Persentase inhibisi tertinggi yakni pada rumput laut 6 yakni 46.44% pada kosentrasi
50 mg/L dan secara berturut diikuti oleh rumput laut 1 yakni 40.73% inhibisi, sedangkan
jenis rumput laut yang dikategorikan memiliki inhibis terendah (lemah) pada rumput laut 7
dengan persentase inbihisi yakni 5.83%. Hasil analisis IC50 menunjukkan rumput laut 6
memiliki zona inhibisi tertinggi yakni 79.69 mg/L dan berturut diikuti oleh rumput laut 1
yakni 85.85 mg/L. Nilai IC50 rumput laut 6 dan 1 yang berada di bawah 100 mg/L jika
dibandingkan dengan asam askorbat sebagai kontrol dapat dikategorikan bahwa aktivitas IC50
yang dimiliki oleh rumput laut 6 dan 1 tergolong sedang. Menurut Bahriul et al. (2014)
aktivitas IC50 berdasarkan kekuatan hambat dikategorikan dalam 3 bagian yakni IC50 ≤ 50
mg/L memiliki aktivitas antioksidan tergolong kuat, sedangkan pada kisaran 50-100 mg/L
memiliki kategori aktivitas sedang dan ≥ 200 mg/L yakni sangat lemah.
Jacobsen C, Sørensen ADM, Holdt SL, Akoh CC, Hermund DB. 2019. Source, extraction,
characterization, and applications of novel antioxidants from seaweed. Annual Review of
Food Science And Technology. 10: 541-568.
Kunwar A, Priyadarsini KI. 2011. Free radicals, oxidative stress and importance of
antioxidants in human health. Journal of Medical and Allied Sciences.1(2):53-60.
Gupta S, Agarwal A, Krajcir N, Alvarez JG. 2006. Role of oxidative stress in
endometriosis. Reproductive Biomedicine Online. 13(1):126-134.