Disusun Oleh :
Tingkat 2A
JURUSAN KEPERAWATAN
A. Latar Belakang
1
Pada pasien dengan perilaku kekerasan selalu cenderung untuk
melakukan kerusakan atau mencederai diri, orang lain, atau lingkungan.
Perilaku kekerasan tidak jauh dari kemarahan. Kemarahan adalah perasaan
jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan
sebagai ancaman. Ekspresi marah yang segera karena suatu sebab adalah wajar
dan hal ini kadang menyulitkan karena secara kultural ekspresi marah yang
tidak diperbolehkan. Oleh karena itu, marah sering diekspresikan secara tidak
langsung (Sumirta, 2013).
Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan
mempersulit diri sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal.
Pengungkapan kemarahan dengan langsung dan tidak konstruktif pada waktu
terjadi akan melegakan individu dan membantu mengetahui tentang respon
kemarahan seseorang dan fungsi positif marah (Yosep, 2010).
Atas dasar tersebut, maka dengan terapi aktivitas kelompok (TAK)
pasien dengan perilaku kekerasan dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya. Tentu saja pasien yang mengikuti terapi ini adalah
pasien yang mampu mengontrol dirinya dari perilaku kekerasan sehingga saat
TAK pasien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok lain.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) penyaluran
energi dengan topik senam, diharapkan pasien dapat menjalin kerjasama
dengan pasien lain dan mampu mengontrol emosi.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menyalurkan energinya secara kosntruktif dan
memberikan stimulasi pada klien agar mampu mengekspresikan
perasaannya melalui gerakan badan (olah raga).
b. Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama
panggilan
2
c. Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan asal, dan
hobi
d. Klien mampu melatih konsentrasi dan meminimalkan penggunaan
energi serta emosional untuk aktivitas
e. Klien mampu mengeluarkan energinya untuk melakukan kegiatan
positif
f. Klien mampu fokus mencontoh gerakan senam yang diajarkan
perawat dan fasilitator
g. Klien mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan dengan
melakukan kegiatan positif.
2. Jam :
3. Tempat :
D. Metode
1. Senam
1. Laptop
2. Sound sistem
F. Setting Tempat
3
O P
CL
P P
L
P F
F P
P P
P F
OP
Keterangan Gambar:
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator
G. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas :
4
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai
2. Co-leader
Tugas :
a. Mendampingi leader
3. Fasilitator
Tugas :
4. Observer
Tugas :
5
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal klien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
5. Operator
Tugas :
H. Klien
1. Kriteria klien
a. Klien dengan indikasi menarik diri dan harga diri rendah dan mulai
menunjukkan kemampuan untuk interaksi sosial
2. Proses seleksi
I. Susunan Pelaksanaan
6
a. Leader :
b. Co-leader :
c. Fasilitator :
d. Observer :
e. Operator :
2. Klien peserta TAK sebagai berikut :
7
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota utnuk memperpanjang waktu TAK
1) Memanggil klien
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
8
Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Sensori
A. Pengertian
B. Bentuk Stimulus
C. Tujuan
D. Jenis TAK
9
TAK Stimulasi Sensori Suara
Mendengar Musik
A. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara pada klien sehingga
terjadi perubahan perilaku.
B. Tujuan
C. Indikasi
D. Setting
E. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu melayu (dipilih lagu yang memiliki cerita yang bermakna, dapat
juga lagu-lagu yang bermakna religius)
10
F. Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
G. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai indikasi (klien menarik diri,
harga diri rendah)
2. Orientasi
c. Kontrak :
b) Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta izin kepada
terapis
3. Tahap Kerja
11
d. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan
atau berjoget sesuai irama lagu. Setelah selesai lagu tersebut klien akan
menceritakan isi cerita dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah
mendengar lagu
e. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh juga berjoget atau tepuk
tangan
4. Terminasi
a. Evaluasi
12
stimulasi sensoris mendengarkan musik, kemampuan klien yang diharapkan
adalah mengikuti kegiatan, respons terhadap musik, memberi pendapat tentang
musik yang didengar, dan perasaan saat mendengar musik. Formulir evaluasi
sebagai berikut :
Sesi 1 : TAK
Stimulasi Sensori Mendengarkan Musik
Kemampuan memberi respons pada musik
No. Aspek yang Dinilai Nama Peserta TAK
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori
mendengarkan musik. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan
menggerakkan jari sesuai dengan irama musik, namun belum mampu memberi
13
pendapat dan perasaan tentang musik. Latih klien untuk mendengarkan musik
di ruang rawat.
Menggambar
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Indikasi
D. Setting
E. Alat
1. Kertas HVS
F. Metode
1. Dinamika kelompok
14
2. Diskusi
G. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
c. Kontrak :
b. Terapis membagikan kertas dan pensil, satu pasang untuk setiap klien
15
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk meneruskan menggambar. Jangan
mencela klien
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi :
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensoris menggambar, kemampuan klien yang diharapkan
adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang
digambar dan menceritakan makna gambar.
16
Sesi 2 : TAK
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK
stimulasi sensoris menggambar. Klien mengikuti sampai selesai. Klien
mampu menggambar, menyebutkan nama gambar dan menceritakan makna
gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.
17
TAK Stimulasi Sensori
Menonton TV/Video
A. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara dan melihat pada
klien sehingga terjadi perubahan perilaku.
B. Tujuan
2. Klien mampu menceritakan makna acara yang ditonton pada perasaan klien
C. Indikasi
D. Setting
E. Alat
1. Video
2. Televisi
3. VCD
F. Metode
1. Diskusi
18
G. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Terapis membuat kontrak dengan klien yang telah mengikuti TAK sesi 2
2. Orientasi
c. Kontrak :
b) Bila ingin keluar dari kelompok, klien harus meminta izin terapis
c) Lama kegiatan adalah 60 menit
3. Tahap Kerja
19
e. Setiap selesai, klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien
lain bertepuk tangan dan memberikan pujian, sampai semua klien
mendapatkan giliran
4. Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi sensoris menonton, kemampuan klien yang diharapkan adalah
mampu mengikuti kegiatan, berespon terhadap tontonan, menceritakan isi
tontonan dan mengungkapkan perasaan saat menonton. Formulir evaluasi
sebagai berikut.
Sesi 3 : TAK
20
Stimulasi sensoris menonton
Kemampuan memberi respon kepada tontonan
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi
sensoris menonton. Klien mengikuti sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa
respon, klien tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasannya.
Tingkatkan stimulus diruangan, ulang kembali dengan stimulus yang berbeda.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Graha Ilmu.
Nuha Medika.
23