Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini sangat memungkinkan terjadinya
pertukaran arus informasi yang demikian deras. Pelayanan kesehatan
menjadi semakin maju dengan bertambahnya modal-modal asing, rumah
sakit internasional, bahkan tenaga-tenaga kesehatan dari luar negeri yang
masuk ke Indonesia. Bidan merupakan suatu profesi yang dinamis dan harus
mengikuti perkembangan di bidang pelayanan kebidanan. Oleh karenanya
bidan harus berpartisipasi dengan cara mengembangkan diri mengikuti arus
global. Partisipasi ini dapat dilakukan dalam bentuk peran aktif bidan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan, dan organisasi profesi. Sesuai
dengan Standar Profesi Bidan yang disahkan melalui Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 369/Menkes/2007, bidan di Indonesia menerapkan
konsep dan prinsip keilmuan dan keterampilan ilmu-ilmu sosial, kesehatan
masyarakat, dan etik profesi dalam memberikan asuhan yang bermutu tinggi
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan
budaya pada wanita sepanjang daur kehidupannya.

Namun upaya peningkatan profesionalisme bidan ini hendaknya


tetap mengacu pada peran, fungsi, dan tanggung jawab bidan. Tak terkecuali
dalam proses pendidikan Diploma III Kebidanan terutama dari program
direct entry yang nantinya akan mencetak calon bidan, diperlukan materi
kuliah yang mengupas tentang peran dan fungsi bidan di Indonesia. Materi
peran dan fungsi bidan di Indonesia ini merupakan salah satu materi yang
dibahas dalam mata kuliah Konsep Kebidanan yang diberikan di semester 1.
Guna memperoleh gambaran nyata tentang manifestasi peran dan fungsi
bidan di lingkungan fasilitas pelayanan kebidanan yang berbeda, diperlukan
metode field trip atau studi wisata.

1
2. Rumusan masalah
2.1 Bagaimana Standart Profesi Kebidanan untuk Bidan Praktik Mandiri?
2.2 Bagaimana kondisi tempat Bidan Praktik Mandiri Ny. Darmining?
2.3 Bagaimana Peran dan Fungsi Bidan?

3. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan field trip ini diharapkan
mahasiswa dapat memiliki gambaran nyata tentang pelaksanaan
peran dan fungsi bidan di Indonesia pada hirarki fasilitas layanan
kesehatan yang berbeda.

2.2 Tujuan Khusus


Setelah mengikuti kegiatan field trip ini diharapkan
mahasiswa dapat memiliki gambaran tentang peran dan fungsi
bidan sebagai pelaksana, pendidik, pengelola, dan peneliti di
Praktek Bidan Swasta.
4. Peserta
Peserta kegiatan field trip ini adalah mahasiswa semester 1 Prodi D-III
Kebidanan Kediri yaitu sejumlah 9 mahasiswa.

5. Lokasi
Pembelajaran dengan metode field trip ini akan dilaksanakan di
Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. Darmining,Amd.Keb.

6. Pembimbing
Mahasiswa yang ditunjuk untuk mengikuti kegiatan field trip ini
akan dibimbing oleh empat orang dosen pengampu mata kuliah Konsep
Kebidanan dan bidan yang bertugas di fasilitas kesehatan setempat dengan
pembagian sebagai berikut:

2
Lokasi Pembimbing Jumlah
Peserta

BPM Ny. Shinta Kristianti, S.SiT, M.Kes 9


Darmining,
Amd.Keb.

7. Tugas mahasiaswa

a. Selama mengikuti kegiatan ini mahasiswa diberi tugas untuk melakukan

identifikasi terhadap pelaksanaan peran bidan sebagai pelaksana,

pengelola, pendidik, dan peneliti diberbagai tatanan pelayanan kebidanan

dengan menggunakan obserfasi (terlampir).

b. Bersama kelompok menyusun makalah tentang peran bidan sesuai jenis

tempat pelayanan yang di datangi.

c. Bersama kelompok mempresentasikan hasil pengamatan melalui field trip

dan pembahasan bersama kelompok.

8. Tanggal dan waktu pelaksanaan

Tanggal : 10 Februari 2016

Waktu : 08.00-10.00 WIB

3
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Standart Profesi Kebidanan

2.1.1 Standart Pelayanan Kebidanan, meliputi:

- Falsafah dan Tujuan

- Administrasi dan Pengelola

- Staf dan Pemimpin

- Fasilitas dan Peralatan

- Kebijakan dan Prosedur

- Pengembangan staf dan Progam Pendidikan

- Standar Asuhan

- Evaluasi dan Pengendalian Mutu

2.1.2 Standart Praktik Kebidanan

- Metode Asuhan

- Pengkajian

- Diagnosis Kebidanan

- Rencana Asuhan

- Tindakan

- Partisipasi Klien

- Pengawasan

- Evaluasi

- Dokumentasi

Praktik pelayanan kebidanan dapat di lakukan di berbagai lokasi, sesuai


dengan kondisi lingkungan sekitar sehingga bidan dapat menjalankan praktik
pada sarana kesehatan atau praktik perorangan.

4
Syarat utama yang harus dipenuhi untuk melaksanakan praktik pelayanan
kebidanan adalah memiliki surat ijin praktik bidan (SIPB) sebagai bukti
tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan pelayanan asuhan
kebidanan di seluruh wilayah negara kesatuan republik indonesia. Bidan
dalam melaksanakan praktiknya harus :

1. Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi persyaratan


kesehatan
2. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan 1-5 tempat tidur
3. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan prosedur tetap yang berlaku
4. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku
5. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan SIPB atau
fotocopy ijin praktiknya di ruang praktik atau tempat yang mudah
dilihat
6. Bidan yang dalam praktiknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur
harus mempekerjakan tenaga bidan lain yang memiliki SIPB untuk
membantu tugas pelayanannya

2.2 Kondisi Tempat Bidan Praktik mandiri Ny. Darmining

Ny. Darmining merupakan bidan delima, sehingga mempunyai tempat


praktek mandiri yang sesuai dengan standart. Sebelum melakukan observasi
kami diperkenalkan dengan ruangan-ruangan yang ada di tempat praktek
tersebut. Beliau juga menjelaskan bahwa ruang praktik harus terpisah dengan
rumah. Ruangan-ruangan tersebut meliputi :

1. Ruang periksa

Pada ruang periksa terdapat tempat tidur untuk pemeriksaan,terdapat


dua meja yang satu meja untuk alat pemeriksaan fisik dan satu meja sebagai
tempat untuk meletakkan dokumentasi data pasien berserta tempat untuk
konseling, terdapat 3 kursi yang 1 untuk bidan dan yang dua untuk pasien dan
pendamping (suami atau anggota keluarga), dan pada dinding terdapat
kantung ibu hamil yang berfungsi untuk menyimpan data ibu hamil. Selain itu,
pada ruang periksa juga terdapat wastafel yang berguna untuk melakukan
pencegahan infeksi. Pada dindingnya terdapat poster-poster tentang
kebidanan misalnya : poster senam ibu hamil.

2. Ruang obat

5
Di dalam ruang obat terdapat lemari es khusus untuk menyimpan obat
imunisasi, vaksin, dan hiterotonika. Suhu lemari es di atur pada suhu yang
paling bawah, di dalamnya juga ada almari biasa yang berisi obat-obatan dan
vitamin,dan terdapat meja untuk tempat menghaluskan obat. Pada meja
tersebut juga terdapat timbangan bayi, serta terdapat bola untuk senam ibu
hamil.

3. Ruang nifas

Pada bidan praktek ini terdapat 3 ruang nifas yang masing-masingnya


berisi kamar mandi dan tempat tidur. Dan juga terdapat gambar gambar
mengenai cara dan posisi menyusui yang baik dan benar.

4. Ruang ginekologi

Di dalam ruangan ini terdapat bed ginokologi dan terdapat bed untuk
keadaan kegawatdaruratan. Ruangan ini biasa digunakan untuk pemasangan
KB dan pemeriksaan IVA serta PAP SMEAR. Selain itu, ruangan ini juga
dilengkapi dengan alat untuk kegawatdaruratan yang berfungsi mendeteksi
kehamilan sehingga, apabila terdapat gangguan atau kelainan dapat cepat
dirujuk. Misalnya : diperkirakan letak bayi sungsang maka, akan cepat untuk
dilakukan tindakan dengan senam ibu hamil ataupun untuk merujuk.

5. Ruang bersalin

Di dalam ruangan ini terdapat tempat cuci tangan tersendiri, terdapat


bahan dan alat untuk sterilisasi alat, bed untuk bersalin yang tidak
berdempetan dengan dinding sehingga dapat dijangkau kiri dan kanan,
tujuannya untuk menyediakan tempat untuk keluarga pasien yang
mendampingi pasien serta bidan yang menolong persalinan, terdapat troli yang
memudahkan bidan untuk menjangkau alat,terdapat tempat penyimpanan alat
yang terdapat 3 set alat yang dimana alat-alat tersebut harus di sterilkan satu
minggu sakali baik dipakai atau tidak, dan terdapat meja khusus untuk bayi
baru lahir yang mengalami asfiksia, tabung oksigen, oven khusus penyeteril
alat serta di ruang bersalin harus ada jam dinding untuk pemeriksaan.

6. Ruang petugas

Ruangan ini sebagai tempat 3 orang bidan yang membantu Ny.


Darmining dalam praktik mandirinya.

7. Ruang dapur
8. Mushola
9. Kamar mandi

6
2.3 Peran dan Fungsi Bidan
2.3.1 Peran bidan sebagai pelaksana dengan tugas mandiri
- Menetapkan majemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
yang diberikan
- Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra
nikah dengan melibatkan klien
- Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan
normal
- Memberikan asuhan kebidanan kepada klien pada masa persalinan
dengan melibatkan klien atau keluarga
- Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
- Memberikan asuhan kepada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien atau keluarga
- Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
- Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan
sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan
menopouse
- Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita, dengan
melibatkan keluarga.

2.3.2 Peran Bidan sebagai Pelaksana dengan Tugas Kolaborasi

- Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
- Memberikan asuhan kebidana pada ibu hamil dengan resiko tinggi
dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
- Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
- Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan
resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien
dan keluarga.
- Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko
tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan
yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

7
- Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi
dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga.

2.3.3 Peran Bidan sebagai Pelaksana dengan Tugas Rujukan

- Menerapkan menejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
- Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
- Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada masa persalinan dan penyulit tertentu dengan melibatkan
klien dan keluarga.
- Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada masa nifas dan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga.
- Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
- Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan
dengan melibatkan klien dan keluarga.

2.3.4 Peran Bidan sebagai Pengelola

- Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan


kebidanan atau individu, keluarga, kelompok khusus, dan
masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat atau
klien.
- Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan
dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan
lain yang berada dibawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.

2.3.5 Peran bidan sebagai pendidik

1. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien


- Mengkaji kebutuhan pendidik dan penyuluhan kesehatan,
khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak, dan keluarga
berencana bersama klien

8
- Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang bersama klien
- Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai
dengan renvcana yang disusun
- Melaksanakan program atau rencana pendidikan dan penyuluhan
kesehatan sesuai dengan rencana jangka pendek serta jangka
panjang dengan melibatkan unsur – unsur terkait, termasuk klien
- Mengevaluasi hasil pendidikan atau penyuluhan kesehatan bersama
klien dan menggunakannya untuk memperbaiki serta
meningkatkan program dimasa yang akan datang
- Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan atau
penyuluhan kesehatan secara lengkap serta sistematis
2. Melatih dan membimbing kader
- Mengkaji kebtuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun
bayi serta peserta didik
- Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil
pengkajian
- Menyiapkan alat bantu mengajaar dan bahan untuk keperluan
pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun
- Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan
rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait
- Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam
lingkup kerjanya
- Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan
- Menggunakan hasil evaluasi untuk menigkatkan program
bimbingan
- Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi
pelatihan serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.

9
2.3.6 Peran bidan sebagai peneliti
- Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
- Menyusun rencana kerja pelatihan
- Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
- Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
- Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
- Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja ataau pelayanan kesehatan

Hasil Observasi Bidan Praktik Mandiri Ny. Darmining, SST

Peran bidan sebagai pelaksana dengan tugas mandiri

1. Menetapkan management kebidanan pada setiap asuhan kebidanan


yang diberikan.
Berdasarkan SOP :
a. Inform concert
b. Anamnese (harus ada pendamping)
c. Melakukan pemeriksaan
d. Menentukan dan menyimpulkan diagnosa
e. Mengambil keputusan sesuai diagnosa
f. Bila hasil pemeriksaan normal kita selanjutnya bisa langsung
memberikan konseling pada ibu dan keluarga/suami
g. Memberikan vitamin dan suplemen
h. Memberikan motivasi untuk melakukan pemeriksaan kembali
2. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra-nikah
seperti,
Siklus mentruasi yang tidak tertatur:
a. Bidan harus bisa menelusuri penyebab faktor yang berhubungan
pada suatu masalah, contohnya: pola makan yang tidak teratur,
kebiasaan yang kurang baik.
b. Bidan melakukan pemeriksaan yang kedua untuk memastikan
diagnosa.
c. Memberikan konseling yang bisa memberikan perubahan psikologi
sehingga dapat mengurangi beban klien.
3. Memberi asuhan kebidanan selama kehamilan normal.
Pada kehamilan normal ada waktu tertentu untuk melakukan
pemeriksaan, tidak perlu tiap bulan rutin untuk melakukan

10
pemeriksaan. Seorang bidan wajib memberikan konseling pada setiap
kunjungan, serta memberikan tablet penambah darah.
4. Memberi asuhan dalam masa persalinan dengan melibatkan klien dan
keluarga.
Peran keluarga dalam proses persalinan sama seperti peran bidan,
keluarga tidak bisa membantu proses keluarga tetapi dukungan moral
dari keluarga sangat dibutuhkan oleh klien.
5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
a. Memberikan IMD pada bayi baru lahir.
b. Perawatan pada bayi baru lahir.
c. Mobilisasi ibu.
d. Perawatan tali pusat.
e. Memberikan konseling pada ibu tentang cara berpakaian bayi
seperti bayi yang baru lahir tidak boleh di bedong, memakaikan
gurita yang terlalu kuat, karena fungsi gurita hanya sebagai
penghangat.
6. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
a. Pada setiap ibu hamil selalu diberi lembar balik alat bantu yang
berfungsi untuk mengetahui keputusan KB yang diambil oleh klien
dan keluarga.
b. Seorang bidan harus memeberikan konseling dan menjelaskan
semua alat kontrasepsi yang akan digunakan, sehingga ibu bisa
menentukan KB yang diinginkan.
c. Bidan sebaiknya mengarahkan ibu menggunakan IUD, karena
jangka waktu yang panjang dan efektif.

Peran bidan sebagai pelaksana dengan tugas kolaborasi

Misalnya pada kasus letak bayi sungsang sebelum 38 minggu tidak


bisa masuk pada kasus resiko tinggi. Seorang bidan harus bisa
memperkirakan mengarah kemana kasus tersebut, resiko tinggi atau resiko
rendah. Pada bayi sungsang bisa diatasi dengan rutin melakukan senam ibu
hamil. Jika ibu hamil dapat dikategorikan masuk kehamilan resiko tinggi,
maka bidan harus melakukan tugas kolaborasi

Peran bidan sebagai pelaksana dengan tugas rujukan

Sebelum melakukan tugas rujukan bidan sudah memiliki


perencanaan (Rujukan berencana). Rujukan berecana memiliki batasan

11
yang harus dilalui. Dalam memberikan rujukan, bidan tidak boleh
menunggu sampai keadaan klien darurat.
Dalam melaksanakan rujukan, terdapat hambatan – hambatan
seperti : pasien tidak mau dirujuk (bersikeras agar persalinan ditolong
bidan saja). Solusi dari masalah tersebut adalah sebagai bidan harus bisa
memberikan motivasi dengan menjelaskan sebab dan akibat yang
ditimbulkan.

Peran bidan sebagai pengelola

Dalam praktik mandiri, bidan berperan sebagai manager yang


bisa mengatur semua sarana prasarana maupun dokumentasi. Tidak hanya
itu, seorang bidan harus update terhadap trend atau perkembangan yang
ada di masyarakat sehingga dapat memberikan pelayanan penyuluhan
melalui ibu-ibu PKK, kader dan petugas kesehatan.

Peran bidan sebagai pendidik

Mengadakan kegiatan kelas ibu hamil yang minimal diikuti oleh 10


ibu hamil. Seorang bidan juga memberikan pendidikan dan penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat sekitar tentang penanggulangan masalah
kesehatan khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana pada saat pertemuan RT

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ny. Darmining merupakan salah satu bidan delima yang ada di
kota Kediri, sehingga mempunyai tempat praktek mandiri yang sesuai
dengan standart. Peran dan fungsi bidan adalahsebagai pelaksana,
pendidik, pengelola, dan peneliti. Dalam menjalankan praktik mandiri
terdapat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/2007 agar
bidan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas. Disamping itu, bidan
juga harus tahu tentang perkembangan pada bidang kesehatan khususnya
pada kesehatan ibu dan anak agar bisa memberikan pelayanan yang up to
date pada masyarakat.

B. SARAN
Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam
pelayanan seorang bidan hendaknya melakukan kegiatan penelitian
walaupun memiliki kesibukan sebagai pelaksana dan pengelola Bidan
Praktik Mandiri

13
DAFTAR PUSTAKA

Soepardan, Suryani. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.

Dwana Estiwidani, dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Penerbit


Fitramaya

14
LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI
Pelaksanaan Peran Bidan sebagai Pelaksana dengan Tugas Mandiri

Tempat Observasi: Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. Darmining, SST


Tugas:
1. Lakukan wawancara dengan bidan yang bertindak sebagai pembimbing Anda
tentang hal-hal berikut:
A. Tugas apa saja yang dilakukan oleh bidan di tempat observasi yang
menunjukkan perannya sebagai pelaksana dengan tugas mandiri?
B. Hambatan apa saja yang ditemui oleh bidan dalam melaksanakan
perannya sebagai pelaksana dengan tugas mandiri?
C. Kasus-kasus apa saja yang anda temui hari ini?
2. Amatilah aplikasi peran bidan sebagai pelaksana dengan tugas mandiri di
tempat anda ditugaskan.
3. Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang sesuai.
4. Gali dan catat informasi untuk menganalisis peran yang tidak anda temukan
pada saat observasi.

