Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah keadaan keseimbangan
yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial. Seseorang yang sehat tidak hanya
terbebas dari penyakit dah kelemahan. Dalamkonsep kesehatan masyarakat, sehat
diartikan ketika- seseorang mampu bekerja dan men- jalankan pekerjaan atau
aktivitasnya sehari-hari. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 mendefinisikan sehat
menjadi kondisi atau keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan pkonopii. .,
Dari beberapa .pengertian di atas, dapat dilihat bahwa ada persamaan, yaitu sama-
sama mengartikan bahwa sehat berkaitan dengan kondisi fisik,sosial, dan mental
seseorang sehingga mampu bekerja dan menjalankan aktivitas sehari-hari. Jadi,
pengertian sehat adalah keadaan ketika seseorang memiljki keseimbangan yang
sempurna secara fisik, mental, dan sosial sehingga mampu sejahtera, dapat
melaksanakan aktivitas sehari-hari, serta hidup produktif secara ekonomi dan sosial.
WHO (1984), merevitalisasi pendidikan kesehatan dengan istilah promosi
kesehatan, kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan perilaku
maka promosi kesehatan tidak hanya untuk perubahan perilaku tetapi juga perubahan
lingkunganm yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut.

Menurut Lawrence Green (1984):


"segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi, politik dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku
dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan”.

B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan sedikit pengetahuan tentang dasar-dasar
promosi kesehatan kepada pembaca.
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian promosi kesehatan
2. Dapat mengetahui bagaimana dasar promosi kesehatan
3. Dapat mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan
4. Dapat mengetahui apa saja dalam promosi kesehatan

D. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan
2. Bagaimana dasar promosi kesehatan
3. Bagaimana strategi promosi kesehatan
4. Apa saja yang ada didalam promosi kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan menurut Departemen Keseharan RI.,[2004] adalah upaya untuk


meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari , oleh, untuk, dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, sesuai sosial budaya
setempat dan di dukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat melalui proses pembelajaran dari,oleh,untuk, dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya senduri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan di
dukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolobng diri sendiri
artinbya bahwa masyarakata mampu mencegah timbulnya masalah-masalah dan
gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, serta mampu
pula berperilaku mengatasi apoabila gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di
tengah-tengah kehidupan masyarakat ( Pamsismas, 2009).

B. Strategi Promosi Kesehat


1) Strategi Promosi Kesehatan Menurut WHO [1984]
Menurut WHO, ada tiga strategi yang dipilih dan diterapkan dalam kegiatan
promosi kesehatan, yaitu strategi Advokasi,dukungan sosial, dan pemberdaya
masyarakat .
 Advokasi
Advokasi adalah suatu cara yang digunakan guna mencapai suatu
tujuan yang merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisasi untuk
memegaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan
publicsecara bertahap maju. Misalnya kita memberikan promosi kesehatan
dengan sokongan dari kebijakan public dari kepala desa sehingga maksud dan
tujuan dari informasi kesehatan bisa tersampaikan dengan mudah kepada
masyarakat atau promosi kesehatan yang kita sampaikan dapat menyongkong
atau pembelaan terhadap kaum lemah [miskin].
Tujuan dari strategi Advokasi ialah supaya para pembuat kebujakan
mengeluarkan peraturan yang memberikan keuntungan terhadap keseharan
publik.
 Dukungan sosial
Dukungan sosial ini sosial ini di peruntukan kepada penjabat dan
tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun non formal.Misalnya pelatihan-
pelatihan tokoh masyarakat ,seminar,lokakarya,bimbingan kepada tokoh
masyarakat dan sebagainya.
 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat secara lengsung. Contohnya melakukan penyuluhan berbagai
ancaman penyakit dan pencegahannya. Pemberdaya masyarakat ini bertujuan
agar masyarakat mempunyai kemampuan sehingga dapat meningkatkan dan
memelihara kualitas kesehatan mereka .Para petugas kesehtan dapat melakukan
berbagai kegiatan seprti penyuluhan program kesehatan, memberikan pelatihan
dan membantu pembentukan koperasi masyarakat sehingga pengelolaan dan
peningkatan kualitas kesehtan masyarakat menjadi tanggung jawab bersama.

2) Strategi Promosi Kesehatan Menurut Piagama Ottaw [1986]


Piagaman Ottaw dihasilkan dalam konferensi internasional promosi kesehatan di
Ottwa, Canada pada 1986.Di dalamnya, salah satunya, terdapat pembahasan tentang
strategi promosi kehehatan.
 Kebijakan berwawasan kesehatan [Healthy public policy]
Sasaran dari kebijakan berwawasan kesehatan ini adalah para pembuat
kebijaka. Pembuat kebijakan mampu membuat peraturan yang berwawasan
kesehatan dan selalu mempertimbangkan aspek kesehatan di lingkungan
masyarakat ketika melakukan pembagunan di bidang apa saja, terutama untuk
kegiatan industri.
Misalnya pembagunan pabrik, yakni harus selalu memikirkan aspek kesehatan
serta,melakukan analisa mengenai dampak lingkungan. Jangan sampai
pembbagunan justru berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan
masyarakat.
 Lingkungan yang mendukung[Supprotive environment]
Untuk dapat mewujudkan lingkungan yang mendukung dibutuhkan
pembagunan jaringan dan kemitran kepada para pemimpi masyarakat dan
pengelolah tempat umum,kegiatan-kegiatan yang di adakan di tempat-tempat
umum sebaiknya di perhatikan pula dampaknya terhadap lingkungan nonfisik
karena lingkungan yang mendukung sangat baik terhadap kesehatan
masyarakat.Misalnya tempat sampah, ruang bagi perokok atau non perokok dan
sebaganya.
 Reorientasi pelayanan kesehatan [Reorientation health service]
Reorientasi pelayanan kesehatan artinya setiap kegiatan promosi
kesehatan diorientasikan bagaimana pelayanan kesehatan yang harus dan dapat
terjangkau. Contoh adalah pemanfaatan sarana kesehatan terdekat sebagai
wadah informasi dan komunikasi tentang kesehatan.
 Keterampilan individu [Personal skill]
Keterampilan individu adalah kemampuan petugas dalam
mencontohkan[mendemontrasikan].Contoh ketika petugas memberikan
promosi kesehatan tentang pembuatan larutan garam, maka petugas harus
mampu membuatnya dan mencontohkanya.
 Gerakan masyarakat[Community action]
Promosi kesehatan akan berhasil jika kesehatan
individu,keluarga,krlompok,hinga masyarakat dapat terwujud. Oleh karena
itulah di perlukan gerakan masyarakat. Misalnya berolahraga,komsumsi buah
dan sayur serta bergotong royong dalam menciptakan lingkungan sehat, sehinga
semua unsur-unsur di masyarakat dapat bergerak bersama-sama untuk
mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat.Gerakan masyarakat ini
dapat di bantu dengan adanya berbagai kegiatan di masyarakat dalam
rangkapeningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan di masyarakat.
C. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan memiliki cakupan yang luas, baik sebagai ilmu maupun seni.
Ada dua cakupan menurut dimensinya, yaitu dimensi aspek pelayanan kesehatan dan
dimensi tatanan atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan. Berikut adalah penjelasan
dari kedua cakupan tersebut

1. Ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan

Kesehatan masyarakat menurut kesepakatan umum ada empat aspek, yaitu aspek
promotlf, preventif, kuratif dan rehabilitatlf. Namun, ada juga ahli lain yang
menyatakan bahwa ada dua aspek, yaitu aspek promotlf preventif dengan sasaran
kelompok orang sehat dan dengan sasaran kelompok orang yang beresiko tinggi
terhadap penyakit dan kelompok yang sakit. Berdasarkan ruang lingkupnya, maka yang
akan diuraikan lebih lanjut
adalah dua aspek ruang lingkup promosi kesehatan, yaitu promotif preventif dengan
sasaran kelompok orang sehat dan rehabilitatlf dengan sasaran kelompok orang yang
berisiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit.

a. Promosi kesehatan aspek promotif-preventif


Kelompok orang sehat menjadi sasaran utama promosi kesehatan di aspek promotif
preventif ini. Perlu diketahui bahwa selama ini orang-orang yang masuk dalam
kelompok orang sehat ini kurang mendapat perhatian dalam promosi kesehatan ke
masyarakat.
Padahal, jumlahnya mencapai sekitar 80-85% dari populasi di komunitas. Melalui
promosi kesehatan, jumlah sebanyak itu jika dibina tentunya akan dapat meningkat.
Oleh karena itu, promosi kesehatan yang ditujukan kepada kelompok ini perlu
ditingkatkan dan juga dibina agar tetap sehat dan jumlahnya meningkat. Misalnya
memberikan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas hidup sehat.

b. Promosi kesehatan aspek penyembuhan dan pemulihan (kuratif-rehabilitatif)

Ada tiga upaya atau kegiatan promosi keehatan pada aspek ini, yaitu pencegahan
tingkat pertama, kedua, dan ketiga. Berikut adalah penjelasan untuk ketiganya.
1) Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)
Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran promosi kesehatan di aspek ini adalah
kelompok masyarakat yang berisiko tinggi. Beberapa contoh kelompok yang berisiko
tinggi antara lain orang yang mengalami obesitas, ibu hamil dan menyusui, pekerja
seks (baik pria maupun wanita), dan sebagainya. Beberapa kelompok di atas berada di
tingkat pertama karena tujuannya adalah agar mereka tidak terkena penyakit ataupun
sakit.

2) Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)


Kelompok masyarakat yang menjadi sasaranmpromosi kesehatan di aspek ini
adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi. Beberapa contoh kelompok yang
berisiko tinggi antara lain orang yang mengalami obesitas, ibu hamil dan menyusui,
pekerja seks (baik pria maupun wanita), dan sebagainya. Beberapa kelompok di atas
berada di tingkat pertama karena tujuannya adalah agar mereka tidak terkena penyakit
ataupun sakit parah.

2. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan –tempat pelaksanaan):

a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga -rumah tangga)

Untuk mencapai perilaku sehat masyarkat, maka harus dimulai pada tatanan
masing-masing keluarga. Misalnya cara mencuci tangan dengan benar. Dari teori
pendidikan dikatakan, bahwa keluarga adalah tempat persemaian manusia sebagai
anggota masyarakat.

b. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah

Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga.artinya, sekolah merupakan


tempat lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termasuk perilaku
kesehatan. Seperi membuang sampah pada tempatnya,Peran guru dalam promosi
kesehatan di sekolah sangatlah penting, karena guru pada umumnya lebih dipatuhi
anak-anak daripada orangtua.
c. Promosi kesehatan pada tempat kerja

Resiko yang ditanggung oleh masin-masing pekerja ini berbeda satu sama lainnya,
tergantung pada lingkungan kerja masing-masing karyawan tersebut.Oleh karena itu,
promosi kesehatan dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau tempat kerja yang
kondusif bagi karywan atau pekerjanya. Contoh seperti menyiapkan alat pelindung
diri

d. Promosi kesehatan di tempat-tempat umum –TTU)

Di tempat umum juga perlu diadakan promosi kesehatan dengan menyediakan


fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya, misalnya
cuci tangan, kantin dan lain-lain. Tersedianya poster, penyediaan lafletatu selebaran
yang berisi cara-cara menjaga kesehatan atau kebersihan adalah juga merupakan
bentuk promosi kesehatan.

e. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan

Pelaksanaan promosi kesehatan di institusi pelayanan kesehatan ini dapat


dilakukan baik secara individu oleh para petugas kesehatan kepada para pasien atau
keluarga psien, atau dapat dilakukan terhadap kelompok-kelompok, misalnya
kelompok penderita penyakit tertentu. Promosi kesehatan juga dpat dilakukan secara
masal, yakni seluruh pengunjung intitusi pelayanan kesehatan tersebut.

3 Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan

Promosi kesehatan dapat dibedakan menjadi lima ruang lingkup berdasar tingkat
pelayanannya, yaitu pronn, si kesehatan, perlindungan khusus, diagnosis dini danpenj
obatan segera, pembatasan cacat, dan rehabilitas, Berikut adalah penjelasan tentang
kelima tingkat pelayanan tersebut

a. Promosi kesehatan (heulth promotion)


Promosi kesehatan diperlukan dalam tingkat ini di beberapa hal seperti upaya
peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, kebiasaan hidup, kesehatan individu,
dan lain-lain.
b. Perlindungan khusus (specific protection)
Adanya promosi kesehatan tentang program imunisasi adalah salah satu bentuk
pelayanan khusus di masyarakat. Anda akan sangat mudah menemukan salah satu
kegiatan promosi ini di negara-negara berkembang karena kesadaran masyaiakat
tentang pentingnya
imunisasi cenderung masih rendah. Program imunisasi ini sangatlah penting karenaini
adalah sebuah cara untuk melindungi anak anak sampai orang dewasa terhadap suatu
penyakit.

c. promosi dan pendidikan kesehatan (early diagnosis and prompt treatment)


Rendannya pengi tahuan dan kesadaran di tingkat individu ataupun masyarakat
terhadap penyakit dan menjaga kesehatan cenderung mengakibatkan berbagai
penyakit yang ada di lingkungan mereka menjadi sulit dideteksi Bahkan, di
masyarakat yang masih konvesional
seringkah mereka tidak mau atau sulit untuk diperiksa sebelum akhirnya penyakitnya
diohati jika hal tersebut masih belanjut. akibatnya adalah masyarakat akan tidak
memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan layak. Oleh karena itulah, di tahap ini
promosi kesehatan sangat dibutuhkan.

d. Pembatasan cacat (disability limitation)


Masyarakat yang tidak melanjutkan pengobatan hingga tuntas bisa disebabkan oleh
kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang penyakit dan kesehatan. Namun, selain
itu juga dikarenakan oleh kekurangan biaya untuk mengobati penyakit yang
dideritanya. Perlu diketahui bahwa pengobatan yang tidak komplit dan layak dapat
menyebabkan seseorang tersebut menjadi cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk
melakukan suatu aktivitas. Promosi kesehatan di tahap ini sangatlah penting
dikarenakan agar masyarakat mau memeriksakan kesehatan tubuhnya lebih dini
sebelum hal buruk terjadi.
e. Rehabilitas (rehabilitation)
Rehabilitasi dibutuhkan agar orang-orang yang baru sembuh sari suatu penyakit
atau mengalami kecacatan akibat penyakit yang dideritanya. Bentuk rehabilitasi ini
dapat berupa latihan-latihan agar orang tersebut tetap mampu melanjutkan hidup dan
melakukan aktivitas
sehari-hari meskipun memiliki keterbatasan di tubuhnya. Rehabilitasi ini juga
diperlukan karena ada pula orang yang malu dan kesulitan berinteraksi kembali
dengan masyarakat. Namun, bisa juga sebaliknya, masyarakat helum/tidak mampu
menerima orang yang mengalami kecacatan tersebut.

E. Sasaran Promosi Kesehatan

Perlu ditegaskan lagi bahwa visi dan tujuan akhir promosi kesehatan adalah
masyarakat mampu secara mandiri memelihara dan menerapkan perilaku kesehatan
sehingga kehidupan mereka sehat. Jadi, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sasaran
promosi kesehatan adalah masyarakat, khususnya perilaku masyarakat. Namun, sumber
daya yang terbatas pemerintah maupun swasta yang melaksanakan promosi kesehatan
lebih baik memberikan beragam program yang mendukung adanya promosi kesehatan
secara bertahap. Berikut adalah tiga sasaran utama yang membantu pelaksanaan promosi
kesehatan secara bertahap.

1. sasaran primer (primery target)

Sasaran primer dalam permasalahan kesehatan adalah promosi kesehatan


kepada kepala keluarga untuk permalahan kesehatan secara umum. Misalnya bu
hamil dan menyusui berkaitan dengan masalah kesehatan ibu dan anak, kesehatan
remaja dan anak sekolah, dan lain sebagainya. Upaya yang dilakukan ini sesuai
dengan strategi pemberdayaan masyarakat.

2. Sasaran sekunder {secondary target)


Beberapa orang yang menduduki posisi sasaran sekunder adalah orang yang
mendapat sebutan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan lain-lain.
Mengapa mereka disebut sebagai sasaran sekunder? Alasannya ialah jika petugas
kesehatan memberikan pendidikan kesehatan ke tokoh-tokoh di atas, diharapkan
para tokoh tersebut dapat pula memberikan dan mengajarkan pendidikan kesehatan
ke masyarakat yang ada di sekitar mereka

3. Sasaran tersier (terser target)

Sasaran tersier dalam promosi kesehatan ke masyarakat ialah orang-orang


yang berperan sebagai pengambil kebijakanyang berkaitan dengan kesehatan di
lingkungan pemerintah pusat hingga daerah. Hal yang di harapkan dari sasaran
tersier ini adalah terbentuknya aturan ataupun kebijakan yang tentunya akan
berdampak baik dan mendukung suksesnya promosi kesehatan ke masyarakat
umum sebagai sasaran primer dan para tokoh masyarakat sebagai sasaran sekunder.
Upaya promosi kesehatan ke para pengambil kebijakan ini sesuai dengan strategi
advokasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. promosi kesehatan dilakukan dengan cara metode pendidikan kelompok


yang besar.

B. Saran

Sebaiknya promosi kesehatan dilakukan secara berkala dan berulang-ulang


karna untuk prmasalahan yang telah menjadi budaya seprti ini membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengetahui promosi kesehatan ini dapat di terima
serta dilaksanakan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai