Anda di halaman 1dari 13

Budidaya Tanaman Krisan

1. Pendahuluan
Krisan atau disebut juga seruni (Chrysanthemum sp.) adalah tanaman yang
tergolong dalam famili Composiate yang berasal dari Cina. Tanaman krisan biasa
dibudidayakan untuk menghasilkan bunga potong. Namun, seiring perkembangan
jaman, krisan juga dijadikan sebagai tanaman pot hias yang kini banyak diminati oleh
banyak masyarakat.
Tanaman krisan yang kini banyak dibudidayakan, merupakan tanaman hasil
persilangan kompleks dari berbagai varietas yang telah dikenal sejak ribuan tahun
yang lalu. Banyaknya varietas tanaman bunga krisan yang telah beredar dipasaran
serta perkembangan teknologi pertanian yang pesat akan memunculkan varietas-
varietas baru tanaman krisan.
Tanaman krisan sangat diminati oleh masyarakat. Krisan selain dapat
dimanfaatkan sebagai bunga potong, juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias
pada pot. Permintaan yang besar akan tanaman krisan di pasaran memungkinkan
bahwa pembudidayaan tanaman krisan dapat dijadikan lapangan pekerjaan yang
menguntungkan.
Agar tercapainya keuntungan dalam pembudidayaan tanaman krisan maka
diperlukan teknologi pembudidayaan yang baik pula. Untuk tercapainya bibit unggul
dalam pembudidayaan tanaman krisan serta pengoptimalisasian hasil panen tanaman
krisan, maka kami melakukan pengamatan dalam pertumbuhan tanaman krisan.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan pertumbuhan tanaman krisan sebagai berikut.
2.1. Mengetahui cara dalam perawatan dan pembudidayaan tanaman krisan.
2.2. Mengetahui pertumbuhan tanaman krisan pada media pot.
2.3. Mengetahui masa panen pembudidayaan tanaman krisan pada media pot.

3. Dasar Teori
3.1. Varietas Krisan

3.2. Lingkungan Tumbuh Krisan

BUDIDAYA KRISAN 1
Krisan dapat tumbuh pada daerah dataran medium sampai dataran tinggi yang
berkisar antara 700 - 1200 m diatas permukaan laut. Berikut merupakan beberapa
kriteria lingkungan yang baik untuk penanaman krisan.
3.2.1. Krisan termasuk tanaman yang tidak tahan dengan genangan air, percikan
hujan langsung dan cahaya langsung matahari. Oleh karena itu budidaya
tanaman krisan sebaiknya dilakukan didalam rumah lindung dengan atap
plastik atau rumah kaca.
3.2.2. Krisan dapat tumbuh pada kisaran suhu harian antara 17º - 30ºC. Pada fase
vegetatif, kisaran suhu harian yang dikehendaki untuk pertumbuhan
optimal yaitu 22º - 28ºC (siang hari) dan tidak melebihi 26ºC (malam
hari). Sedangkan pada fase generatif suhu harian ideal yaitu 16º - 18ºC.
Jika suhu lebih dari 18ºC, bunga yang dihasilkan cenderung berwarna
kusam, pucat dan memudar.
3.2.3. Tanah yang ideal untuk menanam krisan yaitu tanah yang gembur,
drainase baik, tekstur tanah liat berpasir dan tanah dengan pH 5,5 – 6,5.
(Teknologi Budidaya Tanaman Krisan. BPTP Yogyakarta, 2005)
3.3. Perawatan Tanaman Krisan
3.3.1. Pengaturan dan Penambahan Cahaya
Krisan perlu diberi cahaya lampu tambahan untuk menambah panjang hari
yang diterima tanaman agar diperoleh tinggi tanaman yang standar.
Penambahan cahaya yang paling baik adalah tengah malam antara jam
22.00 – 02.00. Penambahan cahaya tersebut dihentikan setelah berumur 30
– 35 hari setelah tanam, atau rata-rata tanaman telah mencapai ketinggian
50 - 55 cm.
3.3.2. Pemupukan susulan
Pemupukan dilakukan setelah krisan berumur satu bulan setelah tanam.
Ulangi secara periodik suatu saat seminggu sekali kemudian sebulan
sekali. Cara pemberian pupuk yaitu dengan menaburkan secara merata dan
menutup dengan tanah kembali secara merata.
3.3.3. Pemberian Jaring Penegak Tanaman
Pemberian jaring penegak berfungsi untuk membantu tumbuh tegaknya
tanaman. Kualitas tanaman krisan juga dilihat dari tegak tidaknya batang.
Pemasangan penegak dilakukan sebelum penanaman stek, tambah tinggi
penegak seiring dengan pertumbuhan tanaman.
BUDIDAYA KRISAN 2
(Teknologi Budidaya Tanaman Krisan. BPTP Yogyakarta, 2005)
4. Metode Percobaan
4.1. Alat dan Bahan
4.1.1. Sekop kecil
4.1.2. Tanah
4.1.3. Bibit tanaman krisan
4.1.4. Empat buah bot berdiameter 20cm
4.1.5. Pupuk kandang
4.2. Skema Percobaan
Percobaan pembudidayaan tanaman krisan dengan penataan pot seperti pada
gambar diatas. Krisan A berada disebelah selatan, kemudian krisan B, krisan C
dan paling utara terdapat krisan D. Pada awal penanaman yaitu pada tanggal 10
Oktober 2013 penanaman bibit tunas tanaman krisan A dengan tinggi 6 cm, krisan
B dengan tinggi 6 cm, krisan C dengan tinggi 5,5 cm dan krisan D dengan tinggi
7,5 cm.
4.3.Tata Laksana
Dalam percobaan pembudidayaan tanaman krisan, 4 pot tanaman krisan
dengan label A, B, C dan D. Penanaman dilakukan dengan mengambil bibit setek
dari tanaman induk. Pengambilan data pertumbuhan tanaman dilakukan setiap
seminggu sekali dengan pengukuran tinggi serta jumlah daun dan pengambilan
foto.
4.4. Analisis Data
4.4.1. Variabel Bebas
Penyinaran dan pemberian pencahayaan tanaman
4.4.2. Variabel Kontrol
Jumlah pemberian pupuk dan penyiraman tanaman
4.4.3. Variabel Terkait
Tinggi pertumbuhan tanaman, jumlah daun dan lamanya masa panen
tanaman krisan.

5. Hasil Percobaan
5.1. Tabel pertumbuhan tanaman krisan
5.1.1. Tabel Pertumbuhan Batang

BUDIDAYA KRISAN 3
Jenis krisan 25-10-13 7-11-13 14-11-13 21-11-13 28-11-13
Krisan A 8 cm 9,5 cm 20 cm 24 cm 27,5 cm
Krisan B 8,5 cm 8,5 cm 8 cm 8 cm 6,8 cm
Krisan C 7,5 cm 8,5 cm 21,5 cm 25 cm 30 cm
Krisan D 9,5 cm 11,5 cm 23,5 cm 30 cm 32 cm

5.2. Grafik pertumbuhan batang


35

30

25

20
Krisan A
15 Krisan B

10 Krisan C
Krisan D
5

0
25/10/2013
27/10/2013
29/10/2013
31/10/2013
02/11/2013
04/11/2013
06/11/2013
08/11/2013
10/11/2013
12/11/2013
14/11/2013
16/11/2013
18/11/2013
20/11/2013
22/11/2013
24/11/2013
26/11/2013
28/11/2013

5.3. Tabel Jumlah Daun


Jenis krisan 25-10-13 7-11-13 14-11-13 21-11-13 28-11-13
Krisan A 8 (6 tua dan 9 daun tua 19 (16 tua 20 (18 tua 21 (17 tua, 2
2 muda) dan 3 muda) dan 2 muda) muda dan 2
kering)
Krisan B 4 daun - - - -
kering
Krisan C 9 (5 tua dan 13 (12 tua 16 (15 tua 19 (18 tua 21 (20 tua
4 muda) dan 1 muda) dan 1 muda) dan 1 muda) dan 1 muda)

BUDIDAYA KRISAN 4
Krisan D 12 (8 tua 15 (12 tua, 2 19 (16 tua 22 (20 tua 23 (22 tua
dan 4 muda) muda dan 1 dan 3 muda) dan 2 muda) dan 1 muda)
kering)

5.4. Pembahasan
Dari data diatas diperoleh bahwa tanaman krisan keseluruhanya tumbuh
bertambah tinggi dan bertambah jumlah daun dari tiap tanaman. Namun pada
percobaan, pertumbuhan krisan B berhenti karena faktor dari luar yang
menyebabkan batang krisan B patah. Dari tabel dan grafik diatas diperoleh bahwa
pohon krisan B sudah tidak dapat berkembang lagi.
Pada tabel dan grafik pertumbuhan tinggi batang tanaman krisan A, B, C dan
D cenderung terlambat. Pada pembudidayaan tanaman krisan biasanya diperoleh
tinggi batang kurang lebih 5 cm dalam satu bulan (30 hari). Namun dalam
percobaan tanaman krisan A, B, C dan D rata-rata hanya mencapai tinggi 30 cm.
Hal itu dipengaruhi oleh pencahayaan pada tanaman krisan yang kurang pada
malam hari. Tanaman krisan seharusnya diberikan pencahayaan lebih pada
malam hari untuk mencapai pertumbuhanya yang maksimal.
Pada umumnya tanaman krisan berbunga saat berumur 3 - 4 bulan setelah
penanaman. Hal itu dibuktikan pada penanaman selama 1 bulan lebih 3 minggu
(7 minggu) belum terdapat tanda-tanda perkembangan bunga. Percobaan dan
pengamatan pembudidayaan tanaman krisan akan terus dilanjutkan untuk
mengetahui masa panen tanaman krisan.
6. Kesimpulan
Dari percobaan dan pengamatan yang telah dilaksanakan diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
6.1. Pertumbuhan tanaman krisan pada media tanam pot cenderung lebih lambat.
6.2. Bibit krisan yang sudah mati tidak dapat menumbuhkan tunas lagi.
6.3. Tanaman krisan pada media tanam pot sampai minggu ke-7 masih belum tumbuh
bunga.

7. Daftar Pustaka
7.1. BPTP Yogyakarta. 2005. Teknologi Pembudidayaan Tanaman Krisan. Diakses
pada 9 Desember 2013, pukul 21:43.

BUDIDAYA KRISAN 5
7.2. Rianti. Perawatan Tanaman Krisan. http://carabudidaya.com/cara-budidaya-
bunga-krisan/. Diakses pada 8 Desember 2013, pukul 07:15.

BUDIDAYA KRISAN 6
LAMPIRAN

1. Foto tanaman krisan minggu ke-1


Foto diambil pada tanggal 7 Oktober 2013

Gambar 1.1 Tanaman Krisan Pot A

Gambar 1.2 Tanaman Krisan Pot B

Gambar 1.3 Tanaman Krisan Pot C

Gambar 1.4 Tanaman Krisan Pot D

BUDIDAYA KRISAN 7
2. Foto tanaman krisan minggu ke-2
Foto diambil pada tanggal 16 Oktober 2013

Gambar 1.5 Tanaman Krisan Pot A

Gambar 1.6 Tanaman Krisan Pot B

Gambar 1.7 Tanaman Krisan Pot C

Gambar 1.8 Tanaman Krisan Pot D

BUDIDAYA KRISAN 8
3. Foto tanaman krisan minggu ke-3
Foto diambil pada tanggal 25 Oktober 2013

Gambar 1.9 Tanaman Krisan Pot A

Gambar 1.10 Tanaman Krisan Pot B

Gambar 1.11 Tanaman Krisan Pot C

Gambar 1.12 Tanaman Krisan Pot D

BUDIDAYA KRISAN 9
4. Foto tanaman krisan minggu ke-4
Foto diambil pada tanggal 7 November 2013

Gambar 1.13 Tanaman Krisan Pot A

Gambar 1.14 Tanaman Krisan Pot B

Gambar 1.15 Tanaman Krisan Pot C

Gambar 1.16 Tanaman Krisan Pot D

BUDIDAYA KRISAN 10
5. Foto tanaman krisan minggu ke-5
Foto diambil pada tanggal 14 November 2013

Gambar 1.17 Tanaman Krisan Pot A

Gambar 1.18 Tanaman Krisan Pot B

Gambar 1.19 Tanaman Krisan Pot C

Gambar 1.20 Tanaman Krisan Pot D

BUDIDAYA KRISAN 11
6. Foto tanaman krisan minggu ke-6
Foto diambil pada tanggal 21 November 2013

Gambar 1.21 Tanaman Krisan Pot A

Gambar 1.22 Tanaman Krisan Pot B

Gambar 1.23 Tanaman Krisan Pot C

Gambar 1.24 Tanaman Krisan Pot D

BUDIDAYA KRISAN 12
7. Foto tanaman krisan minggu ke-7
Foto diambil pada tanggal 28 November 2013

Gambar 1.25 Tanaman Krisan Pot A

Gambar 1.26 Tanaman Krisan Pot B

Gambar 1.27 Tanaman Krisan Pot C

Gambar 1.28 Tanaman Krisan Pot D

BUDIDAYA KRISAN 13

Anda mungkin juga menyukai