Anda di halaman 1dari 1

Diskusi 2

Masyarakat dan kebudayaan memiliki hubungan. Pengertian kebudayaan sangat


banyak yang mendefiniskan seperti Selo Soemardjan berpendapat, kebudayaan adalah hasil,
karya, cipta dan rasa manusia yang hidup bersama. Karya menghasilkan teknologi dan
kebudayaan kebendaan (kebudayaan jasmaniah) yang dibutuhkan manusia. Cipta
menghasilkan ilmu pengetahuan dan filsafat, karena cipta adalah potensi yang dimiliki manusia
untuk berpikir. Rasa dapat mewujudkan norma-norma (kaidah) dan nilai-nilai sosial untuk
menata kehidupan sosial, karena rasa bersentuhan dengan jiwa manusia.
Banyak batasan pengertian (definisi) mengenai kebudayaan yang dirumuskan oleh
pakar kebudayaan, namun dalam kaitan dengan hukum adat kita mengambil pendapat
Koentjaraningrat yang mengklasifikasikan kebudayaan dalam tiga wujud:
1. Wujud sebagai komplek ide-ide, gagasan, nilai norma, peraturan dan sebagainya
(wujud ideal). Sifatnya abstrak, tempat lokasi kebudayaan ideal ini berada dalam buku-
buku karangan warga masyarakat. Pada zaman iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi)
sekarang kebudayaan ideal banyak diarsipkan dalam file, tape, computer, microfilm,
microfish, dll. Kebudayaan ideal ini dapat juga disebut adat istiadat yang berfungsi tata
kelakuan yang mengatur dan mengarahkan perbuatan manusia. Dalam hal ini ilmu
sosial yang berdasarkan pendekatan normatif seperti ilmu hukum dan khususnya ilmu
hukum adat menggarap kebudayaan dalam wujud idealnya.
2. Wujud sebagai komplek aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
(wujud sistem sosial). Terdiri dari berbagai aktivitas manusia dalam masyarakat yang
berinteraksi dan bergaul sepanjang waktu yang mengikuti pola-pola berdasarkan adat
tata perilaku. Sebagai aktivitas manusia yang bersifat konkrit, maka terjadi disekeliling
kita dan bisa difoto, diobservasi dan didokumentasikan.
3. Wujud sebagai benda hasil karya (wujud fisik). Wujud ini digolongkan dengan unsur-
unsur kebudayaan yang universal, yaitu: a. Sistem relegi dan upacara keagamaan; b.
Sistem dan organisasi kemasyarakatan; c. Sistem pengetahuan; d. Bahasa; e. Kesenian;
f. Sistem mata pencarian hidup; g. Sistem teknologi dan peralatan.
Dari wujud kebudayaan tersebut diatas, maka hukum adat termasuk salah satu aspek
kebudayaan dalam bentuk wujud ideal.
Dalam penelitian para sarjana, wilayah hukum adat Indonesia tidak hanya wilayah
hukum nusantara, tetapi juga sampai ke Filipina Utara, Taiwan Barat dan Timur, Madagaskar
dan Kepulauan Paska, yang dianut oleh ethnik Indonesia. Dengan demikian dalam wilayah
yang sangat luas tersebut, hukum adat tumbuh, berkembang dan dipertahankan sebagai
peraturan yang menjaga tata tertib sosial.

Anda mungkin juga menyukai