- Skor APGAR bayi G1 3 pada menit ke-1 dan 5 pada menit ke-5, sedangkan pada bayi
G2 skor APGAR 4 pada menit ke-1 dan 6 pada menit ke-5; hal ini membuktikan bahwa
pada kedua bayi yang lahir tersebut mengalami asfiksia sedang (nilai APGAR antara
4–7)
- Penilaian awal yang dilakukan kepada kedua bayi adalah suction (pembersihan) pada
hidung dan mulut serta rangsangan taktil dengan menepuk, kemudian dilakukan
evaluasi lanjutan dengan menilai gerakan bayi, reflex isap, dan tangis didapatkan kedua
bayi gerakan hipoaktif, reflex isap lemah, dan reflex tangis lemah lalu pengukuran
saturasi oksigen (SpO2) 95% dan denyut jantung 150 kali per menit. Tindakan resusitasi
awal adalah diberikan oksigen aliran bebas. Oleh karena kedua bayi masih berusia 26
minggu maka dilakukan evaluasi lanjut oleh dokter Spesialis anak karena kemungkinan
mengalami distress napas disebabkan oleh penyakit membrane hialin, perawatan
dilakukan di NICU. Kedua bayi dilakukan pemeriksaan rontgen dada untuk menilai
grading dari penyakit membrane hialin didapatkan pada bayi G? grade 2 dan bayi G?
grade 4 tatalaksana kemudian diberikan sesuai dengan protocol penyakit membrane
hialin (terlampir)
-
Sumber
Subramaniam, KN Siva. 2014. Extremely Low Birth Weight Infant: Morbidity and Mortality,
Thermoregulation. Journal Medscape: India.
Hafidh, Yulidar. 2018. Growth Monitoring in Preterm Infant. Departemen Neonatologi
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Jurnal Kedokteran UGM: Yogyakarta.