Anda di halaman 1dari 13

BAGIAN REHABILITASI MEDIK LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN JUNI 2018


UNIVERSITAS PATTIMURA

STROKE NON HEMORAGIK

Disusun oleh:
RIQQAH U SALLATALOHY
NIM. 2013-84-052

Pembimbing
dr. Maureen J. Paliyama, Sp. KFR

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN REHABILITASI MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. ADW
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kudamati
Agama : KP
Pekerjaan : IRT
Tanggal pemeriksaan : Rabu, 28-06-2018

2. ANAMNESIS
Keluhan utama : Belulemah badan kiri
Anamnesis terpimpin :
Pasien datang bersama saudaranya ke Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD dr. M.
Haulussy Ambon dengan keluhan lemah badan kanan. Keluhan utama dirasakan sejak
2 bulan yang lalu. Keluhan tersebut dirasakan secara tiba-tiba saat pasien sedang
mencuci piring. Saat kejadian pasien mengaku Nyeri kepala tidak ada, mual dan muntah
disangkal. Penurunan kesadaran tidak ada.
Riwayat penyakit dahulu
Hipertensi grade II tidak terkontrol
DM disangkal

Riwayat penyakit pada keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama.

1
Riwayat Sosial-Ekonomi
Pasien tinggal bersama suami pasien yang merupakan pensiunan PNS. Pasien juga
memiliki tiga orang anak yang bekerja sebagai PNS di MBD.
Rumah pasien cukup jauh dari jalan utama, sehingga membutuhkan waktu sekitar 10
menit untuk akses ke jalan utama.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Status gizi : Kesan baik
Kesadaran : Compos mentis GCS (E4M6V5)
Tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 58x/ menit
Pernapasan : 22x/ menit
Suhu : 36oC

Kepala : Bentuk normocephal, simetris, tidak ada gerakan abnormal


Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, diameter
pupil 3 mm, refleks cahaya normal.
Hidung : Discharge (-), deviasi septum (-),fungsi penciuman kesan normal.
Telinga : Discharge (-), fungsi pendengaran kesan normal, nyeri tekan tragus (-)
Mulut : Mulut simetris, bibir tidak sianotik, deviasi lidah (-).
Leher : Simetris, deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid (-)
Thoraks
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

2
Palpasi : Ictus cordis tampak setinggi ICS V, sejajar linea midclavicula,
thrill (-)
Perkusi : Konfigurasi batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan = kiri
Palpasi : Nyeri tekan (-), vokal fremitus normal kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, wheezing (-), ronki (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, jaringan parut (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba,
ballotement ginjal (-/-), massa (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik usus dalam batas normal
Punggung
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Nyeri tekan (-)

Cara berjalan/gait
 Antalgic gait : (-)  Parkinson gait : (-)
 Hemiplegic gait : (+)  Tredelenberg gait : (-)
 Steppage gait : (-)  Waddle gait : (-)

Status psikis
Sikap : Kooperatif
Ekspresi wajah : Wajar

3
Orientasi : Baik
Perhatian : Penuh

Anggota gerak
Ekstremitas superior
Inspeksi kanan kiri
- Deformitas : (-) (-)
- Edema : (-) (-)
- Tremor : (-) (-)
Palpasi
- Nyeri tekan : (-) (-)

Motorik Dextra Sinistra


Gerakan bebas Bebas normal Normal
Kekuatan
Fleksibahu 5 5
Ekstensibahu 5 5
Adduksi bahu 5 5
Abduksi bahu 5 5
Tonus normal normal
Tropi normal normal
Refleks Fisiologis
Refleks bisep +2 +3
Refleks trisep +2 +3
Refleks brachioradialis +2 +3
Refleks patologi
Babinski (-) (+)

4
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG : -

4. DIAGNOSIS KLINIS
Diagnosis klinis : hemiparesis sinistra
Diagnosis Topis : hemisfer dektra
Diagnosis Etiologi : suspek emboli
Diagnosis Patologi : iskemik
Diagnosis tambahan :-
Kesimpulan : hemiparesis sinistra et causa SNH

5. TERAPI
Problem medik : kekuatan otot ektremitas kiri masih empat.
Terapi : Infra red radiating, Latihan Rom extremitas, Latihan,
strangtening dan Latihan berjalan pada pararel bar
Program Rehabilitasi Medik
1. Fisioterapi
Program :
a. IRR ( infra red radiating)
IR (infra red) membantu merileksasikan otot-otot yang
kaku, memperbaiki sirkulasi darah, meningkatkan
metabolism tubuh dan secara tidak langsung meningkatkan
kukuatan otot. Sehingga dapat mempercepat proses
pemulihan pada kasus diatas.
Cara pemakaian:
Atur jarak IR 30-45 cm dari area permukaan kulit. Arahkan
IR pada leher, tangan, tungkai selama 15-30 menit.
b. Latihan ROM
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau
persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas

5
sendinya terbatas karena penyakit, diabilitas, atau trauma.
Tujuan:
Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan
pada otot yang dapat dilakukan
Gerakan-Gerakan ROM
1. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan Cara :
a. Jelaskan prosedur yang kan dilakukan
b. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi
tubuh dan siku menekuk dengan lengan.
c. Pegang tangan pasien dengan satu tang dan tangan
yang lain memegang pergelangan tangan pasien.
d. Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.
e. Catat perubahan yang terjadi.
2. Fleksi dan Ekstensi Siku
Cara :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi
tubuh dengan telapak mengarah ke tubuhnya.
c. Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang
tangannya mendekat bahu.
d. Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.
e. Catat perubahan yang terjadi.
3. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah
Cara :
a. Jelaskan Prosedur yang akan dilakukan.
b. Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien
dengan siku menekuk.

6
c. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan
pasien dan pegang tanganpasien dengan tangan
lainnya.
d. Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya
menjauhinya.
e. Kembalikan ke posisi semula.
f. Putar lengan bawah pasien sehingga telapak
tangannya menghadap kearahnya.
g. Kembalikan ke posisi semula.
h. Catat perubahan yang terjadi.
4. Pronasi Fleksi Bahu
Cara :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.
c. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien
dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
d. Angkat lengan pasien pada posisi semula. 5. Catat
perubahan yang terjadi.
5. Abduksi dan Adduksi Bahu Cara :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Atur posisi lengan pasien di samping badannya.
c. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien
dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
d. Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya
kearah perawat (Abduksi).
e. Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya
(Adduksi)
f. Kembalikan ke posisi semula.
6. Rotasi Bahu Cara :

7
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan
siku menekuk.
c. Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien
dekat siku dan pegang tangan pasien dengan tangan
yang lain.
d. Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai
menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap
ke bawah.
e. Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.
f. Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai
menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap
ke atas.
g. Kembalikan lengan ke posisi semula.
h. Catat perubahan yang terjadi.
7. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari
Cara :
a. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b. Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan,
sementara tang lain memegang kaki.
c. Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah
d. Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.
e. Kembalikan ke posisi semula.
f. Catat perubahan yang terjadi.
8. Infersi dan efersi kaki
Cara :
a. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.

8
b. Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu
jari dan pegang pergelangan kaki dengan tangan
satunya.
c. Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki
menghadap ke kaki lainnya.
d. Kembalikan ke posisi semula
e. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki
menjauhi kaki yang lain.
f. Kembalikan ke posisi semula.
g. Catat perubahan yang terjadi.
9. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki
Cara ;
a. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b. Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki
pasien dan satu tangan yang lain di atas pergelangan
kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.
c. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke
arah dada pasien.
d. Kembalikan ke posisi semula.
e. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.
f. Catat perubahan yang terjadi.
10. Fleksi dan Ekstensi lutut.
Cara :
a. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b. Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan
pegang tumit pasien dengan tangan yang lain.
c. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
d. Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh
mungkin.

9
e. Ke bawahkan kaki dan luruskan lutut dengan
mengangkat kaki ke atas.
f. Kembali ke posisi semula.
11. Rotasi pangkal paha
Cara :
a. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan
kaki dan satu tangan yang laindi atas lutut.
c. Putar kaki menjauhi perawat.
d. Putar kaki ke arah perawat.
e. Kembalikan ke posisi semula.
f. Catat perubahan yang terjadi.
12. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.
Cara :
a. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.
b. Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien
dan satu tangan pada tumit.
c. Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang
lebih 8 cm dari tempat tidur, gerakkan kaki
menjauhi badan pasien. 4. Gerakkan kaki mendekati
badan pasien.
d. Kembalikan ke posisi semula.
e. Catat perubahan yang terjadi.
Dosis:
- Frekuensi : 3x1/ minggu
- Time : 10 m

10
C. latihan Strenghtening
Adalah latihan dilakukan untuk membantu pasien
meningkatkan fungsi dari otot.
Tujuan:
a. meningkatkan kekuatan otot
b. Mengurangi pengeluaran energi karena otot lebih efisien
c. Mengurangi risiko cedera
d. Tingkatkan fungsi otot
e. Tingkatkan kualitas gerakan
f. Tunda timbulnya kondisi rematik
Cara :
latihan melawan gravitasi
latihan melawan tahanan air
latihan melawan tahanan band
latihan dengan beban
latihan menggunakan berat badan sendiri
Dosis:
- Frekuensi : 3x1/ minggu
- Time : 10 m

D. latihan pada paralel bar


latihan yang dilakukan pada pada paralel bar adalah untuk
menilai cara berjalan, koordinasi, strengthening dan stretching.
Cara:
Pasien diminta untuk berjalan seperti biasa pada satu garis
lurus, menjinjit, mengangkat satu kaki, menekuk satu kaki dan
mengekstensikan kaki lainnya.
Dosis:
- Frekuensi : 3x1/ minggu

11
- Time : 10 m

2.Terapi Okupasi : Tidak dibutuhkan pada kasus ini.


3. Terapi Wicara : Tidak dibutuhkan pada kasus ini.
4. Psikologis : Tidak dibutuhkan pada kasus ini
5. Ortostik & Protestik : Tidak dibutuhkan pada kasus ini.
6. Sosial workker : Tidak dibutuhkan pada kasus ini.
7. Perawat medis : Tidak dibutuhkan pada kasus ini.

12

Anda mungkin juga menyukai