DOSEN PEMANGKU
OLEH:
KELOMPOK
6-C
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita hadiahkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurnanya dengan
bahasa yang sangat indah.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 3 PEMBAHASAN
BAB 4 PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
B. Saran ................................................................................................... 9
LAMPIRAN .................................................................................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
KAJIAN TEORI
Dari beberapa pendapat para ahli yang telah dipaparkan di atas, menurut
kelompok 8 pengertian desain penelitian eksperimen adalah proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian eksperimen untuk
menjawab pertanyaan sebab-akibat permasalahan penelitian tersebut.
1. PRAEKSPERIMEN
Desain 1. Praeksperimen
Keterangan:
Pada desain 1 ini tidak ada grup kontrol
X = ada treatment
Y = tidak menerima treatment
Pada desain praeksperimen ini keberadaan grup tidak dipilih secara random.
2. EKSPERIMEN
3. EKSPERIMEN SEMU
Treatment Eksperimen
Pengulangan
X1 X2 X3 X5
1 Grup A B C D
2 Grup C A D B
3 Grup B D A C
4 Grup D C B A
Rerata kolom Rerata kolom Rerata kolom Rerata kolom
1 2 3 4
Desain 11. Satu Grup Time Seri (One Group Time Series Design)
Y1 Y2 Y3 Y4 X Y5 Y6 Y7 Y8
Desain 12. Grup Kontrol Time Series (Control Group Time Series Design)
Grup
Eksperimen Y1 Y2 Y3 Y4 X Y5 Y6 Y7 Y8
Kontrol Y1 Y2 Y3 Y4 - Y5 Y6 Y7 Y8
b. Desain Faktorial
Menurut Darmadi (2014: 225) Pada dasarnya adalah peluasan dari
desain true-eksperimen dan memungkinkan penyelidikan dua variabel atau
lebih, secara sendiri-sendiri maupun dalam dalam interaksi atau dengan
yang lain.
Di dalam membahas desain eksperimen, digunakan beberapa
simbol, sebagai berikut:
R = Randomisasi sampel untuk kelompok ekperimen.
X = Manipulasi variabel eksperimen.
C = Variabel kontrol.
O = Observasi atau tes.
Desain Ekperimen yang sebenarnya
Desain eksperimen yang sebenarnya mengontrol hampir semua
sumber non validitas dalam dan luar. Pada eksperimen tersebut,
prinsip ekuivalensi antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol bisa dipenuhi melalui prosedur random. Dalam eksperimen
pendidikan yang berlangsung di muka kelas, memang cukup sukar
melaksanakan desain tersebut. Dalam hubungan ini perlu ada
beberapa desain yang relevan.
1. Desain "Pretest-posttest Control Group"
Desain ini melibatkan sekurang-kurangnya dua kelompok,
kedua- duanya dibentuk dengan penempatan secara random,
kedua kelompok diadministrasikan suatu pre-test pada variabel
tidak bebas, satu kelompok menerima treatemen baru (tidak
biasa) dan kedua kelompok itu diberi post test.
2. Desain "Posttest-Only Control Group"
Desain ini benar-benar sama dengan desain "pretest-posttest
control group" hanya disini tidak ada pre-test; subyek
ditempatkan secara random ke dalam kelompok-kelompok,
diekspose sebagai variabel bebas dan diberi post-test. Nilai-nilai
post-test kemudian dibandingkan untuk menentukan keefektifan
treatemen. Kombinasi penempatan secara random dan adanya
kelompok kontrol bisa mengontrol semua sumber non validitas
kecuali mortalitas. Mortalitas tidak bisa terkontrol sebab tidak
adanya data pre-tes pada subjek. Variasi desain "posttest-only
control group" melibatkan penempatan secara random anggota-
anggota pasangan yang dijodohkan dar kelompok-kelompok,
satu anggota tiap kelompok, agar lebih bise mengontrol variabel
asing.
3. Desain "Solomon Four-Group
Desain "Solomon four-group" melibatkan penempatan subjek
secara random ke dalam salah satu dari empat kelompok. Dua
dari kelompok itu diberi pre-tes dan dua yang lain tidak, dari satu
kelompok yang diberi pre-tes dan satu dari kelompok yang lain
tidak diberi pre-tes menerima treatemen eksperimen. Empat
kelompok semuanya diberi post-tes. Desain itu adalah kombinasi
dari desain "pretest-posttest control group" dan desain "posttest
only control group", masing-masing desain tersebut mempunyai
sumber non validitas sendiri-sendiri (interaksi prettest treatmen
dan mortalitas). Kombinasi dari dua desain tersebut
menghasilkan desain yang mengontrol interaksi pre-test-treatmen
dan mortalitas. Cara untuk menganalisis data hasil pengetrapan
desain ini adalah menggunakan analisis varians faktorial 2x2.
analisis faktorial menunjukkan kepada peneliti apakah ada
interaksi antara treatmen dan pre-test
4. Desain Factorial
Desain "factorial" melibatkan dua variabel bebas atau lebih,
sekurang-kurangnya satu dari variabel-variabel tersebut
dimanipulasi Desain-desain itu pada dasarnya perluasan desain
"true-experimen" dan memungkinkan penyelidikan dua variabel
atau lebih secara individual dan penyelidikan interaksi satu sama
lain. Dalam dunia pendidikan, variabel tidak beroperasi secara
terpisah.
Istilah "factorial" berasal dari kenyataan bahwa desain
melibatkan beberapa faktor. Masing-masing faktor mempunyai
dua tingkat atau lebih. Desain 2x2 adalah desain factorial yang
paling sederhana. Kedua variabel dapat dimanipulasi, tetapi
desain 2x2 biasanya melibatkan satu variabel yang dimanipulasi,
variabel yang tidak dimanipulasi sering disebut sebagai variabel
kontrol. Variabel kontrol biasanya adalah cirri fisik atau mental
dari subjek, misalnya seks, IQ, bakat dalam bidang matematika,
dan sebagainya.
1) Hasil yang dicapai hanya diakibatkan oleh karena variabel bebas yang
dimanipulasi secara sistematis,
Untuk mencapai hal yang ideal di atas, ada dua syarat agar hasil suatu
eksperimen dapat mencapai hal yang baik dan tidak bervariasi. Kedua syarat yang
dimaksud adalah perlunya validitas internal dan validitas eksternal yang terjaga
selama proses penelitian eksperimen.
a. Validitas Internal
6) Perbedaan pemilihan subjek, hal ini terjadi bila subjek yang dipilih
melalui kelompok dan bukan secara individual. Kelompok-kelompok
tersebut mungkin berbeda sebelum studi dimulai, dan perbedaan dini
ini paling tidak dihitung secara parsial pada perbedaan pasca-uji.
b. Validitas Eksternal
\
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak dan jauh
dari kata sempurna, mungkin baik dalam penulisan maupun dalam hal isi materi
yang penulis paparkan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk makalah ini, agar kedepannya penulis dapat memperbaikinya dengan baik.
Walaupun makalah ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi mudah-
mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Atas
perhatiannya penulis haturkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA