Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA TENTANG DEFISIT PERAWATAN DIRI

1. DEFINISI
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang
perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000).

2. TANDA DAN GEJALA


 Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan
bau, serta kuku panjang dan kotor
 Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakain kotor
dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki bercukur, pada pasien
perempuan tidak berdandan.
 Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh ketidakmampuan mengambil
makan sendiri, makan berceceran, dan makana tidak pada tempatnya
 Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air besar atau buang
air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak membersihakan diri dengan baik setelah
BAB/BAK
3. RENTANG RESPON

Adaptif Maladaptif

Pola perawatan Kadang perawatan diri Tidak melakukan perawatan

diri seimbang kadang tidak diri pada saat stress

 Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk
berprilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
melakukan perawatan diri.
 Kadang perawatan diri kadang tidak: saat klien mendapatkan stresor kadang – kadang klien
tidak memperhatikan perawatan dirinya,
 Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa
melakukan perawatan saat stresor.

4. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


a) Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Data subyektif
a. Klien mengatakan saya tidak mampu mandi, tidak bisa melakukan apa-apa,
Data obyektif
a. Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan, halitosis, badan bau,
kulit kotor
b) Isolasi Sosial
Data subyektif
a. Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif
b. Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup, Apatis, Ekspresi sedih,
Komunikasi verbal kurang, Aktivitas menurun, Posisi janin pada saat tidur,
Menolak berhubungan, Kurang memperhatikan kebersihan

c) Defisit Perawatan Diri


Data subyektif
a. Pasien merasa lemah
b. Malas untuk beraktivitas
c. Merasa tidak berdaya.
Data obyektif
a. Rambut kotor, acak – acakan
b. Badan dan pakaian kotor dan bau
c. Mulut dan gigi bau.
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku panjang dan tidak terawat

5. POHON MASALAH

6. DIAGNOSA
a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
b. Isolasi Sosial
c. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK

7. STRATEGI PELAKSANAAN
PASIEN
SP 1
1. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan atau minum,
BAK/BAB
2. Jelaska pentingnya kebersihan diri
3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri
4. Latih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan berganti pakaian, sikat gigi,cuci
rambut, potong kuku
5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi, potong kuku( 1x
perminggu)

SP 2

1. Evaluasi kegiatan kebersiha diri, beri pujian.


2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan
3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri : sisiran , rias muka untuk perempuan,
cukuran untuk pria.
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri dan berdandan

SP 3

1. Evaluasi Kegiatan Kebersihan Diri, Beri Pujian


2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum
3. Latih cara makan dan mium yang baik
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri : berdandan dan makan dan
minum yang baik

SP 4

1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdanan, makan dan minum, beri pujian
2. Jelaskan cara BAB dan BAB yang baik
3. Latih BAB dan BAK yang baik
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk kebersihan diri : berdandan dan makan dan
minum , BAB dan BAK yang baik

SP 5 sd 12
1. Evaluasi kegiatan perawatan diri : kebersihan diri,berdandan, makan dan minum, BAK
dan BAB, beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
4. Nilai apakah perawatan diri telah baik

KELUARGA
SP 1
1. Diskusikan masalah yag dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadiya difisit perawatan diri (buat
booklet )
3. Jelaskan cara merawat defisit perawatan diri
4. Latih dua cara merawat : kebersihan diri dan berdanda
5. Ajurkan membatu pasien sesuai jadwal dan memberi pujian

SP 2

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat pasin kebersihan diri, beri pujian
2. Latihan dua ( yang lain ) cara merawat : makan dan minum, BAB dan BAK
3. Ajurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 3

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat pasien kebersihan diri da berdandan beri pujian
2. Bombing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan, makan dan minum pasien
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan beri pujian

SP 4

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat pasien kebersiha diri, berdandan, makan dan
minum , beri pujian
2. Bimbing keluarga pasien merawat BAB dan BAK pasien
3. Jelaskan follow up ke RSI/PKM, tanda kambuh, rujukan
4. Anjurkan membatu pasien sesuai jadwal dan berikan pujian
SP 5-12

