Anda di halaman 1dari 3

1.

Persepsi adalah suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang
terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui
indera - indera yang dimilikinya. Persepsi sangat penting karena perilaku dan tindakan setiap orang
didasarkan dengan pandangan mereka mengenai realita kehidupan yang ada dan yang terjadi, sehingga
persepsi mempengaruhi perilaku dan tindakan setiap orang di dunia ini. Faktor - faktor yang berperan
dalam persepsi dapat dikemukakan beberapa faktor, yaitu: A.Objek yang dipersepsi. Dimana objek
menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. B. Alat indera, syaraf dan susunan
syaraf. Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus, disamping itu juga harus ada
syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,
yaitu otak sebagai pusat kesadaran. C. Perhatian Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi
diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
yang ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek (Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi
Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press).
2. Kreativitas itu hanya dapat ditelusuri melalui sistem yang dibangun dari tiga komponen
utama; pertama, domain, kawasan, yang terdiri atas aturan dan prosedur simbolik, seperti dalam
kawasan matematika, misalnya; aljabar dan teori bilangan dapat dilihat sebagai kawasan. Komponen
kedua adalah field, bidang, yang mencakup seluruh individu yang bertindak sebagai penjaga pintu kawasan.
Dalam bidang seni visual, bidang terdiri atas guru seni, kurator musium, kolektor seni, kritik,
administrator lembaga, agen-agen pemerintah yang berhubungan dengan budaya. Komponen ketiga adalah
person, orang. Kreativitas muncul ketika seseorang menggunakan simbol kawasan yang ada, seperti
musik, bisnis, teknik, atau matematik, dll. Dengan demikian, yang dimaksud dengan kreativitas dalam
perspektif ini adalah tindakan, ide, dan produk apa saja yang mengubah kawasan yang ada, atau mentrasformasikan
kawasan yang ada dengan kawasan yang baru. Kreativitas dalam bisnis farmasi sangat berpengaruh untuk
menciptakan inovasi dan ide – ide baru sebagai terobosan dan memiliki peluang usaha bersaing untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya (Yaumi, Muhammad. (2010). Kreativitas: Aliran dan
Psikologi Penemuan dan Penciptaan, Book Review. Jakarta: PPs UNJ).
3. Kohesivitas kelompok didefinisikan sebagai daya tarik emosional sesama anggota kelompok
kerja dimana adanya rasa saling menyukai, membantu, dan secara bersama -sama saling mendukung
untuk tetap bertahan dalam kelompok kerja dalam mencapai tujuan bersama. Determinan kohesivitas
diantaranya menghabiskan waktu bersama, dapat mengukur kelompok, external treats, dan berjani
sukses bersama. Perusahaan yang maju ketika kohesivitasnya tinggi, maka para anggotanya mempunyai
komitmen yang tinggi pula untuk mempertahankan perusahaan tersebut. Jika anggota kelompok
menunjukkan interaksi dengan sesama anggota secara kooperatif, maka kelompok tersebut memiliki
kohesivitas yang tinggi sedangkan pada perusahaan dengan kohesivitas rendah sebaliknya, perilaku
para anggotanya adalah agresif, bermusuhan dan senang menyalahkan sesama anggotanya (Forsyth,
Donelson R. 2010. Group Dynamics, 5th edition.Wadsworth: Cengeage Learning).
4. Pengambilan Keputusan kelompok (Decision Making) merupakan suatu proses pemikiran
dari pemilihan alternatife yang akan dihasilkan mengenai prediksi kedepan dengan interaksi
komunikasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok. Tanpa adanya sebuah komunikasi yang baik
niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya, dapat menghambat efisiensi organisasi atau
departemen tertentu. jika keterampilan komunikasi buruk, karyawan kurang antusias dalam melakukan
tugas mereka dan akan mempertanyakan nilai produk tersebut, keterampilan komunikasi yang buruk
juga akan menurunkan motivasi karyawan karena mereka merasa terpaksa untuk hadir dalam presentasi
yang membosankan di mana mereka diberi instruksi yang tidak jelas mengenai proyek dan target. Saat
semangat kerja karyawan sudah melemah, inovasi ikut berkurang. Jika keterampilan komunikasi yang
buruk mengakibatkan penanganan proyek-proyek penting yang tidak memadai, ini bisa melemahkan
inovasi dan kapasitas perusahaan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Karena
kapasitas tim untuk berinovasi sesuai dengan kapasitas pemimpinnya dalam mengkomunikasikan arah,
ide, dan perbaikan baru (Forsyth, Donelson R. 2010. Group Dynamics, 5th edition.Wadsworth:
Cengeage Learning).
5. Menurut J.L. Gibson, J.M. Ivancevich, dan J.H. Donnelly, Jr dalam Organization :
Behavior, Structure, and Processes, keuntungan dan kerugian pembuatan keputusan kelompok
dengan melibatkan bawahan adalah sebagai berikut; A. Keuntungan pembuatan keputusan
secara kelompok, adalah; Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahuan
yang lebih besar, dalam pengembangan alternatif, usaha-usaha individual para anggota kelompok dapat
memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi, dalam penilaian
alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar, dalam pemilihan alternatif,,
karena berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individual lebih
termotivasi untuk melaksanakan keputusan, kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar
individu dengan berbagai pandangan yang berbeda-beda. B. Kerugian pembuatan keputusan secara
kelompok, adalah; Implementasi suatu keputusan, apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus
diselesaikan oleh para manajer secara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab,
keputusan-keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi di mana tidak seorangpun merasa
bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab, Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu
sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangat memakan biaya, pembuatan
keputusan kelompok adalah tidak efisien bila keputusan harus dibuat dengan cepat, keputusan
kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan
kelompok, bila atasan terlibat, atau bila salah satu anggota kelompok mempunyai kepribadian doinan,
keputusan yang dibuat secara kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok. Dalam usaha
bisnis farmasi pengambilankeputusan kelompok diperlukan karna lebih dapat menerima resiko
dibanding pembuat keputusan individual karna mengetahui produksi kualitas dan mutu produk atau
barang tidak dapat dikerjakan secara individual atau perorangan melainkan kerja sama tim antara atasan
dan bawahan.

Anda mungkin juga menyukai