Dapat Tidak Dapat


Pernyataan Peran Bidan Diobservasi
Diobservasi
Tugas Mandiri

Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan


kebidanan yang diberikan:
Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi √
kebutuhan asuhan klien

Menentukan diagnosis √

Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah √


yang dihadapi

Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang √


telah disusun

Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan √

Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan √

15
Membuat catatan dan laporan kegiatan/tindakan √

Memberi pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra


nikah dengan melibatkan klien:
Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak √
remaja dan wanita dalam masa pranikah

Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan √


dasar

Menyusun rencana tindakan/ layanan sebagai √


prioritas dasar bersama klien

Melaksanakan tindakan/layanan sesuai rencana √

Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang diberikan √


bersama klien

Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan √


bersama klien

Membuat catatan dan laporan asuhan kebidanan √

Memberi asuhan kebidanan pada klien selama kehamilan


normal:

Mengkaji status kesehatan klien yang hamil √

Menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan √


kesehatan klien

Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien √


sesuai dengan proritas masalah

Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan √


rencana yang telah disusun

Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan yang √


diberikan

Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan √


bersama klien

Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan √


yang telah diberikan

Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa


persalinan dengan melibatkan klien dan keluarga:

16
Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan klien dalam √
masa persalinan

Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan √


kebidanan dalam masa persalinan

Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien √


sesuai dengan prioritas masalah

Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan √


rencana yang telah disusun

Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah √


diberikan

Membuat rencana tindakan pada ibu dalam persalinan √


sesuai dengan prioritas

Membuat asuhan kebidanan √

Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir:

Mengkaji status kesehatan bayi baru lahir dengan √


melibatkan keluarga

Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan √


kebidanan pada bayi baru lahir

Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan √


prioritas

Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan √


rencana yang telah dibuat

Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan √

Membuat rencana tindak lanjut √

Membuat catatan dan laporan asuhan yang telah √


diberikan

Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas


dengan melibatkan keluarga/klien:

Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas √

Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan √


kebidanan pada masa nifas

Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan √

17
prioritas masalah

Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan √


rencana

Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah √


diberikan

Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan √


bersama klien

Membuat catatan dan laporan asuhan yang telah √


diberikan

Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang


membutuhkan pelayanan keluarga berencana:

Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana √


pada pasangan usia subur (PUS) atau wanita usia
subur (WUS)

Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan √

Menyusun rencana pelayanan keluarga berencana √


(KB) sesuai prioritas masalah bersama klien

Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan √


rencana yang telah dibuat

Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan √

Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan √


bersama klien

Membuat catatan dan laporan √

Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan


sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan
menopause:

Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan √


klien

Menentukan diagnosis, prognosis, prioritas dan √


kebutuhan bersama klien

Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan √


prioritas masalah

18
Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan √
rencana yang telah dibuat

Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan √


yang telah diberikan

Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan √


bersama klien

Membuat catatan dan laporan √

Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan


melibatkan keluarga:

Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai tumbuh √


kembang bayi/balita

Menentukan diagnosis dan prioritas masalah √

Menyusun rencana asuhan sesuai rencana √

Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan √


rencana yang telah dibuat

Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah √


diberikan

Membuat rencana tindak lanjut √

Membuat catatan dan laporan √

LEMBAR OBSERVASI
Pelaksanaan Peran Bidan sebagai Pelaksana dengan Tugas Kolaborasi

Tempat Observasi: Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. Darmining,SST


Tugas:
1. Lakukan wawancara dengan bidan yang bertindak sebagai pembimbing Anda
tentang hal-hal berikut:
A. Tugas apa saja yang dilakukan oleh bidan di tempat observasi yang
menunjukkan perannya sebagai pelaksana dengan tugas kolaborasi?
B. Hambatan apa saja yang ditemui oleh bidan dalam melaksanakan
perannya sebagai pelaksana dengan tugas kolaborasi?
C. Kasus-kasus apa saja yang anda temui hari ini?
2. Amatilah aplikasi peran bidan sebagai pelaksana dengan tugas kolaborasi di
tempat anda ditugaskan.
3. Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang sesuai.

19
4. Gali dan catat informasi untuk menganalisis peran yang tidak anda temukan
pada saat observasi.

Dapat Tidak Dapat


Pernyataan Peran Bidan Diobservasi
Diobservasi
Tugas Kolaborasi

Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan


kebidanan sesuai dengan fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga:
Mengkaji masalah yang berkaitan dengan √
komplikasi dan kegawatan yang memerlukan
tindakan kolaborasi

Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas √


kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi

Merencanakan tindakan sesuai prioritas √


kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi

Melaksanakan tindakan sesuai rencana dan √


dengan melibatkan klien

Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan √

Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien √

Membuat catatan dan laporan √

Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan √


resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan
yang memerlukan tindakan kolaborasi

Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi √


dan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dan tindakan kolaborasi

Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas sesuai √


faktor resiko tinggi

Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan √


pertama sesuai prioritas

Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil √


resiko tinggi dan memberi pertolongan pertama sesuai

20
prioritas

Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan √


pertama

Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien √

Membuat catatan dan laporan √

Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan √


resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan
yang memerlukan tindakan kolaborasi

Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa


persalinan yang beresiko tinggi dengan kegawatan yang
memerlukan pertolongan pertama dan tindakan
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga:
Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan ibu dalam √
masa persalinan dengan resiko tinggi dan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dan tindakan kolaborasi

Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas √


sesuai faktor resiko dan kegawatan

Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu √


dalam masa persalinan yang beresiko tinggi
dengan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama sesuai prioritas

Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam √


masa persalinan yang beresiko tinggi dengan
kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama sesuai prioritas

Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan √


pertolongan pertama yang telah diberikan

Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien √

Membuat catatan dan laporan √

Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas


dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
dengan klien dan keluarga:

Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan ibu dalam √


masa nifas dengan resiko tinggi dan

21
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dan tindakan kolaborasi

Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas √


sesuai faktor resiko dan kegawatan

Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu √


dalam masa nifas yang beresiko tinggi dengan
kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama sesuai prioritas

Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam √


masa nifas yang beresiko tinggi dengan
kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama sesuai prioritas

Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan √


pertolongan pertama yang telah diberikan

Menyusun rencana tindak lanjut bersama √


klien/keluarga

Membuat catatan dan laporan √

Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan


resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga:

Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi √


baru lahir dengan resiko tinggi dan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dan tindakan kolaborasi

Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas √


sesuai faktor resiko dan kegawatan

Menyusun rencana asuhan kebidanan pada pada √


bayi baru lahir yang beresiko tinggi dengan
kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama sesuai prioritas

Melaksanakan asuhan kebidanan pada pada bayi √


baru lahir yang beresiko tinggi dengan kegawatan
yang memerlukan pertolongan pertama sesuai
prioritas

22
Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan √
pertolongan pertama yang telah diberikan

Menyusun rencana tindak lanjut bersama √


klien/keluarga

Membuat catatan dan laporan √

Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan resiko


tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
keluarga:

Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada √


balita dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi

Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas √


sesuai faktor resiko dan kegawatan

Menyusun rencana asuhan kebidanan pada pada √


balita yang beresiko tinggi dengan kegawatan
yang memerlukan pertolongan pertama sesuai
prioritas

Melaksanakan asuhan kebidanan pada pada balita √


yang beresiko tinggi dengan kegawatan yang
memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas

Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan √


pertolongan pertama yang telah diberikan

Menyusun rencana tindak lanjut bersama √


klien/keluarga

LEMBAR OBSERVASI
Pelaksanaan Peran Bidan sebagai Pelaksana dengan Tugas Rujukan

Tempat Observasi: Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. Darmining, SST


Tugas:
1. Lakukan wawancara dengan bidan yang bertindak sebagai pembimbing Anda
tentang hal-hal berikut:
A. Tugas apa saja yang dilakukan oleh bidan di tempat observasi yang
menunjukkan perannya sebagai pelaksana dengan tugas rujukan?

23
B. Hambatan apa saja yang ditemui oleh bidan dalam melaksanakan
perannya sebagai pelaksana dengan tugas rujukakn?
C. Kasus-kasus apa saja yang anda temui hari ini?
2. Amatilah aplikasi peran bidan sebagai pelaksana dengan tugas rujukan di
tempat anda ditugaskan.
3. Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang sesuai.
4. Gali dan catat informasi untuk menganalisis peran yang tidak anda temukan
pada saat observasi.