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat pasien perawatan diri : kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK, beri pujian
2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan control ke RSI/PKM

8. TINDAKAN PENUNJANG

1) Perawatan dini hari. Merupakan perawatan yang dilakukan pada waktu bangun tidur
untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pengambilan bahan pemeriksaan
(Urine/Feses), memberikan pertolongan, mempersiapkan pasien dalam melakukan makan pagi
dengan melakukan tindakan perawatan diri, seperti mencuci muka, tangan, dan menjaga
kebersihan mulut

2) Perawatan pagi hari. Perawatan yang dilakukan setelah makan pagi dengan melakukan
perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi, mandi
atau mencuci rambut, melakukan pijatan punggung, membersihkan mulut, kuku dan rambut,
serta merapikan tempat tidur

3) Perawatan siang hari. Perawatan yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan
pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang
dapat dilakukan antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapika tempat
tidur dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan klien

4) Perawatan menjelang tidur. Perwatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar
klien beristrirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan antara lain
pemenuhan kebutuhan eliminasi, mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut dan memijat
daerah punggung.
KASUS
Pengkajian dilakukan pada hari kamis pada tanggal 19 agustus 2017 pada pukul 16.00 WIB di
RSUD Bandung, pada saat datang ke RS pasien mengeluh sulit merawat dirinya, sulit
berpakaian, dan merasa depresi. pasien mengatakan sulit untuk berfikir dan bertingkah seperti
orang yang depresi. tidak mau mandi selama 3 hari, badan bau dan tampak kotor, tidak sikat
gigi, rambut acak-acakan
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a) Identitas pasien
Nama klien : Tn. T
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. S. NANO BANDUNG
b) Identitas penanggung jawab
Nama klien : Ny. M
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. S. NANO BANDUNG
Hubungan dengan klien : Istri
c) Identitas rumah sakit
Tanggal masuk : 19 Agustus 2017
Ruang : Kamboja
DX. Medis : Defisit Perawatan Diri
No. RM : 21089
2. Alasan masuk
Keluarga klien mengatakan pasien pendiam, terlihat depresi, sulit berpakaian, tidak
mau mandi selama 3 hari, badan bau.
3. Faktor predisposisi
a. Riwayat penyakit sekarang
pasien mengeluh sulit merawat dirinya, sulit berpakaian, dan merasa
depresi. pasien mengatakan sulit untuk berfikir dan bertingkah seperti orang
yang depresi. tidak mau mandi selama 3 hari, badan bau dan tampak kotor.
b. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa saat
klien kelas 3 SMA
c. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa.
4. Pemeriksaan fisik
a. Survei umum
Tanda - tanda vital :
TD = 120/80 mmHg,
N = 70 x/mnt,
S = 37, 2 °C dan
RR = 18 x/mnt.
Berat badan 80 kg, tinggi badan 170 cm
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala, leher
Kepala : rambut pasien kusam, acak-acakan dan kusut,
berwarna hitam, pada saat dipalpasi tidak terdapat benjolan
dan nyeri tekan pada kepala.
Leher : tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak
terdapat nyeri tekan.
2) Mata
Bentuk mata simetris, penglihatan baik, tidak memakai alat
bantu penglihatan.
3) Telinga
Bentuk simetris, pendengaran baik dibuktikan Tn. Y dapat
menjawab pertanyaan perawat, telinga kotor
4) Hidung
Hidung Tn. Y simetris, fungsi penciuman baik, tidak
terdapat polip.
5) Mulut
Bibir Tn. Y simetris, gigi Tn. Y kotor, mukosa bibir kering,
kotor dan mulut bau.
6) Integumen
Warna kulit sawo matang, kulit tampak kering dan terlihat
kotor, turgor kulit kering
7) Dada
a. Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk,
tidak ada sesak nafas

b. Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada


Abdomen, tidak asietas, tidak ada luka memar

c. Ekstremitas:

Ektremitas atas : Tangan kanan terpasang infus,


Ekstremitas bawah : kedua kaki nyeri, kaki terasa nyeri
untuk berjalan, terdapat luka di kaki kiri pasien.
d. Genetalia : Bersih tidak ada kelainan dibuktikan
tidak terpasang kateter
5. Psikososial

GENOGRAM

KETERANGAN

: Laki- Laki

: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

: Serumah
b. Pola istirahat dan tidur

Sebelum masuk RS : pasien tidak mengalami gangguan tidur. Kualitas tidur sekitar 3 jam
pada siang hari dari jam 12.00 WIB – 15.00 WIB dan 7 jam pada
malam hari dari jam 22.00 WIB – 05.00 WIB
Setelah masuk RS : kualitas tidur pasien terganggu karena sulit merawat diri, pasien di RS
tidur sekitar 2 jam pada siang hari dari jam 13.00 WIB – 15.00 WIB
dan 5 jam pada malam hari dari jam 24.00 WIB – 05.00 WIB.

c. Pola Persepsi dan Kognitif

Pendengeran dan penglihatan pasien tidak mengalami gangguan, pasien masih bisa
mendengar dan melihat dengan jelas, pasien kurang mampu berkomunikasi dengan lancar.

d. Pola persepsi dan konsep diri

Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik itu
halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penghidu.

e. Pola Peran dan Hubungan


Pasien berperan sebagai ayah dan tulang punggung keluarga.

f. Pola reproduksi dan seksual


Selama pernikahan dengan istrinya pasien dikaruniai 1 orang anak. Selama di RS
pasien tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi.

g. Pola Kooping Terhadap Strees


Dalam menghadapi masalah, pasien selalu menyembunyikannya
h. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Pasien tinggal dalam lingkungan muslim. Sebelum sakit ia bisa melakuka shalat,
setelah sakit, klien tidak bisa shalat
6. Status Mental
a) Penampilan
Penampilan klien kurang rapi, pakaian kotor dan jarang mandi
b) Pembicaraan
Klien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, jelas dan mudah dimengerti.
Namun klien tidak mampu untuk memulai pembicaraan kepada orang lain.
c) Aktivitas motorik
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien lebih sering berdiam diri dan sering
menghabiskan waktunya ditempat tidur.
d) Afek dan Emosi
 Afek klien tumpul, berespon apabila di berikan stimulus yang kuat.
 Emosi klien stabil. Pasien mengatakan saat ini sedih karna tidak pernah lagi dijenguk
keluarganya.
e) Interaksi selama wawancara
Selama wawancara kontak mata klien baik, pasien tampak ragu dalam menjawab
pertanyaan perawat sehingga perawat harus mengulangi beberapa pertanyaan kepada
klien, tingkat konsentrasi klien baik, ditandai dengan ketika wawancara, klien terfokus
kepada perawat. Selain itu klien tidak memiliki keinginan untuk berinteraksi kecuali
perawat yang memulai.
f) Alam perasaan
Klien mengatakan merasa sedih karena rindu dengan keluarga, klien juga
mengatakan merasa sedih dan marah karena gagal menikah.
g) Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien bingung. klien mengalami gangguan orientasi tempat,
terbukti dengan klien mengatakan bahwa dirinya berada di rumah sakit. Orientasi
waktu klien baik di buktikan dengan klien mengetahui hari dan tanggal.
h) Memori
Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, namun klien mengalami
gangguan mengingat jangka pendek dan saat ini. Dibuktikan dengan klien masih ingat
ketika dibawa ke rumah sakit dan nama perawat yang setiap hari merawatnya.

i) Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien mampu untuk berkonsentrasi penuh, klien mampu berhitung sederhana
dibuktikan dengan klien dapat menyebutkan perhitungan dari 1-10 dan sebaliknya dari
10-1.
j) Kemampuan penilaian
Klien tidak ada masalah pada kemampuan penilaian, terbukti dengan pada saat
diberi pilihan mau makan setelah mandi atau mandi setelah makan, klien memilih
makan setelah mandi.
k) Daya tilik diri
Klien mengatakan ia tidak tahu sedang sakit apa, ia bertanya-tanya mengapa saya
diberi obat yang efek sampingnya membuat saya mengantuk dan lemah.
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien mampu memenuhi kebutuhan mandi, ganti pakaian, personal hygine, makan
dan minum secara mandiri, sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti keamanan,
perawatan kesehatan, pakaian, transportasi, tempat tinggal, keuangan dan lain-lain belum
dapat dipenuhi secara mandiri.
8. Mekanisme Koping
Klien mengatakan apabila memiliki masalah lebih baik menghindar dari malasah
tersebut, dan jika ada masalah, klien akan menceritaan pada istrinya
9. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mempunyai masalah dengan lingkungannya, karena jarang berinteraksi
dengan orang lain. Klien lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain.
10. Pengetahuan Tentang Masalah Kejiwaan

Hari/tgl No.
Masalah Pa
/jam DX Data Fokus
keperawatan raf

Kamis, 1. DS: Defisit


19 Klien mengatakan malas untuk mandi, perawatan diri
agustus DO:.
2010 Keadaan pasien tampak bau
16.00 Klien tampak rambut acak-acakan
WIB  Kulit kotor, tampak malas untuk
menyisir rambut dan sulit ganti pakaian
Kamis, 2. DS Penurunan
19 Mengatakan tidak mau mandi, tidak kemampuan
agustus mau ganti baju dan motivasi
2010 DO merawat diri
16.00  Apatis, ekspresi sedih, selalu
WIB menyendiri, komunikasi kurang,
Klien mengatakan ia tidak tahu ia sakit apa, dan ia juga bingung mengapa ia diberi
obat yang efek sampingnya akan membuat ia menjadi mengantuk dan lemah, klien juga
mengatakan saat dirumah pernah diberi obat, namun klien malas untuk meminum obat
tersebut karena akan membuatnya

B. ANALISA DATA

C. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Defisit perawatan diri
2. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
3. Isolasi sosial
F. INTERVENSI
Rencana tindakan
DX. Kep.
Tujuan Kriteria evaluasi Tindakan kep.
Defisit TUM: Klien mampu SP I :
Perawata Klien mampu menjaga 1. Identifikasi
n Diri melakukan perawatan kebersihan diri masalah
diri: higiene.
secara mandiri
TUK I : perawatan diri:
Klien dapat Klien mampu
menyebut-kan kebersihan diri,
menyebutkan
pengertian dan pengertian dan berdandan, makan
tanda- tanda tanda-tanda
atau minum,
kebersihan diri kebersihan diri
Klien dapat BAK/BAB
Klien dapat
mengetahui mengetahui 2. Jelaska
pentingnya pentingnya pentingnya
kebersihan diri kebersihan diri
kebersihan diri
- Klien dapat
3. Jelaskan cara dan
mengetahui bagaimana
cara menjaga alat kebersihan
kebersihan diri. diri
4. Latih cara
menjaga
kebersihan diri:
mandi dan
berganti pakaian,
sikat gigi,cuci
rambut, potong
kuku
5. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
mandi, sikat gigi,
potong kuku( 1x
perminggu)
TUK II : Klien dapat Klien mampu SP II :
berdandan secara mengganti baju secara 5. Evaluasi kegiatan
mandiri rutin, menyisir rambut
kebersiha diri, beri
dan memotong kuku.
pujian.
6. Jelaskan cara dan alat
untuk berdandan
7. Latih cara berdandan
setelah kebersihan
diri : sisiran , rias
muka untuk
perempuan, cukuran
untuk pria.
8. Masukan pada jadwal
kegiatan untuk
kebersihan diri dan
berdandan
G. CATATAN PERKEMBANGAN
SP I :
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA : S : Saat ditanya, klien
Klien mengatakan malas untuk mengatakan akan menjaga kebersihan
mandi dan berdandan, merasa dirinya.
lebih nyaman dengan kondisi
O : - Penampilan klien terlihat
seperti ini ( tidak mau mandi).
lebih rapi
Bila diminta mandi klien marah- Klien menjawab pertanyaan
marah, klien tampak rambut acak- perawat tentang cara menjaga
acakan dan banyak kutu, kuku kebersihan.
panjang dan hitam, kulit kotor,
tampak malas untuk menyisir A : Defisit perawatan diri
rambut dan ganti pakaian harus belum teratasi
disuruh petugas
P : Anjurkan klien untuk
DIAGNOSA : menjaga kebersihan dirinya
Defisit perawatan diri
THERAPHY :
Mengidentifikasi masalah perawatan diri:
kebersihan diri, berdandan,
makan/minum, BAK/BAB.
Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
Membantu pasien mempraktekkan cara
menjaga kebersihan.
Menjelaskan cara menjaga kebersihan.
Menganjurkan klien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.
RTL :
Bantu klien cara membersihkan dirinya
2. Ajarkan cara berdandan pada diri klien

