Minuman Ringan Air Kelapa
Minuman Ringan Air Kelapa
ABSTRAK
Salah satu usaha pemanfaatan daging buah pala adalah dengan mengolahnya menjadi
permen. Penelitian bertujuan mendapatkan komposisi dari sukrosa, glukosa dan gula invert
dalam pembuatan permen keras dari buah pala. Penelitian menggunakan metode percobaan
dalam Rancangan Acak Lengkap faktorial, dua faktor yaitu perbandingan gula, dan
perbandingan jumlah gula (% b/b). Pengamatan dilakukan terhadap mutu dari permen pala
sesuai persyaratan kembang gula keras SNI 3547.1:2008 meliputi kadar air, gula reduksi,
sukrosa, abu, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan interaksi
jenis dan jumlah gula hanya berpengaruh nyata terhadap kadar gula reduksi permen pala,
sedangkan perlakuan tunggal jenis gula maupun jumlah gula berpengaruh nyata terhadap
kadar sukrosa dan gula reduksi permen pala. Semakin banyak sukrosa yang digunakan
semakin tinggi kadar gula reduksi, semakin rendah kadar sukrosa permen pala dan semakin
lengket permen yang dihasilkan. Kadar sukrosa permen pala berkisar antara 35,00-46,87%,
kadar gula reduksi antara 46,67-54,39%, kadar air antara 1,06-1,09% dan abu antara 0,3-0,4%,
semuanya memenuhi syarat mutu kembang gula keras SNI 3547.1:2008. Sedangkan kadar
gula reduksi permen berkisar antara 46,67-57,25%, dan tidak memenuhi syarat mutu. Secara
organoleptik rasa, tekstur, warna/penampakan dan bau dari permen pala disukai oleh panelis.
ABSTRACT
An effort to treat nutmeg is processing them into sweets. This study aims to obtain the
best composition of sucrose, glucose, and inverted sugar in nutmeg hard candy. The study used
factorial complete randomized design experiment with two factors; i.e. variety of sugar and
amount of sugar. Observation was carried out to the quality of products based on the
requirements of confectionery quality as of in SNI 3547.1:2008. The result showed that
interaction between types and the amount of sugar only significantly affects a reduction of
sugar level, whereas single treatment of sugar type or sugar quantity has significant effect on
sucrose and reduction sugar levels. The more sucrose is used, the higher is sugar reduction
content, the lower is sucrose content of nutmeg candy, and the more sticky is the products.
Results found out that the product consists of sucrose which ranged from 35,00-46,87%,
reduction sugar content between 46,67-54,39%, moisture content between 1,06-1,09%, and ash
content between 0,3-0,4% which fulfill the requirements. On the other hand, reduction sugar
level between 46,67-57,25% does not fulfill the requirement. Organoleptic test showed that the
taste, texture, color or appearance and smell of nutmeg sweets were preferred by panelists.
1
Komposisi beberapa senyawa gula dalam pembuatan permen keras dari buah pala - Judith H. Mandei
2
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 1 Juni 2014: 1-10 ISSN NO:2085-580X
dalam penelitian ini terdiri dari daging buah dibutuhkan sesuai perlakuan. Larutkan
pala diperoleh dari petani di Tanawangko sukrosa dalam air secukupnya, dan masak
Kabupaten Minahasa, glukosa dan gula sampai kental (suhu mencapai ±110 °C).
invert diperoleh dari toko bahan kimia di Masukkan glukosa atau gula invert dan
Bogor, gula pasir (sukrosa), , dan garam masak terus pada suhu ±110 °C.
