Anda di halaman 1dari 4

 LAMPIRAN SOSIALISASI PKRT

PKRT

(PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI TERPADU)

Pelayanan kesehatan reproduksi terpadu merupakan pelayanan kesehatan yang


dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh yaitu dengan mengintegrasikan setiap komponen
program terkait kesehatan reproduksi dengan menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan
gender serta pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.
a. Tujuan
Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi terpadu dalam rangka pencapaian akses
universal kesehatan reproduksi.
b. Tujuan Khusus
- Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi terpadu diwilayah puskesmas pinogu dengan
memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.
- Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif bagi kaum muda/remaja.
c. Ruang lingkup
Ruang lingkup pelayanan kesehatan reproduksi terpadu meliputi komponen:
1). Kesehatan ibu dan anak (KIA)
2). Keluarga Berencana (KB)
3). Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
4).Infeksi Menular Seksual (IMS),Human immunodeficiency virus and acquired
immunodeficiency syndrom (HIV dan AIDS).
5). Kesehatan Reproduksi Lahjut Usia ( Kespro Lansia)
6). Kesehatan reproduksi lainnya seperti: kanker payudara dan kanker leher rahim(kanker
serviks), pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak (pp-
Ktp/A), aborsi,infertilitas , fistula vesiko-vaginal, prolapsus uteri, kanker prostat dan
prostatic hyperplasia.

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indicator Millenium Development
Goals (MDGs) yang harus diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran Hidup (KH).
Kematian ibu merupakan hasil interaksi berbagai aspek , baik aspek klinis , aspek system
pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non-kesehatan yang mempengaruhi pemberian
pelayanan klinis dan terselenggaranya system pelayanan kesehatan secara optimal.

Factor yang berkontribusi terhadap kematian ibu secara garis besar dibagi menjadi 2:

1. Kematian yang disebabkan oleh penyebab langsung obstetric yaitu kematian yang
berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas.
2. Kematian yang disebabkan oleh penyebab tidak langsung yaitu kematian pada ibu hamil
yang disebabkan oleh penyakit dan bukan oleh kehamilan atau persalinannya seperti
penyakit tuberculosis, anemia, HIV dan AIDS.

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

a. Latar belakang
Kelompok remaja usia 10-19 memiliki proporsi 18,3% dari populasi total
penduduk indonesia atau sekitar 43,5 juta jiwa (sensus penduduk 2010).
Besarnya populasi kelompok usia remaja merupakan aset dan potensi bangsa dimasa
depan, oleh karena itu harus dapat dijamin bahwa remaja indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara positif dan terbebas dari berbagai permasalahan yang mengancam
termasuk masalah kesehatan reproduksi.
Informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja cenderung diperoleh dari
teman sebaya, seperti yang ditunjukkan oleh data survei kesehatan reproduksi remaja
indonesia (SKRRI) tahun 2007, sebanyak 44,3% remaja perempuan dan 46,9% remaja
laki-laki menjadikan temannya sebagai sumber informasi mengenai perubahan fisik saat
pubertas. Selain itu ,sebesar 69,3% remaja perempuan dan 56,7% remaja laki-laki lebih
suka mencurahkan hati(curhat) tentang kesehatan reproduksi dengan temannya
dibandingkan dengan orangtua atau guru.
SKRRI tahun 2007 yang dilakukan pada responden belum menikah berusia 15-24
tahun, menunjukan bahwa 1% dari perempuan dan 6% dari laki-laki telah melakukan
hubungan seks pranikah.
Hasil SDKI (2007) menujukkan bahwa alasan melakukan hubungan seksual
antara lain karena terjadi begitu saja 38,4% dan dipaksa oleh pasangannya 21%.
Sedangkan kejadian kehamilan pada kelompok usia dibawah 20 tahun adalah
sebesar 16,7 % dan sekitar 46,7% perkawinan pertama terjadi pada usia kurang dari 20
tahun ( Rikesdas, 2010 ). Fakta ini mencerminkan kurangnya pemahaman remaja tentang
resiko hubungan seksual serta kemampuan untuk menolak hubungan yang tidak mereka
inginkan. Jika para remaja tersebut tidak memiliki ketrampilan hidup ( life skills ). Yang
memadai, mereka beresiko memiliki perilaku pacaran yang tidak sehat.
Data SDKI tahun 2012 menunjukan bahwa 28 % remaja perempuan dan 24 %
remaja laki-laki meminum minuman beralkohol sebelum usia 15 tahun. Data riskesdas
2013, menunjukan sebanyak 1,4% remaja umur 10-14 tahun dan 18,3% remaja umur 15-
19 tahun saat ini merokok.
a. Definisi
Menurut WHO (World Health Organization) Kelompok remaja adalah mereka yang
berusia 10-19 tahun dan secara demokratis kelompok remaja di bagi menjadi dua
kelompok usia 10-14 tahun dan kelompok usia 15-19 tahun.
b. Perubahan fisik dan psikis pada remaja
Pada laki-laki
1. Tumbuhnya jakung
2. Tumbuhnya kumis dan jenggot
3. Adanya perubahan vokal suara
4. Baliq (mimpi basah)

Pada perempuan

1. Menarche(haid)
2. Tumbuhnya payudara
3. Tumbunya rambut halus disekitar kemaluan dan ketiak
4. adanya perasaan suka sesama lawan jenis

c. Pelayanan kesehatan remaja sesuai kebutuhan


 Pelayanan kesehatan reproduksi remaja ( meliputi infeksi menular seksual/IMS, HIV
& AIDS)
 Pencegahan dan penanggulangan kehamilan pada remaja
 Pelayanan gizi ( anemia, kekurangan dan kelebihan gizi) termasuk konseling dan
edukasi
 Tumbuh kembang remaja
 Skrining status TT pada remaja
 Pelayanan kesehatan jiwa remaja, meliputi: masalah psikososial, gangguan jiwa,dan
kualitas hidup
 Pencengahan dan penanggulangan NAPZA
 Deteksi dan penanganan kekerasan terhadap remaja
 Deteksi dan penanganan tuberkolosis
 Deteksi dan penanganan kecacingan
d. Masalah yang mungkin timbul
1. Kurangnya pengetahuan tentang perubahan tubuh pada remaja
2. Kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja
3. Masyarakat terutama orang tua kurang memahami kebutuhan remaja.
4. Ketidaktahuan remaja untuk mengutarakan perasaan.

e. Cara menghadapi masalah


1. Memberitahukan kepada orangtua/guru tentang perubahan yang dialami
2. Mencari tahu tentang kesehatan reproduksi pada remaja melalui media yang ada
seperti buku, majalah ,internet.
3. Mengutarakan perasaan/pendapat kepada orang yang lebih memamahi.

Apa yang sudah diketahui tentang perilaku hidup sehat bagi remaja?
- Pemeliharaan kesehatan diri (gizi, higiene)
 Merawat diri seperti mandi minimal 2 kali sehari, menyikat gigi 2 kali sehari
 Mengkomsumsi makan-makanan yang bergizi seperti sayur dan buah, jika perlu
mengkomsumsi tab. Penambah darah (tab.FE) pada remaja perempuan pada saat
menarche/ haid.
- Hal-hal yang perlu dihindari: napza, termasuk rokok dan minuman keras; serta
pergaulan bebas
- Hubungan antara laki-laki & perempuan(seks pranikah)
Sebagai besar alasan hubungan seksual pranikah karena penasaran/ingin tahu, terjadi
begitu saja,dan dipaksa oleh pasangan.
Seks pranikah dapat mengakibat gangguan psikis/kejiwaan terutama kepada remaja
perempuan karena ketidaktahuan dan ketidaksiapan wanita untuk menjadi ibu diusia
yang masih muda yang akhirnya dapat mempengaruhi tumbuh kembang pada bayi
serta kehamilan dan persalinan dibawah usia 20 thn dapat meningkatkan resiko
kematian ibu dan bayi.

Apa yang sudah diketahui tentang persiapan berkeluarga?

- Kehamilan
Kehamilan /hamil adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang
perempuan. Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan dimana bertemunya cairan
mani suami/laki-laki sel telur istri/perempuan.
- KB(keluarga berencana)
Keluarga berencana adalah keluarga yang telah merencanakan kehidupannya dimulai
dari saat terjadinya kehamilan sampai menjarangkan proses kehamilan berikutnya,
biasanya dengan menggunakan metode kontrasepsi agar terciptanya keluarga yang
bahagia dan sejahtera.
- IMS, termasuk HIV dan AIDS
IMS (infeksi menular seksual) adalah infeksi yang dapat menyebar dari satu orang ke
orang lainnya melalui hubungan seks, dan merupakan masalah kesehatan masyarakat
dibanyak negara.
AIDS adalah sekumpulan gejala yang didapat (bukan penyakit keturunan), ditandai
dengan penurunan sistem kekebalan tubuh, AIDS disebabkan oleh virus yang
bernama HIV(Human immunodeficiency Virus)
Masalah yang dihadapi
- Fisik

- Psikis

- Kekerasan

- Pergaulan antara laki-laki & perempuan

Anda mungkin juga menyukai