Anda di halaman 1dari 6

Apendititis akut

SOP No. Dokumen 445/…/SOP/C/PKM/BD/II/2017


No. Revisi 01
Tgl. Terbit 16/02/2017
Halaman
UPT Puskesmas Baradatu I Wayan Budi, S.KEP M.Kes
NIP. 19700409 199101 1 001

1. Pengertian Apendititis akut adalah radang yangbtimbul secara mendadak


pada apendik, merupakan salah satu kasus akut abdomen
yang paling sering ditemui, dan jika tidak ditangani segera
dapat menyebabkan perforasi.
2. Tujuan 1. Menegakkan diagnosisi
2. Penatalaksanaan
3. Menentukan kriteria rujukan
3. kebijakan Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Baradatu nomor:
455/ /SK/PKM-BD/V/2016 tentang kebijakan layanan klinis
pada UPT Puskesmas Baradatu
4. reverensi Permenkes no.5 th 2014 tentang pedoman praktik klinis
dokter di fasyankes primer (edisi revisi)
5. langkah-
Hasil anamnesis
langkah/
prosedur Keluhan

Nyeri perut kanan bawah, mula-mula daerah epigastrium


kemudian menjalar ke Mc Burney . apabila telah terjadi
inflamasi (>6 jam) penderita dapat menunjukan letak nyeri
karna bersifat somatik.

Gejala klinis

1. muntah (rangsangan viseral) akibat aktivasi nervus


vagus.
2. Anoreksia, nausea dan vomitus yang timbul beberapa
jam sesudahnya, merupakan kelanjutan dari rasa nyeri
yang timbul saat permulaan
3. Disuria juga timbul apabila apabila peradangan
apendiks dekat dengan vesika urinaria
4. Obstipasi sebelum datang nya rasa nyeri dan
beberapa penderita mengalami diare, timbul biasanya
pada letak apendiks pelvikal yang merangsang daerah
rectum
5. Gejala lain adalah demam yang tidak terlalu tinggi,
yaitu suhu antara 37,5c – 38,5c tetapi bila suhu lebih
tinggi diduga telah terjadi perforasi
6. Variasi lokasi anatomi apendiks akan menjelaskan
keluhan nyeri somatic yang beragam. Sebagai contoh
apendiks yang panjang dengan ujung yang mengalami
inflamasi dikuadran kiri bawah akan menyebabkan
nyeri didaerah tersebut, apendiks retrosekal akan
menyebabkan nyeri flank atau punggung, apendiks
pelvikal akan menyebabkan nyeri pada supra pubik
dan apendiks retroileal bisa menyebabkan nyeri
testikuler, mungkin karna iritasi pada arteri spermatika
dan ureter.

Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana


(objective)

Pemeriksaan fisik

1. Penderita berjalan membungkuk sambil memegangi


perutnya yang sakit
2. Kembung bila terjadi perfotasi
3. Penonjolan perut kanan bawah terlihat pada
appendikuler abses

Palpasi
1. Terdapat nyeri tekan Mc Burney
2. Adanya rebound tenderness (nyeri lepas tekan)
3. Adanya defans muscular
4. Rovsing sign positif
5. psoas sign positif
6. obturator sign positif

Perkusi

Nyeri ketok (+)

Auskultasi

Peristaltic normal, peristaltic tidak ada pada ileus paralitik


karna peritonitis generalisata akibat appendicitis perforate.

Colok dubur

Nyeri tekan pada jam 9-12

Tanda peritonitis umum (perfotasi):

1. nyeri seluruh abdomen


2. pekak hati hilang
3. bising usus hilang

apendiks yang mengalami gangrene atau perforasi lebih


sering terjadi dengan gejala-gejala sebagai berikut:

1. gejala progesif dengan durasi lebih dari 36 jam


2. demam tinggi lebih dari 38,5c
3. lekositosis (AL lebih dari 14.000)
4. dehidrasi dan asidosis
5. distensi
6. menghilangnya bising usus
7. nyeri tekan kuadran kanan bawah
8. rebound tenderness sign
9. rovsing sign
10. nyeri tekan seluruh lapangan abdominal

pemeriksaan penunjang

1. laboratorium darah perifer lengkap


a. pada apendititis akut, 70-90% hasil laboratorium
nilai leokosit dan neutrofil akan meningkat
b. pada anak ditemukan lekositosis 11.000-
14.000/mm3, dengan pemeriksaan hitung jenis
menunjukkan pergeseran kekiri hampir 75%
c. jika jumlah lekosit lebih dari 18.000/mm3 maka
umumnya sudah terjadi perforasi dan peritonitis
d. pemeriksaan urinalisa dapat digunakan sebagai
konfirmasi dan menyingkirkan kelainan urologi
yang menyebabkan nyeri abdomen
e. pengukuran kadar HCG bila dicurigai kehamilan
ektopikn pada wanita usia subur
2. foto polos abdomen
a. pada apendititis akut, pemeriksaan foto polos
abdomen tidak banyak membantu
b. pada peradangan lebih luas dan membentuk
infiltrat maka usus pada bagian kanan bawah
kolaps
c. dinding usus adematosa, keadaan seperti ini akan
tampak pada daerah kanan bawah abdomen
kosong dari udara
d. gambaran udara seakan-akan terdorong kepihak
lain
e. proses peradangan pada fossa iliaka kanan akan
menyebabkan kontraksi otot sehingga timbul
skoliosis kekanan
f. bila sudah terjadi perforasi, maka pada foto
abdomen tegak akan tampak udara bebas dibawah
diagfragma
g. foto polos abdomen supine pada abses appendik
kadang-kadang member pola bercak udara dan air
fluid level pada posisi berdiri/ LLD (dekubitus),
kalsifikasi bercak rim-like (melingkar) sekitar perifer
mukokel yang asalnya dari appendik.

Penegakan diagnostik (assesment)

Diagnosis klinis

Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik masih merupakan


dasar diagnosis apendititis akut.

Diagnosis banding

1. kolesistitis akut
2. divertikel mackelli
3. enteritis regional
4. pancreatitis
5. batu ureter
6. cystitis
7. kehamilan ektopik terganggu (KET)
8. salpingitis akut

Kriteria rujukan

Pasien yang telah terdiagnosis harus dirujuk kelayanan


sekunder untuk dilakukan operasi cito

Penatalaksanan komprehensif (plan)

Pasien yang telah terdiagnosis apendisitis akut harus segera


dirujuk kelayanan sekunder untuk dilakukan operasi cito.

Penatalaksanaan dipelayanan kesehatan primer sebelum


dirujuk :
1. bed rest total posisi fowler (anti trandelenburg)
2. pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak
diberikan apapun melalui mulut
3. penderita perlu cairan intravena untuk mengoreksi jika
ada dehidrasi
4. pipa nasogastrik dipasang untuk mengosongkan
lambung agar mengurangi distensi abdomen dan
mencegah muntah

komplikasi

1. perforasi apendiks
2. peritonitis umum
3. sepsis

peralatan :

laboratorium untuk pemeriksaan darah perifer lengkap

prognosis :

prognosis pada umumnya bonam tetapi bergantung


tetalaksana dan kondisi pasien.
6. Unit terkait Pendaftaran, UGD, rawat inap, laboratorium
7. Dokumen RM, register, informed consents
terkait
8. Historis
perubahan no Yang isi Tanggal mulai diberlakukan
diubah

Anda mungkin juga menyukai