tepat
untuk mengatasi gangguan satu fasa ketanah.
ü Untuk sistem kelistrikan yang memiliki generator yang
beroperasi paralel diperlukan suatu metode dalam memilih
sistem pentanahan .

Page 3
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Batasan Masalah

Batasan masalah ditugas akhir ini meliputi :


ü Pada simulasi hubung singkat, generator diparalel dengan
generator yang lain yang berada dalam 1 bus
ü Distribution Generator (DG) tidak dimasukkan dalam
simulasi
ü Simulasi hubung singkat menggunakan hubung singkat 1 fasa
ke tanah 30 cycle

Page 4
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini antara lain :
ü Memberi referensi kelebihan dan kekurangan dalam
pemilihan metode pentanahan pada multi generator terutama di
PT.wilmar Nabati Gresik.
ü Memahami penyetelan rele pengaman ground fault pada
pentanahan sistem generator.
ü Menyetel ulang koordinasi gound fault relay yang masih
belum tepat setelannya.

Page 5
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Metodologi

Page 6
Jurusan Teknik Elektro-ITS
DAFTAR ISI

qPENDAHULUAN
qTEORI PENUNJANG
qSTUDI KASUS PADA SISTEM
KELISTRIKAN PT. WILMAR
qSIMULASI DAN ANALISA DATA
qKESIMPULAN

Page 7
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Pentanahan Sistem
ü Ada beberapa jenis pentanahan sistem antara lain:
1. Pentanahan Low Resistance

2. Pentanahan High Resistance

Page 8
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Pentanahan Sistem
3. Tanpa pentanahan(Open)

4. Pentanahan Solid

Page 9
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Pentanahan Sistem
Salah satu jenis NGR yang digunakan di industri untuk generator tegangan menengah

Page 10
Jurusan Teknik Elektro-ITS
DAFTAR ISI

qPENDAHULUAN
qTEORI PENUNJANG
qSTUDI KASUS PADA SISTEM
KELISTRIKAN PT. WILMAR
qSIMULASI DAN ANALISA DATA
qKESIMPULAN

Page 11
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Sistem Kelistrikan PT. Wilmar
ü Sistem Pembangkitan :
- Steam Turbine Generator (STG) 2 x 15 MW
- Gas Turbine Generator (GTG) 1 x 6.4 MW
- Gas Turbine Generator (GTG) 1 x 10 MW
- Sumber dari PLN (GI Segara Madu) 5.5 MW
ü Sistem Distribusi :
- Sistem distribusi dioperasikan secara radial dari sumber ke titik
beban.
- Tegangan menengah yang digunakan adalah 10,5 kV dan 3,3 kV.
Untuk Tegangan rendah 0,4 kV
ü Beban :
Total konsumsi beban kondisi peak load sekitar 40.8 MW.

Page 12
Jurusan Teknik Elektro-ITS
DAFTAR ISI

qPENDAHULUAN
qTEORI PENUNJANG
qSTUDI KASUS PADA SISTEM
KELISTRIKAN PT. WILMAR
qSIMULASI DAN ANALISA DATA
qKESIMPULAN

Page 13
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Studi Kasus

ü Permasalahan yang akan dianalisa yaitu :


1. Pemilihan pentanahan paralel generator
2. Analisa pengaman ground fault relay
3. Pemasangan differential relay 87GN

ü Pada sistem kelistrikan di PT.Wilmar terdapat 4


generator yang beroperasi paralel ,yaitu:
1. PWS STG 01 dan PWS STG 02(Tipikal 1)
2. PWS GTG dan Future Generator(Tipikal 2)

Page 14
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Single Line Diagram Tipikal 1
ü Diagram satu garis untuk generator PWS STG 01 dan PWS STG 02 serta
pemilihan tipikal koordinasi dapat digambarkan sebagai berikut ini:
PWS STG PWS STG
01 02
Tipikal 1

Page 15
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Single Line Diagram Tipikal 1

Sambungan Tipikal 1

Page 16
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Jenis Pentanahan Yang Digunakan

ü Pada simulasi tugas akhir ini menggunakan


4 macam pentanahan yaitu:
1. Pentanahan langsung (Solid)
2. Pentanahan tahanan tinggi (HRG)
3. Pentanahan tahanan rendah (LRG)
4. Tanpa pentanahan (Open)

Page 17
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Jenis Pentanahan Yang Digunakan
ü Ada 16 kombinasi pentanahan yang akan
disimulasikan dari 2 generator yang beroperasi paralel

Solid - Solid HRG - LRG LRG - Solid HRG- Open

HRG - HRG LRG - HRG Solid - LRG Open - HRG

LRG - LRG HRG - Solid Solid - Open LRG - Open

Open - Open Solid - HRG Open - Solid Open - LRG

Page 18
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Hasil Simulasi Hubung Singkat 1 fasa ke tanah
Line To Ground Fault
% Voltage at From Bus kA
Type of Grounding Fault in Bus-
Va Vb Vc Ia 3I0
Solid-Solid SP-BUS-13000 0.00 81.54 83.15 11.339 11.339
HRG-HRG SP-BUS-13000 0.00 173.10 173.29 0.02 0.02
LRG-LRG SP-BUS-13000 0.00 168.42 176.21 0.79 0.79
OPEN-OPEN SP-BUS-13000 0.00 173.21 173.21 0.00 0.00
HRG-LRG SP-BUS-13000 0.00 170.89 174.92 0.41 0.41
LRG-HRG SP-BUS-13000 0.00 170.74 174.73 0.41 0.41
HRG-Solid SP-BUS-13000 0.00 82.15 84.39 11.11 11.11
Solid-HRG SP-BUS-13000 0.00 126.96 124.65 5.00 5.00
LRG-Solid SP-BUS-13000 0.00 82.02 84.50 11.12 11.12
Solid-LRG SP-BUS-13000 0.00 125.84 125.63 5.01 5.01
Solid-OPEN SP-BUS-13000 0.00 126.98 124.62 5.00 5.00
OPEN-Solid SP-BUS-13000 0.00 82.16 84.38 11.11 11.11
HRG-OPEN SP-BUS-13000 0.00 173.15 173.25 0.01 0.01
OPEN-HRG SP-BUS-13000 0.00 173.15 173.25 0.01 0.01
LRG-OPEN SP-BUS-13000 0.00 170.80 174.69 0.39 0.39
OPEN-LRG SP-BUS-13000 0.00 170.95 174.88 0.39 0.39

Page 19
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Pemilihan Metode Pentanahan

ü Dari hasil simulasi maka kombinasi yang dipilih adalah low resistance-Open

ü Kelebihan dari pentanahan LRG-Open dan Open-LRG yaitu :


1. Arus gangguan satu fasa tergolong kecil karena dibatasi dengan NGR 400 A
2. Aliran arus harmonisa ke-3 antar generator dapat dicegah
3. Metode ini sangat cocok untuk pentanahan sistem tegangan menengah karena
mudah untuk menentukan lokasi gangguan

ü Kekurangan dari pentanahan LRG-Open dan Open-LRG adalah sama


yaitu:
1. Pada saat terjadi gangguan,terjadinya tegangan naik sesaat pada fasa-fasa yang
tidak terganggu

Page 20
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Setelan Rele Gangguan Ke Tanah
ü Analisis Setelan Existing Rele Ground Fault Tipikal 1
CT
Relay ID dan Model Setting Rele Ground Fault
Ratio
Curve Type DT
Pickup Range x CT 0.05-
R.AP3.01.-1 Merlin 1500/ Sec. 2
Gerin Sepam 1000 5
Pickup 0.05
Time Dial 0.1
Curve Type DT
Pickup Range x CT 0.1-
Relay29- Merlin Gerin Sec. 15
600/5
Sepam 40
Pickup 0.1
Time Dial 0.1
Curve Type DT
Pickup Range x CT 0.1-
Relay32-Merlin Gerin Sec. 15
600/5
Sepam 40
Pickup 0.1
Time Dial 0.1
Curve Type DT
Pickup Range x CT 0.1-
Relay35-Merlin Gerin Sec. 15
600/5
Sepam 20
Pickup 0.1
Time Dial 0.1
Tabel . Data setelan rele existing pada Tipikal Koordinasi 1 Gambar . SLD Existing-Tipikal 1

Page 21
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Setelan Rele Gangguan Ke Tanah
Dari data rele existing, jika masing –
masing rele diplot menggunakan
Etap Star akan terlihat koordinasi
nya seperti berikut:

ü Dari kurva terlihat koordinasi


waktu antara rele35,rele 32 serta
rele R.AP3.01-1 masih berimpit

ü Masih perlu penambahan rele


pengaman dan CT pada Trafo
52011 dan bus 52001

Gambar. Koordinasi Rele Ground Fault Existing- Tipikal 1

Page 22
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Rekomendasi Penyetelan Ulang Rele Ground Fault dan
Penambahan Rele Ground Fault (Tipikal 1)
ü R37(Tambahan):
Manufacturer = Merlin Gerin
Model = Sepam 1000
Curve Type = Definite Time
Isc 1φ = 400 A

Sehingga dapat ditentukan CT yang akan


digunakan adalah 150/5
Instantaneous Pickup
10% Isc 1φ ≤ Ipp ≤ 50% Isc 1φ
0.1 x 400 ≤ Ipp ≤ 0.5 x 400
40 A ≤ Ipp ≤ 200 A
Tap = Ipp = 40 = 0,27
inCT 150

