Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Sel adalah blok-blok pembangun (building blocks) hidup bagi tubuh yang bekerja secara
teratur dengan level kerumitan yang paling tinggi. Saat ini dunia sains membuktikan bahwa
sel yang merupakan unit struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup terdiri dari
pembangkit-pembangkit daya yang menghasilkan energi yang dimanfaakan oleh sel, pabrik-
pabrik yang menghasilkan enzim dan hormon untuk aktivitas penting dalam kehidupan, bank
data tempat penyimpanan seluruh informasi penting tentang semua hal yang harus dihasilkan
dan dikerjakan, sistem dan pipa-pipa pengankutan rumit yang menyalurkan bahan-bahan
mentah dan hasil-hasil dari satu tempat ketempat lainnya, laboratorium–laboratorium dan
kilang canggih untuk menguraikan bahan-bahan mentah dari luar menjadi bagian-bagian yang
berguna, ratusan mesin yang menghacurkan materil apa saja yang masuk yang diannggap
berbahaya bagi tubuh dan memiliki perangkat semacam telepon seluler yang memudahkan sel
saling berkomunikasi.
Seluruh organisme dibangun atas sel, ibarat sebuah bangunan yang berdiri koko
menjulang kelangit yang dibangun dari kumpulan batu bata yang tersusun rapi. Dalam
hierarki biologis sel merupakan level organisasi sederhana yang dapat hidup.

Gambar 1. Organisasi level mahkluk hidup dimulai level kimia, sel, jaringan, organ, sistem organ dan
organisme

Sebelum tahun 1500 SM, tidak ada yang melihat sel secara kasat mata. Sel diamati
setelah penemuan mikroskop sederhana yang memungkinkan orang dapat mengamati obyek
dengan ukuran yang kecil. Mikroskop merupakan alat yang dapat membuat objek-objek kecil
terlihat tampak lebih besar. Dua nilai penting sebuah mikroskop yaitu daya pembesaran dan
daya penguraian atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar obyeknya

1 Diktat Biologi Sel


terlihat dibandingakan dengan ukuran aslinya seangkan daya urai merupakan kejelasan citra
atau jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua
titik terpisah.
Tercatat dalam sejarah penemuan sel bahwa Robert Hooke merupakan orang pertama
yang melihat sel menggunakan mikroskop sederhananya. Hooke mengamati struktur irisan
gabus. Irisan gabus yang diamatinya tampak bagian-bagian seperti sarang lebah
(honeycomb). Hooke menyebut bagian-bagian tersebut sebagai cellulae atau ruang kecil yang
saat ini dikenal sebagai ―SELL‖. Kira-kira bersamaan waktunya dengan penemuan Robert
Hooke, Antony van Leeuwenhoek seorang mahasiswa ilmu pengetahuan alam berkebangsaan
Belanda melakukan pengamatan secara teliti dengan mikroskop buatannya, ia dapat melihat
bentuk makhluk-makhluk kecil. Hasil pengamatan di lihat olehnya diberi nama Infusoria atau
hewan tuangan. Setelah bertahun-tahun, peneliti terus menerus menggunakan dan
memperbaiki kualitas mikroskop. Pada tahun 1838 peneliti Jerman Matthias Schleiden
menyatakan bahwa tumbuhan terdiri dari sel-sel. Beberapa tahun sesudahnya Theodor
Schwan 1839 mempublikasikan teorinya tentang sel yang sampai hari ini diakui sebagai
teori sel, yaitu setiap organisme terdiri dari sel dan beberapa sel, Sel meruapakan unit
dasar struktural semua organisme. Teori ini kemudian disempurnarnakan dan
ditambahakan oleh Rudolf Virchow 1855 yaitu Sel dihasilkan dari sel-sel sebelumnya.
Pengetahuan sel berkembang dengan sangat pesat, yang sebelumnya dengan mikroskop
sederhana hanya melihat struktur utuh sebuah sel atau penamapakan morfologi, kemudian
berkembang dapat mengamati organel-organel sel (anatomi sel) dan diera teknologi ini
perkembangan tentang sel tidak hanya berpusat pada struktur pembangun organel atau fungsi
tiap organel tetapi bergerak merambah pada wilayah molekular, upaya merekayasa DNA
secara artifial yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya keilmuan baru biologi molekuler
dan bioteknologi.
Sel merupakan struktur yang sangat terorganisasi yang terdiri atas empat komponen
makro molekul yaitu protein, asam nukleat, lipid dan polisakarida. Susunan dan komposisi
kimia makromolekul pada sel yang berbeda membuat organisme berbeda antara satu dan
yang lainnya. Melalui kerja terkoordinasi tiap-tiap komponen sel mampu melakukan fungsi-
fungsi dasar tertentu yang penting bagi kelangsungan hidup sel itu sendiri dan tugas khusus
yang memberi kontribusi pada pemeliharaan homeostatis. Sel-sel terorganisasi sesuai dengan
kekhususan mereka menjadi sistem tubuh yang mempertahankan lingkungan internal yang

2 Diktat Biologi Sel


stabil bagi kelangsungan hidup tubuh secara keseluruhan. Semua fungsi tubuh akhirnya akan
bergantung pada aktivitas tiap-tiap sel yang menyusun tubuh.
Sel dapat dipandang dari dua aspek, [Gambar 2], pertama sebagai mesin (chemical
machines), yang menjalankan transformasi kimia dengan katalis enzim, kedua, peranti sandi
(coding function) analog dengan komputer yang menyimpan dan mengolah informasi
genetika (DNA) yang dapat diturunkan kepda keturunannya melalui reproduksi.

Gambar 2. Fungsi sel sebagai peranti sandi dan mesin. Untuk bereproduksi sel harus (1) mempunyai cukup
energi danprekursor untuk sintesis makromolekul baru (2)replikasi informasi genetik menyiapakan agar
setiap sel mendapat salinan kopian (3) ekspesi genmeliputi transkripsi dan translasi yang membuat protein
dan makromolekul diperlukan untuk pembangunan sel baru.

Organisme hidup dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu jasad hidup seluler
dan jasad hidup non seluler. Jasad hidup seluler tersusun atas unit berupa sel. Beberapa
contoh jasad hidup seluler yaitu hewan, tumbuhan, jamur, bakteri dan manusia. Batasan jasad
hidup seringkali tidak dapat diterapkan secara pasti, misalnya pada virus yang dianggap
sebagai batas antara jasad hidup dan jasad mati. Virus memiliki untaian asam nukleat yang
terbungkus mantel protein, membuatnya sulit untuk dihancurkan. Sebuah virus tidak dapat
membuat faktor pembawa sifat tanpa adanya inang, karena virus memiliki DNA atau RNA,
tetapi tidak keduanya. Virus merupakan parasit obligat intraseluler yang hanya dapat
bereplikasi di dalam sel inang yang hidup. Sekali masuk ke dalam sel inang hidup, virus ikut
campur dalam metabolisme sel inang, membuat virus sulit untuk dikontrol secara kimiawi.
Sebelum virus memasuki sel, partikel virus bebas disebut virion. Virion tidak dapat tumbuh
atau membawa fungsi biosintetis atau biokimia karena virion bersifat tidak beraktivitas (inert)
secara metabolis.
3 Diktat Biologi Sel
Ditinjau dari segi satuan dasar individu makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu makhluk hidup bersel tunggal (unicellular) dan makhluk hidup bersel banyak
(multicellular). Organisme uniseluler merupakan organisme yang hanya memiliki satu sel
yang menjalankan seluruh aktivitas hidupnya misalnya bakteri, arkaea dan yeast
(Saccharomyces sp.). Hewan, jamur, tumbuhan merupakan organisme yang memiliki sel yang
banyak yang kemudian terspesialisasi dan berdiferensiasi membentuk jaringan.
Secara struktural, terdapat dua jenis sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kata
prokariot (prokaryote) [Gambar 3] berasal dari bahasa Yunani pro, artinya ―sebelum‖dan
karyon, artinya ―kernel‖atau nukleus. Ciri utama sel prokariot yaitu tidak ada pembagian
ruang yang jelas diantara kompartemen selnya. Semua komponen termasuk bahan genetiknya
(DNA) terletak di dalam sitoplasma. Sel prokariot tidak memiliki organel spesifik
sebagaimana pada sel eukariot. sel-sel prokariot, dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar
(domain) yaitu arkhaea dan bakteria. Konsep domain merupakan konsep klasifikasi organisme
terbaru yang diusulkan oleh Woese 1990. Sel prokariota merupakan sel terkecil diantara
organisme. Sebagian besar sel prokariota berdiameter 0,5—2,0 m. Sel terkecil yang dikenal
adalah mikoplasma yang memiliki diameter antara 0,1 sampai 1,0m sangat jauh berbeda
dengan sel eukariot (darah merah) yang berdiameter 7,5 m.

Gambar 2. Struktur Sel Prokariot, Mikrograf Elektron Irisan Tipis Bakteri Escherichia coli

Secara struktural organel dan komponen penyusun sel prokariot relatif sederhana, selnya
merupakan entitas organismenya. Kederhanaan komponen menyusunnya menjadi sesuatu
yang menarik untuk dikaji dan ditelaah yang mampu secara terpadu melaksanaakan

4 Diktat Biologi Sel


metabolisme. Beberapa organel atau perangkat yang dimiliki sel prokariot yang menjadi
kekhusussan selnya yaitu:(1) Appendages yang terdiri atas flagel,fimbri, pili, (2) glikokaliks
terdiri atas, kapsul, lapisan S, (3) granula, (4) plasmid dan dinding sel.
Appendages merupakan struktur nonseluler yang biasanya dipakai sebagai alat gerak atau
kolonisasi misalnya flagel, fimbri dan pili. Banyak prokariot dapat bergerak dengan bantuan
suatu struktur khusus yang disebut flagel atau organel lokomotor. Flagel sangat tipis dan
dapat dilihat dengan pewarnaan khusus. Flagel memiliki panjang 10-20 mikrometer dan
diameter 0,01-0,02 mikrometer serta membentuk rangkainya yang berbeda [Gambar 4].

Gambar 4. (a) peritrikus, (b) polar atau monotrikus dan (c) lofotrikus menggunakan pewarnaan Leifson hasil
mikograf cahaya (d) peritrikus fotomikrograf mikroskopi medan gelap.

Fimbri dan pili [Gambar 5] merupakan struktur filamen pendek yang tersusun atas
protein dan menonjol kepermukaan sel. Keberadaan fimbri pada bakteri patogen
memungkinkan sel untuk melekat pada permukaan termasuk jaringan hewan atau membentuk
biofilm seperti pada bakteri penyebab sifilis Neisseria gonorrhoea. Pili secara struktur mirip
fimbri tetapi lebih panjang dan hanya ada satu atau beberapa pili pada permuakaan sel. Pili
berperan sebagai alat seks atau terlibat dalam proses konjugasi yaitu proses transfer genetik
(mating;kawin) antara sel donor (+) dan sel resipien (-).

Gambar 5. (a) Mikrograf elektron flagel dan fimbri Salmonella typhi , (b) pili E. Coli
Kapsul atau lapisan lendir terdiri atas material mukosa polisakarida di permukaan sel.
Lapisan ini dapat tebal atau tipis, kaku atau fleksibel bergantung ciri kimianya. Lapisan yang

5 Diktat Biologi Sel


kaku merupakan matriks ketat dapat menahan partikel kecil seperti tinta india dan bentuk ini
disebut kapsul. Lapisan yang mudah merubah dan tidak menahan partikel yang visualisasinya
sulit untuk diamati merupakan lapisan lendir. Lapisan polisakarida berperan dalam pelekatan
terhadap substrat permukaan yang padat. Bakteri patogen yang akan memasuki sel perlu
berikatan secara spesifik pada komponen permukaan sel inang dan pengikatan ini diperantarai
oleh polisakarida permukaan. Kapsul sel bakteri patogen sangat sulit dicerna oleh fagosit dari
sistem imunitas tubuh. Dalam kasus yang lain kapsul dapat mengikat sejumlah air guna
melindungi sel dari dehidrasi.
Lapisan S merupakan materil glikoprotein. Disebut lapisan S karena bentuknya yang
halus (smooth). Lapisan S dapat ditemukan pada bakteri tipe Gram positif dan Gram negatif.
Lapisan ini berfungsi membungkus permukaan sel dan berperan sebagai dinding sel
tambahan.
Granula atau tubuh inklusi dalam sel umumnya berfungsi sebagai cadangan energi
untuk unit pembangunan. Granula dapat dilihat dengan bantuan mikroskop cahaya. Salah
satuh granula yang umum ditemui pada bakteri adalah asam poli-β hidroksibutirat (PHB)
yang merupakan bahan dasar pembentukan bioplastik. Banyak mikrorganisme dapat
mengakumulasi fosfat anorganik dalam bentuk granul polifosfat. Granul tersebut dapat
didegradasi dan digunakan sebagai sumber fosfat untuk asam nukleat atau fosfolipid.
Plasmid merupakan DNA eksrakromosom yang dikenal pada bakteri, merupakan DNA
berutas ganda dan berbentuk sirkular. Terdapat dalam jumlah yang berbeda-beda dari satu
spesies ke spesies yang lain. Hasil studi yang telah terkumpul dapat diketahui berbagai jenis
plasmid dengan fungsi yang berbeda-beda. Sebagai contoh pada E. coli diketahui ada tiga
jenis plasmid yaitu plasmid F berperan dalam proses konjugasi, plasmid R membawa gen-gen
yang resistensi terhadap antibiotik dan plasmid Colichine. Dalam keadaan normal plasmid
dapat dihilangkan dengan metode curing tanpa menggangu pertumbuhan selnya. Keberadaan
plasmid dalam sel tidak mutlak, suatu sel dapat kehilangan plasmid tampa menggangu
kemampuan hidupnya, sedang kromosom keberadaannya mutlak, sel tidak dapat hidup tanpa
kehadiran kromosom. Ukuran plasmid bervariasi tetapi umumnya lebih kecil daripada DNA
kromosom, akan tetapi ternyata banyak plasmid yang berukuran besar, yang disebut mega
plasmid, yaitu Rhizobium, Agrobacterium, Alcaligenes, Pseudomonas an Paracoccus spp,
diketahui ukuran plasmidnya lebih besar daripada materi genetik bakteri lainnya.
Rangka dasar dinding sel bakteri adalah murein peptidoglikan. Murein tersusun dari N-
asetil glukosamin dan N-asetil asam muramat, yang terikat melalui ikatan 1,4-β-glikosida.

6 Diktat Biologi Sel


Pada N-asetil asam muramat terdapat rantai pendek asam amino: alanin, glutamat,
diaminopimelat, atau lisin dan alanin, yang terikat melalui ikatan peptida. Peranan ikatan
peptida ini sangat penting dalam menghubungkan antara rantai satu dengan rantai yang lain.
Komponen dan struktur dinding sel prokariot ini sangat unik, dan tidak dijumpai pada sel
eukariotik.
Sel eukariot pada sel hewan dan sel tumbuhan [Gambar 6], organisasi komponen selnya
jauh lebih teratur dariapda sel prokariot karena sudah ada pembagian ruang yang jelas antara
komponen sel yang satu dengan komponen sel yang lainnya. Nah, untuk melihat perbedaan
sel prokariot dan eukariot tersajikan pada [Tabel 1]. Bahan genetik sel eukariot berada dalam
nukleus sehingga alur informasi genetiknya berbeda dengan sel prokariot. Komponen sel
eukariot lebih beragam dibandingkan dengan prokariot serta memiliki tingkat kerumitan dari
sisi struktural dan fungsional organel-organel penyusunnya [Tabel 2]. Secara sederhana sel
hewan dan sel tumbuhan relatif sama akan tetapi ada beberapa perbedaan substansial baik
secara struktural atau fungsional. Terdapat beberapa organel yang hanya khusus ditemukan
pada sel hewan pun juga organel yang menjadi kekhususan sel tumbuhan. Misalnya kehadiran
dinding sel dan kloroplas yang menjadi sifat struktural khusus sel tumbuhan yang menjadi
pembeda utama dengan sel hewan.

Gambar 6. (a) animasi penampang sel pada sel hewan, (b) animasi penampang sel tumbuhan

Sebagian besar sel memiliki tiga subdivisi utama, yaitu membran plasma atau
membran sel, nukleus dan sitoplasma. Membran plasma adalah suatu struktur membranosa
yang sangat tipis yang membungkus setiap sel, memisahkan isi sel dari sekitarnya. Membran

7 Diktat Biologi Sel


plasma tidak sekedar sebuah penyekat pasif, melainkan juga berperan sebagai filter yang
mempunyai kemampuan memilih dan memilah bahan apa saja yang dapat melintasinya.
Bahan-bahan yang diperlukan oleh sel dimudahkan untuk memasukinya sementara limbah
hasil produksi dalam sel dikeluarkan. Cairan yang terkandung dalam sel tubuh dikenal secara
kolektif sebagai cairan intrasel (CIS) dan cairan luar sel sebagai Cairan ekstrasel (CES).
Secara umum membran biologis terdiri dari satu fosfolipid lapis ganda (double layer) dan
lipid yang lain serta berbagai macam protein dan karbohidrat yang terperangkap di dalam
atau melekat dipermukaan bilayer lipid.
Tabel 1. Beberapa Perbedaan Ciri Khas Sel Prokariot dan Sel Eukariot
Ciri khas Sel Pokariot Sel Eukariot
1 2 3
Besar (10-50 kali lebih besar dari
Ukuran sel Kecil (beberapa mikrometer)
prokariot)
Membran nukleus Tidak ada ada
Organel Tidak ada ada
Miktubulus Tidak ada ada
Mikrofilamen Tidak ada ada
Filamen intermediaet Tidak ada ada
Eksositosis dan endositosis Tidak ada ada
Pembelahan sel Pembelahan biner Mitosisi dan meosis
Molekul DNA diikat oleh sedikit Molekul DNA dikemas bersama
Organisasi DNA
protein mirip histon protein histon
Pemprosesan RNA sedikit banyak
Kecil (70S(svedberg); 3 molekul Besar (80S; 4 molekul RNA dan
Ribosom
RNAdan 55 protein) sekitar 78 protein)
Operon Ada Tidak ada
Plasmid Ada Jarang
Dinding sel Peptidoglikan Jamur :kitin ; tanaman selulosa
DNA Sirkular Linear
SUMBER : Becker et al. 2003: The World of The Cell dan Madigan et al., 2000 : Brock Biology of Microorganism
Nukleus merupakan komponen sel terorganisasi tunggal paling besar, dapat dilihat
sebagai sebuah struktur bulat atau oval tersendiri, biasanya terletak dekat dengan bagian
tengah sel. Nukleus dikelilingi oleh suatu membran berlapis ganda, yang memisahkan dari
bagian-bagian sel lain. Di dalam nukleus terdapat materi genetik sel, DNA yang memiliki dua
fungsi penting. Pertama, DNA memberikan kode atau instruksi untuk mengarahkan sintesis
berbagai protein struktural dan enzimatik. Dengan mengarahkan jenis dan jumlah berbagai
enzim dan protein lain yang diproduksi, nukleus secara tidak langsung mengatur berbagai
aktivitas sel dan berfungsi sebagai pusat kontrol sel. Kedua, DNA berfungsi sebagai cetak
biru genetik selama replikasi sel untuk memastikan bahwa sel mengasilkan sel anak persis
sama dengan induknya. Lebih jauh lagi, pada sel-sel sistem reproduksi, cetak biru DNA
berfungsi untuk mewariskan karakteristikgenetik ke generasi selanjutnya.

8 Diktat Biologi Sel


Sitoplasma adalah bagaian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus. Sitoplasma
mengandung sejumlah struktur tersendiri, yang sangat terorganisasi dan terbungkus membran.
Organel tersebar luas di dalam massa kompleks mirip gel yang disebut sitosol. Bagian
sitoplasma sisasnya yang tidak ditempati oleh organel terdiri dari sitosol, suatu massa yang
semicair yang diikat oleh jaringan protein yang membentuk sitoskeleton.
Tabel 2.Ringkasan Struktur dan Fungsi Sel

Jumlah
Bagian sel Struktur Fungsi
Sel
1 2 2 4
Membran Lapis ganda lipid yang ditempeli Struktur selektif antara cairan intra
1
plasma protein dan sejumlah karbohidrat dan ekstra sel
Materi genetik yang dibungkus Pusat pengaturan sel, menyimpan
membran berlapis ganda informasi genetik, menyediakan
Nukleus 1 kode-kode untuk mensintesis protein
struktural dan enzim, cetak biru
replikasi sel.
Sitoplasma
Organel-Organel
Jaringan membranosa yang luas dan Pembentukan membran sel baru dan
Retikulum bersambung, terdiri dari tubulus komponen-komponen sel lain serta
1
endoplasma berisi cairan dan kantung gepeng pembuatan zat-zat untuk sekresi
dan sebagian ditempeli ribosom
Kantung membranosa gepeng dan Pusat modifikasi, pengemasan dan
Badan golgi 1-banyak bertumpuk-tumpuk distribusi protein yang baru
disintesis.
Kantung membranosa yang Sistem pencernaan sel,
mengandung enzim-enzim menghancurkan bahan yang tidak
Lisosom 300
hidrolitik diinginkan, misalnya benda asing dan
sisa sel
Kantung membranosa yang
Peroksisom 200 Aktivitas detoksifikasi
mengandung enzim-enzim oksidatif
Kompenen berbentuk batang atau
oval yang dibungkus oleh dua
membran. Membran bagian dalam Organel energi : tempat utama
Mitokondria 100-2.000
melipat-lipat yang menjadi krista pembentukan ATP
yang menonjol ke matriks di bagian
dalam
Tidak jelas; mungkin mengankut
Vault Ribuan Tong-tong berbentuk oktagonal mRNA dari nukleus ke sitoplasma,
mungkin penting bagi kontraksi sel.
Sitosol
Enzim-enzim Reaksi intra sel yang melibatkan
Susunan sekuensial di dalam
metabolisme Banyak penguraian, sintesis dan transformasi
sitoskeleton
perantara molekul organik kecil
Granula-granula RNA dan protein-
sebagian melekat ke retikulum
Ribosom Banyak Sintesis protein
endoplasma kasar dan sebagian
bebas disitoplasma
Banyak Paket-paket produk sekretorik yang Menyimapan produk sekretorik
Vesikel
dan terbungkus membran sampai mendapat sinyal untuk
sekretorik
bervariasi mengosongkan isinya ke luar sel digunakan
Granula glikogen, butir lemak Menyimpan kelebihannutrien
Inklusi Bervariasi

9 Diktat Biologi Sel


Sitoskeleton
Mempertahankan bentuk sel
asimetris, mengkoordinasikan
Pipa berongga, langsing, panjang
gerakan sel yang kompleks,
Mikrotubulus Banyak yang terdiri dari molekul-molekul
menfasilitasi trasnsportasivelikel
tubulin
didalam sel, membentuk miotik
spindel selama pembelahan sel
Berperan penting pada berbagai
kontraksi sel,berperan dominan pada
kontraksi otot, membentuk perangkat
kontraktil bukan otot misalnya pada
Rantai-rantaimolekul aktin yang sel darah putih sewaktu bergerak
berjalin secara heliks, mikrofilamen seperti amoeba, sebagai penguat
Mikrofilamen Banyak
teriri darimolekul miosin juga mekanis untuk mikrovili,
terdapat di sel-sel otot meningkatkan luas permukaan untuk
penyerapan di usus dan ginjal,
mengalami spesialisasi untuk
mendeteksi suara an perubahan posisi
di telinga.
Filamen Memiliki peran struktural dibagian
Banyak Protein ireguler seperti benang
intermediet sel yang mendapat stes mekanis
Mengantungdan menghubungkan
secara fungsional unsur-unsur
Kisi-kisi Jaringan filamen-filamen yang
1 sitoskeleton yang lebih besar dan
mikrotubuler sangat halus dan saling berkaitan
berbagai organel, mengorganisasikan
enzim sitosol
SUMBER : Sherwood, 2001 : Edisi terjemahan : Fisiologi Manusia dari Sel ke Sel

10 Diktat Biologi Sel

Anda mungkin juga menyukai