Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Muhammadiyah 01 Medan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester :X/1
Materi pokok : Metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan
kimia di laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (2 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Memahami metode ilmiah, 3.1.1 Menjelaskan hakekat dan metode
hakikat ilmu Kimia, ilmiah
keselamatan dan keamanan
Kimia di laboratorium, serta 3.1.2 Menentukan produk-produk dalam
peran kimia dalam kehidupan sehari-hari yang
kehidupan mengandung bahan kimia
4.1 Menyajikan hasil 4.1.1 Mengidentifikasi bahan-bahan
rancangan dan hasil laboratorium dan sifatnya
percobaan ilmiah

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca literatur, siswa dapat menjelaskan hakekat dan metode ilmiah
dengan baik dan benar secara kelompok.
2. Setelah membaca literatur, siswa dapat menentukan produk-produk dalam kehidupan
sehari-hari yang mengandung bahan kimia dengan benar secara kelompok.
3. Setelah membaca literatur, siswa dapat mengidentifikasi bahan-bahan laboratorium
dan sifatnya dengan baik dan benar secara kelompok.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran
Pengetahuan Materi Pelajaran

Faktual ● Produk-produk dalam kimia dalam


kehidupan
● Perananan ilmu kimia dalam kehidupan
sehari-hari.
● Peran kimia dalam perkembangan ilmu
lain.
 Sifat bahan kimia
Konseptual ● Hakikat ilmu kimia
● Materi dan klasifikasi materi
Prinsip  Metode ilmiah
 Keselamatan kerja di laboratorium
 Hal-hal yang harus diperhatikan saat
berada di laboratorium kimia.
 Kegunaan alat-alat laboratorium
Prosedural  Langkah kerja ilmiah
 Penyajian informasi

2. Materi Remedial
Menyesuaikan dengan bagian materi yang belum dikuasai siswa.
3. Materi Pengayaan
Upaya mengatasi dampak kecelakaan di dalam laboratorium

E. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi.
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem
Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)/projek

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


Media/Alat : Tayangan Power Point
Bahan : Laptop, LCD, dan White Board
Sumber Belajar : Buku dan Internet
G. Sumber Belajar
Rahardjo, Sentot Budi. 2014. Kimia berbasis Eksperimen.Solo: Platinum
Haryanto, Umtung H. 2012. Blak-blakan Bahas Mapel Kimia. Yogyakarta:PT buku Seru

H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama: (3 JP)

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
Pendahuluan a. Orientasi 10 Menit
 Melakukan pembukaan dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama peserta didik sebelum
memulai proses pelajaran. (Menunjukkan sikap
disiplin sebelum memulai proses pembelajaran,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianut (Karakter)
 Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, dan
memeriksa posisi tempat duduk peserta didik
sebagai sikap disiplin.
b. Apersepsi
 Mengaitkan pengalaman siswa dengan materi
yaitu dengan bertanya: Apakah yang kalian liat
jika suatu kertas di bakar menggunakan api?
 Menyampaikan indikator yang akan dicapai
peserta didik.
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Kegitan Inti Stimullasi (Pemberi rangsangan) 115 Menit
 Peserta didik di bagi menjadi beberapa
kelompok
 Guru meminta peserta didik duduk di kelompok
masing-masing
 Guru membagikan bahan ajar kepada peserta
didik
a. Mengamati (Observing)
- Siswa mengamati metode ilmiah dan hakikat
ilmu Kimia yang ditunjukkan guru dalam slide
presentasi
b. Menanya (Questioning)
- Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan
materi yang ditampilkan oleh guru
- Siswa berdiskusi tentang materi metode ilmiah
dan hakikat ilmu Kimia yang diberikan
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
- Siswa membaca referensi tentang materi
metode ilmiah dan hakikat ilmu Kimia.
d. Mengasosiasi (Associating)
- Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa
(LKS) tentang materi metode ilmiah dan
hakikat ilmu Kimia dengan pasangan yang
telah dibagi.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
- Dengan diskusi kelompok secara berpasangan,
siswa menyimpulkan metode ilmiah dan
hakikat ilmu Kimia.
- Siswa diminta mempresentasikan tentang
metode ilmiah dan hakikat ilmu Kimia sesuai
dengan LKS yang diberikan
Guru memberi masukan jika diperlukan
Penutup  Guru bersama siswa membuat kesimpulan 10 Menit
metode ilmiah dan hakikat ilmu Kimia
 Guru dan peserta didik berdoa sebelum
mengakhiri pelajaran
 Mengucapkan Salam

Pertemuan kedua: (3 JP)

