PASIEN TB
No. Dokumen
No. Revisi
SOP 02 Januari 2017
Tanggal Terbit
KABUPATEN
BOLAANG 1
Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk pencatatan dan pelaporan pasien TB yang disusun dan
disajikan untuk memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB yang dilakukan pada
setiap unit Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian Kesehatan.
Tujuan 1. Memastikan petugas melakukan pencatatan dan pelaporan Pasien TB sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan.
2. Memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB.
Sasaran Petugas medis yang melakukan pencatatan dan pelaporan pasien TB Paru.
Prosedur - Persiapan Alat : Format LPLPO, TB 01, kartu stok, kartu stok induk, SBBK, daftar asset,
Formulir, TB 13, formulir asset.
- Persiapan pasien
- Prosedur :
1. Pencatatan dan Pelaporan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Kab/Kota.
3. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Provinsi.
4. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Pusat.
No. Revisi
KABUPATEN 1
BOLAANG Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
Pengertian Penggunaan logistik merupakan pemanfaatan barang sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya. Logistik program TB digunakan di semua jenjang untuk mendukung
operasional program dimulai dari Unit Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian
Kesehatan.
Tujuan Memastikan penggunaan logistik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
No. Revisi
KABUPATEN 1
BOLAANG Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan serangkaian
kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan
tipe pasien.
Tujuan Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga segera
dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada
orang lain.
Kebijakan Dokter dan petugas yang terampil
Sasaran Petugas medis yang melakukan penggunaan logistic TB
No. Revisi
KABUPATEN 2
BOLAANG Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
No. Revisi
KABUPATEN 3
BOLAANG Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
No. Revisi
KABUPATEN 1
BOLAANG Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
Pengertian Tata cara memberikan pengobatan penderita TB Paru sesuai tata laksana pengobatan TB
Nasional.
Tujuan Untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan
rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti
Tuberkulosis (OAT).
Kebijakan Dokter dan petugas yang terampil
Sasaran Petugas medis yang melakukan pengobatan TB paru
Setelah pengobatan tahap intensif akhir bulan ke II, dilakukan pemeriksaan BTA, bila hasil
negative dilanjutkan tahap lanjutan, dan bila hasil pemeriksaan
PENGOBATAN TB PARU
No. Dokumen
No. Revisi
KABUPATEN 2
BOLAANG Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
BTA positif diberikan sisipan dengan dosis sesuai berat badan pasien.
Dengan dosis sesuai tabel sebagai berikut :
Tabel 02. Pemberian obat sisipan sesuai B
Berat Badan Tahap intensif (150/75/400/275)
Dan bila hasil pemeriksaan pada akhir tahap intensif negative dilanjutkan tahap lanjutan,
kemudian diperiksa dahak ulang pada akhir bulan ke V, bila hasil negative dilanjutkan
pengobatannya, dan dilakukan pemeriksaan ulang pada akhir bulan ke VI atau akhir
pengobatan. Bila hasil pemeriksaan pada bulan ke VI negative dan pada awal pengobatan
positif pasien dinyatakan sembuh. Dan bila pada akhir pengobatan hasil negative dan pada
awal pengobatan negative dengan rongsent positif pasien dikatakan pengobatan lengkap.
Unit terkait UGD,ruang perawatan
PENYULUHAN PENYAKIT TB
PARU
No. Dokumen
No. Revisi
SOP 02 Januari 2017
Tanggal Terbit
KABUPATEN
BOLAANG 1
Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
Pengertian Menyampaikan informasi berupa pesan atau pemikiran dari pihak pemberi pesan/sumber
informasi kepada pihak lain/penerima pesan dengan cara tertentu.
Prosedur a. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan ( SAP ) sesuai dengan kemampuan dan sumber
daya yang ada, meliputi :
1). Menentukan tujuan penyuluhan
2). Menentukan sasaran penyuluhan ( Toma, Masyarakat umum, Kader Posyandu,
Penderita, Keluatga penderita atau PMO ).
3). Menentukan tempat penyuluhan ( di Unit Pelayanan Kesehatan atau di Luar Unit
Pelayanan Kesehatan ).
4). Menentukan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan situasi tempat, sasaran
dan pelaksanaan penyuluhan.
5). Menentukan metode penyuluhan (ceramah, tanya jawab atau diskusi) sesuai dengan
jenis penyuluhan, apakah penyuluhan langsung perorangan, kelompok atau
mayarakat/massa.
6). Alat bantu/media yang digunakan ( media cetak seperti poster, lembar balik atau
media elektronik seperti pemutaran film ).
7). Menentukan biaya yang digunakan
8). Materi penyuluhan sesuai dengan tujuan penyuluhan dan sasaran.
b. Pelaksanaan penyuluhan :
1). Penyuluhan TBC diaksanakan di dalam gedung UPK dengan cara :
Penyuluhan langsung perorangan sasarannya : penderita TBC, keluarga
penderita atau PMO.
Penyuluhan langsung kelompok sasarannya : kelompok penderita bersama
keluarganya dan PMO
Penyuluhan tidak langsungseperti menepelkan poster dan broser TB.
.
PENYULUHAN PENYAKIT TB
PARU
No. Dokumen
No. Revisi
SOP 02 Januari 2017
Tanggal Terbit
KABUPATEN
BOLAANG 2
Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
Prosedur 2). Penyuluhan TBC diaksanakan di luar gedung UPK dengan cara :
Penyuluhan perongan dirumah penderita.
Penyuluhan kelompok di posyandu.
c. Mengevaluasi penyuluhan :
1). Terpaicanya tujuan yang diharapkan
2). Adanya perubahan prilaku penderita
3). Bertambahnya wawasan/pengetahun tentang penyakit TBC.
No. Revisi
SOP 02 Januari 2017
Tanggal Terbit
KABUPATEN
BOLAANG 1
Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
No. Revisi
SOP 02 Januari 2017
Tanggal Terbit
KABUPATEN
BOLAANG 2
Halaman
MONGONDOW
Deddy Papene
PUSKESMAS DOLODUO
NIP. 196412291986031015
m. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah
berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5 ml.Bila
volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya
mencukupi.
n. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC.
o. Memberikan label pada diding pot yang memuat nomor identita sediaan dahak seuai dengn
TB.06
p. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderita dan
disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak
sewaktu kunjungan kedua.
q. Membuat apusan dahak penderita pada slide yang sudah duberi label dengan menggukana lidi
r. Mengisi form. TB.05, sediaan yang sudah di fiksasi segera disimpan kedalam kotak sediaan
untuk menghindari risiko pecah atau dimakan serangga.
s. Mengirim sediaan ke PRM dilakukan paling lambat 1 minggu sekali disertai formulir
laboratorium TBC untuk pemeriksaan dahak (TB.05).