Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4 BOGOR
Jalan Dreded V No. 36 Telepon (0251) 8323951
Website: www.sman4bogor.sch.id e-mail: sma_4_bogor@yahoo.com
Kota Bogor 16132

ATURAN PENGGUNAAN KENDARAAN DINAS SMA NEGERI 4 BOGOR


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1. Kendaraan Dinas SMA Negeri 4 Bogor dapat digunakan, jika :


a. Keperluan Dinas urusan sekolah
b. Keperluan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
2. Kendaraan Dinas SMA Negeri 4 Bogor dapat dipinjam oleh Bapak/Ibu guru dan Staf TAS,
apabila :
a. Keluarga sedang kena musibah
b.
GUBERNUR JAWA TIMURPERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR

NOMOR 21 TAHUN 2005

TENTANGPEDOMAN DAN TATA CARA PENGGUNAAN KENDARAAN DINAS


PEMERINTAH PROPINSIJAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR

Menimbang : bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi dan pelaksanaan


pengelolaanbarang daerah khususnya yang berupa Kendaraan Dinas agar
penggunaannyadapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, perlu menetapkan Pedoman
danTata Cara Penggunaan Kendaraan Dinas Pemerintah Propinsi Jawa Timurdengan
Peraturan Gubernur Jawa Timur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi


JawaTimur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan tentangMengadakan
Perubahan dalam Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari halPembentukan Propinsi
Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32);2. Undang-undang Nomor 8 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55,
Tambahan Lembaran NegaraNomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 43Tahun 1999;3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan AngkutanJalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran
NegaraNomor 3480);4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraNomor
4437);5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintahdan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara 3952);6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman PelaksanaanAnggaran Pendapatan Belanja Negara ;7. Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang TuntutanPerbendaharaan Dan Tuntutan Ganti Rugi
Barang Daerah ;8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nonmor 152 Tahun 2004 tentang
PedomanPengelolaan Barang Daerah;9. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 10
Tahun 2003 TentangPengelolaan Keuangan Daerah Propinsi Jawa Timur sebagaimana
telahdiubah dengan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur,Nomor 9 Tahun 2004.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR TENTANG PEDOMAN


DAN TATACARA PENGGUNAAN KENDARAAN DINAS PEMERINTAH PROPINSI
JAWATIMUR.

BAB I KETENTUAN UMUM


Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :1. Pemerintah Propinsi adalah
Pemerintah Propinsi Jawa Timur.2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.3. Instansi
Pengelola adalah Badan / Dinas / Kantor / Biro / Lembaga dilingkungan Pemerintah
Propinsi Jawa Timur yang bertanggung jawab dalamhal pengelolaan barang daerah.4. Biro
Perlengkapan dan Administrasi Asset adalah Biro Perlengkapan danAdministrasii Asset
Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Timur.5. Pejabat Pemerintah adalah pejabat yang
diangkat untuk menduduki suatu jabatan dalam struktur organisasi Pemerintahan baik
struktural maupunfungsional.6. Kendaraan Dinas adalah setiap kendaraan bermotor yang
merupakankekayaan Pemerintah Propinsi, baik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat)atau
lebih.7. Kendaraan pool adalah kendaraan operasional dinas yang dipergunakanuntuk
kepentingan pelayanan tamu, pelayanan karyawan atau kepentinganmasyarakat.8. Surat
Penunjukan Penggunaan Kendaraan Dinas yang selanjutnya disingkatSPPKD adalah surat
penunjukan pleh Pejabat yang berwenang kepadaPegawai Negeri Sipil atas penggunaan
kendaraan dinas oleh pegawai yangbersangkutan.9. Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan
Ganti Rugi yang selanjutnyadisingkat TPTGR adalah Tuntutan yang dikenakan kepada
PejabatPemerintah atau Pegawai Negeri Sipil yang karena perbuatannya melanggarhukum
dan/atau melalaikan kewajibannya atau tidak10. Pengguna adalah Pejabat dan atau Pegawai
Negeri yang ditunjukmenggunakan kendaraan dinas dan memiliki SPPKD.
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Pedoman dan tata cara penggunaan kendaraan dinas dimaksudkan untuk
memberikanacuan kepada satuan kerja dalam mengoperasionalkan guna menunjang
kelancaranpelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pengelola dengan mempertimbangkan
rencanakebutuhan dan dilaksanakan seoptimal mungkin agar dapat lebih berdaya guna
danberhasil guna.(2) Penggunaan kendaraan dinas bertujuan :a. menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas kedinasan ;b. meningkatkan fungsi pelayanan kepada
masyarakat;c. meningkatkan kwalitas hasil kerja ;d. menunjang pelaksanaan program
Pemerintah Propinsi sesuai denganvisi dan misi unit kerja masing-masing.