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
Pendahuluan a. Orientasi 10 Menit
 Melakukan pembukaan dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama peserta didik sebelum
memulai proses pelajaran. (Menunjukkan sikap
disiplin sebelum memulai proses pembelajaran,
menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianut (Karakter)
 Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, dan
memeriksa posisi tempat duduk peserta didik
sebagai sikap disiplin.
b. Apersepsi
 Mengaitkan pengalaman siswa dengan materi
yaitu dengan bertanya: Apakah yang kalian liat
jika suatu kertas di koyak dibagi-bagi sampai
tidak dapat dibagi lagi?
 Menyampaikan indikator yang akan dicapai
peserta didik.
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
Kegitan Inti Stimullasi (Pemberi rangsangan) 115 Menit
 Peserta didik di bagi menjadi beberapa
kelompok
 Guru meminta peserta didik duduk di kelompok
masing-masing
 Guru membagikan bahan ajar kepada peserta
didik
a. Mengamati (Observing)
- Siswa mengamati keselamatan dan keamanan
Kimia di laboratorium, serta peran kimia
dalam kehidupan yang ditunjukkan guru dalam
slide presentasi
b. Menanya (Questioning)
- Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan
materi yang ditampilkan oleh guru
- Siswa berdiskusi tentang materi keselamatan
dan keamanan Kimia di laboratorium, serta
peran kimia dalam kehidupan yang diberikan
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
- Siswa membaca referensi tentang materi
keselamatan dan keamanan Kimia di
laboratorium, serta peran kimia dalam
kehidupan.
d. Mengasosiasi (Associating)
- Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa
(LKS) tentang materi keselamatan dan
keamanan Kimia di laboratorium, serta peran
kimia dalam kehidupan dengan pasangan yang
telah dibagi.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
- Dengan diskusi kelompok secara berpasangan,
siswa menyimpulkan keselamatan dan
keamanan Kimia di laboratorium, serta peran
kimia dalam kehidupan Siswa diminta
mempresentasikan tentang metode ilmiah dan
hakikat ilmu Kimia sesuai dengan LKS yang
diberikan
Guru memberi masukan jika diperlukan
Penutup  Guru bersama siswa membuat kesimpulan 10 Menit
keselamatan dan keamanan Kimia di laboratori-
um, serta peran kimia dalam kehidupan.
 Guru dan peserta didik berdoa sebelum
mengakhiri pelajaran
 Mengucapkan Salam

I. Teknik Penilaian
Teknik penilaian / Instrumen penilaian

N
Aspek
o Teknik Bentuk Instrumen

1. Sikap - Observasi kegiatan presentasi - Lembar Observasi


dan diskusi kelompok

2. Pengetahuan - Tes Tertulis - Pilihan


Berganda/Uraian

3. Keterampilan - Laporan Presentasi - Rubrik Penilaian

Mengetahui, Medan, November 2017


Guru Pamong Mahasiswi Calon Guru

Deliani, S.Pd, M.Si Dian Yustika Rini Nst


NKTAM: 1.270.243 NIM. 4143331006
Lampiran 1. Bahan Pelajaran

1. Peranan Ilmu Kimia dalam Kehidupan dan Hakikat Ilmu Kimia


1. Ilmu Farmasi
Farmasi berasal dari kata “PHARMACON” yang berarti obat atau racun. Sedangkan
pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan
di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan
distribusi obat. Kimia Farmasi adalah bidang yang memusatkan kajian pada penelitian
mengenai pemisahan (isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan-bahan alam
yang mengandung zat-zat aktif untuk obat.

2. Ilmu Geologi
Secara Etimologis Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi
dan Logos yang artinya ilmu, Jadi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi. Secara
umum Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet Bumi, termasuk Komposisi,
keterbentukan, dan sejarahnya. Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai
komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami sejarah
bumi. Dengan kata lain batuan merupakan objek utama yang dipelajari dalam geologi.
Secara keseluruhan bumi ini terdiri dari beberapa lapisan yaitu :
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelubungi Bumi.
2. Hidrosfer, yaitu lapisan air yang berada di permukaan Bumi.
3. Biosfer, yaitu lapisan tempat makhluk hidup.
4. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun Bumi.

3. Ilmu Pertanian
Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Peran kimia dalam pertanian adalah untuk
mengembalikan kesuburan tanah melalui penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi
dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus
dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang
kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat
menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tanaman
dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit
dapat menggunakan pestisida dan Insektisida.

4. Ilmu Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan
diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini
mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi
kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak,
reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang
farmasi khususnya penemuan obat-obata.
Manfaat ilmu kimia di bidang kedokteran atau kesehatan yaitu untuk membantu
penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat
berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat.

