Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

A.AsuhanKebidanan
Pada kehamilan trimester I, Ny.I tidak melakukan pemeriksaan kehamilan , kehamilan
trimester II ibu melakukan kunjungan sebanyak empat kali dan trimester III ibu melakukan
kunjungan delapan kali. Standar waktu pelayanan antenatal minimal 4 kali selama kehamian, 1
kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan minimal 2 kali pada trimester ketiga
(Kemenkes, 2013). Menurut penulis kunjungan antenatal Ny. I belum sesuai dengan program
pemerintah yang ada dikarenakan Ny.I tidak melaukan pemeriksaan kehamilan pada trimester
pertama . Berat badan Ny. I sebelum hamil 48 kg berat badan trimester tiga 57 kg berarti
penambahan berat badan selama hamil adalah 8 kg. keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari
sebelum hamil dihitung dari TM I sampai TM III diperkirakan 12,5 kg (Prawihardjo, 2014).

TFU Ny. I tidak sesuai dengan usia kehamilan. Nilai TFU berdasarkan teori Mc. Donald
pada Usia Kehamilan 36-37 minggu adalah 32-33 cm sedangkan TFU Ny.I saat uk 36-37 minggu
adalah 30 cm. TFU pada pemeriksaan hamil selanjutnya TFU ibu tidak sesuai dengan usia
kehamilannya. Haemoglobin Ny. I pada trimester tiga 11,9 gr/dL maka dapat dikatakan Ny.I tidak
mengalami anemia zat besi. Menurut penulis hal ini sesuai dengan teori (Waryana, 2010) Batas
Kadar Haemoglobin Ibu hamil TM III yang Mengalami Anemia Zat besi adalah 9-10 gr/dL. Status
imunisasi TT pada Ny. I yaitu TT 2. Menurut penulis hal ini sesuai dengan dengan teori yang
dinyatakan pada buku KIA bahwa pemberian TT 1 ke TT 2 hanya dapat dilakukan dengan jarak
satu bulan setelah TT 1, dan jarak pemberian TT2 ke TT3 enam bulan, TT3 ke TT4 dua belas
bulan begitupun TT4 ke TT5 mengulang ke TT1 apabila semua kaidah ini tidak terpenuhi.
(Kemenkes, 2016).

B. Sectio Caesarea (SC)

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Ny.I di Rumah Sakit Duta Indah Jakarta Utara
didapatkan hasil USG dengan jumlah air ketuban sudah berkurang
Jika ologohydramnion terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini mungkin
berhubungan dengan pertumbuhan janin yang kurang baik. Disaat-saat akhir kehamialn,
oligohydramnion dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran, termasuk
kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran oksigen kepada janin dan menyebabkan kematian
janin oligohydramnion lebih cenderung harus mengalami operasi caesar disaat persalinannya.

Dari pemeriksaan diatas maka keputusan atau tindakan yang tepat untuk
Ny.I adalah melahirkan bayi dengan cara Sectio Caesare (SC). Hal ini agar tidak
terjadi gawat janin.

C.AsuhanBayiBaruLahir
Menurut Dep. Kes. RI, (2007) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram

Kunjungan neonatus adalah pelayanan kesehatan kepada neonates sedikitnya 3 kali yaitu
kunjungan neonatus I (kn 1) pada 6 - 48 jam setelah lahir, kunjungan neonatus II (kn 2) pada hari
ke 3 - 7 setelah kelahiran, dan kunjungan neonatus III (kn 3) pada hari ke 8 - 28 setelah kelahiran.
Pelayanan kesehatan diberikan oleh bidan/dokter/perawat, yang dapat dilaksanakan dipuskesmas
atau melalui kunjungan rumah. (Kemenkes RI, 2010). By Ny. I dilakukan kunjungan neonatus
oleh penulis 3 kali yaitu KN 1 pada usia 6 jam setelah lahir dan KN 2 pada usia 4 hari,dan
kunjungan ke KN 3 dilakukan pada hari ke 21.

By. Ny.I telah dilakukan KN 2 saat usia 4 hari di rumah dengan hasil pemeriksaan bayi
sedikit kuning dan menganjurkan ibu untuk sering menyusi bayinya dan menjemur bayi pada pagi
hari minimal 15-30m menit . Dalam hal ini KN sudah dilakukan sesuai dengan program
pemerintah, dan bayi mengalami Ikterus fisiologis . By. Ny. I pada saat pemeriksaan fisik
ditemukan kuning pada muka, menurut penulis ini termasuk ke dalam icterus fisiologis drajat 1.
Sesuai dengan teori (PPGDON, 2008) Pembagian Ikterus Menurut Metode Kremer, jika kuning
hanya bagian kepala dan leher termasuk kedalam icterus drajat 1 icterus fisiologis. Penulis
melakukan asuhan penanganan bayi dengan icterus fisiologis dengan menganjurkan ibu untuk
meletakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar matahari pagi selama 30 menit selama 3-4
hari, dan menganjurkan ibu untuk memberikan ASInya (bisa dengan menyusuinya atau dengan
sendok teh) lebih sering lagi yaitu minimal setiap 2 jam dan membangunkannya jika ia tertidur.

Hal ini sesuai dengan teori (PPGDON, 2008) meletakkan bayi ditempat yang cukup mendapat
sinar matahari pagi selama 30 menit selama 3-4 hari, dan menganjurkan ibu untuk memberikan
ASInya lebih sering lagi yaitu minimal setiap 2 jam dan membangunkannya jika ia tertidur.

D.AsuhanNifas
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit tiga kali yaitu pada 6 jam-3 hari, 4 hari-28
hari, 29-42 hari. Kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk
mencegah, mendeteksi,serta manangani masalah-masalah yang terjadi. (Kementrian Kesehatan RI,
2016).

Ny. I dilakukan kunjungan nifas oleh penulis 3 kali yaitu KF 1 pada usia 6 jam dan
KF 2 pada usia 4 hari setelah persalinan. Ny.I telah dilakukan KF 3 saat usia …. hari di RS Duta
Indah . dengan hasil pemeriksaan dalam batas normal. Dalam hal ini KF sudah dilakukan sesuai
dengan program pemerintah.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pada studi kasus komprehensif yang telah dilakukan kepada Ny. I yang meliputi
asuhan kebidanan yang menyeluruh dari masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru
lahir yang bertujuan agar penulis mampu menerapkan pelaksanaannya. Selama proses
pelaksanaan maka dapat diambil kesimpulansebagaiberikut:

1. Pengkajian data subjektif dan objektif yang bersumber langsung dari ibu telah dilakukan
mulai tanggal 11 Maret 2019 yaitu ketika usia kehamilan klien memasuki 36-37 minggu.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, didapatkan kenaikan BB ibu tidak sesuai dengan
kenaikan BB Dari hasil pemeriksaan juga terdapat kesenjangan TFU dengan usia
kehamilan Ny I maka penulis menyarankan Ny I makan sering dengan porsi kecil untuk
menjaga nutrisinya3. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Bayi lahir tanggal 02 April
2019
pukul 07.29 WIB, jenis kelamin perempuan dan memiliki berat badan 2.710 gram, panjang
badan 45 cm,
2. Asuhan kebidanan pada ibu nifas sebanyak dua kali yaitu 6 jam dan 4
hari setelah persalinan. Dari hasil pemeriksaan atau kunjungan, semua hasil dalam keadaan
normal. Ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya, tidak terdapat tanda bahaya masa nifas
pada ibu dan involusi uterus berlangsung normal.
3. Dari seluruh rangkaian asuhan yang diberikan penulis pada klien dapat dievaluasi bahwa
ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan dari masa kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir sehingga pengetahuan ibu dan keluarga semakin
bertambah. Dokumentasi asuhan kebidanan pada Ny. I sejak hamil, bersalin, nifas dan
bayi baru lahir dalam bentuk laporan kasus studi kasus

Anda mungkin juga menyukai