Puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
(IPAL) Industri Batik” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Tujuan dalam penyusunan proposal ini tidak hanya untuk melengkapi tugas
Desain Perencanaan tapi juga dalam rangka memberikan pengetahuan dan wawasan
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan proposal ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Akhir kata, semoga proposal ini dapat diterima sebagai gagasan anak bangsa
yang layak didukung untuk menjadi solusi atas permasalahan ibu pertiwi.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
b. Flowsheet ........................................................................................ 22
Kesimpulan ........................................................................................................... 38
Penutup.................................................................................................................. 38
Lampiran
2
BAB I
Pendahuluan
(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) dari UNESCO sejak
tahun 2 Oktober 2009. Sejak diakui oleh dunia internasional itulah dimata dunia
makin tertuju pada Indonesia sebagai penghasil batik. Sebenarnya sudah sejak
beberapa tahun kebelakang, bahkan sebelum batik diakui oleh UNESCO, proses
pembuatan batik mulai berkembang pesat sehingga metode pembuatan batik semakin
adanya beberapa metode yang dapat diterapkan dalm pembuatan batik itulah yang
menjadi acuan dalam membuat sebuah industri pembuatan batik. Pengakuan secara
berkembang dan membenahi diri dalam upaya untuk meningkatkan kualitas batik
yang dihasilkannya.
Faktanya ada wajah kelam dari indahnya batik Indonesia yakni limbah cair
yang dihasilkan industri batik. Limbah air batik mengandung kandungan BOD dan
dilaporkan oleh sekitar yang berada diatas ambang batasnya yaitu 60 mg/L dan 150
mg/L. Melihat tingginya parameter air limbah dari hasil industri batik, maka
3
diperlukan adanya suatu instalasi penanganan air limbah (IPAL) untuk mengurangi
4
BAB II
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya
akan kebudayaan. Batik merupakan salah satu dari kebudayaan Indonesia yang
berupakain bermotif. Hingga sekarang pesona batik disukai baik didalam negeri
maupun diluar negeri. Keindahan dan kecantikan batik Indonesia terletak pada
kebudayaan. Batik sebagai kekayaan Indonesia memiliki nilai seni yang tinggi.
Jenis, corak, motif batik tradisional maupun modern tergolong amat banyak,
namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing
daerah yang amat beragam. Potensi Industri batik secara ekonomi cukup
memberikan pendapatan yang besar kepada negara, baik dari segi penyerapan
tenaga kerja maupun pemasukan devisa dan pajak. Permintaan pasar untuk
konsumsi lokal dan luar negeri terbuka luas sehingga memberikan peluang yang
masih menjadi usaha sebagian besar masyarakat di daerah penghasil batik seperti
Dampak negatif dari pembangunan industri batik tersebut terutama dari proses
5
lingkungan apabila air limbahnya langsung dibuang ke selokan atau sungai tanpa
diolah terlebih dahulu. Air selokan menjadi berwarna dan merubah kualitas air
selokan atau air sungai sehingga tidak sesuai peruntukannya. Oleh karena itu,
usaha untuk mengatasi masalah tersebut harus dilakukan sedini mungkin. Pada
dibandingkan zat warna alam karena zat warna sintetik warnanya lebih bervariasi
6
BAB III
Dasar Teori
2.1 Batik
Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam
sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori. Batik
berasal dari kata amba dan tik yang merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah
Adanya keragaman corak atau motif yang berasal dari daerah-daerah tertentu
beda walaupun memiliki tujuan yang sama. Berikut ini adalah beberapa pendapat
Batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu “mbatik”, yang terdiri dari dua kata
yaitu “mbat” yang dapat diartikan dengan melontarkan atau melemparkan dan
“tik” yang diartikan dengan titik. Kata “mbatik” dapat diartikan melemparkan
Batik berasal dari bahasa Sunda, yang berarti menyungging pada kain dengan
proses pencelupan.
c. Yudoseputro
Batik adalah gambar yang ditulis pada kain dengan mempergunakan malam
7
2.2 Jenis Batik
Macam-macam metode pembuatan batik adalah tulis, cap, cetak, print dan
lukis. Hanya dengan mendengar namanya saja, pasti anda sudah memiliki
Mari kita mulai dengan yang paling orisinil, yakni batik tulis.
a. Batik Tulis
pembuatannya diawali dari pembuatan pola atau motif, mengisi pola, hingga
b. Batik cap dibuat dengan menggunakan bantuan motif batik yang dibuat dalam
bentuk stempel atau cap tembaga. Proses pengerjaan batik cap ini adalah cap
pola yang teratur. Pembuatan batik memakan waktu kurang lebih 2-3 hari
Batik printing dibuat dengan menggunakan motif pabrikan atau motif sablon,
yaitu motif batik yang telah dicetak secara otomatis. Batik printing atau
sablon ini dibuat tanpa menggunakan metode dasar batik, karena dalam
malam.
8
d. Batik Sablon Malam
Batik sablon malam dibuat dengan cara menyablonkan malam atau lilin secara
langsung seperti pada pembuatan batik printing. Batik sablon malam dibuat
dengan perpaduan kombinasi batik sablon dengan batik cap. embuatan batik
dan pelepasan malam dari media. Apabila dilihat dari segi jenis batik, proses
untuk membatik biasanya merupakan kain mori. Kain mori adalah bahan
baku kain batik yang terbuat dari kain sutera. Selanjutnya untuk jenis batik
tulis dapat dilakukan proses penggambaran pola atau sketsa dari corak batik
yang akan ditulis di atas kain. Pada batik cap proses penggambaran pola
tidak ada karena seperti yang diketahui bahwa jenis ini memiliki cetakan
tersendiri yang memberikan pola. Setelah corak pada batik tulis selesai
9
digambar proses selanjutnya adalah memberikan lilin atau malam yang
sudah dipanaskan pada sketsa corak tersebut. Pada batik tulis, lilin diberikan
dengan menggunakan canting dan lilin diberikan pada semua sketsa corak
yang sudah dibuat. Pada batik cap proses pemberian lilin dilakukan dengan
mencelupkan cetakan corak pada wadah yang berisi lilin panas. Cetakan
cetakan diangkat dan cetakan ditekan pada kain sehingga corak pada cetakan
muncul pada kain mori. Setelah semua corak pada batik tulis telah dilapisi
lilin dan semua kain tertutupi corak dari cetakan pada batik cap, maka proses
b. Pewarnaan
dengan pewarnaan media. Secara umum jenis pewarna yang digunakan pada
proses pewarnaan batik dibagi menjadi 2 jenis yakni pewarna alami dan
kimia yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap batik yang dihasilkan.
tercampur dengan rata kemudian media batik dengan lilin dicelupkan pada
warna muda terlebih dahulu hal ini disebabkan apabila ada kesalahan dalam
memberikan warna pada bagian yang tidak tertutupi dengan lilin dan bagian
10
dengan lilin akan tetap tidak berwarna. Selanjutnya media batik dikeringkan
tua pada bagian tertentu dari media sudah diberikan dan motif warna yang
batik akan tertutupi dengan lilin sehingga harus dilakukan proses pelunturan
dari media. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni antara
lain adalah pengerikan malam dengan pisau, melumuri dengan bensin, media
disetrika sehingga lilin meleleh, dan perebusan media. Pada pembuatan batik
media direbus dalam air mendidih dan untuk mempercepat proses peluruhan
dapat digunakan katalis yakni soda abu. Perbandingan jumlah soda abu yang
dimasukkan per volum air yang digunakan adalah 1 sendok soda abu untuk
tiap 10 liter air. Setelah semua lilin hilang, media dicuci kembali untuk
menghilangkan residu lilin yang bersisa dan terakhir batik yang sudah jadi
11
2.4 Limbah Industri Batik
Industri batik dan tekstil merupakan salah satu penghasil limbah cair yang
berasal dari proses pewarnaan. Selain kandungan zat warnanya tinggi, limbah
industri batik dan tekstil juga mengandung bahan-bahan sintetik yang sukar larut
atau sukar diuraikan. Setelah proses pewarnaan selesai, akan dihasilkan limbah
cair yang berwarna keruh dan pekat. Biasanya warna air limbah tergantung pada
zat warna yang digunakan. Limbah air yang berwarna-warni ini yang
dekomposisi secara alami oleh adanya cahaya matahari, namun reaksi ini
permukaan bumi relatif rendah sehingga akumulasi zat warna ke dasar perairan
atau tanah lebih cepat daripada fotodegradasinya (Dae-Hee et al. 1999 dan Al-
kdasi 2004).
Limbah cair batik adalah limbah cair yang berasal dari proses periapan, proses
mengandung bahan kimia sperti naptol, indigo, zat raktrif dan soda abu. Menurut
Kusno Putranto limbah cair adalah cairan yang berasal dari rumah tangga, indutri
atau tempat-tempat umum lainnya yang biasanya mengandung bahan atau zat-zat
12
lingkungan hidup. Limbah cair adalah air yang tidak bersih dan mengandung zat
Industri batik merupakan salah satu usaha industri yang terdapat dalam
pembatikan, proses pelepasan lilin dan finishing. Dari proses pembatikan tersebut
dihasilkan limbah cair yang umumnya dibuang begitu saja tanpa mengalami
diupayakan suatu proses upaya pengolahan limbah cair industry batik sehingga
mori batik sampai menjadi kain batik. Sedangkan arti batik adalah pembuatan
lilin sebagai penutup untuk mengamankan warna dari perembesan warna lain
didalam pencelupan.
1) Sumber
alat, bahan sisa-sisa bahan bakar, obat obatan. Besaran limbah pada
13
industri batik dipengaruhi oleh seberapa besar proses produksi
sebagai berikut:
b) Berwarna
kualitas yang dapat diterima oleh badan air penerima buangan tanpa gangguan
fisik, kimia dan biologis. Menurut Hari dan Bambang (2010), ada tiga cara
14
a. Pengolahan Limbah Cair Secara Fisik
tersuspensi atau melayang yang berupa padatan dari dalam air limbah.
padatan terapung yang relatif besar seperti zat-zat warna, zat-zat kimia
bahan kimia tertentu agar terjadi reaksi kimia untuk menyisihkan bahan
zat pengendap yang ditambahkan biasanya adalah Kapur, Fero Sulfat, Feri
15
c. Pengolahan Limbah Cair Secara Biologi
cair secara biologi ini dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan
biodegradable.
tetap berwana putih harus di tutup dengan lilin. Ini dimaksudkan untuk
lain. Itulah sebabnya mengapa pada proses ini malamnya harus kuat
dan ulet, lain dengan pelekatan lilin yang justru tidak boleh terlalu ulet
TuJuannya ialah untuk memberi warna biru tua pada batik tulis
sebagai warna dasar kain. Jaman dahulu pekerjaan ini memakan waktu
16
sehingga kain harus di celup berulang kali. Kini dengan menggunakan
zat pewarna impor maka prosesnya jauh lebih cepat dan pendek.
d. Menghilangkan lilin
e. Penggunaan lilin ke
Terdiri dari penutupan dengan lilin pada bagian kain yang dikehendaki
terbuka.
f. Pewarnaan ke 2
batik tulis. Jika menggunakan soga alam tidak cukup dikerjakan satu
g. Menghilangkan lilin
17
2.6 Dasar hukum
Menurut Undang-Undang Republik UU Nomor 32 tahun 2009 tentang
bahwa bahan berbahaya dan beracun beserta limbahnya perlu dilindungi dan
dikelola dengan baik. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus bebas
dari buangan limbah bahan berbahaya dan beracun dari luar wilayah Indonesia.
UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan bahwa sungai
merupakan salah satu bentuk alur air permukaan yang harus dikelola secara
limbah adalah sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan. Limbah tersebut dapat berupa
air sisa pewarnaan, gas yang dihasilkan dari pembakaran lilin, dan potongan sisa
kain yang tidak digunakan dalam proses industri. Limbah-limbah tersebut tidak
berasal dari hasil produksi tetapi berasal dari proses produksi batik. Kebanyakan
limbah cair adalah bahan pewarna kimia yang digunakan. Remazol black B, zat
18
merupakan salah satu zat warna kimia yang cukup mengganggu lingkungan.
terutama perairan.
dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan/ atau komponen lain kedalam
Industri Batik termasuk dalam industri yang limbah cairnya wajib dilakukan
Pencemaran Udara
Air.
19
Keterangan:
*) Baku Mutu Air Limbah Industri Batik (Perda Prop Jawa Tengah No. 10/2014)
20
BAB IV
DESAIN PERENCANAAN
A. Diagram Alir
DAF/Equalisai
Koagulasi/Flokulasi
Filtrasi
Bak Kontrol
21
B. Flow Sheet
22
C. Tampak Atas
23
D. Tampak Samping
24
E. Analisis Harga Satuan
25
3 1 M3 PEKERJAAN PONDASI
UPAH :
- Pekerja 1.500 80,000 120,000
- Tukang Batu 0.750 93,000 69,750
- Kepala Tukang Batu 0.070 100,000 7,000
- Mandor 0.075 80,000 6,000
BAHAN :
- Batu Gunung 0.670 240,000 160,800
- Pasir Pasang 0.400 227,000 90,800
- Semen 58.600 38.5 2,256
TOTAL PEKERJAAN PONDASI 456,606
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO URAIAN INDEKS
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
4 1 M3 PEKERJAAN UNIT DAF/EQUALISASI
Galian tanah sedalam 2 m
UPAH :
- Tukang Gali 0.33 80,000 26,400
- Mandor 0.01 106,000 1,060
TOTAL (A) 27,460
Lantai Pekerjaan (Beton)
UPAH :
- Pekerja 1.2 80,000 96,000
- Tukang Batu 0.2 93,000 18,600
- Kepala Tukang 0.02 100,000 2,000
- Mandor 0.06 106,000 6,360
BAHAN :
- Pc 230 1,000 230,000
- Pb 893 500 446,500
- Kr 0.761 288 219
TOTAL (B) 799,679
Pengecoran
UPAH :
- Pekerja 1.15 80,000 92,000
- Tukang Batu 0.2 93,000 18,600
- Kepala Tukang 0.02 100,000 2,000
- Mandor 0.06 106,000 6,360
BAHAN :
- Pc 247 1,000 247,000
- Pb 869 500 434,500
- Kr 999 288 287,213
TOTAL (C) 1,087,673
26
Pembesian
UPAH :
- Pekerja 0.7 80,000 56,000
- Tukang Besi 0.7 93,000 65,100
- Kepala Tukang 0.07 100,000 7,000
- Mandor 0.04 106,000 4,240
BAHAN :
- Besi Beton (Polos/ulir) 105 7,500 787,500
- Kawat Beton 1.5 17,300 25,950
TOTAL (D) 945,790
Bekisting
UPAH :
- Pekerja 0.2 80,000 16,000
- Tukang Kayu 0.5 93,000 46,500
- Kepala Tukang 0.05 100,000 5,000
- Mandor 0.01 106,000 1,060
BAHAN :
- Multiflex 12mm/18mm 0.2 165,000 33,000
- Kaso 5/7 0.015 3,200,000 48,000
- Paku 5cm & 7cm 0.25 160,000 40,000
- Minyak Bekisting 0.2 16,000 3,200
TOTAL (E) 192,760
Plester dan Acian
(Dengan PC setebal 1 m)
UPAH :
- Pekerja 0.3 80,000 24,000
- Tukang Kayu 0.15 93,000 13,950
- Kepala Tukang 0.015 100,000 1,500
- Mandor 0.015 106,000 1,590
BAHAN :
- Pasir 0.016 227,000 3,632
- Semen 5.84 40,200 234,768
TOTAL (F) 279,440
TOTAL PEKERJAAN UNIT EQUALISASI (A+B+C+D+E+F) 2,245,129
HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
NO URAIAN INDEKS
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
5 1 M3 PEKERJAAN UNIT KOAGULASI/FLOKULASI
27
Lantai Pekerjaan (Beton)
UPAH :
- Pekerja 1.2 80,000 96,000
- Tukang Batu 0.2 93,000 18,600
- Kepala Tukang 0.02 100,000 2,000
- Mandor 0.06 106,000 6,360
BAHAN :
- Pc 230 1,000 230,000
- Pb 893 500 446,500
- Kr 0.761 288 219
TOTAL (A) 799,679
Pembesian
UPAH :
- Pekerja 0.7 80,000 56,000
- Tukang Besi 0.7 93,000 65,100
- Kepala Tukang 0.07 100,000 7,000
- Mandor 0.04 106,000 4,240
BAHAN :
- Besi Beton (Polos/ulir) 105 10,080 1,058,400
- Kawat Beton 1.5 14,500 21,750
TOTAL (B) 1,212,490
Bekisting
UPAH :
- Pekerja 0.2 80,000 16,000
- Tukang Kayu 0.5 93,000 46,500
- Kepala Tukang 0.05 100,000 5,000
- Mandor 0.01 106,000 1,060
BAHAN :
- Multiflex 12mm/18mm 0.2 165,000 33,000
- Kaso 5/7 0.015 3,200,000 48,000
- Paku 5cm & 7cm 0.25 160,000 40,000
- Minyak Bekisting 0.2 16,000 3,200
TOTAL (C) 192,760
Pengecoran
UPAH :
- Pekerja 0.41 80,000 32,800
- Mandor 0.02 106,000 2,120
TOTAL (D) 34,920
28
Plester dan Acian
(Dengan PC setebal 15 mm)
UPAH :
- Pekerja 0.4 55,000 22,000
- Mandor 0.02 80,000 1,600
BAHAN :
- Pasir 0.0194 150,000 2,910
- Semen 0.048 1,475 71
TOTAL (E) 26,581
TOTAL PEKERJAAN UNIT KOAGULASI/FLOKULASI (A+B+C+D+E) 2,266,430
6 1 M3 PEKERJAAN UNIT SEDIMENTASI
Lantai Pekerjaan (Beton)
UPAH :
- Pekerja 1.2 80,000 96,000
- Tukang Batu 0.2 93,000 18,600
- Kepala Tukang 0.02 100,000 2,000
- Mandor 0.06 106,000 6,360
BAHAN :
- Pc 230 1,000 230,000
- Pb 893 500 446,500
- Kr 0.761 288 219
TOTAL (A) 799,679
Pembesian
UPAH :
- Pekerja 0.7 80,000 56,000
- Tukang Besi 0.7 93,000 65,100
- Kepala Tukang 0.07 100,000 7,000
- Mandor 0.04 106,000 4,240
BAHAN :
- Besi Beton (Polos/ulir) 105 10,080 1,058,400
- Kawat Beton 1.5 14,500 21,750
TOTAL (B) 1,212,490
Bekisting
UPAH :
- Pekerja 0.2 80,000 16,000
- Tukang Kayu 0.5 93,000 46,500
- Kepala Tukang 0.05 100,000 5,000
- Mandor 0.01 106,000 1,060
BAHAN :
- Multiflex 12mm/18mm 0.2 165,000 33,000
- Kaso 5/7 0.015 3,200,000 48,000
- Paku 5cm & 7cm 0.25 160,000 40,000
- Minyak Bekisting 0.2 16,000 3,200
TOTAL (C) 192,760
29
Pengecoran
UPAH :
- Pekerja 0.41 80,000 32,800
- Mandor 0.02 106,000 2,120
