Anda di halaman 1dari 37

Penemuan kasus secara pemerikr-

dini, p, >s survei


lengkap, penanganan kasus
kontak, dan lain-lain.
1
2) Disability limitation (pembatasan kecatatan)
(a) Penyempurnaan & identifikasi terapi 3
(b) Pencegahan komplikasi
(c) Perbaikan fasilitas kesehatan
(d) Penurunan beban sosial penderita, dan lain,
lain.
b. Tertiaryprevmtion (pencegahan tersier)
Yaitu usaha pencegahan terhadap masyarakat yang
setelah sembuh dari sakit dan mengalami kecatatan
antara lain:
Pendidikan kesehatan lanjutan, terapi kerja,
perkampungan rehabilitasi sosial, penyadaran
masyarakat, lembaga rehabilitasi, dan lain-lain.

G. Ruang Lingkup dan Sasaran Promosi


Kesehatan
Secara umum promosi kesehatan adalah suatu upaya
untuk memengaruhi masyarakat, baik individu, maupun
kelompok agar mereka berperilaku hidup sehat. Dari batasan
ini terlihat bahwa dari promosi kesehatan hanya perilaku,
utamanya perubahan perilaku (behavior changing). Akan tetapi,
untuk perubahan perilaku tidak hanya sekadar diberikan
pengetahuan, pemahaman, dan informasi-informasi tentang
kesehatan. Untuk terjadinya perubahan perilaku diperlukan
faktor lain yang berupa fasilitas atau sarana dan prasarana
untuk mendukung teijadinya perilaku tersebut (enabling
factors) dan, dorongan-dorongan dari luar yang memperkuat
terjadinya perubahan perilaku ini, atau
factors (Green, 1980). disebut juga rtinforcing

14 I Promosi Kesehatan
Oleh sebab itu, perlunya dipahami ruang lingkup maupun
dalam upaya promosi kesehatan di masyarakat adalah

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan:


Mengembangkan kebijaksanaan pembangunan
berwawasan kesehatan.
b Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana
yang mendukung.
Memperkuat kegiatan masyarakat.
A Meningkatkan keterampilan perorangan.
e Mengarahkan pelayanan kesehatan yang lebih
memberdayakan masyarakat.
2 Sasaran Promosi Kesehatan:

a Sasaran primer

Sasaran primer adalah kelompok masyarakat


yang akan diubah perilakunya. Masyarakat umum
yang mempunyai latar belakang heterogen seperti
disebutkan di atas, merupakan sasaran primer
dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Akan tetapi
dalam praktik promosi kesehatan, sasaran primer ini
dikelompokkan menjadi kelompok kepala keluarga,
ibu hamil, ibu menyusui, ibu anak balita, anak
sekolah, remaja, pekerja di tempat kerja, masyarakat
di tempat-tempat umum, dan sebagainya.
b. Sasaran sekunder
Tokoh masyarakat setempat (formal, maupun
informal) dapat digunakan sebagai jembatan
untuk mengefektifkan pelaksanaan promosi
kesehatan terhadap masyarakat (sasaran primer).
Tokoh masyarakat merupakan tokoh panutan bagi
masyarakatnya. Perilakunya selalu menjadi acuan
bagi masyarakat di «daurnya. Oleh Mfaah
masyarakat dapat dijadikan casaran ►ekuiU/^'
cara memberikan kemampuan untuk rnen- ’r
pesan-pesan bagi masyarakat di
sendiri dapat menjadi contoh perilaku «eh”****«
masyarakat di sekelilingnya. ^ b*g
Sasaran tertier
Seperti telah disebutkan di atas bahwa masv
memerlukan faktor pemungkin (enabUng) ***
berperilaku sehat, yakni sarana dan prassu^
untuk terwujudnya perilaku tersebut. NanuT*
untuk pengadaan sarana dan prasarana unuit
berperilaku sehat ini sering kali masyarakat
sendiri tidak mampu. Untuk itu perlu dukungan
dari penentu atau pembuat keputusan di tingkat
lokal, utamanya, misalnya lurah, camat, bupati
afan pejabat pemerintah setempat. Misalnya di
daerah yang sangat kekurangan air bersih, padahal
masyarakatnya tidak mampu mengadakan sarana air
bersih tersebut. Oleh sebab itu, kegiatan promosi
kesehatan dapat menjadikan para pejabat setempat
ini sebagai sasaran tertier. Caranya misalnya, bupati
atau camat dapat menganggarkan melalui APBD
uDtuk pembangunan sarana air bersih tersebut.
Konsep Perilaku “2

A. Perilaku

1. Definisi
Perilaku dari aspek biologis diamkan sebagai suatu
kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang
bersangkutan. Aktivitas tersebut ada yang dapat diamati
secara langsung dan tidak langsung Menurut Ensiklopedia
Amerika, perilaku diartikan sebagai suaui aksi atau reaksi
organisme terhadap lingkungannya. Robert Kwkk (1974)
menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan
suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat
dipelajari.
Skinner (1938) dalam Notoadmodjo, (2005)
mendefinisikan perilaku sebagai respons atau reaksi
seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Dengan
demikian, perilaku manusia terjadi melalui proses: respons,
sehingga teori ini disebut dengan teori Organisme Stimulus
"S-O-R". Selanjutnya, teori skinner menjelaskan ada dua
jenis respons yaitu:
a. Respondent respons atau refleksif, yakni respons yang
ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus)
tertentu yang disebut dengan elicting stimuli, karena
Konsep Perilaku “2

menimbulkan reaksi-raksi yang relatif tetap.


___________ pn**r*»o PromHi kesehatan di u» J
»p» pektyarun itfwhatm. Merekalah
ttN|pum terhadap kebersihan pelayang M
Ka(an dan terlaksananya promosi dan pendidika*3
hatan ^âra pfnumpm membutuhkan advokasi danfa
karyawan memerlukan pelatihan mengenai praT?|
dan pendidikan kesehatan Belakangan, ada beb«^|
rumah sakit yang telah mengembangkan unitpendid^
siau penyuluhan yang disebut Penyuluhan/Prog^
Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit atau PKMRS.
1. Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan
Promosi kesehatan dapat dibedakan menjadi jf||
ruang lingkup berdasar tingkat pelayanannya, yaitu pronn,
si kesehatan, perlindungan khusus, diagnosis dini danpenj
obatan segera, pembatasan cacat, dan rehabilitas, Beriku
idalah penjelasan tentang kelima tingkat pelayanan tersebut
a. Promosi kesehatan (heulth promotion)
Promosi kesehatan diperlukan dalam tingkat ini di
beberapa hal seperti upaya peningkatan gizi, perbaikan
sanitasi lingkungan, kebiasaan hidup, kesehatan individu,
dan lain-lain.
b, Perlindungan khusus (speci/ic protection)
Adanya promosi kesehatan tentang program iinuiii-
-asi adjlah saiaii satu bentuk pelayanan khusus di
nicLsyarak.it. Anda akan sangat nmdah menemukan salah
satu kegiatan promosi ini di negara-negara berkembang
karena kepadatan masyaiakat tentang pentingnya
imunisasi cenderung masih rendah. Program imunisasi
inj s,muatlah penting karena tm ad.ilab sebuah cara untuk
melindungi anak anak sampai orang dewasa terhadap
suafu penvakit
diagnosis and prampt treatment)
Rendannya pengi tahuan dan kesadaran di tingkat
individu ataupun masyarakat terhadap penyakit dan
menjaga kesehatan cenderung mengakibatkan berbagai
penyakit yang ada di lingkungan mereka menjadi sulit
dideteksi Bahkan, di masyarakat yang masih konvesional
seringkah mereka tidak mau atau sulit untuk diperiksa
sebelum akhirnya penyakitnya diohati jika hal tersebut
masih belanjut. akibatnya adalah masyarakat akan tidak
memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan layak.
Oleh karena itulah, di tahap ini promosi kesehatan
sangat dibutuhkan.
d. Pembatasan cacat (disability limitation)
Masyarakat yang tidak melanjutkan pengobatan
hingga tuntas bisa disebabkan oleh kurangnya kesadaran
dan pengetahuan tentang penyakit dan kesehatan.
Namun, selain itu juga dikarenakan oleh kekurangan
biaya untuk mengobati penyakit yang dideritanya.
Perlu diketahui bahwa pengobatan yang tidak komplit
dan layak dapat menyebabkan seseorang tersebut
menjadi cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk
melakukan suatu aktivitas. Promosi kesehatan di tahap
ini sangatlah penting dikarenakan agar masyarakat mau
memeriksakan kesehatan tubuhnya lebih dini sebelum
hal buruk terjadi.
e. Rehabilitas (rehabilitation)
Rehabilitasi dibutuhkan agar orang-orang yang baru
sembuh sari suatu penyakit atau mengalami kecacatan
akibat penyakit yang dideritanya. Bentuk rehabilitasi ini
dapat berupa latihan-latihan agar orang tersebut tetap
mampu melanjutkan hidup dan melakukan aktivitas
sehari-hari meskipun memiliki keterbatasan di tubuhnya.
Rehabilitasi ini juga diperlukan karena ada pula orang
yang malu dan kesulitan berinteraksi kembali dengan
masyarakat. Namun, bisa juga sebaliknya, masyarakat
helum/tidak mampu menerima orang yang mengalami
kecacatan tersebut. Oleh karena itulah, promosi kese-
Selain dapat memberikan dan mengajarkan
kesehatan ke masyarakat, diharapkan pula tukak^^
atas juga dapat memberikan contoh, panutan, dai, , $
sehingga menjadi acuan dalam menerapkan ptriUkyJS
sehat di masyarakat, Upaya promosi kesehatan ke Para^
masyarakat sebagai sasaran sekunder ini sejalan ds»5
strategi dukungan sosial.

3. Sasaran tersier (tersiery target)


Sasaran tersier dalam promosi kesehatan ke masyarafo
ialah orang-orang yang berperan sebagal pengambil kcbijiU
yang berkaitan dengan kesehatan di lingkungan peinerint^
pusat hingga daerah. Hal yang diharapkan dari sasaran tf m»
ini adalah terbentuknya aturan ataupun kebijakan yang
tentunya akan berdampak baik dan mendukung suksesnya
promosi kesehatan ke masyarakat umum sebagai sasar»)
primer dan para tokoh masyarakat sebagai sasaran sekundet
Upaya promosi kesehatan ke para pengambil kebijakan Ini
sesuai dengan strategi advokasi.
F. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan memiliki cakupan yang luas, baik sebagai
ilmu maupun seni. Ada dua cakupan menurut dimensinya,
yaitu dimensi aspek pelayanan kesehatan dan dimensi tatanan
atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan. Berikut adalah
penjelasan dari kedua cakupan tersebut
1. Ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan
Kesehatan masyarakat menurut kesepakatan umum
ada empat aspek, yaitu aspek promotlf, preventif, kuratif
dan rehabilitatlf. Namun, ada juga ahli lain yang menye-
butkan bahwa ada dua aspek, yaitu aspek promotlf preventif
dengan sasaran kelompok orang sehat dan rehabilitatlf
dengan sasaran kelompok orang yang berisiko tinggi
terhadap penyakit dan kelompok yang sakit. Berdasarkan
ruang lingkupnya, maka yang akan diuraikan lebih lanjut
adalah dua aspek ruang lingkup promosi kesehatan, yaitu
promotif preventif dengan sasaran kelompok orang sehat dan
rehabilitatlf dengan sasaran kelompok orang yang berisiko
tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit.
mm

lk y IfrUbaTuH
a. Promosi kesehatan aspek promotif-preventif
Kelompok orang sehat menjadi sasaran utama
promosi kesehatan di aspek promotif-preventif ini. Perlu
diketahui bahwa selama ini orang-orang yang masuk
dalam kelompok orang sehat ini kurang mendapat
perhatian dalam promosi kesehatan ke masyarakat.
Padahal, jumlahnya mencapai sekitar 80-85% dari
populasi di komunitas. Melalui promosi kesehatan,
jumlah sebanyak itu jika dibina tentunya akan dapat
meningkat. Oleh karena itu, promosi kesehatan yang
ditujukan kepada kelompok ini perlu ditingkatkan dan
juga dibina agar tetap sehat dan jumlahnya meningkat.
b. Promosi kesehatan aspek penyembuhan dan
pemulihan (kuratif-rehabilitatif)
Ada tiga upaya atau kegiatan promosi keehatan pada
aspek ini, yaitu pencegahan tingkat pertama, kedua, dan
ketiga. Berikut adalah penjelasan untuk ketiganya.
1) Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)
Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran
promosi kesehatan di aspek ini adalah kelompok
masyarakat yang berisiko tinggi. Beberapa contoh
kelompok yang berisiko tinggi antara lain orang
yang mengalami obesitas, ibu hamil dan menyusui,
pekerja seks (baik pria maupun wanita), dan
sebagainya. Beberapa kelompok di atas berada
di tingkat pertama karena tujuannya adalah agar
mereka tidak terkena penyakit ataupun sakit.
2) Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention)
Jika di tingkat pertama ditempati oleh kelompok
masyarakat yang berisiko tinggi, di tingkat kedua
ada kelompok penderita penyakit kronis. Beberapa
contoh penyakit kronis antara lain asma, diabetes
melitus, tuberkolusis, tekanan darah tinggi, rematik,
dan lain sebagainya. Tujuan promosi kesehatan
ke kelompok tersebut ialah agar dapat mencegah
penyakit yang mereka derita tidak semakin parah.
!| ( ({{{É[ ¡(|ijt |j¡iÜtMH IH í!I ' ' i ' M l '
M»MMI < . i «ini (¡j ¡j ,, , ,ii tifiiitji |if»l t linuHj inl*f Mil
I'tnrt ¡|, i,j ||jj|| !,j llH||el|’lil',|l|i Bjií ul
ff||,,„ |fj j|„j|<|j< ti Hljj ''M'
''M'Mj IIrjtIjll (,| |„..|(|, I m |,jj jj(„|t¡ mi I , UÜ iM‘1'
n||if „U |,|<{||j ,i clliljll I, |fí|j 11 íHíl' « |i’í
¡ftijjj ¡fl ,i i|i i, m fj|j||(|rí|||| h|| lililí''
i’" (>• JjHlff (i|n§Hfhfi ||lM'||i fililí I ijíllH I lllilfl "M’ <1 '
n ílt i,i fí/ íf jfií I ||j j • I « i • 111 i',i|l'| 'I i#||i'|l‘l| ‘ : "(I
'Kinnitn I'
')||lf|iii ¡'I MI'|H|||«'| «j |,i|'|l| l||i i|i| "I <‘l ni 'lilM>|‘tn| I
l|, |x.| ,1, |f|<Í(|Íjiíi i»*■ *1 IMMHI i> nj JíHHIlMjj

