Anda di halaman 1dari 1

Role play

Penugasan materi inti III: Pengorganisasian

1. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok.


Kelompok I membahas soal a dan b
Kelompok II membahas soal c dan d
2. Fasilitator memberikan skenario untuk dimasukkan ke dalam form pencatatan dan pelaporan.
a. Bayi Ny. Maria berjenis kelamin perempuan lahir secara normal dengan berat badan 3300
gram, tanpa gejala kelainan apapun pada tanggal 17 Agustus 2014 pada pukul 02.00 dini hari
pada saat umur kehamilan 36 minggu di RB Sayang Anak dan ditangani oleh dr. Nindya, Sp.A(K)
dengan nomor medrek 14072014. Diambil spesimen darahnya melalui tumit pada tanggal 19
Agustus 2014 jam 13.00. Ayahnya bernama Sapi’i, beralamat di jalan damai gang senggol no 13,
Kota Bunga. Ada riwayat Ny Maria mendapat pengobatan saat kehamilan, yaitu paracetamol
dan amoxicillin. Tidak ada riwayat hipotiroid maupun hipertiroid. Dua minggu kemudian,Ny
Maria mendapatkan hasil pemeriksaan SHK bayinya yang menunjukkan hasil 19,99 µU/mL..
b. Bayi Nabila lahir di RB Sayang Anak pada tanggal 18 Agustus 2014 jam 05.30. Orang tuanya
menolak ketika ditawari untuk melakukan SHK bagi bayinya. Ibu memiliki riwayat hipertiroid,
sedang dalam pengobatan. Ibu takut jika mendapati kenyataan anaknya mengalami penyakit
yang sama.

Sementara itu pada tanggal dan tempat yang sama namun berbeda jam yaitu pukul 09.00 telah
lahir bayi berjenis kelamin laki laki dari ibu bernama selly dengan umur kehamilan 36 minggu.
Berat badan bayi tersebut adalah 3400 gr tanpa gejala kelainan apapun. Nomor medrek bayi
tersebut adalah 17072014. Ayahnya bernama Surya. Kedua orang tua tersebut tidak
berkeberatan untuk dilaksanakan SHK. Pengambilan spesimen darah melalui vena. Kedua orang
tua dan bayi tersebut telah pulang setelah selesai melunasi seluruh administrasi pada tanggal
20 jam 17.00. Pada tanggal 22 Agustus 2014 RB Sayang Anak mendapatkan hasil pemeriksaan
dari laboratorium SHK dengan hasil 22,30 µU/mL.

c. Dinkes Kabupaten Sehat mendapati bahwa ada 17 bayi yang lahir di daerahnya menolak
dilakukan SHK. Dari spesimen yang dikirim, 23 diantaranya harus diambil ulang karena hasil
yang didapat tidak dpat diperiksa. Di beberapa kecamatan adalah daerah endemik GAKI. Dari
bayi yang diskrining ada 3 orang dengan hasil tinggi dari 247 bayi yang diskrining bulan agustus
2014. Hasil tes konfirmasi menunjukkan hanya satu yang didiagnosa HK dan mendapatkan
pengobatan.
d. Dinas Kesehatan Provinsi Abrakadabra mendapat laporan dari dinkes kabupaten/kota di
wilayahnya. Kota Hocus terdapat 7 penolakan dan mengirim 86 spesimen. Lima diantaranya
harus dilakukan pengambilan ulang karena kesalahan pengambilan. Hasil menunjukkan 84
normal dan 2 tinggi, namun tidak terlacak. Kabupaten Pocus mengirim 93 spesimen, 3 yang
harus diambil ulang. Hasil yang didapat 90 normal, 3 hasil tinggi dan dilakukan tes konfirmasi.
Dari tes konfirmasi didapat 2 yang terdiagnosa HK, dan mendapat pengobatan. Kabupaten
Sesame mengirim 63 spesimen dan mendapat 13 penolakan. Tidak ada yang harus diulang.
Hasil yang didapat 60 diantaranya normal, 3 mendapatkan hasil tinggi dan dilakukan tes
konfirmasi. Ketiganya mendapatkan hasil normal pada tes konfirmasi.

Anda mungkin juga menyukai