Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PEMBERSIHAN TUMPAHAN DARAH / CAIRAN TUBUH

1. Siapkan alat
SPILL KIT INFEKSIUS berisi : kain lap, wadah limbah infeksius, detergent
dan air, chlorin 0.5%, sarung tangan, celemek dan sepatu bot
2. Lokalisasi lokasi tumpahan dengan memberi penanda
3. Matikan kipas angin atau AC di area sebaran (mengurangi kecepatan
penguapan dan penyebaran cairan)
4. Lepaskan aksesoris pribadi seperti jam tangan, cincin, anting – anting, dll)
5. Lakukan Hand Hygiene
6. Gunakan APD dengan urutan sbb:
a. Pakai sepatu boot
b. Pakai apron Hand Hygiene
c. Pakai sarung tangan
7. Penyerapan tumpahan darah / cairan tubuh menggunakan kain lap sekali
pakai, buang kain lap ke wadah limbah infeksius. Pembersihan tumpahan
darah / cairan tubuh menggunakan kain lap sekali pakai yang telah dibasahi
dengan detergent dan air, buang kain lap ke wadah limbah infeksius.
8. Permukaan yang terkena tumpahan darah / cairan tubuh disiram dengan
chlorin 0.5 % tunggu sampai 3 menit lalu keringkan dengan kain lap sekali
pakai, buang ke wadah limbah infeksius.
9. Peralatan dirapikan.
10. Lepaskan APD dengan urutan :
a. Lepaskan sarung tangan
b. Lakukan Hand Hygiene
c. Lepaskan apron
d. Lepaskan sepatu boot
e. Lakukan Hand Hygiene
CARA MENGGUNAKAN APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

1. Saat terjadi kebakaran pastikan klsifikasi sumber api


2. Kemudian segeralah menuju lokasi penyimpanan APAR yang sesuai
3. Sebelum digunakan cek isi tabung pada pengukur tekanan. Pastikan jarum
penunjuk pada posisi hijau lalu angkat tabung dengan membolak-balik
beberapa kali untuk memastikan isi tabung tidak mengendap.
4. Letakkan APAR sejajar dengan tubuh, hindari posisi kepala diatasnya.
5. Tahan APAR sambil melepas pin pengamannya.
6. Periksa tekanan APAR dengan cara mengarahkan corong keatas lalu tekan
tuas beberapa kali
7. Setelah memastikan semua berfungsi dengan baik, angkat tabung APAR
dengan menggenggam pegangannya.
8. Sampai di lokasi kebakaran, ambillah jarak dari lokasi api kurang lebih 2-3
meter. Apabila terjadi diluar ruangan pastikan posisi kita tidak berlawanan
dengan arah angin.
9. Angkat tabung APAR dan arahkan corong ke sumber api.
10. Lepaskan isi tabung dengan menekan tuasnya kemudian kibaskan corong
untuk mengatur arah semburan APAR hingga merata.
11. Setelah api berhasil dipadamkan, masukkan kembali pin pengaman tuas lalu
simpan APAR pada tempatnya.
PROSEDUR BHD (Bantuan Hidup Dasar)

Defenisi

HBD adalah usaha yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan
atau sirkulasi pada hentu nafas atau henti jantung

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan bantuan sirkulasi dan


pernafasan secara efektif sampai kembali sirkulasi sistemik spontan atau datang
bantuan ahli dengan peralatan yang lebih lengkap.

Prosedur

1. Pastikan 3 aman (penolong, penderita dan lingkungan)


2. Cek respon panggil dan tepuk atau guncang bahu korban (“pak, bu!,
merangsang nyeri / mencubit)
3. Panggil bantuan / orang lain dan panggil tim medis di line 225 atau UGD
4. Cek nadi karotis, dengan cara tempelkan 2 jari pada daerah garis leher / jakun,
kemudian tarik ke sisi paling dekat dengan pemeriksa dalam waktu 5-10 detik.
Bila tidak ada nadi lakukan kompresi dada dengan :
 Tekan dibagian 2-3 jari diatas processus xypoideus dengan kecepatan
minimal 100 – 120 kali / menit
 Tekan kuat 5-6 cm untuk dewasa, untuk bayi sedalam 4 cm, anak sedalam 5
cm
 Berikan kesempatan untuk dada mengembang kembali secara sempurna
setelah setiap kompresi
 Hindari menghentikan kompresi sebelum mencapai 30 kompresi
5. Setelah 30 kompresi, buka jalan nafas dengan teknik tekan dahi tarik dagu atau
mengangkut dagu pasien.
6. Berikan bantuan nafas 2 kali, tiap bantuan nafas adalah 30 : 2 untuk dewasa,
dan 15 : 2 untuk anak / bayi.
7. Lakukan evaluasi tiap 5 siklus, jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba cek apakah
ada sumbatan jalan nafas
8. Lanjutkan BHD sampai berhasil atau tim bantuan datang.
9. Hentikan BHD bila penolong kelelahan, atau pasien bernafas secara spontan
PROSEDUR PEMBERSIHAN TUMPAHAN B3

1. Lokalisasi lokasi tumpahan dengan memberi penanda


2. Matikan kipas angin atau AC di area sebaran (mengurangi kecepatan
penguapan dan penyebaran cairan)
3. Lepaskan aksesoris pribadi seperti jam tangan, cincin, anting-anting, dll
4. Petugas melakukan hand hygiene
5. Petugas menggunakan APD dengan urutan : scort – masker – google – gloves
6. Siapkan kantong plastik kuning
7. Bila tumpahan cairan terjadi kurang dari 1 jam dan atau masih berbentuk cairan,
tuangkan pasir harum diatas cairan
8. Bila tumpahan cairan terjadi lebih dari 2 jam dan atau sudah mengering,
tuangkan desinfectan di atas cairan secukupnya diamkan minimal 2 menit.
9. Lap tumpahan dengan lap tissue atau katun, dengan gerakan memutar. Lakukan
beberapa kali sampai tumpahan benar-beanr bersih.
10. Tuangkan cairan bersih ke lantai bekas tumpahan, lap hingga kering.
11. Dengan menggunakan sekop dan pengikis, sapu pasir harum
12. Masukkan pasir harum, bekas tissue atau lap ke kantung plastik kuning 1, beri
tanda label B3 dan buang ke TPS B3
13. Masukkan APD yang disposable (scort, gloves) ke dalam kantung kresek 2
14. Buang di TPS medis
15. Rapikan dan simpan perlatan spill kit ke tempatnya kembali
16. Bersihkan area dengan cairan pembersih lantai
17. Petugas melakukan hand hygiene kembali
18. Membuat laporan tumpahan cairan di form insiden K3, laporkan ke tim K3RS.

Anda mungkin juga menyukai