Anda di halaman 1dari 10

SALINAN

BERITA DAERAH
KABUPATEN NIAS SELATAN
NOMOR : SERI : E

PERATURAN BUPATI NIAS SELATAN


NOMOR 04.12_ 23 TAHUN 2019

TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NIAS SELATAN
NOMOR 04.12_16 TAHUN 2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENCALONAN,
PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
DI KABUPATEN NIAS SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI NIAS SELATAN,

Menimbang : a. bahwa untuk penyesuaian dan penyempurnaan Peraturan


Bupati Nias Selatan Nomor 04.12_16 tentang Petunjuk Teknis
Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan, dirasa
perlu dilakukan perubahan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Nias
Selatan tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nias Selatan
Nomor 04.12_ 16 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang


Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Papak Bharat dan
Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara
(Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tentang
SALINAN

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2015 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5589);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5539), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5717);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5694);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
12. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015 tentang
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 tentang
Laporan Kepala Desa;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Administrasi Pemerintahan Desa;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112
Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa;
SALINAN

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018


tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 131.12-3579 Tahun
2016 tentang Pengangkatan Bupati Nias Selatan Provinsi
Sumatera Utara;
21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 132.12-3580 Tahun
2016 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Nias Selatan Provinsi
Sumatera Utara;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Nias Selatan Nomor 02 Tahun
2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Nias Selatan;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Nias Selatan Nomor 05 Tahun
2017, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Nias Selatan Nomor 04 Tahun 2018 tentang
Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan
Pemberhentian Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI NIAS SELATAN TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN BUPATI NIAS SELATAN NOMOR 04.12_ 16 TAHUN
2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENCALONAN, PEMILIHAN,
PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA
DESA DI KABUPATEN NIAS SELATAN

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nias Selatan Nomor 04.12_16 Tahun
2019 tentang Petunjuk Teknis Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan
dan Pemberhentian Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan (Berita Daerah
Kabupaten Nias Selatan Tahun 2019 Nomor 16), diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 18 ayat (7) diubah, sehingga Pasal 18 ayat (7) berbunyi
sebagai berikut :

Pasal 18

Kelengkapan administrasi yang harus dilengkapi oleh setiap bakal calon Kepala
Desa adalah :
a. Surat permohonan bersedia menjadi calon Kepala Desa (Lampiran XX);
b. Surat pernyataan bersedia menjadi calon Kepala Desa (Lampiran XXI);
c. Surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat oleh
yang bersangkutan (Lampiran XXII);
d. Surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mempertahankan
dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Bhinneka Tunggal Ika (Lampiran XXIII);
e. Surat pernyataan tidak mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai calon
Kepala Desa (Lampiran XXIV);
f. Surat pernyataan tidak mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai calon
kepala desa terpilih (Lampiran XXV);
g. Surat pernyataan dari yang bersangkutan bahwa tidak pernah menjadi
Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan yang diketahui oleh Camat
setempat (Lampiran XXVI);
h. Surat pernyataan bersedia dan wajib bertempat tinggal di desa setempat
selama menjabat sebagai Kepala Desa (Lampiran XXVII);
i. Surat pernyataan tidak sedang berpoligami (Lampiran XXVIII);
SALINAN

j. Surat keterangan bebas dari Narkoba yang dibuktikan dengan surat


keterangan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Gunungsitoli;
k. Surat Keterangan berbadan sehat dari dokter Pemerintah setempat;
l. Surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri bahwa tidak pernah dijatuhi
pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam
pidana paling singkat 5 (lima)tahun atau lebih kecuali 5 (lima) tahun setelah
selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan
terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta
bukan pelaku kejahatan berulang-ulang;
m. Surat keterangan dari Ketua Pengadilan Negeri bahwa tidak sedang dicabut
hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai
hukum tetap;
n. Daftar riwayat hidup (Lampiran XXIX);
o. Fotocopy Ijazah/STTB dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir
dilegalisir oleh Dinas Pendidikan, pejabat yang berwenang dan atau surat
pernyataan dari pejabat yang berwenang;
p. Pas photo berwarna dengan latar belakang merah ukuran 3x4 cm sebanyak
5 (lima) lembar;
q. Fotocopy Akta Kelahiran atau surat keterangan kenal lahir yang telah
dilegalisir Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
r. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang telah dilegalisir oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
s. Bagi bakal calon yang berasal dari unsur pimpinan dan anggota Badan
Permuswaratan Desa (BPD), wajib melampirkan Surat Keputusan Bupati
tentang Pemberhentian sebagai pimpinan dan anggota Badan
Permuswaratan Desa (BPD);
t. Bagi bakal calon yang berasal dari Perangkat Desa wajib melampirkan surat
persetujuan tertulis tentang cuti dari Kepala Desa;
u. Bagi bakal calon yang berasal dari unsur Aparatur Sipil Negara, wajib
melampirkan surat izin tertulis dari Bupati;
v. Surat pernyataan keabsahan dokumen dari Bakal calon kepala desa
(Lampiran XXX);

2. Ketentuan Pasal 20 ditambahkan 1 (satu) ayat baru, sehingga Pasal 20 berbunyi


sebagai berikut :

Pasal 20

(1) Perangkat Desa yang mencalonkan diri dalam pemilihan Kepala Desa diberi
cuti terhitung sejak yang bersangkutan terdaftar sebagai bakal calon
Kepala Desa sampai dengan selesainya pelaksanaan penetapan calon
terpilih;
(2) Pemberian cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Kepala Desa;
(3) Masa cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Perangkat Desa dilarang
menggunakan fasilitas Pemerintah Desa untuk kepentingan sebagai Calon
Kepala Desa;
(4) Selama masa cuti, Perangkat Desa berhak mendapatkan penghasilan tetap,
sedangkan tunjangan lain/honorarium/insentif/biaya perjalanan dinas
dan pembiayaan lainnya tidak boleh diterima;
(5) Dalam hal Perangkat Desa cuti sebagaimana dimaksud ayat (1), tugas
perangkat Desa dirangkap oleh Perangkat Desa lainnya yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa.
(6) Dalam hal perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terpilih
dan diangkat menjadi Kepala Desa, maka perangkat tersebut wajib
membuat surat pengunduran diri secara tertulis sebagai perangkat desa
yang disampaikan kepada kepala desa.
SALINAN

3. Ketentuan pasal 22 ayat (1) diubah, sehingga pasal 22 ayat (1) berbunyi sebagai
berikut :

Pasal 22

(1) Unsur pimpinan dan anggota Badan Permusyawaratan Desa yang


mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Desa harus mengundurkan diri
1 (satu) bulan sebelum mendaftar sebagai bakal calon Kepala Desa;
(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara
tertulis di atas kertas bermaterai 6.000, kepada Bupati melalui Camat;
(3) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dengan
persetujuan tertulis dari Bupati.

4. Ketentuan Pasal 23 ditambahkan 3 (tiga) ayat baru, sehingga Pasal 23 berbunyi


sebagai berikut :
Pasal 23

(1) Pengumuman dan pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dilakukan paling
lama 9 (sembilan) hari;
(2) Panitia pemilihan kepala desa melakukan Penelitian kelengkapan,
keabsahan dan klarifikasi persyaratan administrasi Bakal Calon Kepala
Desa
(3) Panitia Pemilihan Kepala Desa mengumumkan hasil penelitian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada masyarakat untuk
memperoleh masukan (Lampiran XXXI);
(4) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bertujuan untuk
memperoleh masukan dari masyarakat dan wajib ditindaklanjuti oleh
panitia pemilihan kepala desa;
(5) Waktu pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), (3), dan ayat (4)
paling lama 14 hari Pelaksanaan dilakukan paling lama 14 (empat belas)
hari;
(6) Penetapan dan pengumuman nama-nama calon kepala desa dilakukan
paling lama 3 (tiga) hari.

5. Ketentuan Pasal 24 dihapus.

6. Ketentuan Pasal 27 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 27 ayat (2) berbunyi sebagai
berikut :

Pasal 27
(1) Dalam hal Bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 ayat (6) dan ayat (7) lebih dari 5
(lima) orang, Panitia Pemilihan melakukan seleksi tambahan dengan
menggunakan kriteria pendidikan, pengalaman bekerja dilembaga
pemerintahan, lama jabatan dan organisasi;
(2) Seleksi tambahan (Lampiran XXXIII) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
1. Pendidikan (total bobot 40 %) :
a. Lulusan Pasca sarjana (bobot penilaian 12 %);
b. Lulusan Sarjana (bobot penilaian 11 %);
c. Lulusan Diploma 3 (bobot penilaian 7 %);
d. Lulusan Diploma 2 (bobot penilaian 5 %);
e. Lulusan SLTA atau sederajat (bobot penilaian 3 %);
f. Lulusan SLTP atau sederajat (bobot penilaian 2 %).
SALINAN