Dapat Tidak Dapat


Pernyataan Peran Bidan Diobservasi Diobservasi

Tugas Rujukan:

Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap √


asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan
klien dan keluarga

Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang √


memerlukan tindakan diluar lingkup kewenangan
bidan dan memerlukan rujukan

Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas serta √


sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi
lebih lanjut bersama klien/keluarga

Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih √


lanjut ke petugas/ institusi pelayanan kesehatan yang
berwenang dengan dokumentasi yang lengkap

Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan


rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
kegawatdaruratan:
Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan √
melalui konsultasi dan rujukan

Menentukan diagnosis, prognosis, dan √


prioritas

Memberi pertolongan pertama pada kasus √


yang memerlukan rujukan

Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi √


dan rujukan

Mengirim klien untuk keperluan intervensi √


lebih lanjut ke petugas/ institusi pelayanan

24
kesehatan yang berwenang

Membuat catatan dan laporan serta seluruh √


kejadian dan intervensi

Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan


rujukan pada masa persalinan dengan kelainan
tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga:
Mengkaji adanya penyulit dan kegawatan √
pada ibu dalam persalinan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan

Menentukan diagnosis, prognosis, dan √


prioritas

Memberi pertolongan pertama pada kasus √


yang memerlukan rujukan

Mengirim klien untuk keperluan intervensi √


lebih lanjut ke petugas/ institusi pelayanan
kesehatan yang berwenang

Membuat catatan dan laporan serta seluruh √


kejadian dan intervensi yang sudah diberikan

Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan


rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan
keluarga:
Mengkaji adanya penyulit dan kegawatan √
pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan
konsultasi dan rujukan

Menentukan diagnosis, prognosis, dan √


prioritas masalah

Memberi pertolongan pertama pada kasus √


yang memerlukan rujukan

Mengirim klien untuk keperluan intervensi √


lebih lanjut ke petugas/ institusi pelayanan
kesehatan yang berwenang

Membuat catatan dan laporan serta seluruh √


kejadian dan intervensi yang sudah diberikan

Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir


dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang

25
memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan keluarga:
Mengkaji adanya penyulit dan kegawatan √
pada bayi baru yang memerlukan konsultasi
dan rujukan

Menentukan diagnosis, prognosis, dan √


prioritas masalah

Memberi pertolongan pertama pada kasus √


yang memerlukan rujukan dan memberi
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
tindakan

Mengirim klien ke institusi pelayanan √


kesehatan yang berwenang

Membuat catatan dan laporan √

Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan


kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang
memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan keluarga/klien:

Mengkaji adanya penyulit dan kegawatan √


pada bayi baru yang memerlukan konsultasi
dan rujukan

Menerima diagnosis dan prioritas √

Memberi pertolongan pertama pada kasus √


yang memerlukan rujukan

Mengirim klien ke institusi pelayanan √


kesehatan yang berwenang

Membuat catatan dan laporan √

LEMBAR OBSERVASI
Pelaksanaan Peran Bidan sebagai Pengelola

Tempat Observasi: Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. Darmining, SST


Tugas:
1. Lakukan wawancara dengan bidan yang bertindak sebagai pembimbing Anda
tentang hal-hal berikut:
A. Tugas apa saja yang dilakukan oleh bidan di tempat observasi yang
menunjukkan perannya sebagai pengelola?

26
B. Hambatan apa saja yang ditemui oleh bidan dalam melaksanakan
perannya sebagai pengelola?
C. Kasus-kasus apa saja yang anda temui hari ini?
2. Amatilah aplikasi peran bidan sebagai pengelola di tempat anda ditugaskan.
3. Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang sesuai.
4. Gali dan catat informasi untuk menganalisis peran yang tidak anda temukan
pada saat observasi.

Dapat Tidak Dapat


Pernyataan Peran Bidan Diobservasi
Diobservasi
Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan keluarga/klien:

Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat √


mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan
dengan kesehatan ibu dan anak untuk
meningkatkan dan mengembangkan program
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya

Menyusun bersama masyarakat rencana kerja √


sesuai dengan pengkajian

Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan √


masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak
serta KB sesuai rencana

Mengkoordinasi, mengawasi dan membimbing √


kader, dukun, atau petugas kesehatan lain dalam
melaksanakan program/ kegiatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta KB

Mengembangkan strategi untuk meningkatkan √


kesejahteraan masyarakat, khususnya khususnya
kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk
pemnfaatan sumber yang ada pada program dan
sektor terkait

Menggerakkan dan mengembangkankemampuan √


masyarakat serta memelihara kesehatannya

27
dengan memanfaatkan potensi yang ada

Mempertahankan dan meningkatkan mutu dan √


kemampuan praktik profesional melalui
pendidikan, pelatihan, magang dan kegiatan
dalam kelompok profesi

Mendokumentsikan seluruh kegiatan yng telah √


dilaksanakan

Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan


program kesehatan di sektor lain di wilayah kerjanya
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader
kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya yang berada
dibawah bimbingan dalam wilayah kerjanya:

Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain √


sebagai anggota tim dalam memberi asuhan
kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan
dan tindak lanjut

Membina hubungan baik dengan dukun bayi, √


kader kesehatan/PLKB dan masyarakat

Mengadakan pelatihan, bimbingan dukun bayi, √


kader kesehatan dan tenaga kesehatan lainnya

Memberi asuhan kepada klien yang dirujuk oleh √


dukun bayi

Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang √


berkaitan dengan kesehatan

LEMBAR OBSERVASI
Pelaksanaan Peran Bidan sebagai Pendidik

Tempat Observasi: Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. Darmining, SST


Tugas:
1. Lakukan wawancara dengan bidan yang bertindak sebagai pembimbing Anda
tentang hal-hal berikut:
A. Tugas apa saja yang dilakukan oleh bidan di tempat observasi yang
menunjukkan perannya sebagai pendidik?
B. Hambatan apa saja yang ditemui oleh bidan dalam melaksanakan
perannya sebagai pendidik?
C. Kasus-kasus apa saja yang anda temui hari ini?
2. Amatilah aplikasi peran bidan sebagai pendidik di tempat anda ditugaskan.
3. Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang sesuai.

28
4. Gali dan catat informasi untuk menganalisis peran yang tidak anda temukan
pada saat observasi.

Dapat Tidak Dapat


Pernyataan Peran Bidan Diobservasi
Diobservasi
Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang penanggulangan masalah
kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan
pihak yang terkait dengan kesehatan ibu, anak,
dan keluarga berencana:

Bersama klien mengkaji kebutuhan √


pendidikan dan penyuluhan kesehatan
masyarakat khususnya dalam bidang
kesehatan ibu, anak dan KB

Bersama klien, pihak terkait menyusun √


rencana penyuluhan kesehatan masyarakat
sesuai kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang

Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan √


penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah
disusun

Melaksanakan program/rencana pendidikan √


penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai
rencana jangka pendek dan jangka panjang
dengan melibatkan unsur-unsur yang terkait
termasuk masyarakat

Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/ √


penyuluhan kesehatan masyarakat dan
menggunakannya untuk memperbaiki dan
meningkatkan program di masa yang akan
datang

Mendokumentasikan semua kegiatan dan √


hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan
masyarakat secara lengkap dan sistematis

Melatih dan membimbing kader termasuk peserta


didik kebidanan dan keperawatan serta membina
dukun di wilayah atau tempat kerjanya:

29
Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingn √
kader, dukun dan pesert didik

Menyusun rencana latihan dan bimbingan √


sesuai hasil pengkajian

Menyiapkan alat dan bahan untuk keperluan √


latihan, membimbing peserta peatihan sesuai
rencana yang telah disusun

Melaksanakan pelatihan dukun dan kader √


sesuai rencana yang telah disusun dengan
melibatkan unsur-unsur terkait

Membimbing mahasiswa bidan dan √


mahasiswa keperawatan dalam lingkup
kerjanya

Menggunakan hasil evaluasi untuk √


meningkatkan program bimbingan

Mendokumentasikan semua kegiatan √


termasuk hasil evaluasi pelatihan dan
bimbingan secara sistematis dan lengkap

LEMBAR OBSERVASI
Pelaksanaan Peran Bidan sebagai Peneliti

Tempat Observasi: Bidan Praktik Mandiri (BPM) Ny. Darmining, SST


Tugas:
1. Lakukan wawancara dengan bidan yang bertindak sebagai pembimbing Anda
tentang hal-hal berikut:
A. Tugas apa saja yang dilakukan oleh bidan di tempat observasi yang
menunjukkan perannya sebagai peneliti?
B. Hambatan apa saja yang ditemui oleh bidan dalam melaksanakan
perannya sebagai peneliti?
C. Kasus-kasus apa saja yang anda temui hari ini?
a. Amatilah aplikasi peran bidan sebagai peneliti di tempat anda
ditugaskan.
2. Berilah tanda contreng (√) pada kolom yang sesuai.
3. Gali dan catat informasi untuk menganalisis peran yang tidak anda temukan
pada saat observasi.

30
Dapat Tidak Dapat
Pernyataan Peran Bidan Diobservasi
Diobservasi
Bidan melakuka investigasi atau penelitian terapan
dalam bidang kesehatan, baik secara mandiri
maupun secara kelompok:
Mengidentifikasikan kebutuhan investigasi yng √
akan dilakukan

Menyusun rencana kerja pelatihan √

Melaksanakan rencana kerja pelatihan √

Melaksanakan investigasi sesuai rencana √

Mengolah dan menginterpretasikan data hasil √


investigasi

Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak √


lanjut

Memanfaatkan hasil investigasi untuk √


meningkatkan dan mengembangkan program
kerja atau pelayanan kesehatan

31

Anda mungkin juga menyukai