Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan/Desain Penelitian

Karya tulis merupakan rancangan studi kasus pada pasien kelolaan

dengan menggunakan studi deskriptif. Studi kasus ini untuk

mengekploras masalah pemberian personal hygiene pada Asuhan

Keperawatan klien stroke non hemoragik di Ruang Berlian RSUD dr. H.

Moch Ansari Saleh Banjarmasin.

B. Subyek Penelitian

Studi kasus ini menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi adalah ciri – ciri yang harus dipenuhi setiap masing –

masing anggota populasi yang akan dijadikan sample antara lain:

1. Yang menjadi subyek adalah klien yang menderita penyakit stroke

non hemoragik di Ruang Berlian RSUD Moch Ansari Saleh

Banjarmasin.

2. Klien bersedia menjadi subyek untuk dilakukan penelitian tentang

pemberian personal hygiene pada klien yang menderita penyakit

stroke non hemoragik.

3. Klien yang mengalami hambatan mobilitas fisik.

4. Klien memiliki pendamping keluarga

Sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri – ciri anggota populasi yang tidak

bisa dijadikan sebagai sample antara lain:

1. Klien yang tidak bersedia menjadi subyek penelitian.

2. Klien mengalami penurunan kesadaran

3. Klien tidak sadar atau koma

42
43

C. Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Stroke adalah terhambatnya aliran darah ke otak dengan gejala

yang berlangsung lebih dari 24 jam.

Personal hygiene dilakukan pada pasien yang mengalami

hambatan dalam pemenuhan personal hygiene secara mandiri.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di RSUD Moch Ansari Saleh

Banjarmasin dan dilaksanakan mulai dari bulan Mei sampai dengan Juni

2018.

E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada karya tulis ini adalah

dengan cara :

a. Sudi literature yaitu mengumpulkan bahan – bahan dan buku –

buku yang berkaitan dengan stroke non hemoragik

b. Wawancara, dimana teknik pengumpulan data dimana peneliti

mengumpulkan data identitas pasien, riwayat penyakit, perubahan

pola kesehatan dengan menggunakan Gordon secara lisan

langsung dari sasaran penelitian dengan bertatap muka langsung.

c. Pemeriksaan fisik menggunakan pendekatan Head To Toe dan

pemeriksaan Diagnostik.

2. Instrument pengumpulan data

Format pengkajian asuhan keperawwatan sesuai ketentuan, SOP

personal hygiene.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan untuk terjaminnya keakuratan data, Data

yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah,

demikian pula sebaliknya, data yang valid akan menghasilkan kesimpulan


44

hasil penelitian yang benar.Keabsahan data merupakan konsep yang

sangat penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan

keandalan (realibilitas) menurut versi positivisme dan disesuaikan dengan

tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.

Penelitian menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Dalam

penelitian ini pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi

sumber. Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif, Patton dalam Moleong

(2014:330). Hal ini dapat dicapai dengan jalan

1. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara;

2. membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan

apa yang dikatakannya secara pribadi.

3. membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu

4. membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah dan tinggi, orang berada, orang peerintahan

5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan ( Moleong, 2014:331).

Alat bantu atau alat pendukung ini penting artinya untuk

membantu peneliti membuat laporan lengkap dan bukti kepada pihak


45

lain bahwa penelitian memang telah dilakukan. Kesemuanya

merupakan bukti-bukti fisik yang dapat dilihat oleh siapapun.

G. Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis model

narasi. Langkah-langkah analisis data model narasi adalah sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Menurut Sugiyono (2016:338) Data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti

dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari pola yang tepat

dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang

diperoleh kemudian direduksi akan memberikan gambaran yang jelas,

dan akan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat

dibantu dengan alat standar elektronik seperti komputer mini, dengan

memberi aspek-aspek tertentu. Reduksi data yaitu sebagai proses

seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang

ada di lapangan langsung, danditeruskan pada waktu pengumpulan

data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai

memfokuskan wilayah penelitian.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas, dan akan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.
46

2. Penyajian Data/Data Display

Setelah data di reduksi, maka selanjutnya adalah melakukan

penyajian data yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan

penelitian dilakukan. Dalam penyajian data diperoleh berbagai jenis,

jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.

Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun

dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah. Menurut Miles

and Huberman dalam Sugiyono ( 2016:341) dikatakan bahwa dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

adalah dengan teks naratif.

Dengan display data maka akan mempermudah untuk melakukan

pemahaman apa yang terjadi, merencanakan penelitian kerja yang

selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Dalam

melakukan displaydata selain dengan teks naratif juga dengan

gambar bahkan grafik maupun chart.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan yaitu dalam pengumpulan data, peneliti

harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung

di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab-

akibat.

Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2016:337)

mengemukakan bahwa dalam analis data dalam penelitian kualitatif

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah

selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan


47

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data

display dan conclusion drawing / verification.

H. Etika Studi Kasus

Dalam penelitian ini peneliti memandang perlu adanya rekomendasi

dari pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada intansi

tempat penelitian, dalam hal ini RSUD Dr. Moch Ansari Saleh

Banjarmasin. Setelah dapat persetujuan barulaha dilakukan dengan

menekan masalah etika yang meliputi :

1. Informed concent (Lembar persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti

yang memenuhi criteria inkulasi dan disertai judul penelitian ini dan

manfaat penelitian. Bila responden menolak maka penelitian tidak

memaksa dan tetap menghormati hak – hak responden.

2. Anomity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencatumkan nama

responden, tetapi lembaran tersebut di beri kode.

3. Confidenniatly (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti. Hanya

kelompok data tertentu yang akan dilampirkan sebagai hasil

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai