oleh
AMRI ISKANASUKARSI, S.Pd
SD NEGERI BERTONG
1. Kembangkanlah ide pokok tentang "peranan penting pembelajaran Bahasa Indonesia di SD"
menjadi sebuah teks tulisan minimal terdiri atas dua pargaraf, lalu analisis contoh fonem,
morfem, imbuhan, kata depan, kata majemuk, frase, dan kalimat dari teks tersebut!
Pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses perjalanan panjang yang dilalui oleh
setiap peserta didik dalam mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa kedua setelah bahasa
Ibu. Adapun kompetensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia meliputi menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Kurikulum pembelajaran bahasa berbasis pada kompetensi, yaitu
keempat keterampilan bahasa (mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis)(Nurhayati,
2008), bukan lagi pada tata bahasa dan ilmu bahasa. Masalah pokok dalam
pembelajaran bahasa adalah kebutuhan peserta didik untuk memahami dan mengungkapkan
diri. Itulah sebabnya, anak-anak yang belajar bahasa di rumah dan di jalan lebih berhasil
daripada di kelas. Dengan demikian, sangat penting bagi para guru bahasa untuk mengubah
cara berpikirnya sehingga mampu melakukan pembelajaran berbasis kompetensi dan
menyusun bahan ajar yang sesuai.
Pada hakikatnya, tidak ada strategi pembelajaran yang baik dan buruk. Yang ada ialah
guru yang baik dan guru yang buruk. Strategi apa pun, sehebat apa pun sebuah strategi, jika
dibawakan oleh guru yang tidak dapat memaknai strategi itu secara tepat dan sesuai dengan
kondisi kelas dan karakteristik peserta didiknya, strategi itu akan kehilangan daya tariknya.
Oleh karena itu, diharapkan guru bahasa Indonesia dapat memilih strategi yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan sesuai dengan hakikat belajar bahasa. Belajar bahasa sebenarnya
ialah belajar bagaimana menggunakan bahasa tersebut baik pada aspek pemahaman
maupun pada aspek produktif bukan belajar tentang bahasa. Pembelajaran Bahasa Indonesia
ini diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya
kesusasteraan dan hasil intelektual bangsa sendiri. Guru dapat memusatkan perhatian kepada
pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan
berbahasa dan sumber belajar, serta guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan
ajar kebahasaan dan kesusasteraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan
peserta didiknya. Peran orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam
pelaksanaan program kebahasaan dan kesusasteraan di sekolah sangatlah diperlukan untuk
menunjang pembelajaran berlangsung dengan baik.
Dengan demikian pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari karena
sangat relevan dengan mata pelajaran yang lain dan di sesuaikan dengan pengembangan
kurikulum yang diajarkan secara tepat dan benar guna tercipta pembelajaran yang efektif,
efisien, terarah, berkesinambungan, khususnya membaca, dapat dianggap sebagai pintu
gerbang untuk memudahkan, mengenal, memahami, dan mendalami pelajaran yang lain.
2. Analisislah contoh Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2013 yang muatan materinya
berkaitan dengan membaca, menulis, berbicara, menyimak, dan sastra anak.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : (1) Mendengarkan; (2)
Berbicara; (3) Membaca; (4) Menulis. Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah
membaca sekurang-kurangnya Sembilan buku sastra dan nonsastra.
Berikut analiis KD pada kurikulum 2013 dikelas I dan IV Sekolah dasar sebagai berikut :
Membaca
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan 4.1 Mempraktikkan kegiatan persiapan
membaca permulaan (cara duduk wajar membaca permulaan (duduk wajar dan
dan baik, jarak antara mata dan buku, baik, jarak antara mata dan buku, cara
cara memegang buku, cara membalik memegang buku, cara membalik
halaman buku, gerakan mata dari kiri ke halaman buku, gerakan mata dari kiri ke
kanan, memilih tempat dengan cahaya kanan, memilih tempat dengan cahaya
yang terang, dan etika membaca buku) yang terang) dengan benar
dengan cara yang benar
Menulis
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.2 Mengemuka-kan kegiatan persiapan 4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan
menulis permulaan (cara duduk, cara menulis permulaan (cara duduk, cara
memegang pensil, cara menggerakkan memegang pensil, cara meletakkan buku,
pensil, cara meletakkan buku, jarak jarak antara mata dan buku, gerakan
antara mata dan buku, pemilihan tempat tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan
dengan cahaya yang terang) yang benar pelenturan gerakan tangan dengan
secara lisan gerakan menulis di udara/pasir/ meja,
melemaskan jari dengan mewarnai,
menjiplak, menggambar, membuat garis
tegak, miring, lurus, dan lengkung,
menjiplak berbagai bentuk gambar,
lingkaran, dan bentuk huruf di tempat
bercahaya terang) dengan benar
Berbicara
Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan
3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal dan 4.3 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan
konsonan dalam kata bahasa Indonesia dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa
atau bahasa daerahatau bahasa daerah daerah
3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima 4.8 Mempraktikan ungkapan terima kasih,
kasih, permintaan maaf, tolong, dan permintaan maaf, tolong, dan
pemberian pujian, ajakan, pemberian pujian, dengan menggunakan
pemberitahuan, perintah, dan petunjuk
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santun kepada orang lain
bahasa yang santun secara lisan dan secara lisan dan tulis
tulisan yang dapat dibantu dengan
kosakata bahasa daerah
Menyimak
3. Pilihlah salah satu KD yang berkaitan dengan membaca, menulis, menyimak, berbicara,dan
sastra anak kemudian rumuskan contoh langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan whole language di sekolah dasar.
Pendekatan whole language adalah sistem pembelajaran dalam bahasa yang memandang
aspek-aspek kebahasaan secara menyeluruh dan saling berkaitan, serta berpusat pada satu
tema, sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Sebagai contoh KD yang diambil yaitu pada kelas 1 diatas. Adapun rumusan langkah-
langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan whole language di sekolah dasar yaitu
sebagai berikut:
2. Journal writing
Menulis jurnal merupakan sarana yang aman bagi siswa untuk mengungkapkan
perasaannya, menceritakan kejadian di sekitanya, mengutarakan hasil belajarnya, dan
menggunakan bahasa dalam bentuk tulisan. Tugas guru adalah mendorong siswa agar
mau mengungkapkan cerita yang dimilikinya. Menulis jurnal bukanlah tugas yang harus
dinilai, tetapi guru berkewajiban untuk membaca jurnal yang ditulis anak dan
memberikan komentar atau respon terhadap cerita tersebut sehingga ada dialog antara
guru dan siswa.
4. Shared Reading
Shared reading ini adalah kegiatan membaca bersama antara guru dan siswa, di mana
setiap orang mempunyai buku yang sedang dibacanya. Ada beberapa cara melakukan
hal ini. Cara-cara yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Guru membaca dan siswa mengikutinya (untuk kelas rendah).
b. Guru membaca dan siswa menyimak sambil melihat bacaan yang tertera pada buku.
c. Siswa membaca bergiliran.
5. Guided Reading
Guided reading tidak seperti pada shared reading guru lebih berperan sebagai model
dalam membaca. Dalam guided reading atau disebut juga membaca terbimbing guru
menjadi pengamat dan fasilitator.
6. Guided writing
Seperti dalam membaca terbimbing (Guided reading), dalam menulis terbimbing
(Guided writing) peran guru adalah sebagai fasilitator, yaitu membantu siswa
menemukan hal yang ingin ditulisnya dengan jelas, sistematis, dan menarik.
7. Independent Reading
Independent Reading atau membaca bebas adalah kegiatan membaca yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri materi yang ingin
dibacanya.
8. Independent writing
Independent writing atau menulis bebas bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan menulis, meningkatkan kebiasaan menulis, dan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dalam menulis. Dalam menulis bebas siswa mempunyai
kesempatan untuk menulis tanpa ada interfensi dari guru.