2. Peran Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Global


Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang
dihadapi oleh seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam bidang lingkungan
hidup, kedokteran, geologi, biologi dan lain-lain, ataupun untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM). Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis
energi.

A. Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal
dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil
terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu. Bahan bakar tersebut
akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis
enegri tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif
misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang tak
terbatas.

B. Teknologi Biogas
Ternak-ternak di pedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena
kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak juga
merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan
teknologi biogas, permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan tersebut diolah
hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran
hewan/ternak yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi
biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk lampu penerangan
maupun untuk memasak.

C. Program Langit Biru


Program Langit Biru artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasikan polusi
udara akibat dari pemanfaatan energi. Polusi udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang
yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab
polusi udara. Emisi gas buang tersebut misalnya Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon,
Nitrogen Oksida, Sulfur dioksida, Timah hitam (Pb) dan debu. Jenis dan jumlah pencemaran
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor jenis energi, jenis kendaraan, umur kendaraan, ukuran
mesin dan perawatan kendaraan tersebut.

3. Hakikat Ilmu Kimia, Metode Ilmiah, dan Keselamatan Kerja


1. Hakikat Ilmu Kimia
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk,
maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi, perubahan
letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang semula. Fakta
yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari ciri pemikiran
filsafat yang telah dipelajari mempunyai arti besar dalam menumbuhkan sikap kritis terhadap
suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak untuk mengajukan berbagi pertanyaan terhadap
fenomena yang ada. Sebagai contoh : fakta kimia yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Dari sikap kritis muncul pertanyaan : apa yang menyebabkan larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik dan apa yang menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik, bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit dan non-elektrolit, dan lain-
lain.
Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan,
kesehatan, dan berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam penemuan
dan pengembangan material dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat, bernilai
ekonomis tinggi, dan lebih ramah lingkungan.

4. Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah
proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol. Metode
ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya.
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-
zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah
hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai
langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan. Karena metode ilmiah
dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus
dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan
secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Merumuskan Masalah / Obsevasi adalah berpikir ilmiah melalui metode ilmiah
didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
b. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis.
c. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan
metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya.
Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan
pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data
yang dikumpulkan.
d. Melakukan Eksperimen / Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah
proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak
membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut.
Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan
taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin
tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf
signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu
sendiri.
e. Perumusan Teori
Setelah menguji hipotesis maka perlunya di rumuskan teori atau hasil yang diperoleh dari
eksperimen
f. Merumuskan kesimpulan
Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan
sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat
tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah
yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak
peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak
relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
g. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar
di dalam kegiatan di laboratorium terhindar dari kecelakaan sekecil apapun. Sehubungan
dengan kemungkinan timbul bahaya-bahaya di dalam kegiatan laboratorium, maka perlunya
mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh benda-benda atau barang-barang yang ada di
laboratorium.

Tata tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan pekerja/praktikum di
dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib.
1. Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil
keluar tanpa seizin guru.
2. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
3. Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, hendaknya segera
bertanya kepada guru.
4. Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.
5. Jika ada alat yang rusak atau pecah, hendaknya dengan segera dilaporkan kepada
guru.
6. Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau terkena
bahan kimia, hendaknya segera dilaporkan ke guru.
7. Etiket (label) bahan yang hilang atau rusak harus segera diberitahukan kepada guru,
agar dapat segera diganti.
8. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
9. Setelah selesai percobaan, alat-alat hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam
keadaan bersih.
10. Buanglah sampah pada tempatnya.
11. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih,
kran air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.

Untuk mencegah terjadinya bahaya yang tidak diinginkan, penyimpanan bahan kimia perlu
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan
khusus untuk itu.
2. Jangan mengisi botol-botol sampai penuh.
3. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa, karena lama
kelamaan tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.
4. Semua peralatan/gelas kimia yang berisi bahan kimia harus diberi label yang
menyatakan nama bahan itu.
5. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.
6. Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam
jumlah kecil dan tanggai pembeliannya dicatat.
7. Semua bahan persediaan bahan kimia secara teratur diteliti.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat-zat kimia, yaitu:


1. Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang
lain.
2. Senyawa kimia tidak boleh dibau.
3. Larutan kimia yang tertuang di meja praktikum atau di lantai dibersihkan segera
dengan cara asam pekat dinetralkan dahulu dengan serbuk NaHC03. Basa kuat
dinetralkan dahulu dengan serbuk NH4CI, kemudian ditambah air yang cukup.
4. Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah diencerkan dengan air
terlebih dahulu. Mulut tabung reaksi atau bejana, selama digunakan untuk
pencampuran atau pemanasan tidak boleh ditengok langsung.
5. Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena
akan terjadi reaksi yang dahsyat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan
bahaya.
6. Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/senyawa-
senyawa kimia yang berbahaya, dan jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang
terlanjur tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya.
Lampiran 2: Kisi-kisi Soal Kognitif, Soal Kognitif, Kunci Jawaban, dan Pedoman Penskoran

Indikator Pencapaian Indikator Soal No Soal Jenjang Soal


Menjelaskan hakekat dan Siswa dapat menyebutkan peristiwa 1 C1 Berikut ini yang bukan peristiwa yang
metode ilmiah terjadinya reaksi kimia menandai terjadinya reaksi kimia adalah …..
a. Terjadinya endapan
b. Timbulnya gas
c. Kayu menjadi arang
d. Perubahan wujud
e. Perubahan warna
Siswa dapat menyebutkan peran 2 C1 Di bidang pertanian,yang bukan merupakan
ilmu kimia peran ilmu kimia adalah….
a. Membuat pupuk
b. Membuat tanaman subur
c. Membuat plastik
d. Menghilangkan hama
e. Membuat tanaman lebih rindang
Menentukan produk-produk Siswa dapat menyebutkan bahan 3 C1 Berikut adalah penggunaan bahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari kimia yang tidak digunakan dalam dalam kehidupan sehari-hari, kecuali…..
yang mengandung bahan kimia kehidupan sehari-hari a. sabun
b. detergen
c. pemutih pakaian
d. Penyedap rasa
e. amoniak
Siswa dapat menyebutkan dampak 4 C2 Berikut ini yang merupakan dampak
penggunaan bahan kimia yang penggunaan pemutih kulit berbahan
sering digunakan di kehidupan hidroquinon adalah…..
sehari-hari a. membuat kulit menjadi luka
b. munculnya benjolan kekuningan
(okronosis ) pada kulit
c. iritasi pada kulit
d. membuat kulit gatal
e. membuat kulit menjadi kering
Siswa dapat menyebutkan bahan 7 C1 Tuliskan yang termasuk bahan-bahan kimia
kimia di kelas yang ada di kelas !
Mengidentifikasi bahan-bahan Siswa dapat menyebutkan hal yang 5 C1 Berikut ini yang perlu diselamatkan dalam
laboratorium dan sifatnya tidak perlu diselamatkan di bekerja di laboratorium adalah, kecuali …
laboratorium a. Orang lain
b. Bahan-bahan kimia
c. Kapur tulis
d. Diri sendiri
e. Peralatan kimia
Diberikan pernyataan tentang 6 C2 Bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti
bahan bahan kimia, siswa dapat alkohol tidak boleh dituang atau digunakan di
menyebutkan sifat bahan kimia dekat …
tersebut a. Pintu terbuka
b. Ruang penghisap
c. Api menyala
d. Siswa lain
e. Westafel
Siswa dapat menyebutkan manfaat 8 C1 Sebutkan manfaat ilmu kimia dalam bidang
ilmu kimia dalam kesehatan kesehatan dan berikan contohnya !
Jumlah 8 Soal
Soal Kognitif 6. Bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti
alkohol tidak boleh dituang atau digunakan
Kerjakan soal di bawah ini dengan di dekat …
memberikan tanda silang (X) pada jawaban a. Pintu terbuka
yang paling tepat! b. Ruang penghisap
1. Berikut ini yang bukan peristiwa yang c. Api menyala
menandai terjadinya reaksi kimia adalah d. Siswa lain
….. e. Westafel
a. Terjadinya endapan 7. Tuliskan yang termasuk bahan-bahan kimia
b. Timbulnya gas yang ada di kelas !
c. Kayu menjadi arang 8. Sebutkan manfaat ilmu kimia dalam bidang
d. Perubahan wujud kesehatan dan berikan contohnya!
e. Perubahan warna Selamat Mengerjakan . . . !!!
2. Di bidang pertanian,yang bukan
merupakan peran ilmu kimia adalah….
a. Membuat pupuk
b. Membuat tanaman subur
c. Membuat plastik
d. Menghilangkan hama
e. Membuat tanaman lebih rindang
3. Berikut adalah penggunaan bahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari, kecuali…..
a. sabun
b. detergen
c. pemutih pakaian
d. Penyedap rasa
e. Amoniak
4. Berikut ini yang merupakan dampak
penggunaan pemutih kulit berbahan
hidroquinon adalah…..
a. membuat kulit menjadi luka
b. munculnya benjolan kekuningan
(okronosis) pada kulit
c. iritasi pada kulit
d. membuat kulit gatal
e. membuat kulit menjadi kering
5. Berikut ini yang perlu diselamatkan
dalam bekerja di laboratorium adalah,
kecuali …
a. Orang lain
b. Bahan-bahan kimia
c. Kapur tulis
d. Diri sendiri
e. Peralatan kimia
Kunci Jawaban
1. E
2. C
3. E
4. B
5. C
6. C
7. Bahan-bahan kimia yang ada di kelas : udara, air, botol minum, kayu, kabel, kaca, besi, kain,
sepatu, plastik
8. Bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Contohnya Etanol dan alkohol

