Anda di halaman 1dari 10

Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam

Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi seperti saat ini berbagai aspek kehidupan masyarakat

terutama pada bidang perdagangan banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi. Kegiatan bisnis yang pada umumnya dilakukan secara

konvensional mulai beralih secara elektronik dengan menggunakan jaringan-

jaringan komputer (computer network) yaitu internet yang dikenal dengan istilah

Electronic-Commerce atau disingkat E-Commerce.1

Berbeda dengan model bisnis yang dilakukan secara konvensional, e-

commerce menciptakan kegiatan bisnis yang lebih efektif karena transaksi bisnis

antara pelaku usaha dan konsumen tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. 2

Keterbatasan waktu yang dimiliki konsumen untuk dapat berbelanja secara

konvensional, karena banyaknya pekerjaan, kondisi jalan yang sangat ramai

hingga terjadi kemacetan menyebabkan timbulnya keinginan konsumen untuk

dapat berbelanja kebutuhannya dengan mudah dan cepat. 3 Keadaan tersebut

tentulah merupakan peluang bisnis yang sangat besar bagi para pelaku usaha

dengan membuat toko online untuk menawarkan produk-produk barang atau jasa

yang akan dijual. Keefektifan yang didapatkan baik oleh pelaku usaha maupun

konsumen membuat e-commerce semakin diminati masyarakat.

1
Abdul Halim dan Teguh Prasetyo, 2005, Bisnis E-Commerce, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
hlm.10.
2
Abdulah Halim Barkatullah, Urgensi Perlindungan Hak-Hak Konsumen Dalam Transaksi di E-
Commerce, Jurnal Hukum, Vol. 14, No.2, April 2007, hlm. 250.
3
Ambar Wariati dan Nani Irma Susanti, E-Commerce Dalam Prespektif Perlindungan Konsumen,
Jurnal Ekonomi&Bisnis,Vol. 1, No. 2, Nopember 2014, hlm. 2.
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Pelaku usaha dalam melakukan bisnis toko online biasanya memanfaatkan

aplikasi media sosial seperti : Facebook, Instagram, Twitter, dan Blog. Instagram

adalah salah satu aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan untuk

memasarkan barang. Dengan jumlah pengguna instagram sebanyak 200 juta pada

awal tahun 2014, instagram telah menjadi salah satu media sosial untuk

menerapkan strategi paling efektif dan efisien dalam bisnis dan pemasaran. Hal ini

dikarenakan banyak konsumen yang lebih memilih melakukan pembelian online

melalui instagram.4 Alasan dari hal tersebut adalah karena instagram merupakan

aplikasi media sosial yang memiliki kemudahan dalam penggunaannya.

Kemudahan dalam menggunakan aplikasi tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap sikap yang akan mempengaruhi minat bagi konsumen untuk

menggunakan instagram dalam melakukan pembelian secara online.5

Menjamurnya sistem belanja online memunculkan peluang bisnis baru

yang salah satunya oleh masyarakat dikenal sebagai jasa titip beli. Jasa titip beli

merupakan sebuah layanan titipan pembelian barang dari salah seorang pemesan

dengan menggunakan media sosial sebagai tempat untuk memasarkan produknya.

Cara kerja yang umumnya dilakukan oleh penyedia jasa titip beli dengan

cara datang ke mall atau pusat belanja tertentu, mengambil gambar produk yang

akan ditawarkan kemudian menggunggahnya ke akun media sosial. Para pengikut

akun tersebut yang berminat untuk membeli produk dapat memesan pihak

penyedia jasa titip beli, dan selanjutnya pelaku bisnis inipun akan membelikan

4
Bayu Indrayana, Kudang Boro Seminar & Bagus Sartono, Faktor Penentu Minat Penggunaan
Instagram Untuk Pembelian Online Menggunakan Techhnology Acceptance Model (TAM) dan
Theory Of Planned Behavior (TPB), Jurnal Aplikasi dan Manajemen, Vol. 2, No. 2, Mei 2016,
hlm. 139-136.
5
Ibid

2
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

barang pesanan lalu mengirimkannya kepada pemesan dengan tambahan biaya

titip beli dan ongkos kirim.

Bisnis titip beli diminati oleh pelaku usaha karena produk bisa ditawarkan

terlebih dahulu tanpa harus menyediakan barang sebelumnya. Barang yang biasa

diperdagangkan pada jasa titip beli sangat beragam, mulai dari produk fashion

seperti tas, jam tangan, sepatu, sandal, pakaian dan lain sebagainya.

Jika dilihat dari unsur perjanjian yang ada pada jasa titip beli, maka

perjanjian jasa titip beli merupakan bentuk perjanjian jual beli biasa. Esensalia

dari perjanjian jual beli adalah barang dan harga, serta adanya penyerahan barang.

Jual beli dianggap telah berlangsung antara penjual dan pembeli ketika mereka

telah menyepakati tentang harga dan barang yang selanjutnya dilakukan

penyerahan barang yang dimaksud. Serupa dengan perjanjian jual beli, dimana

pada perjanjian jasa titip beli juga terdapat penyerahan barang setelah adanya

kesepakatan harga antara pembeli dengan penyedia jasa titip beli disertai

tambahan tarif jasa titip dan ongkos pengiriman.

@naads_shop merupakan salah satu akun toko online yang menggunakan

media instagram sebagai tempat untuk memasarkan produk-produknya.

@naads_shop mulai terbentuk sejak tahun 2015 yang pada awalnya hanya

menjual produk brand tertentu yaitu gosh kemudian berkembang menjual brand

lain seperti gosh, guess, rotelli, bellagio, everbest dan masih banyak lagi.6

Saat ini akun instagram @naads_shop sudah mencapai 37 ribu pengikut

akun tersebut. Dengan jumlah pengikut yang begitu banyak menjadikan

@naads_shop sebagai salah satu akun yang dikenal luas oleh pengguna instagram

6
Berdasarkan hasil wawancara dengan Eka selaku pemilik @naads_shop, pada hari Selasa tanggal
31 Oktober 2017 di Mall Hartono Yogyakarta.

3
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

untuk menjadi salah satu pilihan berbelanja. Dalam proses pemesanan pembeli

harus sabar, dikarenakan @naads_shop hanya dikelola seorang saja sebagai

pemilik akun. Bisnis ini cukup menjanjikan karena tidak membutuhkan modal

besar terlebih selain menentukan tarif jasa titip pada setiap barang, pelaku usaha

juga mendapatkan keuntungan lain berupa potongan harga yang diberikan dari

toko atas pembelian barang dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan.

Namun dalam menjalankan usahanya pemilik toko online @naads_shop

sebagai pelaku usaha dapat mengalami kerugian akibat adanya pembeli yang tidak

bertanggungjawab. Salah satu bentuk tindakan yang tidak bertanggungjawab dari

pembeli adalah tindakan pembeli yang sudah melakukan pemesanan dan telah

disetujui, tetapi saat pesanan siap pembeli justru membatalkan pesanan atau tidak

melakukan transfer dengan tidak adanya penjelasan atau pada dunia toko online

sering disebut dengan istilah hit and run atau pembatalan sepihak setelah

pemesanan.

Pelaku usaha yang bergerak dibidang jual beli tersebut mengalami

kerugian karena untuk mempersiapkan barang yang dipesan oleh pembeli maka

pelaku usaha tersebut haruslah membelikan terlebih dahulu barang yang dipesan

yang mana pembayarannya ditanggung terlebih dahulu oleh pelaku usaha tersebut.

Sehingga ketika pembeli melakukan pembatalan sepihak setelah pemesanan

jelaslah pelaku usaha mengalami kerugian karena telah menanggung pembayaran

barang yang tidak jadi dibeli oleh pembeli.

Permasalahannya saat ini adalah belum adanya peraturan yang mengatur

secara jelas dalam memberikan perlindungan bagi pelaku usaha yang mengalami

kerugian akibat adanya perbuatan pembeli yang tidak bertanggungjawab.

