Anda di halaman 1dari 10

Youngster Physics Journal ISSN : 2303 - 7371

Vol. 3, No. 2, April 2014, Hal 97-106

INTERPRETASI LAPISAN BAWAH PERMUKAAN DI AREA PANAS


BUMI GUNUNG TELOMOYO, KABUPATEN SEMARANG
MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITY KONFIGURASI
SCHLUMBERGER
Elida Septiana Putriutami(1), Udi Harmoko(1) dan Sugeng Widada(2)
1)
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Semarang
2)
Jurusan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang
Email: elida.septian@yahoo.co.id
ABSTRACT
Geoelectric measurements and interpretation have been conducted to obtain subsurface structure
information in Geothermal area of Telomoyo Mountain at Semarang regency using Schlumberger
configuration
We obtain a potential difference and current from field data acquisition that can be used to
calculate the apparent resistivity value. Then, the apparent resistivity value is processed using IPI2win
program to determine the value of resistivity in each layer using geological information as validation.
The geoelectric results showed the presence of fault structures such as normal faults down and the
layers which has resistivity values at 116 m with a depth at 106 - 120 m from the surface of geoelectric
line are interpreted as the upper boundaries of the Caprock layer.
Keywords: Resistivity, Schlumberger, Geothermal, Telomoyo Mountain

INTISARI
Telah dilakukan pengukuran dan interpretasi geolistrik resistivitas untuk memperoleh informasi
struktur bawah permukaan di area panas bumi Gunung Telomoyo Kabupaten Semarang dengan
konfigurasi Schlumberger.
Akuisisi data lapangan yang diperoleh berupa beda potensial dan arus. Data tersebut digunakan
untuk menghitung nilai resistivitas semu. Setelah diperoleh nilai resistivitas semu kemudian diolah dengan
menggunakan program IPI2win untuk mengetahui nilai resistivitas pada tiap lapisan batuan dengan
menggunakan informasi geologi sebagai validasi.
Hasil penelitian geolistrik menunjukan adanya struktur patahan berupa sesar turun dan lapisan
batuan yang memiliki nilai resistivitas 116 m dengan kedalaman 106 - 120 m dari permukaaan lintasan
geolistrik diinterpretasikan sebagai batas atas lapisan penudung.
Kata Kunci : Resistivitas, Schlumberger, panas bumi, Gunung Telomoyo

PENDAHULUAN Umbul dan Pakis Dadu dengan temperatur


Gunung Telomoyo merupakan gunung berkisar antara 35-36 C.
api Kuarter yang ketinggiannya sekitar 1.894 m Keberadaan sistem panas bumi pada
dpl dan diapit oleh Gunung Merbabu, Gunung umumnya berkaitan dengan magmatisme yang
Andong, Gunung Sumbing, dan Gunung terbentuk di suatu daerah. Posisi geografis
Ungaran. Panas bumi Gunung Telomoyo Indonesia yang terletak pada jalur gunung api
ditandai dengan adanya mata air panas, (ring of fire) merupakan wilayah yang memiliki
fumarol, tanah panas, dan batuan ubahan. suatu potensi panas bumi.
Manifestasi panas bumi di daerah Candi Menurut [1] Suatu lapangan panas bumi
Umbul-Telomoyo terdiri dari mata air panas mempunyai karakteristik sistem panas bumi
yang tersebar di tiga lokasi yaitu mata air panas dengan ciri khas tersendiri. Daerah panas bumi
Candi Dukuh dengan temperatur berkisar Candi Umbul-Telomoyo merupakan salah satu
antara 35-36 C, serta mata air panas Candi lapangan panas bumi di Indonesia yang

97
Elida Septiana P., dkk Interpretasi Lapisan Bawah...

terbentuk pada suatu komplek gunungapi yang terbentuk dalam reservoir di dalam bumi
Kuarter yaitu komplek Telomoyo. Penelitian melalui pemanasan air bawah permukaan oleh
panas bumi lebih detail di daerah ini sangat batuan beku panas. Air permukaan yang berasal
diperlukan untuk mengetahui pembentukan dari sungai, hujan, danau, laut dan lain-lain
sistem panas bumi, daerah prospek dan potensi meresap menjadi air tanah, mengalir dan
energi panas bumi. bersentuhan dengan tubuh magma atau batuan
Metode geofisika diterapkan untuk beku panas tersebut, mendidih serta kemudian
mengetahui sifat-sifat fisik batuan yang ada di membentuk air dan uap panas. Karena berat
bawah permukaan. Adanya anomali dari sifat jenis, temperature dan tekanannya, uap dan air
fisik batuan dapat digunakan untuk panas ini mengalir kembali ke permukaan
memperkirakan keberadan sistem panas bumi melalui bidang-bidang rekahan di lapisan kulit
di bawah permukaan. Dalam membantu bumi [4].
penginterpretasian potensi panas bumi daerah
penelitian maka data geofisika sangat Sistem Panas Bumi
membantu dalam hal-hal berikut [2] : Pada dasarnya sistem panas bumi
1. Keberadaan sumber panas terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari
2. Keberadaan zona reservoar suatu sumber panas ke sekelilingnya yang
3. Zona permeable dan upflow. terjadi secara konduksi dan secara konveksi.
Untuk mengetahui lapisan struktur Perpindahan panas secara konduksi terjadi
bawah permukaan digunakan metode geolistrik melalui batuan, sedangkan perpindahan panas
yang didasarkan pada perubahan harga secara konveksi terjadi karena adanya kontak
parameter tahanan jenis dengan susunan antara air dengan suatu sumber panas.
elektroda schlumberger. Konfigurasi ini Perpindahan panas secara konveksi pada
menggunakan empat buah elektroda yang dasarnya terjadi karena gaya apung. Air karena
ditancapkan ke dalam tanah homogen pada satu gaya gravitasi selalu mempunyai
garis sepanjang pengukuran dengan posisi kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan
elektroda potensial terletak diantara elektroda tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu
arus yang dipasang secara simetri terhadap titik sumber panas maka akan terjadi perpindahan
pusat ukur [3]. panas sehingga temperatur air menjadi lebih
Permasalahan yang muncul adalah tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini
bagaimana menginterpretasi penampang menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke
geologi atau struktur bawah permukaan area atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke
panas bumi di Gunung Telomoyo berdasarkan bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus
nilai resistivitas batuan penyusunnya. konveksi [5].
Berdasarkan hasil interpretasi diharapkan akan
Metode Geolistrik
diketahui jenis litologi daerah penelitian dan
Salah satu metode yang digunakan
dapat digunakan untuk menganalisa struktur
dalam eksplorasi geofisika adalah metode
yang mengontrol adanya manifestasi fumarole
geolistrik hambatan jenis. Geolistrik hambatan
dan air panas yang terletak di Gunung
jenis memanfaatkan sifat resistivitas listrik
Telomoyo, Kabupaten Semarang serta
batuan untuk mendeteksi dan memetakan
menentukan zona top lapisan penudung panas
formasi bawah permukaan. Metode ini
bumi.
dilakukan melalui pengukuran beda potensial
yang ditimbulkan akibat injeksi arus listrik ke
DASAR TEORI
dalam bumi. Perbedaan potensial yang terukur
Panas Bumi
Energi panas bumi adalah energi merefleksikan keadaan di bawah permukaan
sumber daya alam berupa air panas atau uap bumi. Sifat-sifat suatu formasi dapat

98
Youngster Physics Journal ISSN : 2303 - 7371
Vol. 3, No. 2, April 2014, Hal 97-106

digambarkan oleh tiga parameter dasar yaitu Nilai resistivitas semu tergantung pada
konduktivitas listrik, permeabilitas magnet, dan geometri dari susunan elektroda yang
permitifitas dielektrik [6]. digunakan, yang didefinisikan dengan faktor
Pada dasarnya metode ini didekati dengan geometri K. Ada tida tipe utama konfigurasi
menggunakan konsep perambatan arus listrik di elektroda, dua diantaranya dinamai dengan
dalam medium homogen isotropis, dimana arus nama penggagasnya yaitu Frank Wenner dan
listrik bergerak kesegala arah dengan nilai yang Schlumberger. Sedangkan metode yang ketiga
sama besar. Berdasarkan asumsi tersebut, maka adalah dipole-dipole.
bila terdapat anomali yang membedakan Pada penelitian ini digunakan
jumlah rapat arus yang mengalir diasumsikan konfigurasi Schlumberger, elektroda arus
diakibatkan oleh adanya perbedaan akibat mempunyai jarak yang lebih besar
anomali tahanan jenis. Anomali ini nantinya dibandingkan dengan elektroda potensial.
digunakan untuk merekonstruksi keadaan Konfigurasi Schlumberger memiliki
geologi di bawah permukaan. keunggulan untuk mendeteksi adanya non
Dari hasil pengukuran ini akan homogenitas lapisan batuan pada permukaan,
diperoleh informasi tentang distribusi tahanan yaitu dengan membandingkan nilai resistivitas
jenis bawah permukaan. Harga tahanan jenis semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda
batuan ditentukan oleh masing-masing tahanan P1P2/2. Dipandang dari sudut pelaksanaan,
jenis unsur batuan. Hantaran listrik pada batuan konfigurasi schlumberger lebih mudah
sebagian besar ditentukan oleh distribusi dilakukan.
elektrolit yang ada di dalam pori-pori batuan
tersebut. Untuk mengetahui struktur bawah
permukaan yang lebih dalam, maka jarak
masing-masing elektroda arus dan elektroda
potensial ditambah secara bertahap. Semakin
besar spasi elektroda maka efek penembusan
Gambar 1 Konfigurasi elektroda Schlumberger
arus ke bawah semakin dalam, sehingga batuan (Telford,1990)
yang lebih dalam akan dapat diketahui sifat-
sifat fisisnya. Pada konfigurasi ini, hanya elektroda
Interpretasi pengukuran didasari atas arus saja yang dipindahkan, sedangkan
asumsi bahwa permukaan terdiri dari sejumlah elektroda pengukur tetap. Konfigurasi
lapisan yang berbeda tahanan jenisnya. Tiap- Schlumberger banyak digunakan dalam survey
tiap lapisan oleh suatu bidang batas horisontal geolistrik untuk prosedur sounding.
dan tiap lapisan merupakan medium homogen Konfigurasi ini bertujuan mencatat gradient
isotropik. Untuk menentukan tahanan jenis potensial atau intensitas medan listrik dengan
lapisan dan kedalam bidang batas berdasarkan menggunakan pasangan elektroda detektor
hasil pengukuran yang berupa beda potensial (potensial) yang berjarak relative dekat
dan jarak spasi elektoroda, maka harus disbanding dengan jarak elektroda arus.
diketahui hubungan matematis antara Elektroda potensial ditempatkan pada
parameter yang diukur dengan parameter yang pertengahan elektroda arus. Hal ini seperti pada
mendefinisikan distribusi lapisan bawah gambar 1. Elektroda arus dipindah-pindah
permukaan [7]. sesuai jarak tertentu sampai hasil beda potensial

Konfigurasi Elektroda Schlumberger

99
Elida Septiana P., dkk Interpretasi Lapisan Bawah...

sudah dianggap kecil. Faktor geometri dapat


ditentukan melalui persamaan (2.1) :
2
= 1 1 1 1
[(+)(+)]
2 2
= ( 2 ) (1)
Dengan Ks adalah faktor geometri untuk
konfigurasi Schlumberger, a adalah jarak
elektroda arus ke pusat susunan elektroda, dan
b adalah jarak elektroda potensial ke pusat
susunan elektroda. Dari persamaan (2), dengan
mengetahui harga V, I, dan K maka harga
tahanan jenisnya dapat diketahui.

= (2)

Letak Geografis Penelitian


Pengukuran resistivitas 1-D berada di
area Panas Bumi Gunung Telomoyo Kabupaten
Semarang. Daerah penelitian titik GL1 terletak
pada 49 M 434570 9188229 dengan ketinggian Geologi Regional
1001 m, titik GL2 terletak pada 49 M 433789 Daerah panas bumi Candi Umbul -
9189138 dengan ketinggian 1124 m, titik GL3 Telomoyo terletak pada zona Pegunungan
terletak pada 49 M 433001 9187791 dengan Serayu Utara, dengan batuan tertua adalah
ketingian 1303 m dan GL4 terletak pada 49 M batuan sedimen berumur Miosen Tengah
434968 9188323 dengan ketinggian 968 m. dengan mekanisme pengendapan turbidit dalam
Desain survey penelitian digambarkan pada lingkungan neritik. Pada Kala Pliosen Atas
gambar 2. terjadi proses pengangkatan yang diikuti oleh
. Secara administratif sebagian besar erupsi efusif Ungaran Tua pada Kala Plistosen
termasuk dalam wilayah Kabupaten Semarang Awal yang menghasilkan satuan lava Ungaran-
dan Kabupaten Magelang, serta sebagian kecil 1. Selain itu di sebelah tenggara Ungaran terjadi
termasuk Kab.Temanggung, Kab. Boyolali aktivitas vulkanik Telomoyo-1 yang
menghasilkan endapan lava dan piroklastik.
Gambar 2 Peta Lokasi titik pengukuran area panas
Letusan besar Telomoyo-1 menyebabkan
bumi Gunung Telomoyo, Kabupaten
Semarang (ditunjukkan dengan tanda terjadinya runtuhan (collapse) dan
segitiga warna hitam) skala 1:25.000 menghasilkan struktur kaldera yang diikuti oleh
(Sumber : Bakosurtanal, 2001 dimodifikasi munculnya kembali aktivitas vulkanik post-
oleh Elida, 2014). kaldera Telomoyo-2 yang menghasilkan
endapan lava dan piroklastik. Aktivitas
vulkanik terus berlanjut hingga membentuk
dan Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah, dan kerucut Telomoyo sekarang yang berkomposisi
berjarak sekitar 34 km dari Kota Semarang. andesit - basaltik dan kerucut Andong. Fase
Tataguna lahan daerah penyelidikan menurut akhir aktivitas vulkanik Telomoyo dicerminkan
data Departemen Kehutanan, yaitu Tataguna oleh pembentukan kerucut skoria (scoria cone).
Hutan Kesepakatan, 1999, terbagi menjadi Saat itu di sebelah utara (Gunung Ungaran) dan
Cagar Alam Gebungan, Hutan Lindung, Hutan sebelah selatan (Gunung Merbabu) juga terjadi
Produksi Terbatas, dan Areal Penggunaan Lain. aktivitas vukanik yang menghasilkan endapan

100
Youngster Physics Journal ISSN : 2303 - 7371
Vol. 3, No. 2, April 2014, Hal 97-106

lava dan piroklastik. Endapan lahar dan baratdaya-timurlaut yang terbentuk akibat
alluvium terbentuk di sepanjang pedataran dan aktivitas Gunung Telomoyo, serta sesar-sesar
sungai-sungai besar (Gambar 3). Struktur mendatar berarah relatif utara-selatan dan barat
geologi yang berkembang terdiri dari struktur laut-tenggara yang merupakan struktur
kaldera dan sesar-sesar normal berarah

Gambar 3 Peta geologi daerah panas bumi Candi Umbul-Telomoyo, Provinsi Jawa
Tengah (Modifikasi dari Peta Geologi Tim Survei Terpadu Panas bumi,
PSDG, 2010) skala 1:500000

regional dan sebagian sudah ditutupi oleh komplek Gunung Telomoyo yang terdiri dari
produk batuan yang lebih muda [8]. puncak, tubuh dan kaki Gunung Telomoyo.
Daerah yang diperkirakan memiliki Batuan penyusun satuan ini adalah batuan
kerapatan tinggi struktur geologi dan vulkanik seperti lava dan piroklastik. Elevasi
diperkirakan mempunyai zona permeabilitas satuan morfologi ini berkisar antara 200 - 1850
yang tinggi terletak di bagian utara kerucut m di atas permukaan laut (dpl). Penggunaan
muda Telomoyo yaitu dari lereng barat laut lahan pada satuan ini selain dipergunakan untuk
kerucut muda Telomoyo memanjang ke utara- pemukiman oleh penduduk juga merupakan
timurlaut sampai daerah Keningar dan Candi lahan perkebunan sayur-sayuran, pesawahan,
Dukuh [9]. dan pengolahan kayu [9].

Geomorfologi Stratigrafi
Satuan geomorfologi vulkanik Berdasarkan hasil penyelidikan [9] jenis
Telomoyo menempati bagian tengah batuan di daerah penyelidikan dapat
memanjang ke barat-timur daerah survei yang dikelompokkan ke dalam 18 satuan batuan,
meliputi sekitar 45% luas daerah survei, yang terdiri dari satu satuan batuan sedimen, 16
kemiringan lereng antara 20-85. Pola sungai satuan batuan vulkanik, dan satu satuan
berbentuk radial, sub-dendritik sampai sub endapan permukaan.
paralel. Satuan ini merupakan bentuk morfologi

101
Elida Septiana P., dkk Interpretasi Lapisan Bawah...

Urutan satuan batuan atau stratigrafi penurunan (subsidence) yang membentuk zona
dari tua ke muda adalah satuan sedimen (Ts), depresi di daerah survei. Sedangkan kaldera
Lava Ungaran-1 (QUv-1), Lava Telomoyo-1 ketiga adalah kaldera letusan Telomoyo-2 yang
(QTl-1), Aliran Piroklastik Telomoyo-1 (QTap- terdapat di lereng tenggara komplek Telomoyo
1), Lava Telomoyo-2 (QTl-2), Aliran membuka ke arah timurlaut.
Piroklastik Telomoyo-2 (QTap-2), Jatuhan Struktur vulkanik berupa sesar-sesar
Piroklastik Telomoyo (QTjp), Lava Andong normal berarah baratdaya-timurlaut yang
(Qal), Lava Telomoyo- (QTl-3), Lava Ungaran- terbentuk akibat aktivitas Gunung Telomoyo.
2 (QUv-2), Lava Merbabu-1 (QMl-1), Aliran Struktur ini juga memfasilitasi kemunculan
Piroklastik Merbabu (QMap), Koluvium manifestasi panas bumi Candi Umbul dan Pakis
Telomoyo (QTk), Kerucut Piroklastik (QKp-5), Dadu.
Lava Merbabu-2 (QMl-2), Jatuhan Piroklastik Struktur tektonik berupa sesar-sesar
Merbabu (QMjp), Lahar Merbabu (QMlh), dan mendatar berarah relatif utara-selatan dan
Aluvium (Qal). Satuan Sedimen (TS), baratlaut-tenggara yang merupakan struktur
merupakan satuan paling tua yang tersingkap di regional dan sebagian sudah ditutupi oleh
sebelah timurlaut dan baratlaut daerah survei produk batuan yang lebih muda. Sebagian dari
dengan luas sebaran 3 % dari luas daerah struktur ini teraktifkan kembali sehingga bisa
survei. Satuan batuan ini terdiri dari tuf yang memfasilitasi kemunculan manifestasi panas
secara megaskopis berwarna putih keabuan- bumi Candi Dukuh.
kecoklatan, terlapukkan dan terkekarkan kuat.
Batuan ini diperkirakan merupakan hasil erosi METODE PENELITIAN
batuan lain yang lebih tua yang tidak tersingkap Tahap-tahap yang dilakukan dalam proses
di daerah survei. Menurut kesebandingan akuisisi adalah :
dengan peta geologi regional [10] batuan ini 1. Menancapkan 2 elektroda potensial dan
merupakan bagian dari Formasi Kerek yang 2 elektroda arus ke dalam tanah dengan
berumur Miosen Tengah yang merupakan konfigurasi Schlumberger pada
batuan sedimen turbidit dan diendapkan di bentangan awal (jarak MN 0,5 meter
lingkungan Neritik. dan jarak AB 1 meter). Mengaktifkan
Resistivity meter, kemudian
Struktur Geologi mengalirkan arus listrik ke tanah.
Berdasarkan hasil penyelidikan [9] 2. Mencatat kuat arus listrik (I) dan beda
analisis peta DEM (digitalelevation mode) dan potensial (V) yang terukur pada lembar
peta topografi, serta gejala-gejala struktur di pencatatan pengukuran geolistrik
permukaan seperti pemunculan mata air panas, (Lampiran A). Hitung a dan plot
kelurusan lembah dan punggungan, kekar- hasilnya.
kekar, bidang sesar, dan zona hancuran batuan, 3. Memindahkan elektroda arus (elektroda
maka di daerah penyelidikan teramati beberapa potensial tetap) pada jarak ke-2 yang
struktur geologi, yaitu: Rim kaldera, terdapat telah ditentukan. Catat I dan V yang
tiga buah rim kaldera yang terbentuk, yaitu terukur. Hitung dan plot a seperti poin
yang pertama kaldera letusan Telomoyo-1 yang 1.
terdapat di lereng selatan komplek Telomoyo 4. Memindahkan elektroda tegangan ke
membuka ke arah utara. Kemudian kaldera posisi ke-2 yang sudah ditetapkan
kedua terdapat di tengah daerah survei dengan dengan elektroda arus tetap. Hitung dan
diameter sekitar 22 km. Struktur kaldera kedua plot a yang telah dihasilkan. Bila harga
ini diperkirakan terbentuk oleh adanya a tidak meloncat terlalu jauh , maka
kekosongan di dalam bumi akibat letusan hasil pengukuran cukup baik. Apabila
Telomoyo-1 yang mengakibatkan terjadinya meloncat cukup jauh, maka hasil

102
Youngster Physics Journal ISSN : 2303 - 7371
Vol. 3, No. 2, April 2014, Hal 97-106

pengukuran kita tidak baik sehingga pelapisan batuan guna mengetahui kedalaman
perlu melakukan langkah lain, misalnya masing masing lapisan batuan.
menancapkan lebih dalam atau Pada tahap ini dibuat dua buah model
berpindah tempat. pelapisan : Lintasan 1 (titik 3-1-4) dengan arah
5. Jika point 4 tidak ada masalah, maka bentangan barat timur serta lintasan 2 (titik 2-
lakukan langkah 3 sampai dengan 4 1-4) dengan arah bentangan barat timur.
berkali-kali sehingga jarak bentangan Diharapkan dari penampang yang telah dibuat
maksimum yang direncanakan. dapat menggambarkan kondisi geologi bawah
Misalkan jarak AB divariasikan permukaan area panas bumi Gunung
menjadi : 30m, 80m, 100m, 125m, Telomoyo.
150m, 200m, dan seterusnya
bergantung kebutuhan. Semakin lebar HASIL DAN PEMBAHASAN
jarak AB, maka semakin dalam Data yang diperoleh dari pengukuran
jangkauan geolistrik ke dalam tanah geolistrik di lapangan kemudian diolah dengan
[11]. program IPI2win yang hasilnya berupa grafik.
Interpretasi Data Geolistrik Pengolahan menggunakan IPI2win juga dapat
Sebaran titik pengukuran geolistrik diketahui nilai resistivitas tiap lapisan batuan
diusahakan dapat mewakili daerah survei, dan kedalamannya. Setelah mendapatkan nilai
sehingga informasi yang diperoleh dapat resistivitas dan kedalamannya maka dapat
memberikan deskripsi yang lengkap tentang digunakan sebagai acuan untuk membuat
daerah survei. Dari penelitian di area panas penampang satu dimensi secara manual pada
bumi Gunung Telomoyo telah dilakukan tiap lintasan. Dalam pengukuran geolistrik kali
pengukuran sebanyak 4 titik sounding. ini dibuat dua buah pemodelan lintasan lapisan.
Data sounding geolistrik yang didapat Pada lintasan pertama terdiri dari titik 3, titik 1
diolah dengan menggunakan software IPI2win. dan titik 4. Sedangkan pada lintasan yang kedua
Di mana software ini merupakan program yang terdiri dari titik 2, titik 1 dan titik 4. Pemodelan
dibuat untuk menghitung serta menggambarkan lapisan yang telah dibuat secara manual dapat
harga resistivitas dari hasil perhitungan di dilihat pada gambar 4 dan gambar 5.
lapangan. Dengan memasukkan data yang ada
yaitu nilai AB/2 dan resistivitas semunya, dapat
langsung melihat harga resistivitas batuannya,
kemudian dilihat grafiknya diusahakan
diperoleh model yang bagus yaitu dengan nilai
eror yang sangat kecil. Hal ini dapat terlihat
dengan grafik yang halus. Hasil dari
pengolahan data menggunakan software
IPI2win dan di buat penampang satu dimensi.
Kemudian model pelapisannya dibuat dengan
menarik menggunakan software CorelDraw 16.
Setiap batas nilai resistivitas yang memiliki
nilai sama atau mendekati antar titik
tersebut. Setelah itu diinterpretasikan data
tersebut dengan membaca informasi geologi,
informasi pada saat survei, dengan tujuan Gambar 4 Pemodelan lapisan bawah permukaan
untuk menemukan gambaran tentang lintasan 1 (titik 2-1-4)

103
Elida Septiana P., dkk Interpretasi Lapisan Bawah...

Berdasarkan pemodelan pada gambar 4


dapat diinterpretasikan adanya perlapisan
bawah permukaan tanah berdasarkan nilai
resistivitasnya dan juga ketebalan atau
kedalamannya di dalam tanah. Interpretasi
lapisan bawah permukaan pada pemodelan
lintasan 1 (gambar 4) dapat ditabelkan menurut
nilai resistivitas dan ketebalan atau
kedalamannya, yaitu :

Tabel 1. Kondisi geologi bawah permukaan


lintasan 1 (titik 2-1-4)
Lapisan Ketebalan Resistivitas Nama
( m) Lapisan
1 0,37 4,63 6,45 Topsoil

68,5 Gambar 5 Pemodelan lapisan bawah


permukaan lintasan 2 (titik 3-1-4)
2 7,58 8,26 111 272 Batupasir

3 14,9 17,7 6,29 Breksi Berdasarkan pemodelan pada gambar 3


dapat kita interpretasikan adanya perlapisan
52,5 bawah permukaan tanah berdasarkan nilai
4 45,1 58,8 220 550 Batupasir
resistivitasnya dan juga ketebalan atau
kedalamannya di dalam tanah. Interpretasi
tuff lapisan bawah permukaan pada pemodelan
lintasan 1 (gambar 5) dapat ditabelkan menurut
5 122 135 8,48 9 Breksi dan
nilai resistivitas dan ketebalan atau
lava kedalamannya, yaitu :
6 122 - tak 116 Batulempung Tabel 2 Kondisi geologi bawah permukaan
lintasan 2 (titik 3-1-4)
terdekteksi
Lapisan Ketebalan Resistivitas Nama
( m) Lapisan
Pada lapisan yang terakhir diketahui 1 0,37 6,11 23 860 Topsoil
merupakan lapisan batulempung dengan
resistivitas 116 m kedalaman 122 m hingga 2 7,58 111 348 Batupasir
tak terdeteksi. Berdasarkan letaknya yang
8,26
berada di kedalaman lebih mencapai 122 m,
Diperkirakan lapisan ini merupakan lapisan 3 14,9 12,7 67,2 Breksi
penudung yang bersifat impermeable pada
struktur bawah permukaan sistem panas bumi. 22,4

4 45,1 266 837 Batupasir

56,2 tuff

5 106 132 8,48 183 Breksi dan

lava

104
Youngster Physics Journal ISSN : 2303 - 7371
Vol. 3, No. 2, April 2014, Hal 97-106

6 106 - tak 116 Batulempun DAFTAR PUSTAKA


terdekteksi g [1] Hermawan, D., dan Rezky, Y, 2011,
Delineasi Daerah Prospek Panas Bumi
Berdasarkan tabel 2 dan gambar 5 Berdasarkan Analisis Kelurusan Citra
terlihat bahwa terdapat lima hingga enam Landsat Di Candi Umbul - Telomoyo,
lapisan. Pada lapisan yang terakhir diketahui Provinsi Jawa Tengah, Buletin Sumber
merupakan lapisan batulempung dengan Daya Geologi. Volume 6 Nomor 1 2011.
resistivitas 116 m dengan kedalaman 106 m
[2] Gupta, H., Ray, S., 2007, An Outline of the
hingga tak terdeteksi. Berdasarkan letaknya
Geology of Indonesia, Jakarta, IAGA hal
yang berada di kedalaman lebih mencapai 106
11-36.
m, Diperkirakan lapisan ini merupakan lapisan
penudung yang bersifat impermeable pada [3] Tim Survei Terpadu Geologi dan
struktur bawah permukaan sistem panas bumi. Geokimia, 2010, Laporan Survei Terpadu
Pada lapisan ini juga diinterpretasikan Geologi dan Geokimia Daerah Panas
adanya sesar yang membatasi lapisan titik 1 dan Bumi Candi Umbul-Telomoyo, Provinsi
titik 3. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jawa Tengah. (unpublished report ),
oleh [3] bahwa kerapatan patahan dan rekahan Bandung, Pusat Sumber Daya Geologi.
diasumsikan sebagai recharge area yang
memiliki permeabilitas yang baik dan sebagai [4] Anonim, 1994, Kursus Pengukuran Dasar
media potensial bagi fluida panas bumi muncul Geofisika Untuk Eksplorasi danGeolistrik,
ke permukaan. Laboratorium Fisika Bumi ITB.
[5] Wahyudi, 2001, Teori dan Aplikasi
KESIMPULAN Eksplorasi Geofisika, Yogyakarta ,
Penerbit UGM.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
untuk mengidentifikasi struktur bawah [6] Robert, E.T., Sumardirdja, H., Richard,
permukaan dengan metode geolistrik P.W., 1975, Geologi Lembar Magelang
konfigurasi Schlumberger di area panas bumi dan Semarang, Pusat Penelitian dan
Gunung Telomoyo Kabupaten Semarang bisa Pengembangan Geologi
disimpulkan bahwa :
1. Lapisan batuan yang menyusun daerah [7] Telford, M.W., Geldart L.P., Sheriff R.E.,
penelitian berturut turut dari yang Keys D.A., 1990, Applied Geophysics,
paling bawah adalah batulempung, USA, Cambridge University Press.
breksi dan lava, batupasir tuffan, breksi,
batupasir, dan yang paling atas adalah [8] Hermawan, D., Widodo, S., Mulyadi, E.,
topsoil. 2012, Sistem Panas Bumi Daerah Candi
2. Struktur geologi yang menyebabkan Umbul-Telomoyo Berdasarkan Kajian
keluarnya manifestasi panas bumi di Geologi Dan Geokimia. Buletin Sumber
permukaan adalah patahan berupa sesar Daya Geologi Volume 7 Nomor 1 2012..
turun yang berperan sebagai zona lemah
tempat keluarnya fluida ke permukaan. [9] Tim Pertamina, 2007, Peluang
3. Lapisan batulempung pada kedalaman Pemanfaatan Potensi Energi Geothermal
106-122 m dari permukaan dengan Ulubelu Lampung, Makalah Workshop,
resistivitas 116 - ~ diinterpretasikan Bandar Lampung, Geofisika Universitas
sebagai batas atas lapisan penudung. Lampung.

105
Elida Septiana P., dkk Interpretasi Lapisan Bawah...

[10] Wahyudi, 2001, Teori dan Aplikasi


Eksplorasi Geofisika, Yogyakarta ,
Penerbit UGM.

[11] Saptadji, N.M., 2001, Teknik Panas Bumi,


Diktat Kuliah Prodi Teknik Perminyakan,
Penerbit ITB.

106

Anda mungkin juga menyukai