Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

LAPORAN REFLEKSI KASUS

Nama Mahasiswa : Rini Yanti Tanggal : 27-06-2019


NPM : 1814901110093 Alamat : Alalak selatan Rt.09

a. Deskripsi kejadian
Ketika saya berdinas di stase Gerontik, pada saa itu saya pertama kali
mendatangi klien saya di RT 6. Klien saya adalah Ny. J berusia 62 tahun.
Beliau tinggal dengan anak laki-lakinya yang berusia 28 tahun. Ketika
dilakukan pengkajian klien saya mengeluhkan sakit pada persendian dan sakit
pada punduknya. TD klien 150/90 mmHg, P : 89x/m, R : 22c/m dan T : 36.5
0
C. Setelah ditanya tentang apa saja yang sudah ibu lakukan untuk mengurangi
sakit pada sendinya, klien saya mengatakan kalau beliau mengonsumsi
beberapa obat. Saya pun meminta izin untuk melihat obatnya. Klien saya
kemudian memberikan obatnya. Ada tiga obat yang dikonsumsi klien yaitu
Neo Rheumacyl, Dexaharsen dan Pro Maag. Yang jadi focus saya disini adalah
Dexaharsen. Klien mengatakan kalau beliau mengonsumsi obat itu setelah
mendengar cerita tetangganya yang setelah meminum obat tersebut tubuhnya
terasa lebih segar dan enak. Klien mengaku kepada saya kalau beliau jarang
mengkonsumsi obat tersebut dan saya katakan jangan dikonsumsi lagi kecuali
kalau memang sudah sangat membutuhkannya. Cukup dengan obat tulang dan
sendi yang satunya saja. Klien saya mengatakan akan melakukannya. Saya
kemudian pamitan dan mendatangi teman saya yang sedang melakukan
pengkajian ditempat lain sekalian untuk berbicara dengan ibu ketua RT 6. Saya
ceritakan kondisi klien saya sekalian untuk klarifikasi. Apa cerita beliau
dengan klien saya ternyata berbeda. Ibu ketua RT mengatakan kalau klien saya
ternyata setiap hari mengonsumsi Dexaharsen. Mungkin beliau malu kata
beliau setelah saya nyeletuk kenapa klien saya tidak mengaku ketika saya
tanya.
b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut
Perasaan saya saat menghadapi kasus tersebut saya merasa agak jengkel karena
klien saya tidak mau jujur kepada saya tentang konsumsi obatnya. Saya tidak
akan melarang beliau mengonsumsi obatnya, saya hanya akan menganjurkan
untuk mulai mengurangi konsumsinya karena obat tersebut seharusnya disertai
resep dokter. Bukan dibeli abal-abal di mobil yang biasa tiap Senin berjualan
obat dipasar pagi desa tanpa tahu efek samping yang membahayakan kesehatan
klien saya.

c. Evaluasi: sisi negatif dan positif dari kasus/kejadian


Sisi negatif
Karena klien saya sudah lama mengonsumsi obat tersebut dan saya tidak bisa
setiap waktu berada atau mendatangi klien saya. Saya hanya bisa menyarankan
saja untuk mengurangi konsumsi obat tersebut dan menyerahkan pengawasan
pada klien pada anak dan tetangganya saja.

Sisi positif
Dari kejadian itu saya belajar bagaimana perawat itu harus caring secara
holistic dan memastikan klien tidak memakai obat dengan sembarangan tanpa
resep dokter karena itu jelas berbahaya bagi tubuhnya jika dikonsumsi secara
terus menerus apalagi dengan kondisi klien saya seperti diatas.

d. Analisis
a) Mengapa kasus tersebut menarik?
Kasus tersebut menarik karena kejadian ini baru saya temui pada klien saya
yang berani mengonsumsi obat secara sembarangan tanpa ada sedikitpun
konsultasi dengan petugas kesehatan.

b) Mengapa bisa terjadi?


Hal tersebut dapat terjadi karena selain kurangnya pengawasan dari petugas
kesehatan juga masyarakat terlalu percaya dengan apa yang dikatakan
tetangganya tanpa memikirnkan apakah klien dengan tetangganya memang
memiliki masalah yang sama hingga bisa mengonsumsi obat yang sama.
Bisa saja tetangganya mengonsumsi obat tersebut setelah melakukan
konsultasi dengan dokter.
c) Bagaimana hubungannya dengan kompetensi ners?
Pada saat hal tersebut terjadi, peran ners adalah sebagai perawat educator,
yaitu untuk membantu meningkatkan pengetahuan klien tentang
kesehatannya, tentang prinsip benar obat.

d) Analisis dapat dilihat dari berbagai aspek


Kejadian ini merupakan kejadian yang mempengaruhi kesehatan klien
karena jika diteruskan konsumsi obatnya maka akan mengakibatkan hal
yang tidak baik pada klien saya berupa apapun. Disertai factor usia klien
saya yang jua akan memperlambat proses penyembuhan jika nanti
dilakukan terapi.

e. Kesimpulan
Seorang perawat dituntut untuk pandai, kritis dan hebat dalam analisis.
Tujuannnya adalah untuk menyelesaikan masalah – masalah serta keluhan
yang dirasakan/terjadi pada pasien, untuk itu seorang perawat di tuntut untuk
banyak tahu dan banyak ilmu, serta hebat dalam kompetensi baik hard skill
ataupun soft skill salah satunya adalah dalam mempersuasi klien.

f. Action plan
Dari kejadian itu saya akan berusaha untuk dapat memberikan penanganan dan
penjelasan yang lebih detail terhadap klien yang memang belum memahami
tentang obat dan penyakitnya serta komplikasi yang akan terjadi jika dalam
waktu yang lama mengonsumsi obat tersebut tanpa resep dokter.

Anda mungkin juga menyukai