diperoleh dari pasar swalayan di Manado, Tambahkan pekatan sari buah pala 60%
kemasan aluminium foil dengan plastik (b/b). Masak terus sampai suhu mencapai
3
Komposisi beberapa senyawa gula dalam pembuatan permen keras dari buah pala - Judith H. Mandei
50
Kadar Sukrosa Permen (%)
45 46.87 46.14
40 42.23
40.97
39.84 Glukosa:Sukrosa
35 Gula invert:Sukrosa
35
30
80 85 90
Jumlah Sukrosa yang Digunakan (%)
Gambar 1. Perubahan kadar sukrosa Permen Akibat Hidrolisa pada Proses Pembuatan Permen Pala
Hal ini disebabkan proses inversi digunakan dalam pembuatan permen pala
sukrosa yang merubah sukrosa menjadi mempunyai pH 3,0. Hal ini menyatakan
glukosa dan fruktosa, atau campuran bahwa reaksi-reaksi kunci dalam kimia
keduanya (gula invert) terjadi karena karbohidrat dipengaruhi oleh kondisi
pengaruh asam dari sari buah pala. Proses keasaman dan kebasaan, dan reaksi
inversi sukrosa dipengaruhi oleh beberapa hidrolisis gula terjadi dalam kondisi asam
faktor, yaitu suhu pemanasan, lama (6). Makin banyak jumlah gula pasir
pemanasan dan konsentrasi asam yang (sukrosa) yang digunakan, makin banyak
digunakan (5). Sari buah pala yang sukrosa yang mengalami inversi karena
4
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 1 Juni 2014: 1-10 ISSN NO:2085-580X
kandungan asam dari sari buah pala, antara 46,67-54,39%. Setelah dilakukan
sehingga kadar sukrosa permen pala analisis sidik ragam, baik perlakuan tunggal
menurun. Kandungan asam dalam buah perbandingan jenis dan jumlah gula
pala sebagian terdapat dalam bentuk maupun interaksi keduanya, berpengaruh
vitamin C (asam askorbat), yaitu sebesar sangat nyata terhadap kadar gula reduksi
22,00 mg/100 g daging buah pala (7). permen pala. Pada Gambar 2 terlihat
Vitamin C mempunyai sifat asam bahwa, makin tinggi jumlah gula pasir
dan sifat pereduksi yang kuat (7). Asam (sukrosa), atau makin sedikit jumlah gula
dalam hard candy selain berfungsi sebagai invert ataupun glukosa yang digunakan,
gizi, juga dibutuhkan untuk membantu makin tinggi kadar gula reduksi permen
pembentukan gula pereduksi. Dengan pala. Hal ini terjadi karena proses inversi
demikian makin banyak sukrosa yang sukrosa yang merubah sukrosa menjadi
digunakan, dengan adanya asam dari sari glukosa dan fruktosa, atau campuran
buah pala makin banyak sukrosa yang keduanya (gula invert) karena pengaruh
terhidrolisa atau terinversi menjadi glukosa asam dari sari buah pala. Ini berarti
dan fruktosa, atau campuran keduanya permen yang diproses menggunakan
(gula invert) sehingga kadar sukrosa bahan baku sari buah yang bersifat asam
permen pala menjadi semakin kecil. (sari buah pala yang digunakan mempunyai
Dibandingkan persyaratan kembang gula pH 3) akan memiliki gula reduksi yang
keras SNI 3547.1:2008 (4), maka kadar tinggi karena sebagian besar sukrosa akan
sukrosa dari permen pala yang dihasilkan terinversi menjadi gula reduksi yaitu
memenuhi syarat mutu yaitu minimal 35%. glukosa, fruktosa atau campuran keduanya
(gula invert). Proses inversi sukrosa
Gula Reduksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
Hasil analisis laboratorium
suhu pemanasan, lama pemanasan dan
menunjukkan bahwa kadar gula reduksi
konsentrasi asam yang digunakan (5).
permen pala yang dihasilkan berkisar
60
Gula Reduksi Permen (%)
57.25
55
54.39
50.18 Glukosa:Sukrosa
50 48.27 Gula invert:Sukrosa
49.87
46.67
45
80 85 90
Jumlah Sukrosa yang Digunakan (%)
Gambar 2. Perubahan kadar Gula Reduksi Permen Akibat Hidrolisa pada Proses Pembuatan Permen
Pala
5
Komposisi beberapa senyawa gula dalam pembuatan permen keras dari buah pala - Judith H. Mandei
Berdasarkan SNI 3547.1:2008 (4) diperlukan karena bahan baku sari buah
tentang kembang gula keras, kadar gula pala mempunyai kadar asam yang tinggi.
reduksi yang disyaratkan adalah maksimal
Kadar Air
24%, maka kadar gula reduksi dari permen
Kadar air sangat berpengaruh
pala tidak memenuhi syarat mutu. Tidak
terhadap mutu dari permen, karena tingkat
memenuhi syaratnya kandungan gula
keawetan permen mempunyai hubungan
reduksi permen pala diduga disebabkan
yang erat dengan kadar air yang
teknik dan waktu pemberian sari buah pala
dikandungnya. Hasil analisis laboratorium
yang belum tepat, dan harus
menunjukkan bahwa kadar air rata-rata
diperhatikan/dipelajari lebih lanjut, atau
permen pala berkisar antara 1,06-1,09%.
mungkin pH dari sari buah harus
Berdasarkan SNI 3547.1:2008 (4) tentang
dinetralkan lebih dulu, karena sifat asam
kembang gula keras, kadar air maksimal
dari sari buah pala yang akan
adalah 3,5% maka kadar air dari permen
menghidrolisis sukrosa menjadi glukosa
pala memenuhi syarat mutu. Dari hasil
dan fruktosa atau campuran keduanya
analisis sidik ragam, baik perlakuan tunggal
(gula invert), sehingga kandungan gula
rasio jenis, dan jumlah gula maupun
reduksi permen pala menjadi tinggi. Hal ini
interaksi keduanya tidak memberikan
juga mengindikasikan bahwa penambahan
pengaruh nyata terhadap kadar air permen
gula reduksi (glukosa dan gula invert) tidak
pala.
1.1
1
Kadar Air Permen (%)
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 Glukosa:Sukrosa
0.4
0.3 Gula invert:Sukrosa
0.2
0.1
0
80 85 90
Jumlah Sukrosa yang Digunakan (%)
Gambar 3. Histogram Perubahan kadar Air Permen pada Proses Pembuatan Permen Pala
Hal ini berarti bahwa kadar air permen pala proses pembuatan permen pala ini dibuat
yang dihasilkan relatif tidak berbeda antara dengan waktu dan suhu pemasakan yang
satu perlakuan dengan perlakuan lainnya, diatur relatif sama yaitu 20 menit pada suhu
dan ini menunjukkan bahwa komposisi 130 °C dengan jumlah bahan yang sama
senyawa gula tidak mempengaruhi kadar yaitu 50 g campuran gula dan 30 g sari
air permen pala. Ini diduga disebabkan buah pala, sehingga penguapan air yang
6
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 1 Juni 2014: 1-10 ISSN NO:2085-580X
terjadi juga relatif sama dan permen yang kandungan abu yang lebih rendah daripada
dihasilkan mempunyai kadar air yang tidak glukosa dan gula pasir (sukrosa), dan
berbeda nyata. Suhu pemasakan kandungan abu dari glukosa lebih rendah
berpengaruh nyata terhadap kadar air dari sukrosa. Bahan baku permen seperti
permen (9). Semakin tinggi suhu gula pasir (sukrosa) berpengaruh terhadap
pemasakan maka kadar air permen kadar abu dari permen yang dihasilkan (7).
semakin rendah, karena dengan semakin Dibandingkan dengan syarat mutu
tingginya suhu pemasakan maka semakin kadar abu dari kembang gula keras (4)
banyak air dalam bahan yang mengalami yaitu maksimal 2,0%, maka kadar abu dari
penguapan. permen pala memenuhi syarat mutu. Ini
menunjukkan bahwa bahan baku permen
Kadar Abu
yang digunakan yaitu gula (glukosa, gula
Kadar abu adalah zat sisa hasil
invert dan sukrosa), dan sari buah pala
pembakaran suatu bahan organik (10).
memiliki kandungan abu yang cukup untuk
Kadar abu ada hubungannya dengan
pembuatan permen sehingga kadar abu
mineral suatu bahan. Mineral suatu bahan
yang dihasilkan memenuhi syarat mutu.
merupakan garam organik (garam-garam
malat, oksalat, asetat, pektat) dan garam Pengujian Organoleptik
adalah sebesar 0,40%. Hal ini berarti menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat
7
Komposisi beberapa senyawa gula dalam pembuatan permen keras dari buah pala - Judith H. Mandei
warna/penampakan, rasa, tekstur dan bau 100, gula invert 95, dan glukosa 69 (11).
permen pala berkisar antara 3,3-4,0 (cukup Hal ini sesuai dengan hasil pengujian kadar
suka-suka). Hampir semua panelis sukrosa permen pala yang dihasilkan
menyukai warna/penampakan dari permen dalam penelitian ini, dimana makin banyak
pala, dimana permen pala yang dihasilkan jumlah gula pasir (sukrosa) yang
berwarna coklat terang kemerahan dengan digunakan, makin banyak sukrosa yang
penampakan yang mengkilat dan mengalami inversi karena kandungan asam
jernih/transparan. Warna coklat pada dari sari buah pala, sehingga kadar sukrosa
permen terjadi akibat proses karamelisasi, permen pala menurun (Gambar 1), dan
dimana pada suhu yang tinggi terjadi tingkat kemanisan dari permen makin
dekomposisi karbohidrat terutama gula menurun.
secara lengkap dan menghasilkan karamel Nilai kesukaan panelis terhadap
(10). Penampakan yang jernih ini tekstur dari permen pala cenderung makin
disebabkan kandungan abu yang rendah menurun dengan makin banyaknya jumlah
dari permen pala sehingga mempengaruhi gula pasir yang digunakan. Hal ini
kesukaan panelis terhadap berhubungan dengan kandungan gula
warna/penampakan dari permen. Warna reduksi permen pala yang dihasilkan dari
merupakan hasil pengamatan dengan hidrolisis sukrosa karena kandungan asam
penglihatan yang dapat membedakan dari sari buah pala. Hasil pengujian gula
antara satu warna dengan warna lainnya, reduksi permen pala (Gambar 2)
cerah, buram, bening, dan sebagainya (11). menunjukkan bahwa makin banyak jumlah
Salah satu sifat kembang gula adalah gula pasir (sukrosa) yang digunakan, makin
memiliki warna jernih, semakin jernih suatu tinggi kadar gula reduksi permen pala.
produk kembang gula maka akan Kadar gula reduksi mempengaruhi sifat
menunjukkan kualitas yang semakin baik. lengket dari permen, dimana makin tinggi
Nilai kesukaan panelis terhadap rasa kandungan gula reduksi makin lengket
permen pala cenderung menurun dengan permen yang dihasilkan.
semakin banyaknya persentase sukrosa Bau merupakan indikator yang penting
yang digunakan dalam pembuatan permen. dalam industri pangan karena dengan
Hal ini diduga berhubungan dengan rasa cepat dapat memberikan hasil penilaian
manis dari permen pala yang makin diterima atau tidaknya produk tersebut (10).
berkurang dengan makin banyaknya Bau meliputi berbagai sifat seperti harum,
sukrosa yang digunakan. Makin banyak amis, apek, busuk, dan sebagainya. Bau
sukrosa yang digunakan dalam pembuatan sukar untuk diukur sehingga biasanya
permen pala, makin banyak sukrosa yang menimbulkan pendapat yang berlainan
terhidrolisa menghasilkan gula invert dalam menilai kualitas aromanya.
(campuran glukosa dan fruktosa) yang Perbedaan pendapat disebabkan tiap orang
tingkat kemanisan relatifnya lebih rendah. memiliki perbedaan penciuman meskipun
Kemanisan relatif dari beberapa gula mereka dapat membedakan aroma namun
berturut-turut adalah; fruktosa 114, sukrosa
8
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 1 Juni 2014: 1-10 ISSN NO:2085-580X
9
Komposisi beberapa senyawa gula dalam pembuatan permen keras dari buah pala - Judith H. Mandei
10