TOTAL (D) 34,920
Plester dan Acian
(Dengan PC setebal 15 mm)
UPAH :
- Pekerja 0.4 55,000 22,000
- Mandor 0.02 80,000 1,600
BAHAN :
- Pasir 0.0194 150,000 2,910
- Semen 0.048 1,475 71
TOTAL (E) 26,581
TOTAL PEKERJAAN UNIT SEDIMENTASI (A+B+C+D+E+F+G) 2,266,430
7 1 M3 PEKERJAAN UNIT FILTRASI
Lantai Pekerjaan (Beton)
UPAH :
- Pekerja 1.2 80,000 96,000
- Tukang Batu 0.2 93,000 18,600
- Kepala Tukang 0.02 100,000 2,000
- Mandor 0.06 106,000 6,360
BAHAN :
- Pc 230 1,000 230,000
- Pb 893 500 446,500
- Kr 0.761 288 219
TOTAL (A) 799,679
Pembesian
UPAH :
- Pekerja 0.7 80,000 56,000
- Tukang Besi 0.7 93,000 65,100
- Kepala Tukang 0.07 100,000 7,000
- Mandor 0.04 106,000 4,240
BAHAN :
- Besi Beton (Polos/ulir) 105 10,080 1,058,400
- Kawat Beton 1.5 14,500 21,750
TOTAL (B) 1,212,490
Bekisting
UPAH :
- Pekerja 0.2 80,000 16,000
- Tukang Kayu 0.5 93,000 46,500
- Kepala Tukang 0.05 100,000 5,000
- Mandor 0.01 106,000 1,060
BAHAN :
- Multiflex 12mm/18mm 0.2 165,000 33,000
- Kaso 5/7 0.015 3,200,000 48,000
- Paku 5cm & 7cm 0.25 160,000 40,000
- Minyak Bekisting 0.2 16,000 3,200
TOTAL (C) 192,760
30
Pengecoran
UPAH :
- Pekerja 0.41 80,000 32,800
- Mandor 0.02 106,000 2,120
TOTAL (D) 34,920
Plester dan Acian
(Dengan PC setebal 15 mm)
UPAH :
- Pekerja 0.4 55,000 22,000
- Mandor 0.02 80,000 1,600
BAHAN :
- Pasir 0.0194 150,000 2,910
- Semen 0.048 1,475 71
TOTAL (E) 26,581
TOTAL PEKERJAAN UNIT FILTRASI (A+B+C+D+E+F+G) 2,266,430
8 1 M3 PEKERJAAN UNIT DRYING BED
Lantai Pekerjaan (Beton)
UPAH :
- Pekerja 1.2 55,000 66,000
- Tukang Batu 0.2 70,000 14,000
- Kepala Tukang 0.02 80,000 1,600
- Mandor 0.06 80,000 4,800
BAHAN :
- Pc 230 1,455 334,650
- Pb 893 217 193,460
- Kr 0.761 175,000 133,175
TOTAL (B) 747,685
Pembesian
UPAH :
- Pekerja 0.7 55,000 38,500
- Tukang Besi 0.7 70,000 49,000
- Kepala Tukang 0.07 80,000 5,600
- Mandor 0.04 80,000 3,200
BAHAN :
- Besi Beton (Polos/ulir) 105 10,080 1,058,400
- Kawat Beton 1.5 14,500 21,750
TOTAL (C) 1,176,450
31
Bekisting
UPAH :
- Pekerja 0.2 55,000 11,000
- Tukang Kayu 0.5 70,000 35,000
- Kepala Tukang 0.05 80,000 4,000
- Mandor 0.01 80,000 800
BAHAN :
- Multiflex 12mm/18mm 0.2 180,000 36,000
- Kaso 5/7 0.015 8,214,285 123,214
- Paku 5cm & 7cm 0.25 21,500 5,375
- Minyak Bekisting 0.2 16,000 3,200
TOTAL (D) 218,589
Pengecoran
UPAH :
- Pekerja 0.41 55,000 22,550
- Mandor 0.02 80,000 1,600
TOTAL (E) 24,150
Plester dan Acian
(Dengan PC setebal 15 mm)
UPAH :
- Pekerja 0.4 55,000 22,000
- Mandor 0.02 80,000 1,600
BAHAN :
- Pasir 0.0194 150,000 2,910
- Semen 0.048 1,475 71
TOTAL (F) 26,581
TOTAL PEKERJAAN UNIT DYING BED (A+B+C+D+E+F) 2,193,455
9 1 M3 PEKERJAAN UNIT BAK KONTROL
Galian tanah biasa
