Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

Salah satu strategi prioritas pembangunan kesehatan Indonesia difokuskan pada

upaya percepatan pembangunan kesehatan di Daerah Terpencil Perbatasan dan

Kepulauan (DTPK) agar mendapatkan kesempatan yang sama dalam pelayanan

kesehatan dan berkurangnya disparitas status kesehatan antar wilayah, terutama

diarahkan pada wilayah Indonesia bagian timur. Provinsi Maluku merupakan salah

satu daerah kepulauan yang ada di Indonesia yang terdiri atas 9 kabupaten dan 2 kota

serta 1.340 pulau, dimana 3 kabupaten diantaranya tergolong DTPK.

Kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 difokuskan pada

penguatan upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama

melalui peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan

peningkatan pembiayaan kesehatan. Solusi atas adanya keterbatasan tenaga

kesehatan sebagai salah satu kendala terwujudnya pelayanan kesehatan yang merata

di Indonesia, program Nusantara Sehat merupakan upaya terobosan pemenuhan

tenaga untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Puskesmas

dengan kriteria terpencil atau sangat terpencil terutama di DTPK.

Saat ini Indonesia melalui program Indonesia sehat dengan 12 indikator

pencapaian menekankan pada pendekatan keluarga danpelayanan kesehatan primer,

yaitu pelayanan kesehatan yang lebih menitikberatkan pada promosi dan prevensi

dibandingkan dengan kuratif dan rehabilitasi. Seorang dokter pada pelayanan

kesehatan primer diharapkan mampu berperan dalam upaya kesehatan masyarakat

1
(UKM), seperti melakukan analisa masalah kesehatan di wilayahnya mulai dari

pengumpulan data hingga melakukan surveilans, juga mampu melakukan manajemen

Puskesmas, menggerakan masyarakat dan melakukan koordinasi lintas sektor.

2
PENCAPAIAN KOMPETENSI KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

I. TARGET PENCAPAIAN

NO LEARNING AKTIVITAS YANG MEMBANTU FREKUENSI


OUTCOMES MENCAPAI LO / DURASI
(KOMPETENSI) KEGIATAN

1. a. Memetakan masalah - Mengambil data suatu masalah kesehatan atau Tercapai


kesehatan pada penyakit di suatu desa
masyarakat (rapid - Melakukan pemetaan sampel di desa tersebut
survey) serta menentukan jumlah sampel yang akan
diteliti
- Melakukan pengumpulan data dan rapid
survey dengan cara anamnesis dan
pemeriksaan tekanan darah secara door to
door
- Membuat laporan hasil rapid survey.

- Menganalisis keberhasilan suatu program


b. Menganalisis masalah
berdasarkan rapid survey yang telah
kesehatan
dilakukan

- Melakukan penyuluhan kepada masyarakat


c. Merencanakan serta pemeriksaan yang masih dapat
pemecahan terhadap dilakukan sebagai tindakan preventif
masalah kesehatan
(promotif dan
preventif)
- Memotivasi masyarakat untuk datang ke
puskesmas dalam rangka meningkatkan
d. Merencanakan kesehatan masyarakat
pemecahan masalah
kesehatan bersama
masyarakat - Menganalisa pengetahuan masyarakat lewat
pertanyaan yang diberikan setelah penyuluhan
- Melihat dan mensinkronisasikan laporan
e. Evaluasi keberhasilan dengan laporan puskesmas
pemecahan masalah
kesehatan
2 a. Penyuluhan - Melakukan penyuluhan tentang, Hipertensi Selama 1 hari

3
pada Posyandu Lansia di desa Kamal 1 & 2
- Melakukan Penyuluhan tentang, Obesitas Selama 1 hari
pada Posyandu Lansia di desa Nuruwe
- Melakukan Penyuluhan tentang, Pemberian
ASI pada Posyandu Balita di desa Selama 2 hari
Waesarissa dan Nuruwe
- Melakukan penyuluhan tentang ASI
Eksklusif di Puskesmas Karang Panjang Selama 3 hari
Ambon
- Melakukan Penyuluhan tentang, Kesehatan Selama 1 hari

Reproduksi di SMK N 1 Kairatu Barat

b. Pos pelayanan terpadu - Mengikuti kegiatan posyandu yang


Selama 3 hari
dijalankan wilayah kerja Puskesmas Kairatu
Barat (Desa Waisamu, Desa kamal, Desa
waihattu dan Desa Waesarisa).

- Meninjau kinerja UKS di sekolah SMK N 1 Selama 1 hari


c. Usaha kesehatan
sekolah Kairatu Barat

Selama berada
d. KIA/KB
- Melakukan pemeriksaan penimbangan dan di Puskesmas
imunisasi pada bayi, pemeriksaan ANC, & Posyandu
pemberian tablet Makan tambahan ibu hamil
di Puskesmas Kairatu barat dan Posyandu
Waisarissa dan Nuruwe
3 a. Aplikasi keterampilan - Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan Setiap hari di
. klinis (diagnostik terapi pada pasien yang datang di Puskesmas Puskesmas
fisik, laboratorium, dibawah bimbingan dokter Puskesmas.
terapi) - Ikut serta membantu petugas dalam Setiap hari di

4
melakukan pemeriksaan laboratorium pada Puskesmas
pasien
- Ikut serta menyusun rencana program Belum
kegiatan puskesmas dalam lokakarya mini tercapai
bulanan yang termasuk dalam ketrampilan
manajemen puskesmas.

- Ikut serta dalam kegitan-kegiatan yang Selama 1 hari


b. Aplikasi keterampilan
diprogramkan puskesmas termasuk upaya
manajemen
kesehatan perorangan dan masyarakat. (GAS-
PTM Puskesmas Hutumuri)

- Melakukan prosedur rujukan pasien yang Selama 1 hari


c. Aplikasi prosedur memerlukan perawatan di fasilitas yang lebih
rujukan dari pusat memadai seperti Rumah Sakit dan rujukan
pelayanan primer balik untuk melanjutkan pengobatan di
(termasuk konsul puskesmas. (Merujuk Pasien Ganglion ke Poli
telemedicine) Bedah RS Piru)
4 a. Praktik dokter - Mengikuti kegiatan praktek dokter Selama 1 hari
. keluarga/BPJS keluarga/BPJS di Klinik Mulia
- Ikut serta dalam pemeriksaan pasien yang Selama 1 hari
menjadi anggota dokterkeluarga/BPJS di
Klinik Mulia.

- Ikut serta dalam kunjungan kerumah oleh


b. Home visited dan Belum
dokter keluarga ke rumah pasien yang
home care tercapai
termasuk dalam anggota dokter
keluarga/BPJS.
5 a. Evaluasi berbasis - Menggunakan analisa SWOT dalam Tercapai
. SWOT mengevaluasi hasil rapid survey
- Melakukan evaluasi laporan hasil kegiatan Belum

5
b. Laporan kinerja program tingkat puskesmas melalui tercapai
pelaksanaan lokakarya mini bulanan.
- Evaluasi kinerja puskesmas mengenai Belum
program KIA/KB tercapai
- Menyusun rekomendasi hasil evaluasi dengan
membuat perencanaan program kegiatan yang Belum

c. Rekomendasi hasil akan dilakukan agar mencapai target yang tercapai

evaluasi ditentukan.
6 a. Pelayanan kesehatan - Merujuk pasien sesuai jenjang rujukan Belum
berbasis gugus pulau berbasis gugus pulau. tercapai

b. Sailing medical - Ikut serta dalam Sailing Medical Service


service (SMS) dengan mengidentifikasi kabupaten Belum
yang menjadi target dan masalah kesehatan tercapai
yang dimiliki serta kegiatan dan bentuk
pelayanan kesehatan yang diberikan.

I. PERNYATAAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Manajemen Masalah Kesehatan

a. Pemetaan masalah kesehatan pada masyarakat (rapid survey)

Rapid survey adalah salah satu bentuk survei alternatif yang banyak digunakan

karena timbul pertanyaan mendasar dilapangan yang memerlukan jawaban

segera namun tetap memiliki validitas yang tinggi. Rapid survey dimaksudkan

untuk memperoleh informasi tentang suatu masalah dalam jangka waktu yang

relatif pendek. Dalam melaksanakan suatu survei cepat maka langkah-langkah

yang dapat dilakukan berikut ini.

1) Penjabaran secara singkat pilihan masalah kesehatan yang spesifik,

6
2) Penentuan besar sampel dan metode penelitian yang akan dilakukan,

3) Mengembangkan cara pengumpulan data,

4) Pengorganisasian dan pelaksanaan survei,

5) Analisis dan interpretasi laporan.

Pada kompetensi ini, kami melakukan rapid survey saat melaksanakan

kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat pada posyandu lansia di desa Kamal

1,2, dan Nuruwe selama kurang lebih tiga hari. Awalnya kami mengumpulkan data

mengenai situasi kesehatan masyarakat termasuk data 10 penyakit terbanyak di

kedua desa. Serta mengamati situasi dan kondisi kesehatan warga desa Kamal 1,2,

dan Nuruwe. Dari data tersebut, masalah kesehatan yang kami ambil adalah

Hipertensi di desa Kamal 1,2 dan Nuruwe, dengan sampel semua pasien yang datang

pada posyandu lansia desa Kamal 1,2 dan Nuruwe mengingat jumlah pasien

hipertensi cukup banyak dan masih banyak belum dilakukan penegakan diagnosis

yang tepat. Selanjutnya untuk pengumpulan datanya didapatkan pada saat posyandu

lansia, kami melakukan pembagian kuisioner dengan judul gambaran hipertensi

untuk semua pasien yang datang pada posyandu lansia desa kamal 1,2 dan Nuruwe.

Setelah itu, kami melakukan analisis dan interpretasi laporan hasil rapid survey.

2. Pelayanan Kesehatan Promotif Dan Preventif

a. Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang

diperuntukan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan untuk mencapai tujuan

hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat baik secara individu

7
maupun kelompok. Pada kompetensi ini, kami Melakukan penyuluhan tentang

bahaya penyakit tidak menular (PTM) yaitu hipertensi dan diabetes mellitus pada

posyandu lansia desa Kamal Pantai dan desa Nuruwe, Melakukan penyuluhan pada

ibu hamil dan orang tua dari bayi/balita yang datang pada saat kegiatan Posyandu ibu

hamil dan Balita di desa Waisarissa dan desa Nuruwe, Melakukan penyuluhan

tentang 6 Benar pemberian obat di Puskesmas Karang Panjang Ambon, Selanjutnya

kami melakukan evaluasi dengan melakukan tanya jawab.

b. Pos pelayanan terpadu

Pos pelayanan terpadu (POSYANDU) merupakan salah satu bentuk upaya

kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,

oleh, untuk dan bersama masyarakat. Kegiatan utama posyandu meliputi; 1)

Kesehatan ibu dan anak (KIA) diantaranya pemberian tablet Fe dan makanan

tambahan kehamilan, imunisasi TT dan pemeriksaan kehamilan, 2) Gizi diantaranya

pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan bulanan, pemberian vitamin A dan

makanan tambahan, 3) Imunisasi dasar yang wajib didapat, 4) Pemberian KB.

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat terutama bayi baru lahir, bayi, balita,

ibu hamil, menyusui dan nifas, pasangan usia subur, remaja dan lanjut usia. Pada

kompetensi ini kami ikut serta dalam penimbangan bayi maupun imunisasi dasar

wajib untuk bayi, dan posyandu lansia.

c. Usaha kesehatan sekolah (UKS/UKGS)

Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan masyarakat yang

dijalankan di sekolah dengan anak didik dan lingkungan hidupnya sebagai sasaran.

8
UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah, dengan pedoman yang

disebut Trias UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan

Sekolah Lingkungan Sehat. Tujuan program UKS diselenggarakan yaitu untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta

menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan

perkembangan anak yang harmonis dan optimal. Kompetensi ini belum tercapai

karena keterbatasan waktu kepaniteraan.

d. KIA/KB

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang

menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, bersalin, menyusui, bayi dan

anak balita serta anak prasekolah. Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu

usaha untuk merencanakan jumlah anak serta jarak kehamilan menggunakan alat

kontrasepsi. Pada kompetensi ini, kami juga turut serta dalam pelaksanaan program

KIA/KB yaitu kami melakukan pemberian imunisasi dan penimbangan pada bayi

dan BALITA, serta turut serta dalam pemeriksaan ANC dan pemberian tablet Fe dan

makanan tambahan bagi ibu hamil.

3. Pelayanan Kesehatan Primer

a. Aplikasi keterampilan klinis (diagnostik fisik, laboratorium, terapi)

Pada kompetensi ini kami diberi kepercayaan dalam melakukan dalam

anamnesis, pemeriksaan fisik dan pengobatan kepada setiap pasien yang datang di

puskesmas dibawah bimbingan dokter yang bertugas di Puskesmas Kamal,

Puskesmas Pembantu Desa (waesamu, waisarissa, waihatu), Puskesmas Perawatan

9
Hutumuri dan Puskesmas Karang Panjang. Kami juga turut serta membantu petugas

dalam pemeriksaan laboratorium pasien.

b. Aplikasi keterampilan manajemen

Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara

sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Sistem

manajemen puskesmas yakni perencanaan (P1) yang diselenggarakan melalui

mekanisme perencanaan mikro (micro planning) yang kemudian menjadi

perencanaan tingkat Puskesmas, penggerakkan pelaksanaan (P2) yang

diselenggarakan melalui mekanisme lokakarya mini (mini workshop), serta

pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) yang diselenggarakan melalui

mekanisme stratifikasi Puskesmas yang kemudian menjadi penilaian kinerja

Puskesmas.

Pada kompetensi ini, kami hanya diberikan materi dan bimbingan mengenai

penyusunan manajemen puskesmas, mempelajari alur sistem manajemen puskesmas

mulai dari perencanaan program kegiatan, pelaksanaan lokakarya mini, serta

penilaian hasil kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan di puskesmas. Kami turut

serta dalam kegiatan yang diprogramkan puskesmas yang terdiri dari upaya

kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

c. Aplikasi prosedur rujukan dari pusat pelayanan primer (termasuk konsul

telemedicine)

10
Kompetensi ini adalah melakukan prosedur rujukan pasien yang

memerlukan perawatan di fasilitas yang lebih memadai seperti Rumah Sakit dan

rujukan balik untuk melanjutkan pengobatan di puskesmas; sedangkan

telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan

pelayanan medis jarak jauh termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi, pengobatan

dan pertukaran data medis. Pada kompetensi ini, sudah tercapai karena pernah

dilakukan rujukan dari puskesmas pembantu waesamu ke puskesmas rawat inap

desa kairatu pada pasien anak SD dengan cedera kepala sedang.

4. Usaha Kesehatan Perorangan

a. Praktik dokter keluarga/BPJS

Praktik dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang

menyelenggarakan pelayanan primer yang komperhensif, kontinu, integratif,

holistik dan koordinatif dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran

keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua

pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya. Pelayanan

dokter keluarga melibatkan dokter keluarga sebagai penyaring tingkat primer,

dokter spesialis sebagai penyaring tingkat sekunder dan Rumah Sakit sebagai

rujukan. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan)

merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah

untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat

Indonesia. Setiap peserta BPJS akan ditarik iuran yang besarnya ditentukan sesuai

tingkatan manfaat yang diinginkan. Pasien yang terdaftar sebagai anggota BPJS

11
dapat memilih puskesmas atau dokter keluarga yang diinginkan sebagai pusat

pelayanan kesehatan primer, dan mendapat pelayanan kesehatan tanpa dipungut

biaya. Pasien yang tidak terdaftar sebagai anggota dokter keluarga yang datang

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan akan dikenakan biaya sesuai tarif yang

ditentukan. Pada kompetensi ini, kami turut serta mengamati proses pelaksanaan

praktik dokter keluarga di Klinik Mulia Ambon. Selain itu, kami juga turut serta

dalam pemeriksaan baikdiagnostik fisik maupun laboratorium padapasienyang

menjadi anggota dokter keluarga yang datang ke Klinik Mulia.

b. Home visit dan homecare

Home visit (kunjungan rumah) adalah kedatangan petugas kesehatan ke

rumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien dan/atau memberikan

pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien; sedangkan

homecare (perawatan rumah) adalah apabila pertolongan kedokteran yang

dilakukan di rumah tersebut, tidak termasuk lagi dalam kelompok perawatan rawat

jalan (ambulatory services) melainkan dalam kelompok rawat inap

(hospitalization). Praktik dokter keluarga juga menjalankan program home visit

dan home care bagi pasien-pasien yang termasuk anggotanya. Program ini

biasanya dilakukan saat pasien memerlukan pelayanan kesehatan namun tidak

dapat datang langsung ke tempat praktik dokter keluarga sehingga meminta

kesediaan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan

dirumah pasien.

12
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena selama mengikuti

praktik dokter keluarga di Klinik Mulia kami belum menemukan kegiatan home

visit dan home care ini.

5. Evaluasi Kinerja Pelayanan Primer

a. Evaluasi berbasis SWOT

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang

bersifat deskriptif dengan mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan

(weakness) internal dari puskesmas, serta kesempatan (opportunity) dan ancaman

(threat) dari lingkungan eksternal. Manfaat dari analisis SWOT yang dilakukan

dalam mengevaluasi kinerja puskesmas adalah untuk melakukan perencanaan

masa depan, menganalisis kesempatan dan kekuatan yang dimiliki, serta mengatasi

ancaman yang akan datang.

b. Laporan kinerja

Evaluasi laporan kinerja pelayanan primer dilaksanakan setiap bulan oleh

puskesmas saat pelaksanaan lokakarya mini bulanan guna membahas hasil

kegiatan program bulanan. Pada pertemuan tersebut akan dilakukan evaluasi

apakah hasil kegiatan telah mencapai target yang ditentukan oleh standar

pelayanan minimal. Jika belum mencapai target maka akan dibahas

permasalahannya kemudian dibuat perencanaan untuk bulan depan agar dapat

mencapai target yang ditentukan. Sedangkan evaluasi kinerja puskesmas secara

13
menyeluruh akan dilakukan saat pertemuan tahunan bersama Dinas Kesehatan

Kota. Pada kompetensi ini, kami belum tercapai.

c. Rekomendasi hasil evaluasi

Rekomendasi hasil evaluasi dimaksudkan untuk perbaikan kinerja

puskesmas di masa mendatang dengan membuat perencanaan kegiatan program

yang akan dilakukan agar mencapai target yang ditentukan standar pelayanan

minimal. Kompetensi ini belum tercapai.

6. Kebijakan Kesehatan Provinsi Maluku

a. Pelayanan kesehatan berbasis gugus pulau

Provinsi Maluku merupakan daerah maritim dimana sebagian besar

wilayahnya terdiri dari laut. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku

perlu kebijakan khusus, tidak sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang

merupakan daerah continental. Pelayanan kesehatan di Maluku adalah berbasis gugus

pulau dengan sasarannya adalah untuk mengatasi keterpencilan dengan prinsip

kemandirian. Tujuan diadakannya pelayanan kesehatan dengan sistem gugus pulau

adalah untuk mendekatkan jarak geografis, jarak ekonomi, serta jarak sosial budaya

yang ditujukan untuk daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dan

daerah bermasalah kesehatan (DBK). Secara keseluruhan Propinsi Maluku terdiri dari

39 gugus pulau, dengan kondisi pusat rujukan masih jauh dari persyaratan yang harus

14
dipenuhi oleh sebuah Puskesmas rujukan. Mekanisme kerja dari sistem gugus pulau

yaitu melaksanakan sistem rujukan berjenjang yang dimulai dari Puskesmas jejaring

kepada Puskesmas pusat gugus kemudian merujuk ke RS Kabupaten dan terakhir

merujuk ke RS Pusat Rujukan Propinsi Maluku di Kota Ambon. Namun, pelayanan

kesehatan berbasis gugus pulau ini belum dilaksanakan secara menyeluruh di

Provinsi Maluku. Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena belum

pernah melihat secara langsung sistem rujukan gugus pulau di Puskesmas.

b. Sailing medical service

Sailing medical service (SMS) adalah pelayanan kesehatan secara gratis

kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak dijangkau oleh pelayanan

kesehatan atau yang tidak mampu menjangkau fasilitas kesehatan karena masalah

biaya dan akses pelayanan. Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa operasi

bedah umum, pelayanan kesehatan mata termasuk operasi katarak, pelayanan

kesehatan umum dan gigi. Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah yang

menjalani Sailing Medical Service dikarenakan letak geografisnya yang berupa

daerah kepulauan sehingga perlu penjangkauan pelayanan kesehatan hingga di pulau-

pulau terpencil dan pedalaman.Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target

karena tidak turut langsung dalam pelaksanaan sailing medical service karena tidak

bertepatan dengan jadwal pelaksanaanya.

15
I. KOMPETENSI YANG BELUM TERCAPAI
NO LEARNING AKTIVITAS LEVEL DURASI/ TARGET
OUTCOMES YANG KOMPETENSI FREKUENSI KAPAN
(KOMPETENSI) MEMBANTU YANG KEGIATAN LEVEL
MENCAPAI DICAPAI KOMPETENSI
LO AKAN
DICAPAI
1 Usaha Kesehatan Home visit dan Mendapat Seminggu, Bila mendapat
Perorangan homecare penjelasan 1 x 2 jam kesempatan
singkat selama untuk mengikuti
mengikuti praktik praktik dokter
dokter kelurga di keluarga
Klinik Mulia kembali
2 Evaluasi kinerja a. Laporan kinerja - Melakukan Sebulan sekali 2020, Pada Saat
pelayanan primer evaluasi laporan Internship di
hasil kegiatan Puskesmas
program tingkat
puskesmas melalui
pelaksanaan
lokakarya mini
bulanan.
b. Rekomendasi - Evaluasi kinerja 2020, Pada Saat
hasil evaluasi puskesmas Sebulan sekali Internship di
mengenai program Puskesmas
KIA/KB
- Menyusun

16
rekomendasi hasil
evaluasi dengan
membuat
perencanaan
program kegiatan
yang akan
dilakukan agar
mencapai target
yang ditentukan.
5 Kebijakan a. Pelayanan - Mempelajari Selama 3 hari, 1 2020, Pada Saat
Kesehatan di kesehatan sistem rujukan x 3 jam Internship di
Provinsi Maluku berbasis gugus berbasis gugus Puskesmas
pulau pulau di Dinas
Kesehatan
Provinsi.
b. Sailing medical - Mempelajari proses Selama 3 hari, 1 2019, Pada Saat
service Sailing Medical x 3 jam Internship di
Service (SMS) Puskesmas
mengidentifikasi
kabupaten yang
menjadi target dan
masalah kesehatan
yang dimiliki.
- Mempelajari apa
saja kegiatan dan
bentuk pelayanan
kesehatan dalam
pelaksanaan sailing
medical service.

17
LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai