Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Keperawatan medical bedah merupakan bagian dari keperawatan,


dimana keperawatan itu sendiri adalah bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, bentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komperhensif ditunjukan pada individu, keluarga
dan masyarakat baik sakit maupun sehat, yang mencangkup seluruh proses
kegiatan manusia. Pelayanan keperawatan merupakan bantuan yang diberikan
dengan alasan kelemahan fisik, mental, masalah psiko social, keterbatasan
pengetahuan dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari hari
secara mandiri akibat gangguang patofisiologis.

Keperawatan medical bedah membahas tentang masalah kesehatan


yang lazim terjadi pada usia dewasa baik bersifat akut maupun kronik dengan
atau tanpa tindakan operatif yang meliputi gtangguan fungsi tubuh pada
system kardiovaskular, pengindraan (mata,THT), pencernaan, dan urologi
oleh karena berbagai penyebab patologis seperti infeksi atau peradangan,
kongenital, neoplasma trauma, dan degenerative. Keperawatan sebagai
profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud
kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraaan umat manusia baik dalam
tingkat preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan perubahan yang
terjadi dilingkungannya setiap saat. Keperawatan meadikal bedah sebagai
cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan
tersebut, seperti teknbologi lat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik
intevensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan
menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan.

Millenium Development Goals (MDGs) adalah deklarasi milinium


hasil kesepakatan kepala Negara dan perwakilan dari 189 negara PBB ditanda

1
tangani oleh 147 Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara pada saat
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) millennium di New York pada bulan
September 2000. Dasar hokum dikeluarkannya Deklarasi MDGs adalah
resolusi majelis umum PBB No.55/2 Tanggal 18 September 2000,
(A/Ris/55/2/United Nations Millenium Development Goals).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari medical bedah ?
1.2.2 Apa saja ruang lingkup praktek keperawatan medical bedah ?
1.2.3 Apa saja komponen keperawatan medical bedah ?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan MDGs ?
1.2.5 Bagaimana peran perawat dalam pencapaian MDGs ?
1.2.6 Apa saja tujuan pembentukan MDGs ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari medical bedah
1.3.2 Untuk mengetahui ruang lingkup praktek keperawatan medical bedah
1.3.3 Untuk mengetahui apa saja komponen keperawatan medical bedah
1.3.4 Untuk mengetanhui yang dimaksud dengan MDGs
1.3.5 Untuk mengetahui peran perawat dalam pencapaian MDGs
1.3.6 Untuk mengetahui tujuan pembentukan MDGs

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Medikal Bedah

2
Medikal bedah adalah bagian dari keperawatan dimana keperawatan itu
sendiri merupakan bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio – psiko – sosio –
spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan:
kelemahan fisik, mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan dan
ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari – hari secara mandiri
akibat gangguan patofisiologis.

Menurut ( Raymond H. & Simamora, mengandung 3 hal yang harus


diperhatikan ialah:

1) Mengembangan diri secara terus – menerus untuk meningkatkan


kemampuan professional dalam medical bedah dengan cara:

a. Menerapkan konsep – konsep keperawatan dalam melaksanakan


kegiatan keperawatan

b. Melaksanakan kegiatan keperawatan dalam menggunakan pendekatan


ilmiah

c. Berperan sebagai pembaru dalam setiap kegitan keperawatan pada


berbagai tatanan pelayanan keperawatan

d. Mengikuti perkembangan IPTEK yang secara terus – menerus melalui


kegiatan yang menunjang

e. Mengembangkan IPTEK keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan


masyarakat dan perkembangan ilmu

f. Berperan aktif dalam setiap kegiatan ilmiah yang relevan dengan


keperawatan

2) Melaksanakan kegiatan penelitian rangka pengembangan ilmu


keperawatan medical bedah dengan cara:

3
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dengan menganalisis,
menyintesis informasi yang relevan dari berbagai sumber dan
memperhatikan perspektif lintas budaya

b. Merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam bidang


keperawatan medical bedah

c. Menerapkan prinsip dan tekhnik yang tepat dalam berfikir secara


logis, kritis, dan mandiri

3) Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka


untuk meneriba perubahan, dan berorientasi pada masa depan dengan cara:

a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk


membantu menyelesaikan masalah masyarakat yang terkait dengan
keperawatan medical bedah

b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan


memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia

Pengertian keperawatan medical bedah mengandung empat hal seperti dibawah


ini:

1. Pelayanan professional

Seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien,


selalu memandang pasien secara holistic atau menyeluruh baik bio – psiko –
social – kultural – spiritual. Dalam setiap tindakan, perawat dituntut untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional sesuai dengan
standarisasi profesi keperawatan. Pelayanan ini diberikan oleh seorang
perawat yang berkompetensi dan telah menyelesaikan Pendidikan profesi
keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi.

2. Berdasarkan ilmu pengetahuan

Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui jenjang Pendidikan


formal yang sudah ditetapkan pemerintah. Ilmu pengetauan terus berubah dari

4
waktu ke waktu ( dinamis ), sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan
pada klien berdasarkan pada ilmu pengetahuan terbaru.

3. Menggunakan scientific metode

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui tahap – tahap dalam proses


keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah. Dengan menggunakan
standarisasi asuhan keperawatan yang ada seperti NANDA, NIC, NOC

4. Berlandaskan etika keperawatan

Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk dapat menerapkan asas


etika keperawatan yang ada, meliputi asas autonomi ( menghargai hak
pasien / kebebasan pasien ), beneficence ( menguntungkan bagi pasien ),
veracity ( kejujuran), justice ( keadilan )

2.2 Ruang Lingkup Praktek Keperawatan Medikal Bedah

Menurut ruang lingkup praktek keperawatan medical bedah merupakan


bentuk asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan
fisiologis baik yang nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karna
adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi
perlakuan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan, membantu
individu dalam meningkatkan dan mempertahankan kondisi sosialnya,
melakukan prevensi, deteksi, dan mengatasi kondisi berkaitan dengan
penyakit: mengupayakan pemulihan sampai klien dapat mencapai kapasitas
produktif tertingginya, serta membantu klien menghadapi kamatian secara
bermartabat. Praktek keperawatan medical bedah menggunakan langkah
ilmiah pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi dengan
memperhitungkan keterkaitan komponen – komponen bio – psiko – social
klien dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit trauma
atau kecacatan ( Nur Hidayah, 2014 halaman 417 – 418) .

Lingkup keperawatan medical bedah menurut, ( Nursalam, 2008


halaman 61 – 63 )

5
1. Lingkup masalah penelitian pengembangan konsep dan teori
keperawatan masalah penelitian difokuskan pada kajian teori - teori yang
sudah ada dalam upaya meyakinkan masyarakat bahwa keperawatan
adalah suatu ilmu yang berbeda dari ilmu profesi kesehatan lain serta
kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan.

2. Lingkup masalah penelitian kebutuhan dasar manusia meliputi


identifikasi sebab dan upaya untuk memenuhi kebutuhan.

3. Lingkup masalah penelitian pendidikan keperawatan

4. Lingkup masalah penelitian managemen keperawatan

a. Model asuhan keperawatan medical bedah

b. Peran kinerja perawat

c. Model sistem pencatatan dan pelaporan

5. Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan medical bedah difokuskan


pada keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan melalui
pendekatan proses keperawatan. Topik masalah didasarkan pada
gangguan system tubuh yang umum terjadi pada klien dewasa. Ilmu
keperawatan medical bedah menurut ( Nursalam, 2008 halaman 67 – 68 )
:

a. Sistem kekebalan tubuh

b. Sistem respirasi dan oksigenasi

c. Sistem kardiovaskuler

d. Sistem persyarafan

2.3 Komponen Keperawatan Medikal Bedah

Ada lima objek utama dalam ilmu keperawatan: manusia, individu


( yang mendapat asuhan keperawatan keperawatan konsep sakit, aplikasi
tindakan keperawatan. Menurut ( Nursalam, 2008 halaman 16 ).

6
1. Manusia

Penerima asuhan keperawatan adalah manusia, individu, kelompok,


komunitas atau social. Masing – masing diperlakukan oleh perawat
sebagai system adaptasi yang holistic dan terbuka

2. Keperawatan

Bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang


diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalami
gangguan fisik, psikis dan social agar dapat mencapai derajat kesehatan
yang optimal.

3. Konsep sehat – sakit

Definisi tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat


meningkatkan konsep sehat yang positif. Sakit adalah suatu kondisi
dimana kesehatan tubuh lemah yang disebabkan oleh bermacam hal, suatu
kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan
jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun keseluruhan

a. Memperhatikan individu sebagai sebuah system yang menyeluruh

b. Memandang sehat dengan menidentifikasi lingkungan internal dan


eksternal

c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

4. Konsep lingkungan

Lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan


eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan
perilaku seseorang dan kelompok. Lingkungan eksternal dapat berupa
fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan
dipersepsikan sebagai suatu ancaman, sedangankan lingkungan internal
adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu dan proses stressor
biologis yang berasal dari dalam tubuh individu

5. Aplikasi pada asuhan keperawata

7
a. Pengkajian

b. Perumusan diagnosis keperawatan

c. Intervensi keperawatan

d. Pelaksaan

e. Evaluasi

2.4 Pengertian MDGs dalam Medikal Bedah

Millenium Development Goals (MDGs) adalah deklarasi milinium


hasil kesepakatan kepala Negara dan perwakilan dari 189 negara PBB ditanda
tangani oleh 147 Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara pada saat
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) millennium di New York pada bulan
September 2000. Dasar hokum dikeluarkannya Deklarasi MDGs adalah
resolusi majelis umum PBB No.55/2 Tanggal 18 September 2000,
(A/Ris/55/2/United Nations Millenium Development Goals). Deklarasianya
sendiri berisi komitmen untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan,
sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan.
Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat.

2.5 Peran Perawat dalam Pencapaian MDGs

Peran perawat dalama mencapaian target MDGs yaitu dengan


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin melalui
praktek keperawatan komunitas, dilakukan melalui peningkatan kesehatan
(promotif) dan pencegahan penyakit (prepentif) disemua tingkat pencegahan
(Levels Of Prevention). Perawat dalam melaksanakan praktik kelapangan
melaksankan atau memberikan asuhan keperawatan di komunitas atau
masyarakat pertama, berbasis institusi pendidikan ketika sedang menempuh
program diploma, pada saat menempuh program sarjana (taham akademik
dan profesi), pada tahap menempuh pascasarljana baik aplikasi maupun

8
spesialis, dan ketika berada di tatanan tempat kerja yaitu didinkes dan
puskesmas.

Orientasi praktek keperawatan komunitas tidak hanya kepada masalah


sakit saja tetapi juga kepada masalah sehat, dimana perawat komunitas
mengajarkan kepada masyarakat bagaimana mengatasi sakit supaya tidak
terjadi keparahan dan menjadi sehat, dan bagi yang sehat bagaimana menjaga
kesehatannya dan meningkatkan kesehatannya. Juga menjadikan masyarakat
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mau menjadi mau, dan dari
yang tidak mampu menjadi mampu.

Smith, at all (1995) menjelaskan bahwa tanggung jawab perawat adalah

1) Menyediakan pelayanan bagi orang sakit ataua orang cacat di rumah


mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya
2) Mempertahankan lingkungan yang sehat
3) Mengajarkan upaya upaya peningkatan kesehatan
4) Pencegahan, penyakit dan injuri
5) Identifikasi standar kehidupan yang tidak adekuat atau mengancam
penyakit atau injuri
6) Melakukan rujukan
7) Mencegah dan melaporkan adanya kelalian atau penyalahgunaan (Neglect
& Abuse)
8) Memberikan pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanan
kesehatan yang sesuai standart
9) Kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat
diterima, sesuai dan adekuat
10) Melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi dalam
mengembangkan pelayanan professional
11) Menjamin pelayanan keperawatan yang berkualitas
12) Melaksanakan riset keperawatan

 Pencapaian MDGs Bidang Kesehatan Di Indonesia

Secara umum pencapaian MDGs Bidang Kesehatan Indonesia Cukup baik


1) Menurunkan kekurangan gizi pada anak balita menjadi setengahnya
2) Menurunkan kematian anak
3) Meningkatkan kesehatan ibu
4) Menanggulangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya.

9
2.6 Tujuan Pembentukan MDGs

 Tujuan pembenukan MDGs

Adapun tujuan pembangunan MDGs yang diterapkan di Indonesia


meliputi 8 hal yaitu:

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Dengan target:

a. Menurunkan proporsi penduduk yang tingkatannya melebihi


normal

b. Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan yang


tingkatannya melebihi normal

2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua

3. Mendorong kesetaraan genre dan pemberdayaan perempuan

Dengan target:

a. Menghilangkan ketimpangan genre ditingkat pendidikan dasar

4. Menurunkan angka kematian anak

Dengan target:

a. Menurunkan angka kematian balita sebesar 2/3 nya

5. Meningkatkan kesehatan Ibu

Dengan target:

a. Menurunkan angka kematian Ibu sebesar ¾ nya

6. Memerangi HIV/ AIDS dan penyakit menular lainnya

Dengan target:

a. Mengendalikan penyebaran HIV/ AIDS

10
b. Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah
kasus malaria

c. Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup

7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

8. Kemitraan untuk pembangunan

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Medikal bedah adalah bagian dari keperawatan dimana keperawatan


itu sendiri merupakan bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio – psiko – sosio –
spiritual yang komprihensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat
baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Menurut ruang lingkup praktek keperawatan medical bedah merupakan
bentuk asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan
fisiologis baik yang nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karna
adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Ada lima objek utama dalam ilmu
keperawatan: manusia, individu ( yang mendapat asuhan keperawatan
keperawatan konsep sakit, aplikasi tindakan keperawatan. Peran perawat

11
dalama mencapaian target MDGs yaitu dengan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat seoptimal mungkin melalui praktek keperawatan
komunitas, dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit (prepentif) disemua tingkat pencegahan (Levels Of
Prevention).

3.2 Saran

Dengan membaca dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan


pengetahuan pembaca tentang konsep dan peran perawat dalam keperawatan
medical bedah . Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum
sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan
makalah selanjutnya.

12

Anda mungkin juga menyukai