Indonesia memiliki kondisi geografis yang berupa daratan, lautan, pegunungan, dan
banyak pulau-pulau kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu strategi
prioritas pembangunan kesehatan Indonesia difokuskan pada upaya percepatan
pembangunan kesehatan di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) agar
mendapatkan kesempatan yang sama dalam pelayanan kesehatan dan berkurangnya
disparitas status kesehatan antar wilayah, terutama diarahkan pada wilayah Indonesia
bagian timur. Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah kepulauan yang ada di
Indonesia yang terdiri atas 9 kabupaten dan 2 kota serta 1.340 pulau, dimana 3 kabupaten
diantaranya tergolong DTPK.
Kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 difokuskan pada penguatan
upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui
peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan
pembiayaan kesehatan. Solusi atas adanya keterbatasan tenaga kesehatan sebagai salah satu
kendala terwujudnya pelayanan kesehatan yang merata di Indonesia, program Nusantara
Sehat merupakan upaya terobosan pemenuhan tenaga untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan pada Puskesmas dengan kriteria terpencil atau sangat terpencil
terutama di DTPK.
Keberadaan seorang dokter pada pelayanan kesehatan primer, bukan hanya
diprioritaskan dalam upaya kesehatan perorangan (UKP), namun jugadiharapkan mampu
berperan dalam upaya kesehatan masyarakat (UKM), seperti melakukan analisa masalah
kesehatan di wilayahnya mulai dari pengumpulan data hingga melakukan surveilans, juga
mampu melakukan manajemen Puskesmas, menggerakan masyarakat dan melakukan
koordinasi lintas sektor. Keberhasilan pelayanan kesehatan primer akan mendukung
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk
dan mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif.
1
PENCAPAIAN KOMPETENSI KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
I. TARGET PENCAPAIAN
NO LEARNING AKTIVITAS YANG MEMBANTU FREKUENSI/
OUTCOMES MENCAPAI LO DURASI
(KOMPETENSI) KEGIATAN
1. a. Memetakan masalah - Mengambil data suatu masalah Tercapai
kesehatan pada kesehatan/penyakit di suatu Desa
masyarakat (rapid - Melakukan pemetaan sampel di Desa
survey) tersebut serta menentukan jumlah sampel
yang akan diteliti
- Melakukan pengumpulan data dan rapid
surveydengan cara anamnesis dan
pemeriksaan tekanan darah secara door to
door
- Membuat laporan hasil rapid survey.
2
2. a. Penyuluhan - Melakukan penyuluhan tentang Kesehatan Selama 1 hari
Reproduksi di SMP Negeri 3 Kairatu
Barat
- Melakukan penyuluhan tentang PHBS di Selama 1 hari
SD Kristen 1 YPKPM Kairatu Barat
- Melakukan penyuluhan tentang Diet pada Selama 4 hari
pasien Diabetes Melitus di Puskesmas
Karang Panjang Ambon
- Melakukan penyuluhan tentang Cacingan Selama 1 hari
di Paud Karang Panjang Ambon
3
3. a. Aplikasi keterampilan - Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, Setiap hari
klinis (diagnostik fisik, dan terapi pada pasien yang datang di selama di
laboratorium, terapi) Puskesmas dan Sporthall Karang Panjang Puskesmas
dibawah bimbingan dokter Puskesmas.
- Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, Saat berada
dan pemberian vaksin pada pasien yang diKKP, klinik
datang di KKP dibawah bimbingan dokter dokter keluarga
KKP. dan PKM
- Ikut serta membantu petugas dalam Karpan
melakukan pemeriksaan laboratorium Selama 5 hari
pada pasien
- Ikut serta membantu petugas dalam
memberikan dan meracik obat dari resep
yang di berikan dokter kepada pasien
- Melakukan pemeriksaan pada ABK Kapal
di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon
4
4. a. Praktik dokter - Mengikuti kegiatan praktek dokter Selama 1 hari
keluarga/BPJS keluarga/BPJS di Klinik Mulia
- Ikut serta dalam pemeriksaan pasien yang Selama 1 hari
menjadi anggota dokterkeluarga/BPJS di
Klinik Mulia.
b. Home visited dan home - Ikut serta dalam kunjungan ke rumah oleh Belum tercapai
care dokter keluarga ke rumah pasien yang
termasuk dalam anggota dokter
keluarga/BPJS.
5. a. Evaluasi berbasis - Menggunakan analisa SWOT dalam Belum tercapai
SWOT mengevaluasi hasil rapid survey
5
II. PERNYATAAN PENCAPAIAN KOMPETENSI
Pada kompetensi ini, kami melakukan rapid survey saat melaksanakan kepanitraan
Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di sekolah tingkat dasar, SD Kristen 1 YPKPM Kairatu
Barat selama satu hari. Masalah kesehatan yang kami ambil adalah Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), yang akan dijalankan pada siswa-siswa SD kelas 4-kelas 6, mengingat
bahwa dengan melakukan PHBS maka sudah adanya dasar kesdaran sebagai hasil
pembelajaran serta mampu mencegah penyakit, meningktkan kesehatan dan selalu berperan
aktif dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Selanjutnya kami melakukan
pendataan terhadap beberapa sekolah dasar di Wilayah kerja Puskesma Kairatu Barat, agar
pihak Puskesmas dapat membatu kami dalam proses pelaporan melalui surat. Setelah
selesai, kami melakukan analisis dan interprestasi laporan hasil rapid survey.
6
sehat dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat baik secara individu maupun
kelompok. Pada kompetensi ini, kami melakukan penyuluhan tentang Kesehatan
Reproduksi di SMP Negeri 3 Kairatu Barat; Melakukan penyuluhan tentang Perilaku Hidup
Sehat dan Bersih (PHBS) di SD Inpres Kristen 1 YPKPM Kairatu Barat; Melakukan
penyuluhan tentang Diet pada pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Karang Panjang
Ambon; Melakukan penyuluhan tentang cacingan di Paud Karang Panjang Ambon, yang
bertujuan agar masyarakat dapat memahami setiap masalah kesehatan tersebut dan
mengetahui pencegahannya. Selanjutnya kami melakukan evaluasi dengan melakukan
tanya jawab.
7
dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah, dengan pedoman yang disebut Trias UKS,
yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Sekolah Lingkungan Sehat.
Tujuan program UKS diselenggarakan yaitu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal.
Kompetensi ini telah tercapai dimana telah dilakukannya penyuluhan tentang Kesehatan
Reproduksi di SMP Negeri 3 Kairatu Barat, penyuluhan dan demostrasi cara cuci tangan
yang baik dan benarpada sekolah SD Inpres Kristen 1 YPKPM Kairatu Barat, penyuluhan
tentang Cacingan dan pembagian obat cacing di Paud Karang Panjang Ambon.
d. KIA/KB
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, bersalin, menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah.Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha untuk merencanakan
jumlah anak serta jarak kehamilan menggunakan alat kontrasepsi.Pada kompetensi ini,
kami juga turut serta dalam pelaksanaan program KIA/KB yaitu kami melakukan
pemberian imunisasi dan penimbangan pada bayi dan BALITA, serta turut serta dalam
pemberian tablet Fe bagi ibu hamil.
8
manajemen puskesmas yakni perencanaan (P1) yang diselenggarakan melalui mekanisme
perencanaan mikro (micro planning) yang kemudian menjadi perencanaan tingkat
Puskesmas, penggerakkan pelaksanaan (P2) yang diselenggarakan melalui mekanisme
lokakarya mini (mini workshop), serta pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) yang
diselenggarakan melalui mekanisme stratifikasi Puskesmas yang kemudian menjadi
penilaian kinerja Puskesmas.
Pada kompetensi ini, kami hanya diberikan materi dan bimbingan mengenai
penyusunan manajemen puskesmas,mempelajari alur sistem manajemen puskesmas mulai
dari perencanaan program kegiatan, pelaksanaan lokakarya mini, serta penilaian hasil
kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan di puskesmas. Kami turut serta dalam kegiatan
yang diprogramkan puskesmas yang terdiri dari upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat.
