Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi.
Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik4.
Gelombang ini menjalar menjauhi fokus3 gempa ke segala arah di dalam bumi. Ketika
gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak atau tidak
tergantung pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga mutu
Lapisan litosfir7 bumi terdiri atas lempeng-lempeng tektonik9 yang kaku dan
terapung di atas batuan yang relatif tidak kaku. Daerah pertemuan dua lempeng
atau lebih kita sebut sebagai plate margin atau batas lempeng, disebut juga sesar15.
Gempa dapat terjadi dimanapun di bumi ini, tetapi umumnya gempa terjadi di
sekitar batas lempeng dan banyak didapat sesar aktif disekitar batas lempeng.
Titik tertentu di sepanjang sesar tempat dimulainya gempa disebut fokus3 atau
hyposenter dan titik di permukaan bumi yang tepat di atasnya disebut episenter2.
merupakan batuan
yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di
bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel8.
Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku,
sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal
sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik9 yang merupakan bagian dari litosfir7
padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya.Ada tiga
menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung
lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm
pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga
terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan
pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian,
batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan Lingkaran Api karena banyaknya
gunung berapi.
1 Magnitudo – banyaknya energi yang dilepas pada suatu gempa yang tergambar
2 Episenter – titik di permukaan bumi tepat di atas fokus atau sumber gempa,
bumi yang dinyatakan dalam waktu terjadinya gempa, lintang, bujur dan
kedalaman sumber)
3
Fokus – sumber gempa di dalam bumi, tempat batuan pertama patah.
hyposenter.
6.
Kerak bumi – lapisan atas bumi yang terdiri dari batuan padat. Baik tanah di
7. Litosfir – lapisan paling atas bumi yang hampir seluruhnya terdiri dari batuan
padat. Lapisan ini termasuk kerak bumi dan (sebagian) mantel atas
8 Mantel – Lapisan di bawah kerak bumi yang tediri dari mantel atas dan mantel
bawah.
9 Lempeng Tektonik - bagian dari litosfir bumi yang padat atau rigid. Lempeng-
mantel.
stasiun pengamat.
seismograf.
intensitas-nya
magnitudo-nya
15 Sesar – patahan atau pemisahan batuan, umumnya di antara dua atau lebih plat
tektonik
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi | Geografi
Belakangan ini di Indonesia sering terjadi gempa bumi. Banyak rumah-rumah yang
retak bahkan hancur karena gempa bumi. Yuk... kita lihat apa sih penyebab
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami
selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk
seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala
yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih
sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan
kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa
Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan
besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0
magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa
Mekanisme terjadinya gempa bumi dapat dijelaskan seperti yang diilustrasikan pada
gambar di bawah ini. Dalam gambar bagian atas mengilustrasikan gambar permukaan
bumi yang berada pada suatu jalur patahan aktif dengan beberapa bangunan rumah
sebelum terjadi gempa. Pada kondisi ini batuan berada dalam keadaan tegang
jalur patahan yang diakibatkan oleh gaya yang bekerja dengan arah yang berlawanan
dan energi yang terhimpun di dalam masa batuan akan dilepas dan merambat
inilah yang menghancurkan bangunan bangunan yang ada disekitarnya. Gambar bagian
melalui alat seismograf, yaitu suatu alat pencatat getaran seismik yang sangat peka
yang ditempatkan diberbagai lokasi di bumi. Alat seismograf akan mencatat setiap
getaran seismik yang sampai ke alat tersebut. Pada gambar 7.10 diperlihatkan
bagaimana alat seismograf mencatat gelombang seismik melaui suatu bandul yang
digantung pada pegas dan dilengkapi dengan jarum pena sebagai alat pencatat
getaran seismik diatas kertas yang ada pada tabung silinder yang berputar.
Pusat gempa dapat diketahui dengan cara menghitung selisih waktu tiba dari
gempa melalui perpotongan 3 lokasi alat seismograf yang mencatat getaran seismik
Skala Richter adalah satuan yang dipakai untuk mengukur besarnya magnitute
gempa. Satuan besaran gempa berdasarkan satuan skala Richter adalah 1 hingga 10.
Satuan intensitas dan magnitute gempabumi dapat juga diukur berdasarkan dampak
kerusakan yang ditimbulkan oleh getaran gelombang seismik dan satuan ini dikenal
dengan satuan Intensitas Modifikasi Mercalli (MMI), nilai satuan ini berkisar dari 1
s/d 12
Dampak bencana gempa bumi
berasal dari energi yang dilepaskan dari hasil pergerakan lempeng dapat
rekahan tanah (ground rupture), getaran tanah (ground shaking), gerakan tanah
batuan, tanah, ataupun air dapat menyebabkan bangunan gedung dan jaringan jalan,
air minum, telepon, listrik, dan gas menjadi rusak. Tingkat kerusakan sangat
ditentukan oleh besarnya magnitute dan intensitas serta waktu dan lokasi epicenter
gempa.
terpatahkan hingga mencapai areal yang sangat luas. Salah satu bukti nyata
terjadinya ground rupture adalah gempa yang terjadi pada Februari, 1976 dimana
areal seluas 12.000 km2 yang terletak di jalur patahan San Andreas, 65 km di
sebelah utara kota Los Angeles mengalami pengangkatan (uplifted) oleh pergeseran
terpatahkan hingga mencapai areal yang sangat luas. Salah satu bukti nyata
terjadinya ground rupture adalah gempa yang terjadi pada Februari, 1976 dimana
areal seluas 12.000 km2 yang terletak di jalur patahan San Andreas, 65 km di
sebelah utara kota Los Angeles mengalami pengangkatan (uplifted) oleh pergeseran
sesar San Andreas. Contoh lain dari deformasi kerakbumi adalah gempa bumi yang
terjadi pada tahun 1964 di Alaska yang menghasilkan suatu rekahan dan patahan
serta deformasi batuan di mana daerah seluas 260.000 km2 terdiri dari dataran
pantai dan dasar laut secara lokal terangkat setinggi 2 meter dan secara regional
mencapai 16 meter. Rekahan dan patahan yang terjadi di permukaan bumi dapat
berdampak pada bangunan-bangunan, jalan dan jembatan, pipa air minum, pipa
listrik, saluran telepon, serta prasarana lainnya yang ada di daerah tersebut.
Bencana gempa yang secara langsung terasa dan berdampak sangat serius adalah
diatas lapisan batuan yang padat (firm) dampaknya tidak terlalu parah bila
Contoh kasus dari getaran gempa yang merusak kota San Francisco pada tahun 1906
adalah gempa yang epicenter-nya berada di sepanjang jalur patahan (sesar) San
Andreas dan bagian dari segmen lepas pantai yang terletak disisi luar Golden Gate
merupakan segmen yang bertanggung jawab terhadap kerusakan kota San Francisco.
3. Longsoran Tanah (Mass Movement)
Berbagai jenis luncuran dan longsoran tanah umumnya dapat terjadi bersamaan
dengan terjadinya gempa. Hampir semua longsoran tanah dapat terjadi pada radius
40 km dari pusat gempa (epicenter) dan untuk gempa yang sangat besar dapat
mencapai radius 160 km dan salah satu contoh adalah gempabumi Alaska tahun 1964
epicenter gempa. Pada dasarnya getaran gempa lebih bersifat sebagai pemicu
terjadinya longsoran atau gerakan tanah. Dalam hal ini gempa bersifat meng-induksi
terjadinya gerakan tanah, sedangkan longsoran dan gerakan tanah baru akan terjadi
apabila daya ikat antar butiran lemah, kejenuhan batuan/sedimen, porositas dan
4. Kebakaran
Kerusakan yang utama dan sering terjadi pada saat terjadinya gempabumi adalah
bahaya kebakaran. Hampir sembilan puluh persen kerusakan yang terjadi di kota
San Francisco pada tahun 1906 adalah disebabkan oleh kebakaran yang berasal dari
material bahan bangunan yang mudah terbakar, kerusakan peralatan yang berkaitan
dengan listrik serta pecah dan patahnya saluran pipa gas, listrik, dan air. Pada
umumnya gempa meng-induksi api yang berasal dari putusnya saluran listrik, gas, dan
kebakaran.
5. Perubahan Pengaliran (Drainage Modifications)
daratan seperti dataran banjir (floodplain), delta, rawa, yang diakibatkan oleh
Contoh kasus terjadinya perubahan pengaliran (drainage) adalah gempa yang terjadi
bendungan Van Norman Dam, sedangkan gempa Alaska yang terjadi pada tahun 1864
Kedua bendungan tersebut dilalui oleh suatu rekahan dan patahan yang memotong
badan bendungan dan telah merubah pengaliran (drainase) yang ada di wilayah
tersebut.
Regim air bawah tanah dapat mengalami perubahan oleh perpindahan yang
disebabkan oleh sesar atau oleh goncangan. Contoh kasus dari perubahan air bawah
tanah adalah gempa yang terjadi disepanjang suatu patahan yang mengakibatkan
terjadinya offset batuan di kedua sisi permukaan tanah dan aliran air bawah tanah
di wilayah Santa Clara County, California, yaitu suatu wilayah yang terletak di
bagian selatan teluk San Francisco. Dalam kasus ini kipas aluvial yang sangat luas
barat perbukitan. Gawir yang terbentuk oleh sesar setinggi 8 meter menutup
dibawah tanah, offset yang terjadi pada batuan yang berada di bawah tanah telah
perbukitan mendapat air bawah tanah yang melimpah sebaliknya daerah yang lain
7. Tsunami
Tsunami adalah suatu pergeseran naik atau turun yang terjadi secara tiba-tiba pada
dasar samudra pada saat terjadi gempabumi bawah laut, kondisi ini akan
menimbulkan gelombang laut pasang yang sangat besar yang lazim disebut “tidal
waves”. Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yang telah digunakan secara
luas, baik untuk gelombang pasang (“tidal waves”) maupun gelombang yang
disebabkan oleh gempabumi atau yang lebih dikenal dengan istilah “seismic sea
waves”.
Jenis-jenis Gempa dan Istilah-istilah Gempa
Sudah sering kita mendengar gempa namun sangat jarang kita melihat ada beberpa
jenis gempa yang kita alami. Semua gempa memang menyebabkan fenomena yang
berupa goyangan. Namun tidak semua goyangan disebabkan oleh hal yang sama.
Secara teori ada beberapa jenis gempa dilihat dari cara mengklasifikasikannya.
Gempa bisa dilihat dari genesa terjadinya, besarnya kekuatannya, juga bisa dilihat
dari fenomenanya.
Ada 5 (lima) jenis gempa bumi yang dapat dibedakan menurut terjadinya, yaitu:
1. Gempa Tektonik;
2. Gempa Vulkanik;
3. Gempa Runtuhan;
4. Gempa Jatuhan;
5. Gempa Buatan
6. Nah kita lihat satu-satu secara sederhana ya ?
Gempa Tektonik
Sudah tahu tektonik kaan ? Ya bergeraknya lempeng-lempeng atau kerak bumi. Tiap
tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama lain.
Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi
di dalam bumi. Karena gesekan antar lempengan ini menyebabkan gempa, ini yang
paling sering terjadi selama ini.
Tentusaja ini perlu dijelaskan lebih lanjut, karena gempa ini pasling sering terjadi
dan merupakan salah satu jenis gempa yang dinilai paling merusak.
Gempa Vulkanik
Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa
gempa bumi yang disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung
berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya
kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu
berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering
terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.
Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya
runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi
potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat
runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga
dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak
begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan
batuan atau tanah longsor itu sendiri.
Coba bayangkan kalau longsoran batu besar seperti yang diterangkan disini : Melihat
jenis-jenis longsoran dengan video Lihat jeni jatuhan batu besar inipun akan
menyebabkan getaran cukup kuat. Bahkan swara-swara glung-bleng di selatan Jogja
pernah diisukan akibat runtuhan gua-gua dibawah tanah. Silahkan baca disini
Getaran Trenggalek: Rayapan, Vulkanik atau Tektonik ?
Gempa Jatuhan
Kawah meteor
Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata
surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit
bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang
sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi
jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini
jarang sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13 km
akibat kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.
Gempa Buatan
Seismik eksplorasi
Suatu percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran
bumi yang dapat tercatat oleh seismograph seluruh permukaan bumi tergantung
dengan kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga
dapat menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat lokal.
Salah satu manfaat getaran gempa buatan ini adalah pemnfaatannya dalam
eksplorasi minyak dengan teknik yang disebut seismik eksplorasi.
Jadi walaupun selama ini goyangan dan getaran ini selalu saja
dianggap merusak namun apabila manusia mampu berpikir maka
getaran ini justru dapat dimanfaatkan untuk meneliti bumi itu
sendiri. teorinya ya mirip dokter yang mendengarkan getaran-
getaran yang ada di dalam perut itu.
Nah diatas itu jenis-jenis gempa dilihat dari cara terjadinya atau genesa
terbentuknya.
Kalisifikasi besarnya kekuatan gempa,
Gempa bumi dangkal antara 0 dan 70 km dalam; gempa menengah, 70-300 km dalam,
dan gempa bumi dalam, 300-700 km dalam. Secara umum, istilah pusat gempa dalam
(deep-focus earthquakes) dipakai untuk gempa bumi yang pusatnya lebih dari 70 km.
Semua gempa bumi yang kedalamannya lebih dari 70 km sering terjadi dalam mantel
bumi, tidak hanya dalam kerakbumi saja.
Foreshocks
Adalah getaran atau gempa-gempa yang lebih kecil yang terjadi sebelum
terjadinya gempa besar.
Main shock
Gempa utama yaitu sebuah gempa yang sering dilaporkan ketika terjadinya.
Aftershocks
Gempa ini dikenal sebagai gempa susulan. gempa utama (Main shock) yang
memiliki kekuatan diatas 6M biasanya memiliki gempa susulan.
Earthquake Swarm
Gerumbulan gempa adalah gempa-gempa yang terjadi pada satu lokasi
tertentu. Sering berasosiasi dengan vulkanisme.
Primary and Secondary Quake
Gempa primer adalah goyangan gempa yang datang duluan karena getaran ini
memiliki kecepatan rambat paling besar. Sedangkan gempa sekunder adalah
goyangan atau getaran yang datang setelahnya karena memiliki kecepatan
rambat lebih rendah.
Dengan klasifikasi yang tepat tentusaja kita akan tahu bagaimana karakter dari
masing-masing gempa ini.
TUGAS KLIPING
SD SANTO YUSUP
KELAS 6C
KELOMPOK V
ANGGOTA : VASHTI
TRACY
KINANTI
FELIX
GIO