BAB III TATA CARA PENGGUNAAN


Pasal 3
(1) Ketentuan dan tata cara penggunaan kendaraan dinas adalah sebagai berikut :

a. Kendaraan dinas dicatat dalam Daftar Inventaris Instansi Pengelola sebagai


kekayaanPemerintah Propinsi;
b. Penggunaan kendaraan dinas didasarkan pada SPPKD ;
c. Penggunaan Kendaraan Dinas hanya untuk keperluan Dinas ;
d. Penggunaan kendaraan dinas harus dilakukan seoptimal dan seefisien mungkin ;
e. Pengguna kendaraan dinas bertanggung jawab sepenuhnya, dan apabila terjadikerusakan,
kecelakaan kehilangan atau penyimpangan penggunaan diluar ketentuandinas, maka akan
diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku ;
f. Pejabat Pemerintah/Pegawai Negeri Sipil karena tugasnya hanya dapat menggunakan
1(satu) unit Kendaraan Dinas roda 4 (empat) atau 1 (satu) unit kendaraan dinas roda 2(dua),
kecuali mendapat persetujuan tertulis dari Gubernur.g. Model SPPKD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum
Pasal 4
Kendaraan Dinas berdasarkan fungsinya dibedakan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :
a. Kendaraan dinas perorangan;
b. Kendaraan dinas operasional perkantoran;c. Kendaraan dinas operasional lapangan
Pasal 5
(1) Kendaraan dinas perorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a,
merupakankendaraan bermotor dinas perorangan milik Pemerintah Propinsi yang
dipergunakan untukpelaksanaan tugas Pejabat Pemerintah berupa sedan, jeep, Station
wagon ;
(2) Kendaraan dinas operasional perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf
b,merupakan kendaraan bermotor dinas yang diperlukan oleh Unit/Satuan Kerja
untukmelaksanakan tugas pokok terkait dengan pelaksanaan tugas dinas sehari-hari secara
rutindan digunakan secara bersama atau bergantian serta mengacu kepada
kendaraanoperasional yang multi guna, multi fungsi dan multi penumpang berupa sedan,
jeep, stationwagon, bus, sepeda motor, pick up, truck ;
(3) Kendaraan dinas operasional lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf
c,merupakan Kendaraan bermotor dinas milik Pemerintah Propinsi yang dipergunakan
untuktugas lapangan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi
sesuaikebutuhan dan kondisi lapangan dapat berupa ambulance, bus, truck, micro bus,
perahumotor, sepeda motor.
Pasal 6
(1) Kepala Instansi Pengelola dalam menerbitkan SPPKD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3huruf b harus memperhatikan klasifikasi dan fungsi kendaraan.
(2) Kendaraan Dinas Operasional yang dipergunakan untuk pool, SPPKD diatasnamakan
SubBagian Perlengkapan / Umum pada Instansi Pengelola atau Pejabat struktural
yangmenangani pengoperasian Kendaraan Dinas dan segala tanggung jawab menjadi
bebanPejabat yang bersangkutan.
(3) Kendaraan Dinas Operasional yang tidak dipergunakan untuk pool, SPPKD
diatasnamakanmasing-masing Pengguna.
Pasal 7
(1) Sebelum SPPKD untuk Kendaraan Operasional Dinas diterbitkan, Calon
PenggunaKendaraan Dinas, kecuali untuk kendaraan pool, diwajibkan memberikan
Surat Pernyataan 4 kesanggupan mentaati ketentuan penggunaan kendaraan dinas
diatas meterai secukupnya.
(2) Pernyataan Kesanggupan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan ke
Biro UmumSekretariat Daerah Propinsi Jawa Timur atau Sub Bagian
Perlengkapan/Umum/unit yangmembidangi pada Instansi Pengelola, dengan
dilampiri:a. foto copy surat identitas (SIM / KTP );b. SK Terakhir / Jabatan ;c. pas
foto berwarna ukuran 3X4 sebanyak 3 lembar.(3) Model Surat Pernyataan
Kesanggupan dari calon pengguna kendaraan kendaraan dinassebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran B
Pasal 8
(1) Pengguna yang ditunjuk menggunakan kendaraan dinas diberikan Kartu
PenggunaKendaraan (KPK) yang diterbitkan oleh Gubernur sesuai SPPKD dari Kepala
Instansi sebagaiidentitas penggunaan kendaraan dinas.
(2) KPK wajib dibawa oleh Pengguna Kendaraan Dinas apabila menggunakan kendaraan
dinastersebut.
Pasal 9
(1) SPPKD untuk Kendaraan Dinas berlaku selama 2 (dua) tahun dan dapat
diperpanjang.(2) SPPKD untuk Kendaraan Dinas tidak berlaku apabila :a. pengguna
dipindahkan ke Instansi lain atau jabatan lain, terhitung mulai tanggal (TMT)Surat
Keputusan tentang alih tugas jabatan pejabat/pegawai yang bersangkutan ditetapkandan
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah serah terima jabatan harus
menyerahkankendaran yang digunakannya kepada Kepala Instansi Pengelola.b. pengguna
yang sudah pensiun, terhitung mulai tanggal (TMT) Pensiun dan selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah tanggal pensiun harus menyerahkan kendaran yangdigunakannya
kepada Kepala Instansic. Pengguna yang meninggal dunia, terhitung sejak tanggal kematian
dan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah tanggal kematian pegawai yang
bersangkutan, makaDuda/Janda/Ahli waris pengguna yang bersangkutan harus
menyerahkan kendaraan yangdigunakannya kepada Kepala Instansi Pengelola.
Pasal 10
(1) Pencabutan SPPKD dilakukan oleh Pejabat yang menerbitkan SPPKD.(2) Pencabutan
SPPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan apabilapengguna yang
bersangkutan :a. tidak pernah menggunakan untuk keperluan dinas dalam jangka waktu 3
(tiga) bulanberturut-turut setelah menerima SPPKD.b. memindahtangankan pada orang lain
yang tidak berhak.c. melanggar peraturan lalu lintas yang mengakibatkan tindak pidana.
Pasal 11
(1) Bagi pengguna yang karena kelalaiannya terjadi kehilangan kendaraan dan atau
terjadikecelakaan yang mengakibatkan kendaraan rusak ringan/sedang/berat, maka:a. yang
bersangkutan akan dikenakan TPTGR sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-
undangan yang berlaku ;b. tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan dinas kembali /
mendapat SPPKDyang baru selama proses TPTGRnya belum selesai;c. dapat dikenakan
sanksi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Terhadap kendaraan dinas yang telah hilang, dokumen kepemilikannya wajib
dikembalikankepada Gubernur cq. Kepala Biro Perlengkapan dan Administrasi Asset untuk
dimusnahkansesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IVKETENTUAN PENUTUPPasal 12
Penggunaan Kendaraan Dinas yang dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan Gubernur
iniagar menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Gubernur
ini.
Pasal 13
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar supaya setiap orang
dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanGubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Propinsi Jawa Timur.Ditetapkan di Surabayatanggal
13 Juni 2005
Dok. Informasi hukum-JDIH/2005
5

NUR JAWA TIMUR


DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAHPROPINSI JAWA TIMURTGL 13-6-
2005 No. 21 Th 2005/E1
AM UTOMO. S

Anda mungkin juga menyukai