6A
1610311016
MANAJEMEN PELAYANAN PIMER DAN CFR : suatu angka yang dinyatakan ke dalam
PATIENT SAFETY persentase yang berisikan data orang mengalami
Berawal dari susu yang kadaluarsa kematian akibat suatu penyakit tertentu.
Patient safety : bebas dari cidera aksidental atau
Pak Hadi adalah ayah dari bayi berusia 9
menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan
bulan. Pada 6 Juli lalu, putrinya menderita diare dan
medis dan kesalahan pengobatan.
dibawa ke Puskesmas. Selama di Puskesmas Pak Hadi
merasa tidak puas karena lamanya waktu tunggu, Pneumonia : penyakit infeksi yang menyerang paru,
pelayanan yang tidak ramah dan kondisi puskesamas sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru
yang tidak nyaman. Setelah diperiksa oleh Dokter meradang dan membengkak
Puskesmas, bayinya sudah dalam kondisi dehidrasi
sehingga dirujuk ke RS Melati.
Identifikasi masalah
Pak Hadi merasa cemas karena ia pernah
membaca, bahwa tahun 2014 angka kematian bayi 1. Mengapa selama di Puskesmas Pak Hadi
(AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000 merasa tidak puas karena lamanya waktu
kelahiran hidup dan sekitar 40% penyebab kematian tunggu, pelayanan yang tidak ramah dan
bayi dikarenakan oleh penyakit infeksi, yaitu kondisi puskesamas yang tidak nyaman
pneumonia dan diare. Kejadian Luar Biasa (KLB) 2. Mengapa setelah diperiksa oleh Dokter
diare juga masih sering terjadi, dengan Case Fatality Puskesmas, bayinya sudah dalam kondisi
Rate (CFR) yang masih tinggi. Berbagai program dehidrasi sehingga dirujuk ke RS Melati.
pemerintah sudah dilaksanakan untuk pencegahan 3. Bagaimana angka kematian bayi pada tahu
diare ini diantaranya PHBS, penyehatan lingkungan, 2019 ? Apakah penyakit infeksi masih
imunisasi, pemberian oralit dan lain-lain menjadi penyebab terbesar?
4. Mengapa Kejadian Luar Biasa (KLB) diare
Bayi Pak Hadi mendapatkan susu formula
juga masih sering terjadi, dengan Case
buatan X di Rumah Sakit Melati Tetapi kondisi
Fatality Rate (CFR) yang masih tinggi bisa
bayinya bertambah buruk. Belakangan diketahui
terjadi?
bahwa masa kadaluarsa susu itu sudah lewat satu
5. Berbagai program pemerintah sudah
bulan. Pak Hadi menduga, akibat mengonsumsi susu
dilaksanakan untuk pencegahan diare ini
itu kondisi bayinya bertambah buruk. Dia sudah
diantaranya PHBS, penyehatan lingkungan,
menanyakan persoalan ini kepada petugas kesehatan di
imunisasi, pemberian oralit dan lain-lain
RS tersebut dan meminta catatan medis anaknya,
6. Mengapa susu formula buatan X di Rumah
namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Dia
Sakit Melati Tetapi kondisi bayinya
juga meminta bertemu dengan Direktur RS Melati,
bertambah buruk.
tetapi karyawan RS Melati mengatakan bahwa
7. Apakah dampak mengkonsumsi susu
direkturnya sedang menghadiri seminar di luar kota.
kadaluarsa susu sudah lewat satu bulan
Pak Hadi akhirnya memindahkan bayinya ke RS lain.
8. Mengapa Pak Hadi menduga, akibat
Pekan lalu, Pak Hadi meminta bantuan Lembaga
mengonsumsi susu itu kondisi bayinya
Bantuan Hukum (LBH) di kotanya untuk
bertambah buruk
menyelesaikan masalah ini secara hukum.
9. Mengapa Pak Hadi tidak mendapat jawaban
Pak Hadi adalah masyarakat awam tetapi dia yang memuaskan dari pihak RS?
juga sangat mengerti dengan mutu pelayanan publik 10. Bagaimana seharusnya tanggapan dari
terutama pelayanan kesehatan. Dalam kasus di atas ada pihak RS menghadapi kasus seperti kasus
beberapa dimensi mutu pelayan yang dilanggar oleh Pak Hadi?
rumah sakit dan kurangnya penerapan patient safety . 11. Mengapa Pak Hadi meminta bantuan
Menurut Pak Hadi seharusnya ada pedoman pelayanan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di
kesehatan yang berkaitan dengan dimensi mutu dan kotanya untuk menyelesaikan masalah ini
patient safety di Puskesmas dan rumah sakit. secara hukum
12. Bagaimana mutu pelayanan publik terutama
Bagaimana anda menjelaskan kondisi di atas?
pelayanan kesehatan seharusnya?
13. Apa saja dimensi mutu pelayan yang
dilanggar oleh rumah sakit? Mengapa
Terminologi
kurangnya penerapan patient safety .
14. Bagaimana seharusnnya penerapan
patient safety tersebut?
Fauziarti Azimah
6A
1610311016
15. Apakah ada pedoman pelayanan kurang dan pegawai yang mempunyai tugas
kesehatan yang berkaitan dengan dimensi rangkap, 3 fasilitas kesehatan dan jenis obat-
mutu dan patient safety di Puskesmas dan
rumah sakit.
obatan kurang lengkap dan terkesan lambat,
sehingga masyarakat merasa kurang puas.
Kepuasan pasien merupakan tujuan utama
Brainstorming puskesmas dengan harapan agar pasien
1. Puskesmas sebagai pusat pelayanan melakukan kunjungan ulang ke puskesmas.
kesehatan mempunyai dua fungsi, Hal ini dibuktikan oleh Prastiwi dan Ayubi
yaitu fungsi pelayanan publik dan (2008) yang menyimpulkan bahwa pasien
fungsi pelayanan klinis atau medikal. yang puas akan membuat pasien setia untuk
Indikasi kualitas pelayanan di tetap menggunakan jasa yang diberikan oleh
puskesmas dapat tercermin dari puskesmas. Pasien yang puas terhadap
persepsi pasien atas layanan pelayanan kesehatan akan berpeluang untuk
kesehatan yang yang diterima. Dari berminat melakukan kunjungan ulang ke
persepsi ini, pasien dapat Puskesmas Wisma Jaya kota Bekasi Proses
memberikan penilaian tentang pelayanan yang kurang berkualitas
kualitas pelayanan. berdampak pada ketidakpuasan pasien,
Kualitas pelayanan kesehatan sehingga pasien tidak berminat melakukan
puskesmas dalam rangka pemenuhan kunjungan ulang untuk berobat.
keperluan pelayanan kesehatan 13. lima dimensi utama yang teridentifikasi
masyarakat ditentukan oleh dua sekaligus yang menentukan kualitas mutu
faktor. Pertama adalah faktor pelayanan (Tjiptono (2007)
puskesmas yang berhubungan dengan
kualitas pelayanan kesehatan dan a. Tangibles (Berwujud) Dimensi
tingkat kepuasaan pasien. Artinya, tangibles sangat penting dalam
selama kualitas pelayanan kesehatan penilaian mutu pelayanan rumah sakit
memenuhi kepuasan pasien, maka khususnya dalam pelayanan dirawat
tingkat kesesuaian akan tinggi dan jalan yang diberikan kepada pasien,
puskesmas diperlukan oleh karena hal pertama yang menunjang
masyarakat. kepuasan seseorang adalah
. Kedua adalah faktor adanya kenyamana terhadap penampilan
perubahan (transisi) demografi, 2 fisik dari fasilitas maupun tenaga
epidemiologi, sosio-ekonomi serta kesehatan. Menurut Tjiptono (2007),
nilai dan sikap kritis masyarakat akan tangibles (berwujud) meliputi
menciptakan keperluan-keperluan penampilan fisik fasilitas,
pelayanan kesehatan yang sangat kelengkapan peralatan, personil, dan
komplek dan beragam. Dengan meteri komunikasi.
demikian, kedudukan dan peran b. b. Reliabillity (Keandalan)
kualitas pelayanan puskesmas Ketepatan, ketelitian, dan kepastian
sangatlah penting untuk dilaksanakan dari petugas dalam memberikan
(Santoso, 2010). pelayanan sangat penting, mengingat
waktu adalah hal yang sangat
kualitas pelayanan kesehatan di Pusksesmas berharga sehingga hal ini juga harus
Desa Genting Tanah Kabupaten Kutai diperhatikan terutama dalam bidang
Kartanegara belum mampu memberikan kesehatan. Menurut Tjiptono (2007),
kepuasan kepada masyarakat. Hal ini reliability (keandalan) yaitu
dikarenakan tenaga kesehatan yang masih
Fauziarti Azimah
6A
1610311016
terus-menerus menangis dan cenderung Efek bayi minum susu formula basi
memegang perutnya. berikutnya adalah kehilangan nafsu makan.
Ada banyak faktor yang memicu seorang terasa sakit, badannya lemas bahkan
bayi menjadi rewel. Misalnya saja saat bayi mengalami diare. Biasanya bayi juga
merasa capek, lapar, ngompol atau mungkin cenderung sulit makan atau mungkin
sakit. Tugas ibu adalah memastikan menolak ASI. Apabila kondisi ini dibiarkan
penyebab bayi rewel. Biasanya jika rewel saja maka bayi bisa kekurangan gizi. Maka
tidak kunjung berhenti dan diikuti gejala lain itu harus segera diperiksakan ke dokter.
seperti suhu badan naik, diare, tubuh Badan lemas dan menggigil
kecil mengidap penyakit tertentu. Dan bisa badan bayi jadi lemas, tampak lesu dan tidak
Sesak nafas tidak selalu menjadi tanda dari ini rentan terjadi saat susu basi mulai
penyakit asma. Seorang bayi yang meracuni tubuh dan bakteri menginfeksi,
keracunan susu formula juga memungkinkan sehingga efeknya detak jantung menjadi tak
menunjukkan gejala sesak nafas apabila ia beraturan.
mengonsumsi susu tersebut dalam volume
besar. Sebaiknya ibu waspada dan segera
membawa bayi berobat ke dokter.