Disusun oleh:
BAGJA MALIK SYAKUR (3335150035)
LUTHFI NUR FAJRINA (3335150014)
STRATEGI PERANCANGAN
670000
660000
650000
640000
630000
620000
610000
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
140000
120000
100000
80000
60000
20000
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
-20000
Sifat Kimia
1. Merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik.
2. Mudah menguap dan mudah terbakar
3. Bila direaksikan dengan asam halida akan membentuk alkyl halida
dan air.
CH3CH2OH + HC=CH CH3CH2OCH=CH2
4. Bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk ester dan
air.
CH3CH2OH + CH3COOH CH3COOCH2CH3 + H2O
5. Dehidrogenasi etanol menghasilkan asetaldehid
6. Mudah terbakar diudara sehingga menghasilkan lidah api (flame)
yang berwarna biru muda dan transparan, dan membentuk H2O dan
CO2.
b. Zeolit
Sifat fisika
Fasa : padat
Porositas : 0,31
Rapat massa : 1,1 g/cc
Volume berpori : 0,28 – 3 cc/gr
Surface area : 1-20 m2/gr
Jari-jari makropori : 30-100 nm
Jari-jari mikropori : 0,5 nm
Sifat Fisika
1. Hidrasi derajat tinggi
2. Ringan
3. Penukar ion yang tinggi
4. Ukuran saluran yang uniform
5. Menghantar listrik
6. Mengadsorbsi uap dan gas
7. Mempunyai sifat katalitik
(Sutarti, 1994)
2. Oksidasi
Etilen dapat dioksidasi sehingga akan menghasilkan senyawa-
senyawa etilen oksida, etilen dioksida dan etilen glikol.
CH2=CH2 + ½ O2 → C2H4O
Etilen juga dapat dioksidasi oleh asam asetat dan oksigen
menghasilkan vinil asetat dengan katalis palasium, alumina-silika
pada temperatur 175-200oC dan tekanan 0,4-1 Mpa.
CH2=CH2 + CH3COOH + ½ O2 → H2C=CHOCOCH3 + H2O
3. Alkilasi
Etilen dapat dialkilasi dengan katalis tertentu, misalnya
alkilasifiedelcraft, mereaksikan etilen dengan benzena untuk
menghasilkan produk etil benzene dengan katalis AlCl3 pada suhu
300oC.
CH2=CH2 + C6H6 → C6H5C2H5
4. Klorinasi
Etilen dapat diklorinasi oleh klorin menjadi dikloro etan dan dengan
klorinasi lanjutan akan terbentuk trikloroetan.
CH2=CH2 + Cl2 → ClCH2CH2Cl
ClCH2CH2Cl → CH2ClCHCl2 + HCl
5. Oligomerisasi
Etilen dapat dioligomerisasi, misalnya menjadi Linear Alfa Olefini
(LAO), C10-C14 dengan rantai dan alifatik alkohol. Reaksi
dijalankan pada suhu 80-120oC dengan tekanan 20 Mpa.
Al(C2H5)3 + nC2H4 → AlR1R2R3
b. Air
Sifat Fisika
Rumus kimia : H2 O
Fasa : cair
Berat molekul : 18,01 g/mol
Rapat massa : 1000 kg/m3
Titik didih (760 mmHg) : 100oC
Titik leleh : 0oC
Temperatur kritis : 400,98oC
Tekanan kritis : 217,66 atm
(Perry, 1999)
Sifat Kimia
1. Dengan CO (karbon monoksida) bereaksi membentuk asam formiat
CO + H2O → HCOOH
2. Dengan metil format membentuk asam formiat dan methanol
HCOOCH3 + H2O → HCOOH + CH3OH
b. Faktor Sekunder
1. Tanah dan Gudang
Harga tanah dan pembangunan gedung yang relative murah
merupakan daya tarik tersendiri tetapi perlu dikaitkan dengan rencana
jangka panjang untuk masa yang akan datang.
2. Kemungkinan Perluasan Pabrik
Kemungkinan perluasan pabrik dapat dilakukan disekitar lokasi
pabrik, karena arealnya yang masih kosong dan tidak
mengganggu pemukiman yang ada disekitar lokasi pabrik.
3. Fasilitas Pelayanan
Fasilitas yang akan disediakan seperti rumah sakit, bengkel, tempat
ibadah, pendidikan, taman dan lain-lain. Rumah sakit diperlukan untuk
laboratorium pengujian bahan-bahan kimia yang berbahaya di pabrik.
4. Fasilitas Finansial
Suatu pabrik dibantu oleh fasilitas finansial seperti pasar modal,
koperasi, simpan pinjam serta lembaga keuangan lainnya. Fasilitas
tersebut akan lebih membantu atau memberikan kemungkinan bagi
suksesnya industri dalam usaha pengembangan.
5. Iklim di daerah lokasi
Suatu pabrik ditinjau dari segi teknik ada kalanya membutuhkan
kondisi operasi tertentu, misalnya kelembaban udara, suhu sekitar
pabrik, panas matahari dan variasi iklim yang berkaitan dengan
kegiatan proses, penyimpanan bahan baku dan produk.
6. Kebijaksanaan Pemerintah
Dalam hal ini, pendirian pabrik juga perlu memperhatikan beberapa
faktor kepentingan yang terkait di dalamnya, kebijaksanaan
pengembangan industri, dan hubungannya dengan pemerataan
kesempatan kerja, kesejahteraan, dan hasil-hasil pembangunan.
Disamping itu, pabrik yang didirikan juga harus berwawasan
lingkungan, artinya keberadaan pabrik tersebut tidak boleh
mengganggu atau merusak lingkungan sekitarnya.
7. Kemasyarakatan
Dengan masyarakat yang akomodatif terhadap perkembangan
industri dan tersedianya fasilitas umum untuk hidup bermasyarakat,
maka lokasi di Mojokerto dirasa tepat.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, dipilih untuk lokasi
perencanaan pembangunan pabrik Etilen ini bertempat di daerah Mojokerto,
Propinsi Jawa Timur sebagai lokasi pendirian pabrik Etilen. Faktor-faktor
pendukungnya antara lain:
- Bahan baku utama yaitu bioetanol mudah didapat dari PT. Energi Agro
Nusantara, Mojokerto, Jawa Timur.
- Tidak terlalu jauh dengan pelabuhan Tanjung Perak dan bisa ditempuh
dengan jalan tol.
- Tenaga kerja dapat diperoleh dari daerah sekitarnya, baik tenaga kasar
maupun ahli.
- Masih banyak lahan kosong yang bisa didirikan pabrik.
1.5 Pemilihan Proses
Proses pembuatan etilen ada beberapa macam proses yang biasa digunakan
maka dari itu diperlukan untuk menentukan proses yang dinilai paling efisien
dengan beberapa parameter diantaranya yakni dilihat dari profit dan kemudahan
dalam menjalankan prosesnya. Berikut merupakan beberapa proses untuk
pembuatan etilen, antara lain:
1. Proses Dehidrasi Etanol
Produk dari dehidrasi etanol adalah etilen sebagai produk utama dan eter
sebagai hasil reaksi lebih lanjut. Reaksinya sebagai berikut: