Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit infeksi me1upakan penyakit yang disebabkan oleh 1nikroorganisme
sepe1ti bakteri, vi1us, fungi maupun protozoa. Mikroorganis1ne tersebut bisa
ditemukan dimanapun baik di udara, tanah maupun air. Seseorang dapat te1infeksi
1nelalui sentuhan, makan, minllln maupun udara yang terkontaminasi
mikroorganis1ne tersebut , se1ta dapat 1nenyebar 1nelalui hewan dan gigitan serangga
hingga hubungan seksual (U.S. National Library of Medicine , 2016).
Bakte1i Staphylococcus aureus 1nerupakan bakte1i patogen yang umumnya
ada pada 1nanusia. Infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus umumnya
be1manifestasi pada infeksi kulit (Miller dan Kaplan, 2009). Bakteri
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif dan bagian dari flora
nonnal yang ada pada manusia. Habitat alami Staphyloco ccus aureus yaitu pada
rongga hidung dan ketiak (Foster, 1996; Mauchaza et al., 2016). Angka morbiditas
serta kematian akibat bakterimia yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus lebih
tinggi dibandingkan dengan bakterimia yang disebabkan oleh patogen lain. Angka
kejadian bakterimia yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus mengalami
peningkatan yang tajam dalam beberapa tahun terakhir karena te1jadinya
peningkatan frekuensi prosedlll· invasif, dan peningkatan jumlah pasien yang
mengalami in'trnunocon'tprornised , se1ta banyaknya jumlah pasien yang mengalruni
resistensi terhadap antibiotik yang tersedia saat ini (Naber, 2009). Staphylococcus
aureus me1upakan penyebab utama te1jadinya bakternnia dan endokru·ditis selama
beberapa tahun terakhir , frekuensi Staphylococcus aureus bacterirnia (SAB) telah
1nengalami peningkatan dita1nbah dengan 1neningkatnya resistensi antibiotik (Petti
dan Fowler, 2002).
Angka kejadian bakterimia yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus
(SAB) dru·i tahun 1980-1989 dilaporkan oleh National nosocon,tial infection
surveilance systeni (NNIS) sekitru· 283% pada 1umah sakit non-pendidikan dan
176% pada iumah sakit pendidikan (Bane1jee et al., 1991). Data dari 49 rumah sakit
di AS yang berprutisipasi pada The Surveilance and Control of Pathogens of

Anda mungkin juga menyukai