Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI PROGRAM KERJA KELOMPOK 28 DESA NGLUYU

KEC. NGANJUK KAB. NGANJUK

A. PENDAHULUAN
Sejarah desa Ngluyu tidak terlepas dari perjuangan pangeran SUROMANGUN
DJOJO. Pada tahun 1587 Bupati yang bernama PRAGULO mengadakan peperangan
melawan Penembahan Senopati (Kerajaan Mataram) yang dipimpin TUMENGGUNG
WIROGUNO. Selanjutnya, Bupati (PRAGULO) gugur dalam pertempuran tersebut.
Ketika Bupati ditundukkan oleh penembahan SENOPATI dan tentaranya (Kerajaan
Mataram), Putra Adipati PRAGULO yang bernama SUROMANGUN DJOJO berserta
istri dan pengikutnya melarikan diri ke Giri Gresik, minta perlindungan kepada Sunan
Giri. Setelah beberapa waktu ikut Sunan Giri pangeran SUROMANGUN DJOJO disuruh
membuka hutan di Luyu (NGLUYU). Sejak itulah desa Ngluyu berdiri sampai sekarang.
Secara geografis desa Ngluyu terletak pada posisi -7.4376654 ON Lintang Selatan dan
111O 57’,41”Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran tinggi
yaitu sekitar 181M diatas permukaan air laut.
Secara administratif, desa Ngluyu terletak di wilayah Kecamatan Ngluyu Kabupaten
Nganjuk dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Disebelah utara
berbatasan dengan Desa Gampeng, disebelah barat berbatasan dengan Desa Sugihwaras,
disisis selatan berbatasan dengan Hutan Desa Senggowar Kecamatan Gondang
sedangkan disisi timur berbatasa dengan desa Tempuran.
Jarak tempuh desa Ngluyu ke Ibukota Kecamatan Ngluyu adalah 500 m, yang dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 2 menit dengan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak
tempuh ke Ibukota Kabupaten adalah 26 km yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar
30 menit.
Wilayah desa Ngluyu terdiri dari 2 dusun yaitu (Ngluyu 1, Ngluyu 2 yang masing-
masing dipinpin oleh kamituwo, dari kedua dusun tersebut terbagi menjadi 4 RW dan 21
RT.
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2015, jumlah penduduk
desa Ngluyu adalah terdiri dari 722 KK, dengan jumlah total penduduk 2325 jiwa,
dengan rincian 1137 laki-laki dan 1188 perempuan. Tingkat pendapatan rata-rata di desa
Ngluyu per hari Rp. 25.000,- secara umum mata pencarian warga masyarakat Ngluyu
dapat terindentifikasi dalam beberapa sector yaitu pertanian, jasa atau perdagangan,
industry,dll. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja disektor pertanian
berjumlah 776 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 402 orang, yang bekerja
disektor industri – orang, dan bekerja disektor lain-lain (buruh tani) 671 orang. Dengan
demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 1849.