UPAH :
- Tukang Gali 0.33 80,000 26,400
- Mandor 0.01 106,000 1,060
TOTAL (A) 27,460
Lantai Pekerjaan (Beton)
UPAH :
- Pekerja 1.2 80,000 96,000
- Tukang Batu 0.2 93,000 18,600
- Kepala Tukang 0.02 100,000 2,000
- Mandor 0.06 106,000 6,360
BAHAN :
- Pc 230 1,000 230,000
- Pb 893 500 446,500
- Kr 0.761 288 219
TOTAL (B) 799,679
32
Pembesian
UPAH :
- Pekerja 0.7 55,000 38,500
- Tukang Besi 0.7 70,000 49,000
- Kepala Tukang 0.07 80,000 5,600
- Mandor 0.04 80,000 3,200
BAHAN :
- Besi Beton (Polos/ulir) 105 10,080 1,058,400
- Kawat Beton 1.5 14,500 21,750
TOTAL (C) 1,176,450
Bekisting
UPAH :
- Pekerja 0.2 80,000 16,000
- Tukang Kayu 0.5 93,000 46,500
- Kepala Tukang 0.05 100,000 5,000
- Mandor 0.01 106,000 1,060
BAHAN :
- Multiflex 12mm/18mm 0.2 165,000 33,000
- Kaso 5/7 0.015 3,200,000 48,000
- Paku 5cm & 7cm 0.25 160,000 40,000
- Minyak Bekisting 0.2 16,000 3,200
TOTAL (D) 192,760
Pengecoran
UPAH :
- Pekerja 0.41 80,000 32,800
- Mandor 0.02 106,000 2,120
TOTAL (E) 34,920
Plester dan Acian
(Dengan PC setebal 15 mm)
UPAH :
- Pekerja 0.4 55,000 22,000
- Mandor 0.02 80,000 1,600
BAHAN :
- Pasir 0.0194 150,000 2,910
- Semen 0.048 1,475 71
TOTAL (F) 26,581
TOTAL PEKERJAAN UNIT BAK KONTROL (A+B+C+D+E+F) 2,257,850
33
10 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK/ELEKTRIK
UPAH :
- Pekerja 2 55,000 110,000
-Tukang listrik 11 70,000 770,000
- Mandor 2.05 80,000 164,000
BAHAN :
Intake pump merk airlux 1 1,350,000 1,350,000
Blower aerator hipblow 60/1,5
1
HP 1,300,000 1,300,000
Equalization mixer 1 2,500,000 2,500,000
Coaugulation mixer 1 2,500,000 2,500,000
Pipa PVC diameter 1” (4m) 3 11,100 33,300
Kabel NYA 2,5x1 (rol) 1 98,000 98,000
Kabel NYM 2,5x3 (m) 10 42,500 425,000
Handle saklar 1 250,000 250,000
Box panel 25x45x12,5 cm 1 175,000 175,000
Regulator voltage 1500 VA 1 1,800,000 1,800,000
MCB C20 4 35,600 142,400
VU meter 250 VA (buah) 2 42,500 85,000
WLC 1 85,000 85,000
Alarm 1 65,000 65,000
Aksesoris dan Kelengkapan 1 300,000 300,000
TOTAL PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK/ELEKTRIK 12,152,700
34
35
36
JUMLAH Rp. 295.992.217
PPN 10% Rp. 29.599.221,7
PROFIT 15% Rp. 44.398.832,55
JUMLAH KELUARAN Rp. 369.990.271,3
DIBULATKAN Rp. 369.991.000
37
Kesimpulan
Dari hasil instlasi pengolahan limbah yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa instlasi pengolahan limbah industri batik dapat dilakukan dengan baik, dengan
memrikan pengolahan limbah yang sesuai dengan karakteristik limbah tersebut dan
juga menghiung analasis harga satuan dan rencana anggaran biaya setiap unit
tersebut.
Penutup
Demikian tugas ini saya buat untuk melengkapi nilai dari mata kuliah desain
38