9
sebagai penyaring tingkat primer, dokter spesialis sebagai penyaring tingkat sekunder dan
Rumah Sakit sebagai rujukan.BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Setiap peserta BPJS akan ditarik iuran yang besarnya ditentukan sesuai tingkatan
manfaat yang diinginkan. Pasien yang terdaftar sebagai anggota BPJS dapat memilih
puskesmas atau dokter keluarga yang diinginkan sebagai pusat pelayanan kesehatan primer,
dan mendapat pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya. Pasien yang tidak terdaftar
sebagai anggota dokter keluarga yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan akan
dikenakan biaya sesuai tarif yang ditentukan.
Pada kompetensi ini, kami turut serta mengamati proses pelaksanaan praktik dokter
keluarga di Klinik Mulia Ambon. Selain itu, kami juga turut serta dalam pemeriksaan baik
diagnostik fisik maupun laboratorium pada pasien yang menjadi anggota dokter keluarga
yang datang ke Klinik Mulia.
10
Evaluasi Kinerja Pelayanan Primer
k. Laporan kinerja
Evaluasi laporan kinerja pelayanan primer dilaksanakan setiap bulan oleh puskesmas
saat pelaksanaan lokakarya mini bulanan guna membahas hasil kegiatan program bulanan.
Pada pertemuan tersebut akan dilakukan evaluasi apakah hasil kegiatan telah mencapai
target yang ditentukan oleh standar pelayanan minimal. Jika belum mencapai target maka
akan dibahas permasalahannya kemudian dibuat perencanaan untuk bulan depan agar dapat
mencapai target yang ditentukan. Sedangkan evaluasi kinerja puskesmas secara menyeluruh
akan dilakukan saat pertemuan tahunan bersama Dinas Kesehatan Kota. Pada kompetensi
ini, kami belum tercapai.
11
continental. Pelayanan kesehatan di Maluku adalah berbasis gugus pulau dengan
sasarannya adalah untuk mengatasi keterpencilan dengan prinsip kemandirian.Tujuan
diadakannya pelayanan kesehatan dengan sistem gugus pulau adalah untuk mendekatkan
jarak geografis, jarak ekonomi, serta jarak sosial budaya yang ditujukan untuk daerah
tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dan daerah bermasalah kesehatan
(DBK).Secara keseluruhan Propinsi Maluku terdiri dari 39 gugus pulau, dengan kondisi
pusat rujukan masih jauh dari persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah Puskesmas
rujukan.Mekanisme kerja dari sistem gugus pulau yaitu melaksanakan sistem rujukan
berjenjang yang dimulai dari Puskesmas jejaring kepada Puskesmas pusat gugus kemudian
merujuk ke RS Kabupaten dan terakhir merujuk ke RS Pusat Rujukan Propinsi Maluku di
Kota Ambon.Namun, pelayanan kesehatan berbasis gugus pulau ini belum dilaksanakan
secara menyeluruh di Provinsi Maluku.
Pada kompetensi ini, kami belum mencapai target karena belum pernah melihat
secara langsung sistem rujukan gugus pulau di Puskesmas.
12
III. KOMPETENSI YANG BELUM TERCAPAI
NO LEARNING AKTIVITAS LEVEL DURASI/ TARGET
OUTCOMES YANG KOMPETENSI FREKUENSI KAPAN
(KOMPETENSI) MEMBANTU YANG DICAPAI KEGIATAN LEVEL
MENCAPAI LO KOMPETENSI
AKAN
DICAPAI
1 Pelayanan Aplikasi prosedur Mempelajari prosedur Seminggu, 2019, Pada Saat
Kesehatan Primer rujukan dari pusat rujukan pasien yang 1 x 3 jam Internship Di
pelayanan primer memerlukan perawatan Puskesmas
(termasuk konsul di fasilitas yang lebih
telemedicine) memadai seperti Rumah
Sakit dan rujukan balik
untuk melajutkan
pengobatan di
Puskesmas.
2 Usaha Kesehatan Home visit dan Mendapat penjelasan Seminggu, Bila mendapat
Perorangan homecare singkat selama 1 x 2 jam kesempatan
mengikuti praktik untuk mengikuti
dokter kelurga di Klinik praktik dokter
Mulia keluarga
kembali
3 Evaluasi kinerja a. Laporan Melakukan evaluasi Sebulan sekali 2019, Pada Saat
pelayanan primer kinerja laporan hasil kegiatan Internship Di
program tingkat Puskesmas
puskesmas melalui
pelaksanaan lokakarya
mini bulanan.
13
b. Rekomendasi Evaluasi kinerja
hasil evaluasi puskesmas mengenai
program KIA/KB Sebulan sekali 2019, Pada Saat
Menyusun rekomendasi Internship Di
hasil evaluasi dengan Puskesmas
membuat perencanaan
program kegiatan yang
akan dilakukan agar
mencapai target yang
ditentukan.
4 Kebijakan a. Pelayanan Mempelajari sistem Selama 3 hari, 2019, Pada Saat
Kesehatan di kesehatan rujukan berbasis gugus 1 x 3 jam Internship Di
Provinsi Maluku berbasis gugus pulau di Dinas Puskesmas
pulau Kesehatan Provinsi.
b. Sailing - Mempelajari proses Selama 3 hari, 2019, Pada Saat
medical Sailing Medical 1 x 3 jam Internship Di
service Service (SMS) Puskesmas
mengidentifikasi
kabupaten yang
menjadi target dan
masalah kesehatan
yang dimiliki.
- Mempelajari apa saja
kegiatan dan bentuk
pelayanan kesehatan
dalam pelaksanaan
sailing medical
service.
14
LAMPIRAN
15
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan selama Kepaniteraan klinik di
Puskesmas Desa Kamal
16
Gambar 3. Kegiatan penulisan terapi (resep) pada pasien di Puskesmas Pembantu
Waihatu, Kairatu Barat
17
Gambar 5. Kegiatan penyuluhan Kesehatan Reproduksi di SMP Negeri 3 Kairatu
Barat
18
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan selama Kepaniteraan klinik di
Puskesmas Rawat Inap Desa Hutumuri.
Gambar 1,2. Pemeriksaan telinga pada pasien di Pukesmas Rawat Inap Hutumuri.
19
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan selama Kepaniteraan klinik di
Praktik Dokter Keluarga/BPJS.
Gambar 2. Pemeriksaan rongga mulut (tonsil dan faring) yang dilakukan pada pasien
di Praktek Klinik dokter keluarga/BPJS
20
Gambar 3,4. Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan pada pasien di Praktek Klinik
dokter keluarga/BPJS
21
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan selama Kepaniteraan klinik di
Puskesmas Karang Panjang Ambon.
Gambar 1,2. Penyuluhan dengan menggunakan leaflet (tentang Diet pada pasien
Diabetes Melitus) pada pasien yang berkunjung di Puskesmas Karang Panjang.
22
Gambar 3. Membantu petugas pada bagian apotek untuk memberikan dan meracik
obat sesuai dengan resep dokter
23
Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan selama Kepaniteraan klinik di
Puskesmas dengan Menulis Resep Obat.
24
Gambar 1,2,3. Resep yang ditulis selama Kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat di Puskesmas Kairatu Barat
Lampiran 6. Tindakan vaksin pada Jemaah umrah di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Ambon (Kantor bertempat di Tawiri)
25
Gambar 1. Anamnesis pada Jemaah umrah di Kantor Kesehatan Pelabuhan (Tawiri-
Ambon)
26
Gambar 3,4. Tindakan vaksin pada Jemaah umrah di Kantor Kesehatan Pelabuhan
(Tawiri-Ambon)
27
Gambar 1,2. Skirining HIV-AIDS, TB pada ABK Kapal Kontener di Pelabuhan Yos
Sodarso (Anamnesis, mengukur BB, tensi darah, pengmbilan darah serta pengisian
kuesioner.
28
Gambar 3,4. Skirining HIV-AIDS/TB melalui proses anamnesis
29
Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan selama Kepaniteraan klinik berupa
leafletDiet pada pasien Diabetes Melitus.
30
Lampiran 9. HandoutPresentasi PHBS di sekolah selama Kepaniteraan
klinik.
31
Lampiran 10. Handout presentasi Kesehatan Reproduksi di sekolah
selama Kepaniteraan klinik.
32
Lampiran 11. Handout presentasi program Epidemiologi dan
Penanggulan Asma di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
33
Lampiran 12. Kegiatan penyuluhan IKM di Puskesmas Karang Panjang
dan Absen peserta penyuluhan
34