B. KEGIATAN KESEHARIAN
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Ngluyu Kec. Ngluyu Kab. Nganjuk
dimulai sejak tanggal 2 Juli 2019 dan akan berakhir pada tanggal 17 Agustus 2019. Pada
program KKN tersebut kami mewujudkan salah satu tridama perguruan tinggi yaitu
pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya program KKN ini, para mahasiswa
diharapkan mampu mengabdikan diri kepada masyarakat agar menjadi pribadi mandiri,
mengembangkan pengetahuan yang didapatkan di perguruan tinggi, dan memperoleh
pengalaman yang baru melalui keterlibatan dengan kegiatan yang ada dimasyarakat.
Sasaran pemberdayaan yang team KKN 28 lakukan adalah siswa-siswa sekolah yang
terdapat di Desa Ngluyu meliputi TK/RA, SD/MI, & SMP, serta para santri di TPQ. Ada
pula sasaran dari masyarakat yakni rutinan keagamaan yang terdiri dari Khotmil Qur’an,
Yasin & Tahli, Tiba’an, dan pengajian rutinan ahad pon. Dibawah ini merupakan
ringkasan kegiatan sehari-hari team KKN 28:
1. Taman posyandu di Desa Ngluyu diadakan setiap ;
a. Posyandu balita – tanggal 15 & 17
b. Posyandu lansia – tanggal 9, 14, & 23
c. Posyandu ibu hamil – tanggal 16
2. Mengajar di Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) setiap hari senin-kamis di dukuh
putuk kulon, klipang, angkul-angkul, branglor, dan nglegok. Sedangkan di dukuh
babrik setiap hari terkecuali hari kamis.
3. Setiap hari efektif kami team KKN 28 terbagi menjadi 5 kelompok dimana setiap
kelompoknya mengajar atau membantu di 5 sekolah yang ada di Desa Ngluyu, seperti
TK, RA, MI, SD, & SMP. Di siang harinya, lebih tepatnya pukul 13.00 kami
memberikan bimingan belajar kepada anak-anak di posko 28.
4. Setiap malam jum’at legi dusun Ngluyu mengadakan kegiatan rutinan Khotmil
Qur’an di tiap-tiap masjid (secara bergiliran) yang beranggotakan bapak-bapak di
desa Ngluyu.
5. Setiap hari kamis malam jum’at terdapat kegiatan rutinan lainnya yaitu yasin & tahlil
yang terbagi menjadi 4 kelompok yang diikuti oleh ibu-ibu maupun bapakbapak.
Adapun rutinan yasin & tahlil yang team KKN 28 ikuti di tiap malam selasa yang
bertempat di dukuh babrik. Sedangkan Tiba’ dilakukan setiap hari minggu malam
senin yang beranggotan ibu muslimat dan remaja putri.
6. Setiap hari kamis sore team KKN 28 mengikuti ibu-ibu kader dalam kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap rumah warga desa Ngluyu.
7. Setiap hari minggu sore pukul 15.00 bertempat di Gedung Olahraga desa Ngluyu
kami mengikuti senam sehat bersama ibu-ibu kader.

C. PROGRAM KERJA

Di desa Ngluyu terdapat banyak TPQ, akan tetapi dalam pelaksanaan terdapat
beberapa kendala, salah satu akar kendalnya yaitu manajemen yang kurang baik. Dalam
mengatasi permasalahan ini, kami melakukan beberapa langkah, yaitu :
1. Musyawarah dengan Ustad/Ustadzah TPQ se-desa Ngluyu. Tujuannnya yaitu mencari
permasalahan yang selama ini dialami serta mencari beberapa opsi yang bias dijadikan
solusi dan penyelesaian dari permasalahan yang timbul.
2. Sosialisasi dengan tema pentingnya peran orang tua dalam mendukung pendidikan agama
pada anak dan optimalisasi menejemen TPQ. Langkah ini kami tempuh setelah kami
melakukan musyawarah dengan ustad/ustadzah, karena dari hasil musyawarah tersebut
kami menemukan inti permasalahan yaitu pada manajemennya. Tujuan dari sosialisasi
ini yaitu, untuk menyadarkan orang tua akan pentinnya dukungan orangtua dan juga
perilaku orang tua terhadap pendidikan pada anak anak. Selain itu, juga mengusulkan
pada orang tua untuk membantu biaya operasional pada TPQ setiap bulannya sebesar
Rp.5.000. Iuran tersebut digunakan untuk pembelian jilid dan juga kebutuhan santri
lainnya.
3. Tindakan yang kita ambil setelah kegiatan diatas yaitu kita membuat surat edaran untuk
orang tua dengan persetujuan ustadz/ustadzah yang berisi tentang himbauan membayar
syahriyah atau iuran bulanan untuk meningkatkan fasilitas TPQ juga kebutuhan para
santri. Selain itu, kami membuatkan format kartu bukti pembayaran syahriyah juga
membuatkan buku administrasi bagi setiap TPQ.

D. KENDALA-KENDALA
1. Internal
a. Manajemen waktu tiap anggota KKN yang berbeda (dikarenakan banyaknya
kegiatan)
b. Kurangnya interaksi antara mahasiswa dan masyarakat (dikarenakan luas daerah
tidak sebanding dengan jumlah anggota KKN)
2. Dari Masyarakat
a. Kecemburuan sosial antar satu dusun dengan dusun lain
b. Beberapa masyarakat belum bisa memahami metode KKN yang saat ini
menggunakan metode PAR
c. Kurangnya komunikasi dengan masyarakat dikarenakan tuntutan yang
mengharuskan mereka untuk mencari mata pencaharian
d. Masyarakat yang memiliki anggapan bahwa peserta KKN memiliki anggaran
banyak

Anda mungkin juga menyukai