Anda di halaman 1dari 25

Eclampsia in Finland:

2006 to 2010

Agung Budi Pamungkas, S.Ked 04054821820107


Ainindia Rahma, S.Ked 04054821820139
Suci Ramadhani, S.Ked 04054821820014
Murtiningsih, S.Ked 04054821820116
Dwi Taufik Oktariansyah, S.Ked 04084821920120

Pembimbing:
Prof. dr. H. A. Kurdi Syamsuri, Sp.OG (K)., Ms.ED
1
OUTLINE
1 Pendahuluan

2 Metode

3 Hasil

4 PICO VIA

5 Kesimpulan 2
Pendahuluan

3
Pendahuluan
Definisi
Eklampsia didefinisikan sebagai kejadian satu atau lebih kejang pada periode
sebelum, selama atau setelah melahirkan pada wanita dengan tanda atau gejala
Definisi preeklampsia.

Preeklampsia didiagnosis jika tekanan darah sistolik pada dua pengukuran


yang berbeda menunjukkan nilai ≥140 mmHg dan / atau tekanan darah
diastolik ≥90 mmHg setelah 20 minggu kehamilan, serta berkaitan dengan
proteinuria ≥0,3 g dalam urin 24 jam atau ≥ +1 pada dipstick dalam sampel
urin

4
Pendahuluan
Dampak
Pada tahun 2003-2009, kejadian hipertensi dalam kehamilan
menyumbang 14% (343.000) dari kematian ibu di seluruh dunia.
Eklampsia juga dapat mendatangkan ancaman bagi janin.
Dampak

Demografi
Insiden eklampsia di Finlandia mulai diteliti pada tahun 1990-1994 dan di
Skandinavia pada 1998-2000. Sejak itu, manajemen eklampsia di Finlandia
telah berubah secara signifikan karena meningkatnya pemberian magnesium
Demografi sulfat, yang dimulai pada akhir tahun 1990-an.

5
Pendahuluan
Definisi
Kematian perinatal didefinisikan sebagai persentase mortalitas lahir
mati dan mortalitas bayi baru lahir selama minggu pertama kehidupan.
Definisi

• Asfiksia neonatorum didiagnosis jika skor Apgar 1 menit adalah 0–6 dan
pH darah arteri umbilikalis <7,16

• Bayi baru lahir dengan berat kurang dari persentil ke-10 dianggap kecil
untuk usia kehamilan menurut grafik pertumbuhan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kejadian eklampsia di Finlandia setelah
banyak digunakannya Magnesium sulfat
6
Metode

7
Metode
Data dikumpulkan Wanita yang ICD-10:
peneliti dari register terdiagnosis O15.00: eclampsia O15.1: eclampsia
(rekam medis) eklampsa atau complicating complicating labor
kelahiran dan rawat dengan tanda pregnancy, O15.2: eclampsia
inap nasional kejang menurut unspecified complicating the
ICD-10 trimester puerperium

Rekam medis
dikumpulkan dari
Hasil penelitian Analisis statistik rumah sakit yang
dinyatakan dalam dilakukan dengan merawat dan
menggunakan SPSS Dipelajari secara dilakukan
ukuran median
20.0 retrospektif peninjauan
(rentang)

8
Hasil

9
Hasil
Penulis mengidentifikasi 160 wanita dengan diagnosis
Hasil eklampsia atau adanya kejang  Setelah dilakukan
peninjauan rekam medis, 45 dari 160 wanita dirawat karena
Penelitian eklampsia  Satu rumah sakit melaporkan kasus eklampsia
yang tidak ditemukan dalam register  Total 46 kasus
eklampsia yang diidentifikasi dan dimasukkan dalam
penelitian.

Pada tahun 2006–2010, sebanyak 295-447 persalinan


terdaftar di Finlandia. Selama periode yang sama, 46 kasus
eklampsia diidentifikasi. Oleh karena itu, kejadian eklampsia
adalah 1,5 per 10.000 kelahiran (berkisar 1,3-1,8/10.000
kelahiran)

Wanita ini dirawat di 19 rumah sakit yang berbeda, yaitu


sebanyak 48% dirawat di rumah sakit universitas, 39% di
rumah sakit pusat, dan 13% di rumah sakit daerah.

Karakteristik dari 46 wanita dengan eklampsia ini


ditunjukkan pada Tabel 1.

10
Tabel 1 Karakteristik Maternal 46 Pasien Eklampsia Finlandia Tahun 2006-2010

Karakteristik Persentase kasus (%) dan Median

Usia maternal 23 (17-48)

Nulipara 42 (91)

Riwayat eklampsia/preeklampsia 0 (0)

Indeks massa tubuh (kg/m2) 22 (18-35)

Indeks massa tubuh >30 kg/m2 4(7)


• Mayoritas pasien telah berada di bawah pengawasan
Komorbiditas 13(28) yang tepat selama kehamilan, dengan jumlah rata-
Hipertensi Kronik 1(2) rata kunjungan antenatal 14 kali
Diabetes Tipe 1 2(4)
• Kunjungan antenatal pertama pada minggu ke-10
• Empat wanita melakukan kunjungan antenatal
Diabetes Gestasional 4(9)
pertama setelah 20 minggu.
Riwayat merokok selama kehamilan 8(19)

Riwayat merokok setelah trimester 4(9)


pertama kehamilan

Kehamilan multipel 4(9)

Terapi infertilitas 4(9)

Perdarahan dalam kehamilan 2(4)


11
Tabel 2 Gejala Prodromal dalam satu minggu sebelum eklampsia pada 46 pasien eklampsia

Gejala Kasus Jumlah pasien Persentase


Tabel 3 Hasil tes laboratorium pada 46 pasien sebelum
dengan data tersedia
eklampsia
Sakit kepala 33 44 75
Median Rentang Jumlah Persentase
Gangguan 14 43 33
Nilai asam 416 309-533 19 84
penglihatan
urat
Mual 11 43 26 tertinggi
Nilai 169 50-333 29 41
Muntah 7 43 16
trombosit
Nyeri ulu hati 16 44 36
terendah
Sesak nafas 3 42 7 Nilai D- 0.8 0.2-6.5 13 77
dimer
• Nilai tekanan darah yang berulang kali > 140/90 mmHg ditemukan
tertinggi
pada 42 wanita (91%). Peningkatan tekanan darah pertama diamati
Nilai ALT 34.5 7-714 26 58
pada usia kehamilan 36 minggu (26-42).
tertinggi
• Nilai tekanan darah tertinggi yang diamati sebelum kejang
eklampsia adalah 168/103 mmHg (132-205/80-125 mmHg). Secara keseluruhan, 43 wanita (96%) memiliki proteinuria
• Gejala prodromal terjadi pada 43 (98%) wanita (Tabel 2). dalam urine 24 jam, di mana dua di antaranya terjadi
proteinuria setelah eklampsia. Proteinuria tertinggi adalah
3,9 g (0,2-17,8 g) dalam urine 24 jam.

12
Hasil
Usia kehamilan rata-rata pada saat eklampsia adalah 38 minggu (26-42 minggu) dan
jumlah kejang (dalam median) adalah 1-3 kali. 10 wanita (22%) mengalami lebih dari
satu kali kejang. 14 wanita (30%) mengalami kejang pertama sebelum persalinan, 18
wanita (39%) selama persalinan dan 14 wanita (30%) setelah melahirkan (Eklampsia
postpartum)

Eklampsia Antepartum
Eklampsia Antepartum
8 (57%) dari 14 wanita dengan eklampsia
Eklampsia yang terjadi di rumah
antepartum mengalami kejang di rumah
mengakibatkan kematian perinatal
sakit. 6 wanita (13%) sedang berada di
dalam dua kasus.
rumah pada awal terjadinya eklampsia

Eklampsia Antepartum
Salah satu dari mereka menelepon Eklampsia Antepartum
rumah sakit karena mual dan nyeri
Semua wanita yang berada di
epigastrium, tetapi gejalanya
rumah pada awal eklampsia
secara keliru ditafsirkan sebagai
mengalami gejala prodromal.
kontraksi.

13
Tabel 4 Metode Persalinan 46 Pasien Eklampsia Tabel 5 Komplikasi Maternal 46 Pasien Eklampsia
Komplikasi Kasus Persentase
Kasus Persentase

Seksio Sesarea 35 76 Kematian maternal 0 0

SC Elektif 4 9 Sindroma HELLP 10 22


SC Emergency 10 22
SC Crash emergency 21 46 Sindroma ensefalopati reversibel 10 42
posterior pada pencitraan

Indikasi seksio sesarea


Eklampsia 27 77 Abruptio plasenta 1 2
Preeklampsia 2 6
Cortical Blindness 1 2

Persalinan spontan 6 13
Ruptura uteri 1 2
pervaginam
Trombosis vena dalam 1 2
Ekstraksi vakum 5 11
Asidosis metabolik 3 7
Induksi persalinan 21 46
Akibat preeklampsia 19 90 Pneumonia aspirasi 1 2
Berakhir ke persalinan 9 43
Edema paru dan efusi pleura 1 2
pervaginam
DIC, Gagal ginjal akut, dan ileus paralitik 1 2

Persalinan per seksio sesarea dipilih dalam 35 (76%) 21 wanita (46%) memiliki satu atau lebih komplikasi berat (Tabel
kasus (Tabel 4).
5). Semua wanita pulih tanpa gejala yang tersisa.
14
Hasil
Tabel 6 Keluaran perinatal dari 46 pasien eklampsia

Informasi tentang pengobatan sebelum Kasus (%) dan Median


kejang diberikan pada 45 wanita dan
sebanyak 18 (40%) mendapat obat (Rentang)
anti-hipertensi sebelum eklampsia.
Berat lahir (g) 2905 (610-4540)
pH arteri umbilikalis 7.2 (6.8-7.33)
Skor APGAR 1 menit 8 (0-10)
Prematur 17 (34)
Obat profilaksis untuk eklampsia
diberikan kepada 9 (20%) wanita, di Kecil Masa Kehamilan 5 (12)
antaranya 3 menerima magnesium
sulfat dan 6 menerima benzodiazepine Asfiksia neonatorum 14 (28)
saja. Skor APGAR menit ke-1 <6 20(41)
Perawatan di NICU 26(52)
Penggunaan alat bantu pernafasan 5(10)
Dari 44 wanita dengan informasi Resusitasi kardiopulmoner 6(12)
yang tersedia tentang pengobatan
setelah kejang, Kejang 1(2)
anti-hipertensi diberikan kepada 32
wanita (73%). Obat antitrombotik Terdapat empat (8%) kematian perinatal (Tabel 6).
diberikan kepada 19 wanita (43%). Dalam kasus-kasus yang mengarah pada kematian
neonatal, dua wanita mengalami eklampsia yang terjadi
di rumah.
15
Diskusi

16
Diskusi
Insiden telah menurun dari angka 15-
Insiden eklampsia di Finlandia adalah 20/10.000 persalinan pada tahun 1956 dan
1,5/10.000 persalinan dalam kurun waktu 2006- 2,4/10.000 persalinan pada tahun 1990-
2010 1994

Magnesium sulfat telah menjadi obat pilihan Setelah dirilisnya hasil studi The
untuk pencegahan dan pengobatan eklampsia Collaborative Eclampsia Trial 1 pada tahun
selama dekade terakhir. 1995 dan The Magpie Trial 15 pada tahun
2002.
Sejalan dengan studi dari Inggris pada tahun
Insiden eklampsia di Finlandia telah berkurang
2005 menunjukkan bahwa baik kejadian
sekitar sepertiga setelah dimulainya profilaksis
eklampsia maupun wanita dengan kejang
dan pengobatan magnesium sulfat.
berulang telah berkurang setengahnya sejak
meningkatnya penggunaan magnesium sulfat.
Dalam penelitian penulis, sebanyak 21 wanita Tidak ada wanita yang menderita gejala
(46%) mengalami komplikasi berat. Semua wanita neurologis yang berkepanjangan dibandingkan
pada akhirnya pulih tanpa gejala yang tersisa. dengan yang terjadi selama 1990-1994 (9%) atau
sebesar 1,9% di Skandinavia selama 1998-2000.

Tidak ada kematian ibu karena eklampsia yang Selama 1972-2005 terdapat 15 kematian ibu
dilaporkan pada kurun waktu 2006-2010 atau karena eklampsia dan preeklampsia dari dua
1990-1994 di Finlandia. juta kelahiran (0,7 / 100.000)

17
Diskusi
Jumlah rata-rata kejang adalah satu,
baik sekarang dan pada 1990-1994 Kisaran kejang menurun dari 1-9 menjadi 1-3

Di negara-negara berkembang, kematian perinatal


Tingkat kematian perinatal 8%, sebanding dengan
yang terkait dengan eklampsia masih tinggi (25,5-
tingkat kematian perinatal terkait-eklampsia
40,6%), seperti yang dilaporkan dari Nigeria pada
sebesar 5,9% di Inggris pada 2005–2006.
tahun 2000-2009.

Dalam penelitian ini, sebanyak 12% bayi Hal ini mengalami penurunan dibandingkan
baru lahir kecil masa kehamilan pada tahun 1990-94 (35%).

Semua wanita memiliki gejala prodromal Gejala prodromal diketahui dapat memprediksi
sebelum kejang. komplikasi pada preeklampsia.

8 wanita dengan eklampsia antepartum mengalami


kejang pertama di rumah sakit. Hanya 2 yang Penting bahwa petugas layanan kesehatan dan wanita hamil
diberikan magnesium sulfat profilaksis dan 1 mengenali gejala preeklampsia untuk memberikan perawatan yang
diinduksi persalinannya karena preeklampsia. tepat sebelum terjadinya eklampsia.

18
Critical Appraisal

19
Critical Appraisal PICO
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah perempuan hamil dengan kode diagnosis International
Classification of Diseases 10 (ICD-10) eklampsia (O15, O15.0, O15.1, O15.2 dan O15.9) atau dengan
tanda kejang yang terdaftar dalam register kelahiran medis dan register perawatan pada sistem
kesehatan nasional di Finlandia selama 2006 hingga 2010.

Intervensi
Penelitian ini adalah penelitian observasional sehingga tidak menggunakan intervensi apapun pada
subjek penelitiannya

Comparison
Penelitian tidak membandingkan 2 kelompok subjek penelitian secara langsung karena tidak
terdapat subjek yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, akan tetapi
perbandingan hasil observasional pada studi ini cenderung dibandingkan dengan tren data
eklampsia (sebagai contoh angka kejadian, angka komplikasi berat dll.) dengan tahun-tahun
sebelumnya dan dibandingkan juga dengan studi yang dilakukan di negara lain.

Outcome
Pada tahun 2006 - 2010, berjumlah 295-447 kelahiran yang terdaftar di Finlandia dan 46 wanita
diidentifikasi dengan eklampsia. Oleh karena itu, kejadian eklampsia adalah 1,5 per 10.000
kelahiran. Usia kehamilan rata-rata pada saat eklampsia adalah kehamilan 38 minggu. Tidak ada
kematian ibu karena eklampsia, tetapi 46% perempuan memiliki komplikasi yang berat. Delapan
puluh tujuh persen mendapat terapi magnesium sulfat dan 7% untuk pencegahan eklampsia. Angka
kematian perinatal adalah 8%. Tiga puluh empat persen adalah bayi baru lahir prematur dan 15%
kecil usia kehamilan.

20
Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan awal penelitian yaitu untuk
melihat karakteristik dan tren pasien dengan eklampsia di Finlandia
pada kurun waktu 2006-2010 setelah diimplikasikannya penggunaan
magnesium sulfat yang lebih luas.

Critical Apakah subjek penelitian diambil dengan cara yang tepat?


Ya, subjek penelitian diambil dengan cara yang tepat yaitu lewat data
Appraisal retrospektif yang terdapat di register kelahiran medis dan register
perawatan kesehatan. Data yang diambil dari register nasional dapat
mencerminkan keadaan masalah yang diteliti pada skala nasional yang
VIA sebenarnya

Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?

Validity Ya, data yang diambil dari registri telah sesuai dengan tujuan penelitian
di mana untuk melihat karakteristik dan tren penderita eklampsia
setelah masifnya utilisasi magnesium sulfat pada pelayanan pusat
kesehatan.

Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk


meminimalisir kebetulan?
Tidak dijelaskan seara terperinci mengenai perhitungan jumlah sampel
minimal untuk meminimalisir kebetulan yang ada. Hal tersebut tidak
dilakukan karena penelitian ini bukan merupakan penelitian analitikal
yang perlu mencari hubungan antar satu variabel dan variabel lain dan
memungkinkan adanya suatu faktor kebetulan di dalamnya.
21
Critical Appraisal VIA
Importance
Apakah penelitian ini penting?
Ya. Penelitian ini penting untuk dilakukan untuk melihat pergeseran tren ke arah positif pada pasien-pasien
dengan eklampsia bahwa penggunaan magnesium sulfat yang lebih luas ternyata membawa dampak yang lebih
baik terhadap morbiditas dan mortalitas yang terkait dengan kejadian eklampsia. 22
Critical
Appraisal VIA
Applicability
Apakah penelitian ini dapat diaplikasikan?
Ya. Penelitian ini dapat diaplikasikan di Indonesia. Metode penelitian ini dapat
diaplikasikan di Indonesia karena Indonesia dengan sistem kesehatan nasional dan
rumah sakit-rumah sakitnya juga memiliki register dan rekam medis yang datanya
dapat ditelusuri secara retrospektif untuk mendapatkan gambaran pasien
eklampsia di Indonesia.
Hasil penelitian ini juga dapat diterapkan di senter-senter pelayanan kesehatan di
Indonesia, sebagai acuan bahwa perlunya deteksi gangguan preeklampsia dan
eklampsia sedini mungkin dan pemberian magnesium sulfat sesuai indikasi pada
pasien preeklampsia berat dan eklampsia untuk menurunkan kejadian negatif yang
tidak diinginkan.
23
Kesimpulan

Jurnal ini valid, penting, dan dapat diaplikasikan di Indonesia

24
Thank You

Anda mungkin juga menyukai