Anda di halaman 1dari 7

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Dalam penelitian yang dilakukan, terjaring 50 orang responden. Penyebaran


kuesioner dilakukan saat kegiatan poli umum di puskesmas kelurahan pondok kopi I,
posyandu lansia dan posbindu dengan bantuan kader dan pemegang program PTM
puskesmas kelurahan Pondok Kopi I. Dari keseluruhan responden, mayoritas berjenis
kelamin perempuan sebanyak 33 orang (66%) dan laki-laki sebanyak 17 orang (34 %).

Karakteristik responden berdasarkan jenis


kelamin (%)

Perempuan
Laki-laki

Gambar 5.1. Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari segi pekerjaan, komposisi terbanyak responden didapatkan adalah lain-lain


(68%), pensiunan (14%), wiraswasta (10%), pegawai swasta (4%) dan pegawai negeri
sipil (2%).
Karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan(%)

Pegawai Negeri

Pegawai Swasta

Wiraswasta Karakteristik responden


berdasarkan pekerjaan(%)

Pensiunan

Lain-lain

0% 20% 40% 60% 80%

Gambar 5.2. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dari segi pendidikan didapatkan 38% responden merupakan lulusan SMA atau
sederajat, 26% responden lulusan SMP dan SD, responden lulusan perguruan tinggi
didapatkan sebanyak 6% serta responden yang tidak besekolah sebanyak 4 %.

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan


(%)

Perguruan Tinggi

SMA

SMP
Karakteristik responden
SD berdasarkan pendidikan

Tidak sekolah

0%
10%
20%
30%
40%

Gambar 5.3. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


Jika dilihat dari riwayat hipertensi maka rata-rata responden tidak memiliki
riwayat hipertensi dalam keluarga atau hanya ada di diri sendiri sebanyak 35 orang
(70%) sedangkan yang mempunyai riwayat didalam keluarga sebanyak 15 orang
(30%)

Karakteristik responden berdasarkan riwayat


hipertensi (%)

100

50

Tidak ada riwayat

Riwayat keluarga

Karakteristik responden berdaarkan riwayat hipertensi

Gambar 5.4 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan riwayat hipertensi

5.2 Hasil Penelitian

Pengetahuan adalah pengalaman inderawi atau informasi yang diterima dan


disadari oleh seseorang. Informasi tersebut dapat diperoleh dari lingkungan sosial
maupun media cetak dan media elektronik. Pengetahuan adalah aspek kognitif yang
penting dan mempengaruhi persepsi dan sikap seseorang. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden mempunyai pengetahuan yang
cukup dan kurang mengenai hipertensi sebanyak masing-masing 19 orang dengan total
38 orang (76%), sedangkan responden yang pengetahuannya tergolong baik sebesar
24%.
Pengetahuan yang kurang dimengerti responden terbanyak mengenai pertanyaan
“Semua orang yang menderita hipertensi PASTI menunjukkan gejala, seperti kepala
sakit, sukar tidur dan rasa berat di tengkuk.” Rata-rata menjawab benar sedangkan
hipertensi bisa saja tidak bergejala dan tidak menimbulkan keluhan seperti sakit kepala.
Sedangkan pertanyaan lain yang juga masih banyak salah adalah mengenai “Hipertensi
dapat disebabkan karena keturunan” dan “Hipertensi hanya terjadi pada lansia (lanjut
usia)” dimana responden masih banyak menjawab salah dan hal ini juga dibutuhkan
perhatian lebih lanjut.

Gambaran pengetahuan penderita hipertensi (%)

Baik
Cukup
Kurang baik

Gambar 5.6 Diagram Gambaran Tingkat Pengetahuan penderita hipertensi

Tabel 5.1 Distribusi Jawaban Pada Pertanyaan Mengenai Pengetahuan

Soal Benar Salah


(Nomor)*
1 43 responden 7 responden
2 29 responden 21 responden
3 48 responden 2 responden
4 40 responden 10 responden
5 44 responden 6 responden
6 29 responden 21 responden
7 47 responden 3 responden
8 38 responden 12 responden
9 42 responden 8 responden
10 40 responden 10 responden
11 42 responden 8 responden
12 37responden 13 responden
13 47 responden 3 responden
14 49 responden 1 responden
15 27 responden 23 responden
16 25 responden 25 responden
17 26 responden 24 responden
18 29 responden 21 responden
*soal terlampir

Sikap seseorang dipengaruhi oleh informasi yang didapat baik dari media maupun
secara persuasi dari lingkungan sosialnya. Biasanya, seseorang dengan pengetahuan
yang baik akan mempunyai persepsi yang baik dan muncul sebagai sikap yang baik
termasuk dalam hal menjaga pola hidup dan rutin minum obat sehingga bisa
mengontrol penyakit hipertensi. Sikap yang baik yang ditunjukkan oleh responden
dalam hal ini meliputi : rutin kontrol tekanan darah tiap bulan dan minum darah tinggi,
menjaga pola makan, istirahat cukup dan berolahraga, bertanya kepada petugas
kesehatan mengenai penyakit, segera ke fasilitas kesehatan jika ada tanda-tanda
penyakit, mencari tahu mengenai prolanis dan rencana mengikuti kegiatan tersebut.
.
5.3 Pembahasan

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan


sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Hipertensi
merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan angka kematian dan
kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena
hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab awalnya tidak diketahui
atau tanpa gejala sama sekali, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi
terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke
dan ginjal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Penderita
Hipertensi Terhadap Penggunaan Kartu Berobat Untuk Mengontrol Tekanan Darah di
Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Pondok Kopi I. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 50 orang dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan, meskipun
dengan distribusi yang tidak merata. Dari keseluruhan responden, mayoritas berjenis
kelamin perempuan (66%). Penyebaran kuesioner dilakukan pada saat pelayanan di poli
umum, posyandu lansia dan posbindu dengan bantuan kader.
Pengetahuan pasien tentang hipertensi adalah semua informasi yang diterima
responden mengenai definisi, gejala, komplikasi, upaya pencegahan dan pengobatan
penyakit hipertensi. Meningkatnya pengetahuan bisa menimbulkan perubahan persepsi
dan kebiasaan seseorang serta menambah kepercayaan seseorang dalam berperilaku..
Pengetahuan yang baik juga dipengaruhi dengan pendidikan yang baik, semakin
tinggi pendidikan seseorang, maka semakin banyak pengetahuan yang didapat. Sikap
seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek
tertentu melalui persuasi atau tekanan dari kelompok sosialnya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik maka akan
memperoleh sikap yang baik terhadap upaya mencapai tekanan darah terkontrol pada
penderita hipertensi yang juga ditunjang dengan diadakannya prolanis di puskesmas
pondok kopi I. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah jumlah
responden mempunyai pengetahuan yang cukup dan kurang mengenai hipertensi
sebanyak masing-masing 19 orang dengan total 38 orang (76%), hal ini mungkin juga
didasari dengan pendidikan responden yang rata-rata adalah tamatan SMA sampai SD.
Tindakan merupakan hasil akhir dari perilaku, sehingga tindakan sangat
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan perilaku pasien. Perilaku pasien yang baik
diperlukan untuk mengontrol tekanan darah sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup
pasien dan mencegah komplikasi yang berbahaya. Perilaku yang diharapkan bisa
dijalani dengan rutin oleh penderita hipertensi adalah dengan mengontrol tekanan darah
setiap bulan dan minum obat hipertensi secara teratur. Merubah dan menjaga pola hidup
sehat seperti olahraga teratur 3x seminggu, istirahat cukup, menghindari makan
makanan tinggi garam dan berlemak, mengontrol stress/emosi, segera memeriksakan
jika timbul-timbul gejala (sakit kepala, sesak, jantung berdebar) dan mengikuti program
prolanis yang direkomendasikan oleh puskesmas kelurahan pondok kopi I.
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi diperlukan
intervensi yang pada akhirnya dimaksudkan untuk mengubah perilaku seseorang atau
kelompok agar menerapkan pola hidup sehat dan mengubah persepsi yang salah menjadi
persepsi yang lebih tepat. Intervensi tersebut dapat berupa penyuluhan kesehatan,
diskusi kelompok yang mendalam tentang penyebab, gejala, cara pencegahan dan
pengobatan hipertensi. Dengan meningkatnya pengetahuan mengenai sebuah penyakit,
diharapkan dapat mengubah perilaku yang ditandai dengan meningkatknya partisipasi
masyarakat untuk mencapai tekanan darah terkontrol dengan rutin kontrol ke puskesmas,
mengikuti kegiatan posbindu dan posyandu lansia, dan juga mengajak masyarakat
mengikuti prolanis puskesmas kelurahan pondok kopi I yang bergabung dengan
puskesmas kelurahan malaka jaya dimana dari hasil kuesioner, 48 responden ingin
mengikuti PROLANIS jika sudah mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai