BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Klinis
1. Kehamilan
a. Pengertian
dan ovum, dan dilanjutkan dengan nidasi yang berlangsung dalam waktu
b. Fisiologi Kehamilan
sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) perubahan dalam wanita
sebagai berikut :
tidak terjadi.
d) Syncope (Pingsan)
e) Kelelahan
pada kehamilan.
f) Payudara Tegang
g) Sering Miksi
i) Pigmentasi Kulit
j) Epuls
pertama.
12
a) Pembesaran Perut
keempat kehamilan.
b) Tanda Hegar
uteri.
c) Tanda Chadwick
d) Tanda Goodel
bibir.
e) Tanda Piscasek
g) Teraba Bollotement
tangan pemeriksa.
c) Bagian-Bagian Janin
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
d) Kerangka Janin
USG.
d. Perubahan Fisiologis
pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genetalia eksternal dan
terdahulu perubahan yang terdapat pada wanita hamil ialah antara lain
sebagai berikut :
1) Uterus
2) Serviks Uteri
4) Ovarium
16 minggu.
5) Mamae
6) Sirkulasi Darah
pembuluh darah yang membesar pula mamae dan alat-alat lain yang
7) Sistem Respirasi
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan
8) Traktus Degisvitus
9) Traktus Urinarius
10) Kulit
berikut :
a) Trimester 1
2) Trimester II
sakit punggung dan lelah, kejang otot kaki, pinggang linu, kaki
3) Trimester III
berbeda.
atau kelahiran dini (premature) yang membahayakan ibu dan bayi (Hani,
dkk, 2011).
1) Abortus.
2) Kehamilan Ektopik.
3) Molahidatidosa.
sebagai berikut :
1) Perdarahan, Pervaginaan.
1) Pengertian
kelahiran bayi.
menghadapi komplikasi
g) Temu wicara/konseling.
h) Pemeriksaan HB.
4) Kunjungan Kehamilan
kehamilan :
dan aman.
minggu.
mengenai preaklamasi.
5) Pemeriksaan kehamilan
a) Anamnese.
b) Pemeriksaan labolatorium.
c) Intervensi dasar.
g) Mempersiapkan persalinannya.
2. Persalinan
a. Pengertian
janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
23
ari) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
berikut :
1) Kala I
cm).
a) Fase Laten
b) Fase Aktif
2) Kala II
detik.
20 menit.
3) Kala III
4) Kala IV
c) Kontraksi uterus.
d) Terjadinya pendarahan.
b. Fisiologi
berikut :
a) Kontraksi uterus.
a) Tekanan darah.
b) Detak jantung.
c) Perubahan metabolisme.
e) Perubahan pernapasan.
g) Perubahan gastrointestinal.
h) Perubahan hematogi.
i) Perubahan endokrin.
c. Tanda-Tanda Persalinan
dengan tanda-tanda :
Tanda-tanda Inpartu :
4) Perlunakan serviks.
tiga faktor yaitu : jalan lahir, kekuatan yang melibatkan mendorong dan
1) Passage
persalinan.
a) Amplitudo.
kepanjang semula).
e) Frekuensi
f) Durasi
nya his.
h) Interval
i) Kekuatan
3) Passenger
a) Janin
b) Plasenta
c) Air ketuban
aterm.
4) Psikologis Ibu
persalinan.
5) Penolong
c) Perenium menonjol.
d) Vulva membuka.
digunakan.
11) Memastikan ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit.
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu.
19) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm,
telah lahir dan kain kering dan bersih yang dilipat 1/3 bagian
kain bersih dan kering, ibu jari pada salah satu sisi perenium dan 4
jari tangan pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang
kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara
20) Setelah kepala keluar menyeka mulut dan hidung bayi dengan kasa
steril kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
23) Setelah bahu lahir geser tangan kebawah perenium ibu untuk
sebelah atas.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke
bawah.
27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
didalam uterus.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin dalam
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
31) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara dua klem
tersebut.
32) Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
33) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi
dikepala bayi.
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva.
35) Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas
pusat.
terlepas.
dengan hati-hati.
39) Segera setelah palsenta, lakukan massase pada fundus uteri dengan
plamer 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba
keras).
40) Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan
perdarahan pervaginam.
43) Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit didada ibu
dipaha kiri.
pervaginam.
47) Mengajarkan ibu atau keluarga cara melakukan massase uterus dan
menilai kontraksi.
49) Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
dengan baik.
setelah didekontaminasi.
sesuai.
1) Langkah 1
tangan.
2) Langkah II
bayi menyusui.
3) Langkah III
menyusui.
payudara lain.
(1) Jika bayi belum melakukan IMD dalam waktu satu jam,
dada ibu.
kehangatan.
sebagai berikut :
1) Asuhan Kala 1 :
dan kesakitan :
persalinan.
dapat diberikan :
(2) Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin
pemeriksaan.
sekitar kemaluan.
cara :
2) Asuhan Kala II :
dengan cara :
(1) Jongkok.
(2) Menungging.
bayi.
(2) Tangan yang satu menegangkan tali pusat dengan klem 5-6
(3) Jaga ketahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya
kontraksi kuat.
pusat.
plasenta.
plasenta.
4) Asuhan Kala IV :
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan usia
dkk, 2011).
1) Sistem Pernafasan
Penyesuain paling kritis yang harus dialami bayi baru lahir ialah
Setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk
3) Sistem Pencernaan
4) Sistem Reproduksi
5) Sistem Neuromuskuler
45
6) Sistem Termogenik
pengeluaran nafas.
7) Sistem Skeletal
keseluruhan.
8) Sistem Integument
Semua struktur kulit bayi sudah terbentuk saat lahir, tetapi masih
belum matang.
Tanda 0 1 2
46
(Pulse)
5) Menangis kuat.
menit.
8) Kulit kemerah-merahan.
sempurna.
(pada laki-laki).
13) Reflek makro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
14) Elisminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.
2) Asfiksia neonatorum.
4) Ikterus/hiperbilirubenium.
9) Tetanus neonatorum.
3) Warna kulit kuning (terutama pada 24 jam pertama) biru atau pucat,
memar.
muntah.
7) Tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, hijau tua, ada lendir
terus menerus.
5) Pencegah infeksi.
6) Pemberian imunisasi.
7) Penilaian awal.
9) Rangsangan tekstil.
sebagai berikut :
tali pusat.
melakukan secara berurutan pada tali pusat mulai dari klem arah ibu
menghendakinya.
BBL.
4. Nifas
a. Pengertian
adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas
nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahir plasenta sampai
adalah :
1) Alterpains
2) Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari ovum. Uteri dan
adalah sekitar 240-270 ml. berikut jenis lochea yang terdapat pada
persalinan.
sebagai berikut :
3) Demam.
4) Bengkak di muka, tangan, atau kaki cairan disertai sakit kepala dan
atau kejang.
7) Puting lecet.
sebagai berikut :
setelah persalinan.
perdarahan berlanjut.
uteri.
2) Asuhan nifas selama 2-6 hari dan 2-6 minggu setelah kelahiran.
asuhan nifas yang dilakukan selama 2-6 hari dan 2-6 minggu
yang aman.
dan BB bertambah.
terbentuk.
abnormal.
istirahat.
alami.
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian
1) Non Hormonal
b) Kondom
(1) Tubektomi
(2) Vasektomi
terjadi.
2) Hormonal
c. Cara Kerja
1) Non Hormonal
a) MAL
b) Kondom
c) AKDR
kavum uteri.
d) Kontrasepsi Mantap
(1) Tubektomi
59
ovum.
(2) Vasektomi
2) Hormonal
a) Progestin
(3) Implan
b) Hormon Kombinasi
1) Non Hormanal
a) MAL
b) Kondom
c) AKDR
servikalis.
2) Hormonal
a) Progestin
estrogen.
61
mual.
(3) Implan
b) Kombinasi
kebidanan adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu kiat dan kebidanan mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa
asuhan kebidanan.
1. Standart I : Pengakajian
a. Pernyataan standar
b. Kriteria pengkajian
budaya).
penunjang).
a. Pernyataan standar
63
a. Pernyataan standar
b. Kriteria Perencanaan
secara komprehensif.
atau keluarga.
64
4. Standar IV : Implemantasi
a. Pernyataan standar
rujukan
b. Kriteria
sosial-spiritual-kultural.
berkesinambungan.
sesuai.
5. Standar V : Evaluasi
a. Pernyataan standar
klien.
b. Kriteria evaluasi
dan keluarganya.
a. Pernyataan standar
66
b. Kriteria evaluasi
dan keluarga.
a. Pernyataan standar
KIA.
kebidanan.
a. Standar 1
b. Standar 2
kepada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, semua kunjungan rumah dan
c. Standar 3
d. Standar 4
meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
e. Standar 5
f. Standar 6
g. Standar 7
h. Standar 8
Persiapan persalinan.
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami, serta
aman.
i. Standar 9
j. Standar 10
k. Standar 11
l. Standar 12
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang
m. Standar 13
hipotermi.
n. Standar 14
o. Standar 15
p. Standar 16
q. Standar 17
r. Standar 18
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama, serta
s. Standar 19
t. Standar 20
pertama.
72
u. Standar 21
v. Standar 22
Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini serta tanda dan gejala
w. Standar 23
x. Standar 24
Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia
C. Kewenangan Bidan
1. Kewenangan normal
dokter.
a. Ruang lingkup
b. Kewenangan
1) EPisiotomi.
partum.
a. Ruang lingkup
1) Pelayanan BBL.
2) Pelayanan bayi.
b. Kewenangan
pencegahan hipotermi, IMD injeksi vit KI, perawatan BBl pada masa
sekolah.
3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan.
5. Pemanfaatan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak
sekolah.
76
lainnya.
1. Pengertian
oleh karena itu manajemen kebidanana merupakan alur fikir bagi seorang
2008).
orang mulai menolong kelahiran bayi. Pada zaman dahulu kalan perempuan
melalui 5 langkah.
bersama klien.
individual
78
lanjutan.
kebidanan pada individu akan tetapi juga dapat diterapkan dalam pelaksanan
masyarakat.
b. Diagnosa kebidanan
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap
hasil studi.
penanganan segera.
81
manajemen kebidanan.
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefekttifan dari asuhan yang sudah
sebagai berikut :
assesment.
identifikasi.
2. Diagnosa masalah.