2. Pengalaman kerja di Pemerintahan dan di Lembaga Pemerintahan (total


bobot 25 %) :
a. Pernah menjabat sebagai Kepala Desa, Ketua BPD (bobot penilaian
10 %);
b. Pernah menjabat sebagai Perangkat Desa, Anggota BPD, Anggota
LPM (bobot penilaian 8 %);
c. Pernah bekerja sebagai PNS, TNI/POLRI dan pegawai BUMN/BUMD
(bobot penilaian 5 %);
d. Belum pernah menjabat (bobot penilaian 2 %);
3. Lama jabatan (total bobot 20 %):
a. Di atas 10 (sepuluh) tahun (bobot penilaian 8 %);
b. Di atas 5 (lima) tahun sampai dengan 10 (sepuluh) tahun (bobot
penilaian 6 %);
c. Di atas 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun (bobot
penilaian 4 %);
d. Di bawah 1 tahun (bobot penilaian 2 %).
4. Organisasi (total bobot 15 %):
a. Menjadi pengurus organisasi keagamaan, kepemudaan atau massa
yang berbadan hukum, minimal 3 (tiga) tahun di tingkat Kabupaten
(bobot penilaian 7 %);
b. Aktif menjadi pengurus organisasi keagamaan, kepemudaan
ataumassa yang berbadan hukum, minimal 3 (tiga) tahun di tingkat
Kecamatan (bobot penilaian 5 %);
c. Aktif menjadi pengurus organisasi keagamaan, kepemudaan atau
massa yang berbadan hukum, minimal 3 (tiga) tahun di tingkat
desa/kelurahan (bobot penilaian 3 %).

5. Ketentuan Pasal 39 ayat (3) dirubah, sehingga Pasal 39 ayat (3) berbunyi
sebagai berikut :

Pasal 39

(1) Pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara melalui surat


suara yang berisi nomor, foto dan nama calon;
(2) Pemberian suara untuk pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan alat pencoblos yang disediakan oleh panitia pemilihan;
(3) Pada hari pemungutan suara pemilihan Kepala Desa, setiap penduduk
desa yang telah ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih atau telah
ditetapkan sebagai pemilih dalam pemilihan Kepala Desa wajib hadir dan
tidak boleh diwakilkan kepada siapapun dengan alasan apapun;
(4) Waktu pelaksanaan pemungutan suara dilakukan mulai pukul 07.30 s/d
14.00 WIB;
(5) Pemilih yang sudah selesai memasukkan surat suara di dalam kotak suara
selanjutnya mencelupkan jari kelingking kiri di dalam botol tinta yang telah
disediakan panitia pemilihan;
(6) Waktu pelaksanaan penghitungan suara dilakukan mulai pukul 14.15 WIB
s/d 20.00 WIB.

6. Ketentuan Pasal 40 diubah, sehingga Pasal 40 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 40
Panitia pemilihan Kepala Desa menentukan lokasi TPS yang mudah dijangkau
termasuk oleh penyandang cacat, serta menjamin setiap pemilih dapat
memberikan suaranya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil;
SALINAN

7. Ketentuan Pasal 43 diubah, sehingga Pasal 43 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 43

(1) Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat


(3), Panitia memberikan penjelasan mengenai tata cara pemungutan suara;
(2) Dalam pemberian suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilih
diberi kesempatan oleh Panitia berdasarkan prinsip urutan kehadiran
pemilih;
(3) Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak, pemilih dapat meminta
surat suara pengganti kepada panitia pemilihan Kepala Desa dan panitia
pemilihan Kepala Desa memberikan surat suara pengganti hanya satu kali;
(4) Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara, pemilih dapat
meminta surat suara pengganti kepada panitia pemilihan Kepala Desa,
Panitia pemilihan Kepala Desa memberikan surat suara pengganti hanya
satu kali.

8. Ketentuan Pasal 44 diubah, sehingga Pasal 44 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 44

Suara untuk pemilihan Kepala Desa dinyatakan sah apabila :


a. Surat suara ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan atau oleh Sekretaris
Panitia Pemilihan Kepala Desa apabila Ketua Panitia Pemilihan berhalangan;
b. Surat suara dicoblos dengan menggunakan alat coblos yang disediakan oleh
panitia pemilihan;
c. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat
nomor foto, dan nama calon yang telah ditetapkan; atau
d. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor
foto, dan nama calon yang telah ditentukan; atau
e. Tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kotak segi
empat yang memuat nomor, foto, dan nama calon; atau
f. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat
nomor, foto, dan nama calon.

9. Ketentuan Pasal 45 diubah, sehingga Pasal 45 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 45

(1) Penghitungan suara di TPS dilakukan oleh Panitia setelah pemungutan


suara berakhir;
(2) Sebelum penghitungan suara dimulai, panitia pemilihan Kepala Desa
menghitung :
a. Jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar
pemilih tetap untuk TPS;
b. Jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan
c. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak.
(3) Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua), wajib
dilakukan dan diselesaikan di TPS oleh Panitia pemilihan dan dihadiri atau
disaksikan oleh saksi calon, BPD, dan warga masyarakat;
(4) Saksi calon dalam perhitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
harus membawa surat mandat dari calon yang bersangkutan dan
menyerahkan kepada Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa di atas materai
6000 sebelum dimulainya pencoblosan;
SALINAN

(5) Panitia pemilihan Kepala Desa membuat berita acara perhitungan suara
yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan dan/atau oleh Sekretaris
Panitia Pemilihan Kepala Desa apabila Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa
berhalangan dan turut ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang Panitia Pemilihan serta dapat ditandatangani oleh saksi calon
(Lampiran XXXXI);
(6) Panitia memberikan salinan berita acara hasil perhitungan suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) kepada masing-masing saksi calon
yang hadir sebanyak 1 (satu) eksamplar dan menempelkan 1 (satu)
eksamplar hasil perhitungan suara ditempat umum;
(7) Berita acara beserta kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (6),
dimasukkan dalam sampul khusus yang disediakan dan dimasukkan
kedalam kotak suara yang pada bagian luar ditempel atau disegel;
(8) Panitia Pemilihan Kepala Desa segera menyerahkan berita acara
perhitungan suara, surat suara dan alat kelengkapan administrasi
pemungutan dan penghitungan suara kepada BPD setelah selesai
penghitungan suara;
(9) Panitia Pemilihan Kepala Desa mengeluarkan Surat Keputusan Panitia
Pemilihan Kepala Desa tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih
sesuai hasil perolehan suara terbanyak (Lampiran XXXXII).

10. Ketentuan Pasal 46 diubah, sehingga Pasal 46 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 46
(1) Perlengkapan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS yang
diserahkan kepada BPD oleh panitia Pemilihan Kepala Desa, selanjutnya
diserahkan di Kantor Camat setempat untuk disimpan sementara;
(2) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan dijemput oleh
Panitia tingkat Kabupaten untuk selanjutnya disimpan di gudang yang
telah ditetapkan.

11. Ketentuan Pasal 47 diubah, sehingga Pasal 47 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 47

(1) Logistik Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan dipersiapkan


oleh Sekretariat Panitia Pemilihan di tingkat Kabupaten, yang meliputi :
a. ATK untuk Panitia Pemilihan Kepala Desa;
b. Formulir Daftar Pemilih (DP), kotak dan bilik suara, stempel, bantal
stempel dan tinta untuk Panitia Pemilihan Kepala Desa, gembok kotak
suara, tali plastik/tali rafia, kertas karton/manila, surat panggilan,
surat suara dan beberapa formulir Berita Acara.
(2) Pendistribusian logistik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yakni :
a. ATK untuk Panitia Pemilihan Kepala Desa, Formulir untuk Daftar
Pemilih (DP), stempel, bantal stempel, tinta stempel untuk Panitia
Pemilihan Kepala Desa dan beberapa formulir Berita Acara akan
disampaikan pada pelaksanaan Bimbingan Teknis Pemilihan Kepala
Desa;
b. Surat Panggilan Pemilih disampaikan kepada Panitia Pemilihan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterimanya daftar pemilih
tetap (DPT) dari masing-masing lokasi pemilihan kepala desa oleh
Sekretariat Panitia Pemilihan Tingkat Kabupaten dan disampaikan
melalui Panitia Kabupaten yang ada di kecamatan setempat;
SALINAN

c. Logistik (Surat suara, Kotak dan Bilik suara, Gembok kotak suara, Alat
dan alas coblos) disampaikan kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa
paling lama 1 (satu) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara
untuk lokasi pemilihan kepala desa yang terjangkau dan dapat dilalui
oleh kendaraan, serta paling lama 2 (dua) hari sebelum hari dan tanggal
pemungutan suara untuk lokasi pemilihan kepala desa yang tidak
terjangkau dan tidak dapat dilalui kendaraan melalui panitia
Kabupaten;
d. Logistik sebagaimana dimaksud pada huruf c, dijemput oleh panitia
pemilihan Kepala Desa di Kantor Camat setempat.
e. Untuk surat suara, diharapkan kepada Panitia Kabupaten yang ada
di kecamatan setempat dan Panitia Pemilihan agar menjaga keamanan,
keutuhan surat suara yang telah diterima untuk menghindari adanya
kecurangan atau munculnya surat suara siluman pada saat
pemungutan suara.
(3) Setiap bahan logistik yang diterima baik oleh Panitia Kabupaten yang ada
di kecamatan setempat maupun Panitia Pemilihan Kepala Desa wajib
membuat Berita Acara Serah Terima dan harus terurai jenis barang dan
jumlah barang yang diterima (Lampiran XXXXIII);
(4) Surat Suara wajib dihitung kembali oleh pihak yang menerima serta
mencocokkannya dengan jumlah Pemilih sesuai dengan jumlah pemilih
yang ada didalam daftar pemilih dan ditambah 2% dari jumlah pemilih dan
hasil perhitungan jumlah surat suara tersebut dimuat dalam Berita Acara
Serah terima dan disaksikan oleh BPD dan beberapa panitia pemilihan
lainnya;
(5) Surat Suara yang telah diterima oleh Panitia Kabupaten yang ada
di kecamatan setempat dan telah dilakukan pengecekan maka surat suara
dibungkus rapi dengan tetap memperhatikan keamanan dan keutuhan
surat suara tersebut;
(6) Surat Suara yang telah diterima oleh Panitia Pemilihan yang telah dikemas
rapi tidak boleh dibuka lagi di desa. Kemasan surat suara dibuka pada saat
hari dan tanggal pemungutan suara;
(7) Ketua dan Sekretaris Panitia Pemilihan wajib membubuhkan paraf pada
formulir DPT;
(8) Pembubuhan tanda tangan Ketua dan Sekretaris Panitia Pemilihan serta
stempel panitia pada kertas suara dilakukan pada saat hari dan tanggal
pemungutan suara.

12. Diantara Pasal 47 dan Pasal 48 ditambahkan 1 (satu) Pasal, sehingga berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 47 A

Tata cara pengadaan logistik pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Nias Selatan
mempedomani aturan pengadaan barang dan jasa dan/atau ketentuan lainnya
yang berlaku.

13. Ketentuan Pasal 48 ditambahkan 1 (satu) ayat baru, sehingga Pasal 48 berbunyi
sebagai berikut :

Pasal 48

(1) Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah suara
sah ditetapkan sebagai calon Kepala Desa Terpilih;
(2) Dalam hal calon Kepala Desa memperoleh suara terbanyak lebih dari 1
(satu) orang, calon terpilih ditetapkan sesuai perolehan suara terbanyak
berdasarkan penyebaran suara terbanyak di dusun;
SALINAN

(3) Dalam hal calon Kepala Desa memperoleh suara terbanyak lebih dari 1
(satu) orang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masih sama, maka calon
kepala desa terpilih ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pada TPS
dengan jumlah DPT paling banyak;
(4) Dalam hal calon Kepala Desa memperoleh suara terbanyak lebih dari 1
(satu) orang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masih sama, maka calon
kepala desa terpilih ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pada TPS
dengan partisipasi pemilih paling banyak;
(5) Dalam hal calon Kepala Desa memperoleh suara terbanyak lebih dari 1
(satu) orang sebagaimana dimaksud pada ayat (4) masih sama, maka calon
kepala desa terpilih ditentukan berdasarkan bobot nilai akhir seleksi
tambahan (sebagaimana diatur dalam Pasal 27);
(6) Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih dimuat dalam Berita Acara dan
ditandatangani minimal 2/3 (dua per tiga) dari Panitia Pemilihan (Lampiran
XXXXIV).

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati


Nias Selatan ini, dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Nias
Selatan.

Ditetapkan di Teluk Dalam


pada tanggal Juli 2019

BUPATI NIAS SELATAN,

ttd

HILARIUS DUHA

Diundangkan di Teluk Dalam


Pada tanggal Juni 2019

Plt. SEKRETARIS DAERAH


KABUPATEN NIAS SELATAN,

ttd

IKHTIAR DUHA

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS SELATAN TAHUN 2019 NOMOR

Salinan sesuai dengan Aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM


SETDA KABUPATEN NIAS SELATAN,

AMSARNO S. SARUMAHA, SH
Penata Tk. I
NIP. 19800216 200611 1 001

Anda mungkin juga menyukai