|i^||f||.||| ijfMII lit l' 1 'Ii 't 1 , 1 II l| 1 "I


,/»((, n I IH f i ,,M",',i| n, ||i 11|| «jl'l •( (¡i l|l'|l I"' l' 'H* "i1 "I
jtHiflíl:fl! 1*1(11 |íl ni ll‘"l" i,n‘|n nti U'(|
j ,, < ¡ H(, H(M»<IM im i l n f ’ i M i ' l " " " , , " , l ' ‘ I " ‘ i '
I. (Ifitijfiffjfíjl ’’-I I | H Í H I M ¡( M „ m I « ninmM •'(ii'i
. f u » i t í l i f i1 I f f i. (I ||l ni rjlljli jl n |I'|I mi
í f i Mj i|í .) HíH I » r-ti
¡fM'-fff W . W 1 f i i l h f l i f «M MÍIM}«<| 'Mi* * * !H*j
íjM
MJMH
i \ i \ itf
4
ti I .»1 r, ílfflfíííjl || I n<f< jííjílKljji iHlt
\
f t H f P f P é P t , u im((Mi i)P|líit Nidíj " ( í| Mi * *
1
***HP1 i p mi lim® ' f* \ í! it! H

|(fl| « ! M 1 M * i,.
(,j
(j( ’HIMlMi <H ' M i“' 11
fit Mí IffT If *
. ......,. ii n Í i’ > i" <t
iff1, i .......... 1 lili .. ................ .
(iff HI
J |jf*l „,,M ÍjM ÍM ............... . ilíi.!-*«« -*<
1, i¿ .11 j *
v
ímílfM**
»»■‘I <■- »'[ ({ffftW " ‘ ÎI-
IM '
‘itin i,t irniff Mí){j1

Î ífi Ut M

t (MI
»
l'(.lii Mf||||kHJl|l||M'| t'Allll |tl,l| •( t' |l ¡1
JHíllMI.Jll UtfVf
ni i>iiu,MU yjtís iiinuiii |í‘iliii,i| |i*iiiii.i| I'|II|M‘/1II,III * *, 11 f

nAlílt'ili'») r» illi’l UNp ’f .liMI«

HttliíHlliiil |II(M|.MII líi'|i'i|,ih ,i| (M’iii iu|ii| ni’>fiiiiiiiinHii,mi


' 1,11NI I! | III'r||,lililí,)ll lili |,l||l',l| III >||itl'l|lll lili |ltll|lll|
li ilt'|i f'Wii| MIMMIII irilui.i) 111 m I M M I I U K I ,|ii|u m
l'lt |.IM >|i|i |i*ili*|t nii|t<i|,i-.,iV| M'|||IM!J ruin ii |i Wi jltijdi i,i|
iiinntu ii'ilm i| ii'iltiii») i'|u| lilii nl i'mil i'jii il,i;| tu |ti|ii|f|i
n|ii»it i‘Hn| ni'|i'i|,i‘. i>| i M IIIIII 111 ' • | ‘ | • 11 i’íiii*'^ <|i|( i
•tui'A i,«11 •»i ni'|i i||',i,n| i|r i'iii' I I I I I i(i>, i." (áV| i'ii|M<r|
M'liuri, III ihi,i|i (iti >| 7( 1111111) ||', Mii i'<lit{ iii|int |, M 11 t Ht | I«I |
íhii'A rAUUHiUM ifiqíHj I AIII i| ijtiji]) |i IJ,I* Mui’A iiiiuuii
11111 1 1 « • i i « » 1 1 * 1 1 • 1 1 1 r i i i i { 1 1 Í 111 * 11111 i II i i < m i i - H U M A uiituiil
|l’lllll,l| (I||M|I| I 11 I 1111 I I lllll lll|!l| 111 |» 11 • « 11 *‘ | lili) tlt*|l

'UUAÍ*|UAAN ’ 11111 N I r | -> |i M|IMI i| i||'|MUi| i l ' i i l l|riiM<|

Klllltin (HiitHst) ||» | MIIII < II ,| |*

iij lili) III .lint -) i * i • i | ||l


i \t 111 r AM ’ \ 11 I |iltu| lll‘|l l|l' ■>( til |I|I||*U llt ItfJMl .M'illl)lll
>111
iiiliiii'iii VI • 11 * A HM | II ' I ) 111 < 11 IIIIII i|i iiti n til M K IIIIIIM KI II IMIII

t'iliil iiiluiuiii MI (t|i <| r AII | I wuíl it i • II ii ni i |Hi{ i it)


l l r | l l ' l | I M | |||l||,lt| |||||I|I ll|| I | t , i l | M I l i l i l í I . < • 1 1 1 11 • IM (I I

|i|,M| || l |l I I M i l i 1 M i l I I M i l r M I I I I > l l i t | | M I 1 1 i | • * , , M ) | » I I I M < H I |

MI «I ^ t: -i ||||i, 111 (1 ||lli|ll,MI| |)| ll | I | I i‘| |l ilill <| 111 11111


• 11,1 ll>| 11 • 11 ( ) lAlM'ljl-MIMI III Ii 11II, |l >||||M|Mil 11111 f 111

>il I li .1
l|,t|ll ltl >|| |l'l| IM<I||I ll||,li| II l| ilill | l | l i | MI .IMM'|.|IM(
l4Mt)U|ti| UtAlll l'Alitlll lltilll,l|i 111 11• >| I,• • | «lili t |t iI |t||

I M | I I * ) M | * I * M I I I | t |l|| «i| 1 , 1 | M I M i l u | M i l | |
IM M I | I . V ,0 | I • >||| I • A» 4 * • I |, Ml|l( 1 1 1 ■ 1 1 M-IIAII |ll|i.ll.l lltt ■ i iiiiiui
11||1 I I | -11 * III lili tiltil l Vil I I I A u \ ll '1 i n , |
i | 1.1 | 111 i | ■ | .

1 t M >))|l 1 1 "|Mi| mi |l || |l 1 )(ll|lil|l


1)4* |
l)|l)M) ! U M M Ilil
wí lili |tl>l
1 lili|A > 1,11MI |m
III- i* i* l
1lili*)'
Mil |k M 11» t lHUI) 1 »)|| 1lililí |llil ||
IM llljlll | luí ((I
(>v,
l|M»
»1 ll. * i n * \ 11
IÍMI4 | M|ili il|ll
| |<M|I '11111« ' 11(1.
(IllMlM
ji >1» |< ||| ii 1' 1 iiiiiim ni nllll^11 III
• •ki|1 t«M
l ** »(MI
lililí
M ijffii II 1
lili )t« MIII
l| i 1*1 | ,i i».Ii. IH)
M»»*
ÜMI- i (Ilill ll ' |
n 1) ||t Mi*|%*ti*ia»«+j 1 •
»*•' »»tu*
lr|
■UB
i it fumih Hu nffflMuhltaiimT "■min
Idfut pi
"'It«*")to « l'n ihenj«^
min»* OW H«n lain lair an m^njatk
« C »•■>«»»—
noni 6ipatiiiH gtknvhatNn
fasilitas kPftthatan
Teen dl"'npw
......................... o-rnp,*
„l.lllll ip«hii
MM kesehatan Uitak lerpshUhl Tlrtlet lidak fof,li»V
lh •H knitif. laku dan nyamuk lidak boleh «d«, tj8f)
I* ii ill ill MltlHVI
(¡nMtiai ptiiifim piiittuiil hfwlwinn di alni adaiak
.'Ptftimpki pelayanan kesehatan Marekalab yang
(rtnMiinii jnwali terhadap kebersihan pelayanan kpw.
dan terlaksananya promosi dan pendidikan kesp.
kalah Para pemimpin membutuhkan advokasi dan pn.
ptityawan memerlukan pelatihan mengenai promosi
dari pendidikan kesehatan. Belakangan, ada beberapa
r umah snkit yang telah mengembangl< m unit pendidikan
alan penyuluhan yang disebut Penyuluhan/Promosi
Kesehatan Masyarakat di Kumuh Sakit atau PKMRS.
Hudfig lingkup berdasarkan tingkat pelayanan
1
Promosi kesehatan dapat dibedakan menjadi lima
ni;oig lingkup her d,tsar tingkat pelayanannya, yaitu pronto*
<d kesehatan, per lindungan khusus, diagnosis dini dan peng-
obaian segara, pembatasan catat, dan rehahllltas. Berikut
ridalah penjelasan tentang kelima tingkat pelayanan tersebul
>i Promosi kesehatan (health promotion)
Promosi kesehatan diperlukan dalam tingkat Ini di
heherujia hal seperti upaya peningkatan gizi, perbaikan
sanitasi lingkungan, kebiasaan hidup, kesehatan individu,
dan lain lain.
h. Perlindungan khusus {speclflc protevtlon)
Adanya promosi kesehatan tentang program Imuni
sasl adalah salah satu bentuk pelayanan khusus di
musyarakat. Anda akan sangat mudah menemukan salah
satu kegiatan promosi ini dl negara-negara berkembang
karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya
Imunisasi cenderung masih rendah, Program imunisasi
Ini iHtigallah penting karena ini adalah sebuah cara untuk
melindungi anak anak sampai orang dewasa terhadap
suat u penyakit.

||****” '***** H****!


rK c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early
1M men?
i■ diagnosis and pronipt treatmc/U)
*k
t,c a hou
Rendahnya pengetahuan dan kesadaran di tingkat
| ada, g individu ataupun masyarakat terhadap penyakit dan
menjaga kesehatan cenderung mengakibatkan berbagai
penyakit yang ada di lingkungan mereka menjadi sulit
dideteksi. Bahkan, dl masyarakat yang masih konveslonal
sini adal^ seringkah mereka tidak mau atau sulit untuk diperiksa
‘ yang ber. sebelum akhirnya penyakitnya diobati. Jtka hal tersebut
'anan fese. masih belanjut, akibatnya adalah masyarakat akan tidak
d ikan kesj. memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan layak.
isi dan Oleh karena itulah, di lahap ini, promosi kesehatan
ai promosj sangat dibutuhkan.
a beberapa d. Pembatasan cacat [disability limitation)
pendidikan Masyarakat yang tidak melanjutkan pengobatan
n/Promosi hingga tuntas bisa disebabkan oleh kurangnya kesadaran
<MRS. dan pengetahuan tentang penyakit dan kesehatan.
m Namun, selain itu juga dikarenakan oleh kekurangan
i jadi lima biaya untuk mengobati penyakit yang dideritanya.
tu promo- Perlu diketahui bahwa pengobatan yang tidak komplit
dan peng- dan layak dapat menyebabkan seseorang tersebut
>. Berikut menjadi cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk
tersebut. melakukan suatu aktivitas. Promosi kesehatan di lahap
ini sangatlah penting dikarenakan agar masyarakat mau
memeriksakan kesehatan tubuhnya lebih dini sebelum
hal buruk terjadi.
<at ini di
e. Reliabilitas (rehabilitation)
erbaikan
Rehabilitasi dibutuhkan agar orang-orang yang baru
individu;
sembuh sari suatu penyakit atau mengalami kecacatan
akibat penyakit yang dideritanya. Bentuk rehabilitasi ini
dapat berupa latihan-latihan agar orang tersebut tetap
mampu melanjutkan hidup dan melakukan aktivitas
i imuni-
sehari-hari meskipun memiliki keterbatasan di tubuhnya.
isus di
Rehabilitasi ini juga diperlukan karena ada pula orang
n salah
yang malu dan kesulitan berinteraksi kembali dengan
m bang
masyarakat. Namun, bisa juga sebaliknya, masyarakat
ingnya belum/tidak mampu menerima orang yang mengalami
jnisasi kecacatan tersebut. Oleh karena itulah, promosi kese-
untuk
hadap
' ') k/S*hnlun

33
keluarga, ataupun komunitas secara mandiri. Pedidikan
dan pelatihan yang dapat diberikan dalam rangka untuk
meningkatkan keterampilan. Misalnya, memberikan pela-
tihan tentang cara bertani, menanam obat-obatan tradi-
sional, beternak, dan lain sebagainya. Beberapa keterampilan
itu diharapkan dapat meningkatkan penghasilan individu
ataupun keluarga. Jika kondisi perekonomian suatu keluarga
dapat meningkat, harapannya, mereka memiliki kemampuan
pula untuk memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan
keluarga.
E. Sasaran Promosi Kesehatan
Perlu ditegaskan lagi bahwa visi dan tujuan akhir promosi
kesehatan adalah masyarakat mampu secara mandiri memelihara
dan menerapkan perilaku kesehatan sehingga kehidupan mereka
sehat. Jadi, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sasaran promosi
kesehatan adalah masyarakat, khususnya perilaku masyarakat.
Namun, sumber daya yang terbatas pemerintah maupun swasta
yang melaksanakan promosi kesehatan lebih baik memberikan
beragam program yang mendukung adanya promosi kesehatan
secara bertahap. Berikut adalah tiga sasaran utama yang
membantu pelaksanaan promosi kesehatan secara bertahap.
1. Sasaran primer (primery target)
Sasaran primer dalam permasalahan kesehatan adalah
promosi kesehatan kepada kepala keluarga untuk permalahan
kesehatan secara umum, ibu hamil dan menyusui berkaitan
dengan masalah kesehatan ibu dan anak, kesehatan remaja
dan anak sekolah, dan lain sebagainya. Upaya yang dilakukan
ini sesuai dengan strategi pemberdayaan masyarakat.
2. Sasaran sekunder {secondary target)
Beberapa orang yang menduduki posisi sasaran
sekunder adalah orang yang mendapat sebutan tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan lain-lain. Mengapa
mereka disebut sebagai sasaran sekunder? Alasannya ialah
jika petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan
ke tokoh-tokoh di atas, diharapkan para tokoh tersebut dapat
pula memberikan dan mengajarkan pendidikan kesehatan ke
masyarakat yang ada di sekitar mereka.

27
KiMf)g Lingßtiip Prottioii Kmluüfl
Promt*** hfMàiin Mwiüiàj JI. Jpan yang I1144 baik »lup
mmrptm itM AdU diiá ttkupsn m#nunit tltaafcfwwp,
yaitu dilllrfi*» *c£writ ptUy<t<Ufl Ubü

fI
“'l

»I
U

«4
»v
Jv
■3

1« m

*C 1

U a
B C
s 1 a!
B
L£-P P «ij U

J
s ! 11 « « 51

XI
= ï § f *»
f
>

Konsep Promosi
Kesehatan

i
%
I A. Pengertian
H?
Secara konsep definisi promosi kesehatan dapat kita
pahami dari beberapa rangkaian sesuai;,perkembangan
, promosi kesehatan itu sendiri, adapun beberapa definisi
g|| promosi kesehatan dalam perkembangannya adalah sebagai
ail berikut;
127
W WHO (1984), merevitalisasi pendidikan kesehatan dengan
istilah promosi kesehatan, kalau pendidikan kesehatan diartikan
sebagai upaya perubahan perilaku maka promosi kesehatan tidak
hanya untuk perubahan perilaku tetapi juga perubahan lingkungan
m yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut.
Menurut Lawrence Green (1984):
13jj "segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
I4j yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan
1|| lingkungan yang kondusif bagi kesehatan".
253 Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat
157 ? promotif (peningkatan) sebagai perpaduan dari upaya
preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif
(pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang
komprehensif. Promosi Kesehatan juga merupakan upaya untuk
menjajakan, memasarkan atau menjual yang bersifat persuasif,
karena sesungguhnya "kesehatan” merupakan "sesuatu" yang
odik ífeaoii| "ë bnktof mt

h*ru» dtrancang béftUarlun re*liu^

mmyrn^u stMTä« unrmçui


BABI
KESEHATAN
DAN PENYAKIT

A. Sehat dan Kesehatan


Sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah
keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental,
maupun sosial. Seseorang yang sehat tidak hanya terbebas dari
penyakit dah kelemahan. Dalamkonsep kesehatan masyarakat,
sehat diartikan ketika- seseorang mampu bekerja dan men-
jalankan pekerjaan atau aktivitasnya sehari-hari. Undang-Undang
No. 23 Tahun 1992 mendefinisikan sehat menjadi kondisi atau
keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan pkonopii. .,
Dari beberapa .pengertian di atas, dapat dilihat bahwa ada
persamaan, yaitu sama-sama mengartikan bahwa sehat berkaitan
dengan kondisi fisik,sosial, dan mental seseorang sehingga mampu
bekerja dan menjalankan aktivitas sehari-hari. Jadi, pengertian
sehat adalah keadaan ketika seseorang memiljki keseimbangan
yang sempurna secara fisik, mental, dan sosial sehingga mampu
sejahtera, dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari, serta hidup
produktif secara ekonomi dan sosial.
Pengertian kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan
dan bukan hanya ketiadaan suatu penyakit atau kelemahan. Dalam
Undang-Undang No. 2^3 Tahun 1992, disebutkan juga bahwa

11
3. Kesehatan spiritual
Kesehatanspiritual seseorang dilihat dari caranya
mengekspresikan rasa syukur, penyembahan, atau puji-
an kepada Tuhan. Mudahnya, sehat secara spiritual dapat
diamati dari cara seseorang melakukan praktik kepercayaan
atau keagamaannya dan perbuatan baik yang sesuai dengan
norma-norma yang beraku di masyarakat.
4. Kesehatan sosial
Seseorang yang mampu berhubungan dan berinteraksi
dengan orang lain secara baik tanpa memandang suku,
agama atau kepercayaan, ras. status ekonomi, dan sebagainya
dapat disebut sebagai seseorang yang sehat secara sosial
Selam itu. yang lebih penting, seseorang itu harus bisa saling
menghargai dan toleransi terhadap orang lain.

5. Kesehatan dan aspek ekonomi


Seseorang yang disebut sehat secara ekonomi dilihat
dan produktivitasnya. Artinya, seseorang yang sudah
dewasa harus mampu menghasilkan sesuatu yang dapat
menghidupinya atau keluarganya. Berbeda dengan orang
dewasa, anak-anak dan remaja disebut produktif jika ia
mempunyai kegiatan yang bermanfaat untuknya di kemudian
barl.

B. S a k i t d a n Penyakit
Sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehu-
bungan dengan pengalaman yang langsung dialaminya Hal
tersebut adalah fenomena subjektif yang ditandai dengan
perasaan tidak enak. Penyakit adalah suatu bentuk reaksi biologis
terhadap suatu organisme, benda asing, ataupun luka. Hal tersebut
merupakan fenomena objektif yang ditandai oleh perubahan
fungsi-fungsi tubuh sebagal organisme biologis.
Dari uraian tersebut, dapat dilihat bahwa ada perbedaan
konsep sehat dan sakit. Secara objektif, seseorang terkena
penyakit apabila salah satu organ tubuhnya terganggu fungsinya,
namun dia tidak merasakan sakit atau dapat juga sebaliknya.
Seseorang merasakan sakit di bagian tubuhnya namun ternyata
setelah diperiksakan ke dokter, tidak ditemukan indikasi penyakit
apapun. Berikut adalah tabel yang menunjukkan kondisi tersebut.
wsicnacan aengan oerupaya melengkapi buku-buku p,
kesehatan yang sudah ada. Buku ini membahas
konsep teori promosi kesehatan, konsep perilaku, teori H
perilaku, strategi dalam promosi kesehatan, aplikasi H

contoh media dalam promosi kesehatan. Adapun baW


yang ada pada buku ini disesuaikan dengan kondijj?
kebutuhan mahasiswa maupun para praktisi kesehjT
untuk menunjang secara konsep dalam pelaksanaan pronyw
kesehatan di lapangan.

Terselesaikannya penulisan buku ini juga ||


terlepas dari bantuan beberapa pihak. Karena itu, H|
menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seja^
Akademi Keperawatan Ngudi Waluyo Semarang, Progra®
Pascasarjana Promosi Kesehatan UNDIP Semarang, ity
Dr. Soekidjo Notoatmodjo, M.Comm.H (salam hontmj
yang menginspirasi saya untuk menulis tentang kesehatan
masyarakat. Terima kasih pula saya ucapkan kepada keluarj
tercinta (istri dan anakku Jauza Dhiya Kholid) yang selalu
memberikan motivasi dan inspirasi dalam penyusunan b4
ini.
Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan
kesalahan, penulis menyadari juga bahwa buku ini masik
mempunyai kelemahan sebagai kekurangannya. Karena
itu,
penulis berharap agar pembaca berkenan menyampaikan
kritikan. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan,
penulis menyampaikan rasa terima kasih dengan setulus-
tulusnya. Akhir kata, penulis berharap agar buku ini dapa
membawa manfaat kepada pembaca.
Wassalamu'alaikum War. Wab.
Semarang, April 2012
Penulis,
Ahmad Kholid
Ketaatan
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................... v


Bab 1 Konsep Promosi Kesehatan
A- Pengertian......................................................................................... 1
B Perkembangan Promosi Kesehatan ............................................... |
Q Batasan Promosi Kesehatan ............................................................. |
p Visi dan Misi Promosi Kesehatan............................................. 7
E. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan .................................................. 11
| Pendekatan Pencegahan dalam Promosi Kesehatan 12
G. Ruang Lingkup dan Sasaran Promosi Kesehatan.... 14
Bab 2 Konsep Perilaku
A. Perilaku ............................................................................................... 17
B. Dasar-dasar Perubahan Perilaku ........................................................ 22
C. Perilaku Sehat dan Perilaku Sakit ...................................................... 29
Bab 3 Teori Perilaku
A. Teori Prtcede-Proceed ...................................................................... 33
B. Teori Health Belief Model............................................................... 36
C. Teori Planned Behavior ..................................................................... 39
D. Teori Predisposing Factor ............................................................. 44
E. Teori TVamtheorerical Model ............................................................ 50
F. Teori Komunikasi Persuasi ................................................................... 53
G. Teori Anteseden-Behavior-Consequence ................................... 59
H. Teori ABC ............................................................................................. 54
bukuiní^^ p;^os
Pann angat^
Wass^k aPk
ikurn
Uk
*

m¡Ü

m
m
DnrrnR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................... 3

DAFTAR ISI ............................................................................................... 5


BRGIRR I PROmOSI KESEHRTRR
BAB 1 KESEHATAN DAN PENYAKIT .............................................. 11
A. Sehat dan Kesehatan ............................................................. 11
B. Sakit dan Penyakit ........................................................................ 13
C. Determinan Kesehatan ............................................................. 15
BAB 2 KONSEP PROMOSI KESEHATAN ...................................... 17
A. .....................................................................................................
Pengertian Promosi Kesehatan ........................................................... 17
B. ..................................................................................................... Dimensi
Promosi Kesehatan............................................................................... 18
C. Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan ...................... 24
D. ..................................................................................................... Visi dan
Misi Promosi Kesehatan ...................................................................... 2S
E. ..................................................................................................... Sasaran
Promosi Kesehatan............................................................................... 27
F. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ......................................... 28
G. Peran Promosi Kesehatan dalam Perubahan
Perilaku ........................................................................................ 34
BAB 3 METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN ........... 39
A. .................................................................................................. Metode
Promosi Kesehatan............................................................................ 39
B. .................................................................................................. Media
Promosi Kesehatan............................................................................ 45
BAB 4 STRATEGI PROMOSI KESEHATAN ... .............................. 51
A. Strategi Global Promosi Kesehatan Menurut WHO
(1984) .............................................................................................. 51
B. Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagam Ottawa
(1986) .............................................................................................. 53
C. Advokasi dan Kemitraan dalam Promosi Kesehatan............. ... 55
D..................................................................................................... Bina
Sosial ..................................................................................................... 74
E. Pemberdayaan Masyarakat dalam Promosi
Kesehatan .................................................................................... r,r'

Anda mungkin juga menyukai