Time Delay = 0,1 sec


Gambar . SLD yang diperbaiki-Tipikal 1

Page 23
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Rekomendasi Penyetelan Ulang Rele Ground Fault dan
Penambahan Rele Ground Fault (Tipikal 1)
ü R36(Tambahan): Instantaneous Pickup
Dengan cara yang sama seperti 10% Isc 1φ ≤ Ipp ≤ 50% Isc 1φ
sebelumnya maka didapatkan hasil: 0.1 x 400 ≤ Ipp ≤ 0.5 x 400
40 A ≤ Ipp ≤ 200 A
Tap = 0,16 CT=250/5 Tap = Ipp = 40 = 0,07
inCT 600
Time Delay = 0,3 sec
ü R35: Dipilih delay = 0,05 s
Tap = 0,07≈ 0.1 Direction : Reverse
Time Delay = 0,5 sec Polarization : Voltage
Maximum Torque Angle (MTA)
R = 0,128
ü R29 dan R32: X = 0,12
Dengan mempertimbangkan adanya β = tan-1 X/R = 43.2°
double feeder, maka digunakan rele Dipilih MTA = 43°
arah 67N
Manufacturer = Merlin Gerin ü R28 dan R31(Tambahan):
Model = Sepam 2000 C T Ratio = 600/5 A
Curve Type = Definite Time Tap = 0,07
Isc 1φ = 400 A Time Delay = 0.7 sec
C T Ratio = 600/5 A
Page 24
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Rekomendasi Penyetelan Ulang Rele Ground Fault dan
Penambahan Rele Ground Fault (Tipikal 1)
þ R.AP3.01.-1:
Tap = 0,03
Karena tap setting yang paling
kecil 0.05 maka dipilih tap
setting nya 0.05
Time Delay = 0.9 sec

Page 25
Jurusan Teknik Elektro-ITS Gambar . Hasil Plot Setelan Rele Ground Fault tipikal-1 yang telah
diperbaiki
Setelan Rele Differensial 87GN Pengaman
Generator PWS STG 01

ü Fungsinya untuk menjaga keamanan generator dari resiko


terbakarnya belitan stator generator karena gangguan.
ü Rele ini akan melindungi generator dari 2 macam gangguan yaitu
gangguan satu fasa ke tanah dan gangguan gangguan 3 fasa.
ü Rele ini akan bekerja ketika gangguan terjadi di bagian internal
generator

Page 26
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Setelan Rele Differensial 87GN Pengaman Generator
PWS STG 01
Generator PWS STG 01 memiliki
Kapasitas :
Daya generator = 18.75 MVA
V = 10500 Volt
1200/5

1200/5

Gambar . SLD Pengaman Ground Fault Generator Differential Relay 87GN

Waktu kerja rele = 0.05 detik


Sehingga persentase perlindungan stator
generator adalah :
Page 27
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Single Line Diagram Tipikal 2
ü Diagram satu garis dari generator PWS GTG dan Future Generator (Tipikal 2)
Tipikal 2

Future
Generator
PWS
GTG

Page 28
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Simulasi Hubung Singkat 1 fasa ke Tanah
ü Dengan Metode kombinasi pentanahan yang sama seperti halnya tipikal 1,maka
didapat hasil simulasi hubung singkat 1 fasa ke tanah sebagai berikut :
Line To Ground Fault

Type of % Voltage at From Bus kA


Fault in Bus-
Grounding Va Vb Vc Ia 3I0
Solid-Solid SP-BUS-14000 0.00 73.91 75.40 10.940 10.940
HRG-HRG SP-BUS-14000 0.00 173.11 173.27 0.020 0.020
LRG-LRG SP-BUS-14000 0.00 168.97 175.57 0.793 0.793
OPEN-OPEN SP-BUS-14000 0.00 173.21 173.21 0.000 0.000
HRG-LRG SP-BUS-14000 0.00 171.10 174.50 0.408 0.408
LRG-HRG SP-BUS-14000 0.00 171.09 174.49 0.408 0.408
HRG-Solid SP-BUS-14000 0.00 83.29 85.12 9.472 9.472
Solid-HRG SP-BUS-14000 0.00 87.23 89.11 8.941 8.941
LRG-Solid SP-BUS-14000 0.00 82.96 85.37 9.480 9.480
Solid-LRG SP-BUS-14000 0.00 86.83 89.42 8.995 8.950
Solid-OPEN SP-BUS-14000 0.00 87.24 88.10 8.941 8.941
OPEN-Solid SP-BUS-14000 0.00 83.30 85.11 9.472 9.472
HRG-OPEN SP-BUS-14000 0.00 173.16 173.24 0.010 0.010
OPEN-HRG SP-BUS-14000 0.00 173.16 173.24 0.010 0.010
LRG-OPEN SP-BUS-14000 0.00 171.14 174.46 0.398 0.398
OPEN-LRG SP-BUS-14000 0.00 171.15 174.47 0.398 0.398

Page 29
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Setelan Rele Gangguan Ke Tanah
ü Analisis Setelan Existing Rele Ground Fault Tipikal 2
CT
Relay ID dan Model Setting Rele Ground Fault
Ratio
Curve Type DT
Relay20-Merlin Gerin Pickup Range x CT primer 0.05-2
600/5
Sepam 1000 Pickup 0.05
Time Dial 0.5
Curve Type DT
Relay21- Merlin Gerin Pickup Range x CT Sec. 0.05-2
600/5
Sepam 1000 Pickup 0.05
Time Dial 0.5
Curve Type DT
Relay22-Merlin Gerin Pickup Range x CT Sec. 0.05-2
600/5
Sepam 1000 Pickup 0.05
Time Dial 0.5
Curve Type DT
Relay23-Merlin Gerin Pickup Range x CT Sec. 0.05-2
600/5
Sepam 1000 Pickup 0.15
Time Dial 0.5
Curve Type DT
Relay27-Merlin Gerin Pickup Range x CT Sec. 0.05-2
600/5
Sepam 20 Pickup 0.1
Time Dial 0.3

Page 30
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Setelan Rele Gangguan Ke Tanah
ü Dari data rele existing, jika
masing - masing rele diplot
menggunakan Etap Star akan terlihat
koordinasi pada kurva berikut :
Gambar . Koordinasi Rele Ground Fault Existing-Tipikal 2

Page 31
Jurusan Teknik Elektro-ITS
Rekomendasi Penyetelan Ulang Rele Ground Fault dan
Penambahan Rele Ground Fault (Tipikial 2)
ü Berikut adalah setelan rele ground fault yang sudah diperbaiki
dengan cara yang sama seperti sebelumnya:
CT
Relay ID dan Model Setting Rele Ground Fault
Ratio
Curve Type DT
Rele-TRF-58011-Merlin Pickup Range x CT primer 0.05-2
200/5
Gerin Sepam 1000 Pickup 0.2
Time Dial 0.1
Curve Type DT
R27- Merlin Gerin Sepam Pickup Range x CT Sec. 0.05-2
600/5
20 Pickup 0.1
Time Dial 0.3
Curve Type DT
R22dan R23-Merlin Gerin
Pickup Range x CT Sec. 0.05-2
Sepam 2000 (67N) 1500/5
Pickup 0.05
MTA=43 0
Time Dial 0.05
Curve Type DT
R20 dan R21-Merlin Gerin Pickup Range x CT Sec. 0.05-2
1500/5
Sepam 1000 Pickup 0.05
Time Dial 0.5
Curve Type DT
R-F-GEN-10MW-Merlin Pickup Range x CT Sec. 0.05-2
800/5
Gerin Sepam 1000 Pickup 0.05
Time Dial 0.7

Page 32
Jurusan Teknik Elektro-ITS Gambar . SLD yang diperbaiki-Tipikal 2
Rekomendasi Penyetelan Ulang Rele Ground Fault dan
Penambahan Rele Ground Fault (Tipikial 2)

Page 33
Jurusan Teknik Elektro-ITS Gambar . Hasil Plot Setelan Rele OCR-50GN dan Directional 67N
Setelan Rele Differensial 87GN Pengaman Future
Generator
Dengan cara yang sama seperti sebelumnya
maka didapat nilai :
800/5

800/5

Gambar . Hasil Plot setelan Rele 87GN


Page 34
Jurusan Teknik Elektro-ITS
DAFTAR ISI

qPENDAHULUAN
qTEORI PENUNJANG
qSTUDI KASUS PADA SISTEM
KELISTRIKAN PT. WILMAR
qSIMULASI DAN ANALISA DATA
qKESIMPULAN

Page 35
Jurusan Teknik Elektro-ITS
KESIMPULAN
ü Berdasarkan hasil yang didapatkan dari simulasi dan analisa
pada tugas akhir ini, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Untuk Generator yang beroperasi paralel dalam satu bus disarankan
salah satu saja yang diketanahkan dan yang lain tidak diketanahkan
(Single Point Grounding)
2. Pada umumnya industri tegangan menengah banyak yang
menggunakan Low Resistance
3. Besar arus hubung singkat dengan NGR cenderung tetap pada
periode 0,5 – 30 cycle
4. Rele pengaman Differential 87GN berfungsi untuk mengamankan
gangguan yang terjadi di internal generator

Page 36
Jurusan Teknik Elektro-ITS
SEKIAN
TERIMA KASIH

Page 37
Jurusan Teknik Elektro-ITS

Anda mungkin juga menyukai