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑥100
8
Lampiran 3:Pedoman Observasi dan Lembar Observasi Tanggung jawab

FORMAT PENILAIAN PELAKSANAAN DISKUSI


No Nama Kreatifias Dan Perilaku Nilai Ket
Siswa
Berta Tanggapan Peng. Kerja Menghargai Disi
nya Materi sama teman plin

Catatan
a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :
1 = sangat kurang 4 = baik
2 = kurang 5 = amat baik
3 = cukup
b. Nilai merupakan jumlah dari nilai-nilai tiap indicator perilaku
c. Nilai maksimum = 30
d. Keterangan diisi dengan deskripsi nilai seperti berikut
Nilai 27 – 30 berarti amat baik Nilai 10 – 15 berarti kurang
Nilai 22 – 26 berarti baik Nilai 0 – 9 berarti sangat kurang
Nilai 16 – 21 berarti cukup
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Petunjuk:
Berikan skor 0 : apabila tidak ditampilkan peserta didik
Berikan skor 1 : apabila ditampilkan peserta didik

IndikatorSikap
Nama
1 2 3 4 5 6 Skor
Siswa
a B C d a b c d a b c D a b c d a b c d a b C d

Indikator untuk penilaian sikap


1. Antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
a.Peserta didik memperhatikan penjelasan guru.
b.Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain.
c.Peserta didik spontan bekerja apabila diberi tugas.
d.Peserta didik tidak terpengaruh situasi di luarkelas.
2. Interaksi siswa dengan guru.
a.Peserta didik bertanya kepada guru.
b.Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
c.Peserta didik memanfaatkan guru sebagai narasumber.
d.Peserta didik memanfaatkan guru sebagai fasilitator.
3. Interaksi antar peserta didik.
a. Peserta didik bertanya kepada teman dalam satu kelompok.
b. Peserta didik menjawab
c. Pesertadidik bertanya kepada teman dalam kelompok lain.
d. Peserta didik menjawab pertanyaan teman dalam kelompok lain.
4. Kerjasama kelompok.
a. Peserta didik membantu teman dalam kelompok yang menjumpai masalah.
b. Peserta didik meminta bantuan kepada teman, jika mengalami masalah.
c. Peserta didik mencocokkan jawaban/konsepsinya dalam satu kelompok.
d. Adanya pembagian tugas dalam kelompok.
5. Aktifitas Peserta didik dalam kelompok.
a. Peserta didik mengemukakan pendapatnya.
b. Peserta didik menanggapi pertanyaan/pendapat temansejawat.
c. Peserta didik mengerjakan tugaskelompok.
d. Peserta didik menjelaskan pendapat/pekerjaannya.
6. Partisipasi Peserta didik dalam menyimpulkan hasil pembahasan.
a.Peserta didik mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan.
b.Peserta didik merespon pernyataan/ simpulan temannya.
c.Peserta didik menyempurnakan simpulan yang dikemukakan oleh temannya.
d.Peserta didik menghargai pendapat temannya.
LEMBAR PENILAIAN DIRI SISWA
Nama : ……………………..…………….
Kelas : ……………………………………
Semester : ……………………….…………..
Waktu penilaian : …………………........................

N
Pernyataan Skor
o

1 2 3 4
Saya
1 mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian
Saya
2 mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
Saya
3 berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
Saya
4 mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami
Saya
5 berperan aktif dalam kelompok
Saya
6 menyerahkan tugas tepat waktu
Saya
7 selalu membuat catatan hal-hal yang saya anggap penting
Saya
8 merasa menguasai dan dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik
Saya
1 menghormati dan menghargai teman
0
Saya
1 menghormati dan menghargai guru
1

Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Diketahui: Medan, November 2017


Kepala SMA Muhammadiyah 1 Medan GMP Kimia,

Abdullah Ihsan, S.Pd Deliani S.Pd,M.si


NKTAM : 1.019.866 NKTAM: 1.270.243

Anda mungkin juga menyukai