PENDAHULUAN
PEDOMAN PKRS 1
mengatasi masalah kesehatannya, khususnya mempercepat kesembuhan dari penyakitnya.pasien
dan keluarga harus mengetahui hal-hal terkait dengan penyakit yang di deritanya seperti penyebab
penyakit terebut, cara penularan penyakit, cara pencegahannya, dan proses pengobatannya dan
diharapkan tidak terserang oleh penyakit yang sama.
Promosi kesehatan dirumah sakit pafda dasarya merupakan penerapan proses belajar
kesehatan dirumahsakit. Artinya semua pengunjung rumah sakit baik pasien maupun keluarga
pasien memperoleh pembelajaran dari rumah sakit. Promosi kesehatan rumah sakit akan
berorientasi tidak hanya mereka yang sakit tapi juga mereka yang sehat. Oleh karena itu di
perlukan tenaga pkrsyang mampu mengelola pkrs dengan baik sehingga tujuan dapat tercapai
dengan baik.
PEDOMAN PKRS 2
1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan
melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain untuk
menunjang tercapainya hidup sehat.
2) Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya uang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk menghindari atau mengurangi resiko,
masalah dan dampak buruk akibat penyakit.
3) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin dan menyediakan fasilitas untuk
kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
4) Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
diaturdengan peraturan Menteri.
j. Pasal 115
1) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan
2) Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya
k. Pasal 168
1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi
kesehatan
2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1) dilakukan melalui sistem
informasi dan melalui lintas sector
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaksudkan pada ayat
(2) diatur oleh Peraturan Pemerintah
PEDOMAN PKRS 3
m. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1114/MENKES/SK/VIIX/2004
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
n. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1193/MENKES/SK/X/2004
tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
o. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1426/MENKES/SK/XII/2006
tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit
PEDOMAN PKRS 4
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
PEDOMAN PKRS 5
2.2 Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit St. Theresia Jambi
Rumah Sakit St. Theresia Jambi merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas 125 tempat
tidur, merupakan milik Yayasan Bhakti Utama, mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan
paripurna dengan motto melayani dalam cinta kasih.RS St. Theresia Jambi dengan penuh sukacita
melayani siapa saja yang membutuhkan pelayanan kesehatan, terutama mereka yang miskin dan
kurang diperhatikan. Upaya peningkatan mutu pelyanan rumah sakit terus diupayakan oleh pihak RS
St. Theresia sekaligus juga mengacu kepada peraturan pemerintahan dibidang kesehatan yang terus
berkembang dan berubah. Salah satu cara untuk meningktkan mutu pelayanan adalah dengan
mengikuti kreditasi tiga tahun sekali.
Dalam mengemban fungsi tersebut di atas, Rumah Sakit St. Theresia Jambi mempunyai tugas
pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Rumah Sakit St. Theresia Jambi agar
selalu memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bemartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta menyumbang upaya
mencerdaskan bangsa
PEDOMAN PKRS 6
PEDOMAN PKRS 7
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, LANDASAN NILAI, TUJUAN
RUMAH SAKIT SANTA THERSIA JAMBI
Visi : Menjadi rumah sakit terbaik dalam pelayanan citra hasil serta berusaha mewujudkanny
dengan semangat cinta kasih melaluui sumber daya manusia yang berkualitas
Misi : Mengaktualisasikan kasih Allah dalam pelayanan kesehatan dengan memberikan
pelayanan bermutu tinggi yang mengutamakan keselamatan pasien, kepada setiap
pasien dan keluarganya
Falsafah : Dengan dilandasi kasih terhadap sesama sebagai mahluk ciptaan Tuhan dan sesuai
dengan kebijakan pemerintah Republik Indonesia dalam pelayanan kesehatan, Rumah
sakit St. Theresia jambi melayani siapa saja yang datang ke rumah sakit, yang ingin
memperoleh peningkatan derajat kesehatannya sesuai dengan kemampuan Rumah Sakit
St. Theresia. Pelayanan mencakup semua lapisan masyarakat, baik pasien maupun
keluarganya, terutama mereka yang lemah dan kurang diperhatikan.
Motto : Pelayanan Dalam Kasih
Tujuan : Mewujudkan kasih Allah melaluui pelayanan terhadap pasien tanpa membedakan suku
bangsa, kepercayaan, dan kebudayaan dengan cara
1. Membudayakan hidup sehat secara utuh dan menyeluruh
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi yang mengutamakan
keselamatan pasien, dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat serta
menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien
3. Menciptakan suasana kerja yang mendukung pengembangan kinerja
kesejahteraan karyawan
PEDOMAN PKRS 8
FALSAFAH PKRS Rumah Sakit Santa Theresia
Memberikan pelayanan edukasi kesehatanselektif, meyeluruh dan terpercaya secara profesional,
efektif dan efisien yang dibutuhkan pasien dan keluarga mengenai kondisi kesehatan.
NILAI
a. Selektif
Informasi medis yang diberikan adalah unik bagi setiap individu dan berdasarkan hanya yang
terkait dengan kondisi kesehatannya dan apa yang dibutuhkan oleh pasien tersebut .
b. Menyeluruh
Meliputi setiap aspek yang dibutuhkan pasien maupun keluarganya seperti rencana promotif,
diagnosis kerja, rencana diagnostik, rencana terapi, prognosis, rencana rehabilitatif dan rencana
preventif.
c. Terpercaya
Informasi medis yang diberikan berdasarkan ilmu kedokteran berbasis bukti dan komprehensif.
d. Profesional
Dalam memberikan pelayanan edukasi informasi medis dilakukan secara profesional.
e. Efektif dan efisien
Memberikan pelayananpasien dan keluarga serta bekerjasama dengan mitra kerja secara efektif
dan efisien .
TUJUAN
Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui
perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien RS serta pemeliharaan lingkungan RS dan
termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan Rumah sakit. Meningkatkan kualitas
pelayanan medis dengan memberikan informasi medis yang selektif, terpercaya dan menyeluruh
kepada setiap pasien dan keluarganya yang datang ke rumah sakit dengan cara menyediakan informasi
yang dibutuhkan pasien maupun keluarganya seperti rencana promotif, diagnosis kerja, rencana
diagnostik, rencana terapi, prognosis, rencana rehabilitatif dan rencana preventif.
SASARAN PKRS
Sasaran Promosi Kesahatan di Rumah sakit adalah masyarakat di rumah sakit, yang terdiri dari:
1. Masyarakat yang tinggal/ berada di sekitar rumah sakit
2. Pengunjung rumah sakit
3. Petugas Rumah sakit
4. Pasien
5. Keluarga pasien
6. Pengunjung
PEDOMAN PKRS 9
BAB IV
STRUKTUR RUMAH SAKIT
PEDOMAN PKRS 10
BAB V
DIREKTUR
Panitia PKRS Rumah Sakit St. TheresiaJambi dibawahi langsung oleh direktur rumah sakit dan dipimpin oleh dokter. Panitia PKRS St. TheresiaJambi terdiri
dari integrasi 7 unit kerja rumah sakit yaitu: customer service, medical information, gizi, keperawatan, fisioterapi, rekam medis, farmasi dan PPI. Anggota panitia PKRS
terdiri dari satu atau dua orang perwakilan dari setiap subunit diatas.
PEDOMAN PKRS 11
BAB VI
URAIAN JABATAN
1. KETUA PKRS
A. IDENTITAS : KETUA PKRS
B. PENGERTIAN
Seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin dalam
menjalankan pelaksanaan program PKRS
C. PERSYARATAN
1. Pendidikan : Dokter atau perawat
2. Kursus : Terlampir dalam file kepegawaian
3. Pengalaman Kerja : Pengalaman kerja sebagai dokter /perawat medical
informasi di rawat inap dan rawat jalan.
4. Kondisi Fisik : Baik
D. TUGAS POKOK
1. SEBAGAI PERENCANA
1.1 Merencanakan dan menyusun pelaksanaan kegiatan program kerja PKRS
1.2 Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien, keluarga pasien, pengunjung Rumah Sakit, Karyawan-karyawati
Rumah Sakit dan masyarakat di sekitar lingkungan Rumah Sakit.
2. SEBAGAI PENGGERAK DAN PELAKSANA
2.1 Mengatur dan mengkoordiansikan seluruh kegiatan pelayanan PKRS secara keseluruhan
2.2 Menyusun dan mengatur kegiatan PKRS
2.3 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga anggota PKRS
2.4 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan berbagai
pihak yang terlibat dalam pelayanan PKRS
2.5 Mengadakan pertemuan berkala dengan Tim PKRS
2.6 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang PKRS
2.7 Mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan PKRS
2.8 Membuat laporan mengenai pelaksanaan kegiatan pelayanan PKRS
3. SEBAGAI PENGAWAS,PENGENDALI DAN PENILAI :
3.1 Mengawasi dan menilai pelaksanaan kegiatan PKRS
3.2 Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
dibidang PKRS
3.3 Memberikan penilaian dan mencantumkannya kedalam daftar penilaian bagi pelaksanaan
PKRS
3.4 Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan pelaporan kegiatan PKRS
E. TANGGUNG JAWAB
1. Secara administratif dan fungsional bertanggungjawab kepada direktur
2. Bertanggung Jawab terhadap:
2.1 Mengawasi dan mengendalikan proses kegiatan PKRS.
2.2 Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan dan kegiatan PKRS
2.3 Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program PKRS
F. WEWENANG
1. Memanfaatkan semua sarana PKRS untuk melaksanakan kegiatan PKRS
2. Memberi usulan / masukan demi kemajuan dan perkembangan rumah sakit
3. Memberi pengarahan dan pengawasan terhadap tim PKRS
4. Memberi bimbingan dan penilaian di unitnya
5.
PEDOMAN PKRS 12
G. URAIAN TUGAS
1. Menerapkan misi pelayanan dan asuhan keperawatan dalam mencapai visi RS
2. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja PKRS.
3. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional PKRS secara efektif ,
efisien dan bermutu.
4. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait
5. Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS
6. Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait
7. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PKRS untukmembahas dan
menginformasikan hal – hal penting yang berkaitan dengan PKRS
8. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan
9. Menjalin Kerjasama antar unit terkait.
10. Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja danpedoman kerja
yang aman dan efektif
H. Hasil Kerja:
1. Daftar kerja untuk anggota PKRS
2. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di PKRS
3. Standar Operating Procedure PKRS
4. Laporan Program PKRS
5. Bahan Materi edukasi
B. PENGERTIAN
Seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat bersama-sama dengan ketua
PKRS dalam menjalankan pelaksanaan program PKRS
C. PERSYARATAN
1. Pendidikan : Sarjana
2. Kursus : Terlampir dalam file kepegawaian
3. Pengalaman Kerja : Seseorang yang ahli dalam bidang PKRS dan mampu dalam
menjalankan pelaksanaan Program PKRS
4. Kondisi Fisik : Baik
D. TUGAS POKOK
1. SEBAGAI PERENCANA
1.1 Merencanakan dan menyusun pelaksanaan kegiatan program kerja PKRS bersama-sama
dengan ketua PKRS.
1.2 Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien, keluarga pasien, pengunjung Rumah Sakit, Karyawan-karyawati
Rumah Sakit dan masyarakat di sekitar lingkungan Rumah Sakit bersama-sama dengan
ketua PKRS.
1.3 Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan, pengembangan program dan
fasilitasinya.
PEDOMAN PKRS 13
2.5 Mengikuti pertemuan berkala dengan Tim PKRS
2.6 Membantu ketua PKRS dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang
PKRS
2.7 Membantu ketua PKRS dalam membuat laporan mengenai pelaksanaan kegiatan
pelayanan PKRS
E. TANGGUNG JAWAB
1. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua PKRS serta
mewakilkan Ketua PKRS apabila ketua PKRS berhalangan.
2. Bertanggung Jawab bersama dengan ketua PKRS terhadap:
3. Mengawasi dan mengendalikan proses kegiatan PKRS
4. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan dan kegiatan PKRS
5. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program PKRS
F. WEWENANG
1. Memberi usulan / masukan demi kemajuan dan perkembangan rumah sakit
2. Memberi pengarahan dan pengawasan terhadap tim PKRS
3. Memberi bimbingan dan penilaian di unitnya
4. Memanfaatkan semua sarana PKRS untuk melaksanakan kegiatan PKRS
G. URAIAN TUGAS
1. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan
operasional PKRS secara efektif , efisien dan bermutu.
2. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Berrtanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian
unit kerja terkait.
3. Menjadi mitra ketua PKRS untuk memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS
4. Menjadi mitra ketua PKRS untuk membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait Membuat
dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan administrasi termasuk
pengarsipannya .
5. Menjadi mitra ketua PKRS untuk Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan
memperbaiki cara kerja danpedoman kerja yang aman dan efektif.
6. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan, pengembangan program dan
fasilitasinya.
7. Membuat Analisa kinerja PKRS.
H. HASIL KERJA
1. Analisa PKRS
2. Pelaporan PKRS
3. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di PKRS
4. Standar Operating Procedure PKRS
5. Laporan Program PKRS
6. Bahan Materi edukasi menyeluruh
PEDOMAN PKRS 14
3. SEKRETARIS PKRS
A. IDENTITAS : SEKRETARIS PKRS
B. PENGERTIAN
Seseorang yang ahli dalam bidang Promosi kesehatan dan mampu dalam menjalankan
pelaksanaan Program PKRS
C. PERSYARATAN
1. Pendidikan : Perawat
2. Kursus : Terlampir dalam file kepegawaian
3. Pengalaman Kerja : Pengalaman kerja sebagai perawat medical informasi di
rawat ina.
4. Kondisi Fisik : Baik
D. TUGAS POKOK
1. SEBAGAI PERENCANA
1.1 Mendokumentasikan dalam perencanaan dan penyusunan kegiatan pelaksanaan
kegiatan program kerja PKRS
1.2 Bersama-sama dengan ketua PKRS dalam merencanakan dan menentukan jenis
kegiatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien, keluarga pasien,
pengunjung Rumah Sakit, Karyawan-karyawati Rumah Sakit dan masyarakat di sekitar
lingkungan Rumah Sakit.
E. TANGGUNG JAWAB
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua PKRS
F. WEWENANG
Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
G. URAIAN TUGAS
1. Mengatur rapat dan jadwal rapat PKRS
2. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan, termasuk konsumsi,
khususnya bila rapat berlangsung saat waktu makan siang atau sore.
3. Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan administrasi
termasuk pengarsipannya .
4. Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat
5. Memberikan pertimbangan/saran PKRS pada perencanaan, pengembangan program dan fasilitasinya
PEDOMAN PKRS 15
H. HASIL KERJA
Analisa dan Pelaporan PKRS
4. ANGGOTA PKRS
A. IDENTITAS : ANGGOTA PKRS
B. PENGERTIAN
Seseorang yang diberi tugas oleh ketua PKRS dalam mengidentifikasi kebutuhan promisi
kesehatan yang terkait dan memfollow up pelaksanaan dan penerapaan program kerja PKRS
dalam masing – masing bagian/unit kerja.
C. PERSYARATAN
1. Pendidikan : Diploma dan Sarjana
2. Kursus : Terlampir dalam file kepegawaian
3. Pengalaman Kerja : Pengalaman kerja sebagai tim PKRS di Rumah Sakit.
4. Kondisi Fisik : Baik
D. TUGAS POKOK
l. SEBAGAI PERENCANA
1.1 Memberi masukan dalam merancanakan dan menyusun pelaksanaan kegiatan program
kerja PKRS
1.2 Memberi masukan dalam merencanakan dan menentukan jenis kegiatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien, keluarga pasien, pengunjung Rumah Sakit,
Karyawan-karyawati Rumah Sakit dan masyarakat di sekitar lingkungan Rumah Sakit.
3. TANGGUNG JAWAB
Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Ketua dan wakil PKRS
dalam pelaksanaan program kerja PKRS di setiap unitnya masing-masing.
4. WEWENANG
Berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan masukan mengenai promosi
kesehatan yang dibutuhkan per unit masing-masing.
E. URAIAN TUGAS
1. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja masing – masing.
2. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja masing – masing.
3. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing – masing.
F. HASIL KERJA
1. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan perunit kerja
2. Pelaksanaan Program kerja PKRS di masing-masing unit
3. Penerapan Pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
4. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
5. Laporan evaluasi kerja
PEDOMAN PKRS 16
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA PANITIA PKRS
Direktur
Farmasi
Rehabilitasi
Medis
Keterangan :
Panitia PKRS langsung dibawahi oleh Direktur Rumah sakit.
Ketua PKRS bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah sakit.
Wakil ketua PKRS PKRS bertanggung jawab langsung kepada Ketua PKRS dan berlaku sebagai
mitra.
Ketua dan wakil ketua PKRS bermitra untuk mengkoordinasikan setiap anggota PKRS
Sekretaris bertanggungjawab langsung kepada ketua PKRS dan diharuskan menyusun rapat,
membuat notulen rapat dan sidang PKRS
Setiap anggota PKRS berdiri mandiri dan aktif untuk membuat, melaksanakan dan menerapkan
program kerja PKRS di bagian/unit masing – masing kerja.
Setiap anggota PKRS berkewajiban membuat identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dan
menyarankan program kerja yang sesuai serta bertanggungjawab langsung kepada Ketua PKRS
Hasil dari identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa dan diolah di panitia PKRS untuk
selanjutnya ditindak lanjuti dan diterapkan oleh panitiaPKRS.
PEDOMAN PKRS 17
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS.ST.Theresia melaui program PKRS, untuk mendidik
pasien dan keluarga yang dilaksanakan oleh semua unit di RS.ST.Theresia melalui asuhan medis, asuhan
keperawatan, farmasi, pelayanan gizi, rekam medis, fisiotherapy, medical information, maka diperlukan
tim PKRS di tiap-tiap unit yang terdiri dari
Dokter (umun dan spesialis)\
Perawat dan bidan
Apoteker
Ahli gizi
Fisiotherapy
Rekam medis
Customer service
PEDOMAN PKRS 18
Kualifikasi Kompetensi Umum
• S1 Kesehatan/ Kesehatan Masyarakat Membantu petugas rumah sakit merancang
pemberdayaan
Beberapa sarana/peralatan yang dipakai dalam kegiatan promosi kesehatan rumah sakit diantaranya:
TV, LCD
VCD/DVD player
Amplifire dan Wireless Microphone
Computer dan laptop
Pointer,
Public Address System (PSA)/Megaphone
Plypchart Besar/Kecil
Cassette recorder/player
kamera foto
PEDOMAN PKRS 19
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Pengenalan tentang rumah sakit St. Theresia Jambi atau yang lebih dikenal dengan istilah orientasi dalam
rangka meningkatkan manajemen komunikasi dan edukasi
9.1 Tujuan
9.1.1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Santa Theresia melalui pendidikan pasien dan keluarga
yang dilaksanakan oleh semua unit di rumah sakit melalui asuhan medik, asuhan keperawatan,
farmasi, pelayanan gizi dan rehabilitasi medik
9.1.2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi tiap unit di rumah sakit dalam melaksanakan program pendidikan pasien
dan keluarga di Rumah Sakit Santa Theresia.
b. Memberikan Asuhan kepada pasien secara efektif dengan memberikan informasi dan
pengambilan keputusan dengan melibatkan pasien dan keluarga.
c. Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai perawatan selama fase kuratif dan
rehabilitatif.
d. Memantau dan mengevaluasi program edukasi Rumah Sakit Santa Theresia.
9.2 Kebijakan
9.2.1 Pelayanan Pendidikan Pasien dan Keluarga dilaksanakan untuk pasien rawat inap dan rawat jalan.
9.2.2 Proses edukasi pasien dan keluarga dilakukan sesuai kebutuhan yang dimulai sejak pasien masuk
rumah sakit (poliklinik – poliklinik, IGD) sampai diruang rawatan.
9.2.3 Pemberian edukasi diberikan oleh unit atau instalasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien
tersebut.
9.2.4 Rumah sakit menunjuk seorang koordinator dimasing – masing unit atau instalasi yang
memberikan edukasi pasien dan keluarga yang bertanggung jawab dan berwewenang untuk
mengelola pelayanan edukasi pasien dan keluarga di rumah sakit.
9.2.5 Menyampaikan kepada pasien dan keluarganya tentang sumber – sumber pendidikan dan pelatihan
kesehatan dikomunitas yang dapat meningkatkan taraf kesehatan pasien.
9.2.6 Merujuk pasien ke sumber – sumber komunitas untuk peningkatan taraf kesehatannya.
PEDOMAN PKRS 20
BAB X
PERTEMUAN PKRS
PEDOMAN PKRS 21
BAB XI
PELAPORAN
Laporan pelaksanaan kegiatan PKRS dilaporkan ke ketua PKRS ke Direktur setiap tahun .
PEDOMAN PKRS 22