4
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Sehingga berdampak pada pelaku usaha dalam menyelesaikan kasusnya ketika

terdapat pembeli yang melakukan pembatalan sepihak setelah pemesanan hingga

dapat mengakibatkan kerugian.

Berbeda dengan pembeli sebagai konsumen telah terdapat peraturan yang

mengatur secara jelas terkait dengan pemberian perlindungan bagi konsumen dari

adanya tindakan pelaku usaha yang tidak bertanggungjawab yaitu Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Selanjutnya

disebut dengan UU Perlindungan Konsumen).

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan

diatas, maka Penulis dalam penulisan hukum ini tertarik untuk melakukan

penelitian terkait dengan bentuk perlindungan bagi pelaku usaha apabila terdapat

perbuatan konsumen yang tidak bertanggungjawab serta sekaligus terkait dengan

cara penyelesaian yang dilakukan oleh pemilik toko online @naads_shop sebagai

pelaku usaha apabila terdapat pembeli yang melakukan pembatalan sepihak

setelah pemesanan sehingga dapat mengakibatkan kerugian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perlindungan hukum bagi pelaku usaha dalam

perjanjian jual beli melalui toko online terhadap adanya tindakan

merugikan yang dilakukan oleh pembeli?

2. Bagaimanakah bentuk penyelesaian yang dilakukan oleh pemilik toko

online @naads_shop apabila terdapat pembeli yang melakukan

pembatalan sepihak yang dapat mengakibatkan kerugian?

5
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

C. Tujuan Penelitian

Penulisan hukum ini memiliki 2 (dua) tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mencari sekaligus menemukan terkait dengan bentuk

perlindungan hukum bagi pelaku usaha jasa titip beli pada toko online

terhadap adanya tindakan merugikan yang dilakukan oleh pembeli.

b. Untuk mencari sekaligus menemukan bentuk penyelesaian kasus yang

dilakukan oleh pemilik akun toko online @naads_shop apabila

terdapat pembeli yang melakukan pembatalan sepihak yang dapat

mengakibatkan kerugian.

2. Tujuan Subyektif

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

D. Keaslian Penelitian

Sepanjang penulis dalam melakukan pencarian dan penelusuran

kepustakaan mengenai adanya kemungkinan kesamaan penulisan antara

penulis dengan penulis lainnya. Pencarian dan penelusuran ini dilakukan baik

pada perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada maupun melalui

media online. Selama penelusuran tersebut hasilnya adalah penulis tidak

menemukan adanya penulisan hukum yang sama dengan penulis lain terkait

penulisan hukum berjudul “Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak

Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam Perjanjian Jual Beli

Melalui Toko Online @naads_shop”. Namun terdapat beberapa penulisan

6
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

hukum serupa dengan yang dilakukan oleh penulis. Penulisan hukum yang

dimaksud adalah :

1. Penulisan hukum yang disusun oleh Bagus Made Bama Anandika

Berata I.G.N Parikesit Widiatedja, sebagai mahasiswa hukum bisnis

fakultas hukum Universitas Udayana dengan rincian sebagai berikut :7

a. Judul Skripsi

“Perlindungan Hukum Terhadap Pelaku Usaha Terkait

Wanprestasi Yang Dilakukan Konsumen Dengan Cara Hit And

Run”

b. Rumusan Masalah

1) Bagaimana perlindungan hukum terhadap pelaku usaha atas

tindakan merugikan yang dilakukan konsumen?

2) Apa dasar gugatan pelaku usaha terhadap konsumen?

2. Penulisan hukum yang disusun oleh Hadi Rakhmanto, sebagai

mahasiswa fakultas hukum Universitas Gadjah Mada dengan rincian

sebagai berikut :8

a. Judul Skripsi

“Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Melalui Transaksi Elektronik (E-

Commerce) Pada Situs www. paradays.com”

b. Rumusan Masalah

1) Bagaimana keabsahan perjanjian jual beli melalui e-commerce

pada situs www.paradays.com?

7
Bagus Made Bama Anandika Berata I.G.N Parikesit Widiatedja, 2016, Perlindungan Hukum
Terhadap Pelaku Usaha Terkait Wanprestasi yang Dilakukan Konsumen dengan Cara Hit and Run,
Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Udayana, Bali.
8
Hadi Rakhmanto, 2015, Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Melalui Transaksi Elektronik (E-
commerce), Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

7
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2) Bagaimana akibat hukum bagi para pihak dalam hal terjadi

wanprestasi?

Maka dari penulisan hukum yang telah diuraikan diatas dapat kita ketahui,

bahwa penulisan hukum yang disusun oleh Bagus Made Bama Anandika

Berata I.G.N Parikesit Widiatedja memiliki beberapa kesamaan yaitu

membahas terkait perlindungan hukum terhadap pelaku usaha apabila terjadi

wanprestasi yang dilakukan oleh pembeli dan upaya penyelesaian sengketanya

namun penulisan hukum tersebut terdapat pula perbedaan. Adapun

perbedaannya adalah bahwa pelaku usaha yang dibahas dalam penulisan

hukum masih dalam konteks luas dan umum serta tidak secara khusus

menjelaskan domisili pelaku usaha berikut dengan studi kasusnya sedangkan

pada penulisan hukum penulis menitikberatkan pada pemilik akun media

sosial instagram @naads_shop yang berdomisili di Yogyakarta.

Sementara itu, penulisan hukum yang disusun oleh Hadi Rakhmanto

memiliki objek pembahasan yang berbeda dengan penulis. Dalam

penulisannya, Hadi Rakhmanto lebih mengkaji terkait dengan keabsahan

perjanjian jual beli melalui situs www.Paradays.com serta akibat hukumnya

bagi para pihak apabila terjadi wanprestasi. Berbeda dengan penulisan yang

disusun oleh penulis lebih membahas pada perlindungan hukum bagi pelaku

usaha dalam perjanjian jual beli melalui media online serta bentuk

penyelesaian yang dilakukan oleh pemilik toko online @naads_shop terhadap

pembeli yang melakukan pembatalan sepihak setelah pemesanan sehingga

mengakibatkan kerugian.

8
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Berdasarkan dari penjelasan tersebut dengan ini penulis menyatakan

bahwa penulisan hukum ini merupakan hasil karya asli dari penulis, bukan

merupakan hasil dari plagiasi dari karya penulis lain kecuali kutipan-kutipan

dan ringkasan-ringkasan yang telah diberikan sumbernya. Apabila terdapat

penelitian yang serupa, maka diharapkan penelitian ini dapat menambah

informasi dan melengkapi penelitian yang telah ada sebelumnya.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam membuat penulisan hukum

ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis merupakan manfaat dari penulisan hukum yang

berkaitan dengan perkembangan ilmu hukum. Dimana penulisan

hukum ini memiliki manfaat sebagai berikut :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan pengetahuan ilmu hukum pada umumnya.

Sedangkan khususnya yaitu bagi perkembangan hukum perjanjian

jual beli melalui E-Commerce.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan

literatur dalam dunia kepustakaan terkait tentang perlindungan

hukum bagi pelaku usaha dalam menjalankan usaha toko online.

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau acuan bagi

penelitian-penelitian sejenis untuk tahap berikutnya.

2. Manfaat Praktis

9
Penyelesaian Kasus Pembatalan Sepihak Setelah Pemesanan Yang Dilakukan Pembeli Dalam
Perjanjian Jual
Beli Melalui Toko Online @naads_shop
HALIMI PURNAMASARI
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Manfaat praktis yakni manfaat dari penelitian hukum yang

berhubungan dengan pemecahan masalah dimana manfaat dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Manjadi tempat bagi penulis agar dapat mengembangkan penalaran

dan pola pikir sekaligus untuk mengetahui untuk mengetahui

kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu hukum yang sudah

dipelajarinya selama ini.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

masukan bagi semua pihak yang membutuhkan pengetahuan untuk

membantu dalam pemecahan permasalahan yang sedang diteliti

dan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mempelajari dan

memahami ilmu hukum. Khususnya mengenai penyelesaian kasus

pembatalan sepihak yang di lakukan oleh pembeli dalam perjanjian

jual beli melalui toko online.

10

Anda mungkin juga menyukai