17
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA : S : klien mengatakan mau
Mengatakan tidak mau mandi, tidak mandi dan sikat gigi
mau sikat gigi, tidak menyisir rambut,
tidak mau ganti baju, tidak mau O : - Klien tampak
lebih bersih
memotong kuku.
Rambut klien terlihat rapi,
Rambut klien terlihat panjang dan dan tidak kotor
tampak acak-acakan, kuku klien
panjang dan kotor. A : Gangguan berdandan
DIAGNOSA : pada diri klien (-)
Defisit perawatan diri
THERAPHY : P : - Menganjurkan
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien klien untuk memasukkan dalam
Menjelaskan cara berdandan jadwal harian
Membantu klien mempraktekkan cara - Berikan reinforcement atas
usaha yang klien lakukan
berdandan
Menganjurkan klien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
RTL :
Ajarkan klien bagaiman cara memenuhi
kebutuhan makan minum yang baik

18
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Tn. T dengan gangguan defisit perawatan
diri, maka dapat disimpulkan :
1. Pengkajian yang dilakukan tanggal 19 AGUSTUS 2010 klien dengan diagnosa
keperawatan defisit perawatan diri, diperoleh data subjektif klien mengatakan malas
mandi dan keramas jika rambutnya bau, jarang menyisir rambut
Data obyektifnya penampilan klien tidak terawat, rambut klien terlihat kotor dan tercium bau
kurang enak,
3. Diagnosa keperawatan yang penulis temukan pada klien adalah : defisit perawatan
diri.
4. Rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnosa pada klien dengan defisit
perawatan diri adalah membina hubungan saling percaya, klien mampu menjelaskan
pentingnya perawatan diri, klien dapat melaksanakan cara makan, mandi, berhias, toileting
dengan benar, mandiri dan memasukan dalam kegiatan harian klien.
5. Implementasi pada klien dengan defisit perawatan diri yaitu mendiskusikan pentingnya
perawatan diri, mengajarkan klien makan, mandi, berhias, toileting dengan benar dan
mandiri, mengajarkan klien untuk memasukan ke jadwal kegiatan harian.
6. Evaluasi pada klien dengan defisit perawatan diri adalah masalah teratasi sebagian, ini
dikarenakan klien masih belum mampu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri
dan teratur.
B. SARAN
1. Bagi pasien
Hendaknya klien sering berlatih untuk meningkatkan perawatan diri dan melakukan
perawatan diri secara mandiri dan teratur.
2. Bagi keluarga
Hendaknya sering mengunjungi klien di rumah sakit, sehingga keluarga dapat mengetahui
perkembangan kondisi klien dan dapat membantu perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan bagi klien.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Damaiyanti Mukhripah,dkk.2012. Asuhan Keperawatan Jiwa.Bandung: PT Refika


Aditama
2. Direja, Ade Herman S. 2011.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa.Yogyakarta
:NuhaMedica
.

20

Anda mungkin juga menyukai