Bahan Ajar Bio XI New (Recovered)
Bahan Ajar Bio XI New (Recovered)
Biologi xi mipa / i
O
L
E
H
Pengelompokan Sel
(1) Berdasarkan tingkatannya, makhluk hidup dibedakan
a. Aseluler, (belum terdiri atas sel), misalnya virus. Hal ini disebabkan karena virus belum memiliki organel, hanya
memiliki DNA atau RNA. Dengan demikian virus dikelompokkan ke dalam makhluk tingkat molekul.
b. Selluler (sudah terdiri atas sel)
(2) Berdasarkan jumlah sel penyusunnya, makhluk hidup selluler dibedakan
a. Uniselluler (bersel satu) segala aktivitasnya dilakukan oleh sel itu sendiri, misalnya terdapat pada Amoeba, dan bakteri
b. Multiselluler (bersel banyak), terdapat pada sebagian besar organisme.
(3) Berdasarkan ada tidaknya membrane inti ( karyotheca), Hans Ris (1960) membedakan sel menjadi 2 jenis yaitu:
a. Sel prokariotik (sel yang belum memiliki membrane inti)
b. Sel eukariotik (sel yang memiliki membrane inti).
(4) Berdasarkan letak dan jumlah kromosomnya pada tubuh, sel dibedakan
a. sel somatic, merupakan sel yang terdapat pada tubuh, memiliki jumlah kromosom diploid (2n).
b. sel germinal, merupakan sel yang terdapat pada sel gamet (sel kelamin), dan memiliki jumlah kromosom haploid (n).
(5) Berdasarkan kemampuannya dalam melakukan metabolisme, bagian sel dibedakan:
a. bagian yang hidup (disebut protoplasma), yaitu bagian yang dapat melakukan metabolisme.
b. bagian yang mati (disebut metaplasma atau inclusio), yaitu bagian yang tidak dapat melakukan metabolisme, misalnya dinding
sel dan vacuola.
Ukuran Sel
Ukuran sangat kecil berdiameter 1-100mikron, yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop cahaya (perbesaran
sampai 2000 kali) dan mikroskop elektron (perbesaran sampai 500.000 kali)
Sel terkecil adalah Mycoplasma. Sedangkan sel terbesar adalah telur.
Bentuk-Bentuk Sel
Sel memiliki bentuk bermacam. Beberapa macam bentuk sel antara lain:
(1) sel berbentuk bulat, misalnya pada sel eritrosit, dan sel telur
(2) sel berbentuk pipih, misalnya pada sel epidermis
(3) sel berbentuk kubus, misalnya pada sel epidermis
(4) sel berbentuk polygonal, misalnya pada sel epitel
(5) sel berbentuk heksagonal, misalnya pada sel tumbuhan
(6) sel berbentuk bintang, misalnya pada sel saraf
(7) sel berbentuk kumparan, misalnya pada sel otot
Membran Plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, tersusun dari molekul lipid,protein dan sedikit karbohidrat , bersifat
semi/selektif permeabel, artinya memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi terhadap ion, molekul dan senyawa yang melalui
membran plasma, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara transpor pasif
(difusi, osmosis), dan transport aktif.
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel
sel hidup.
Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membran (Gambar ). RE terbagi dua macam, yaitu
RE halus dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan pada RE halus
tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipida
.
Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE
kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma. Letak ribosom di dalam sel bermacam-macam yaitu:
Bebas
Melekat pada serabut sitoskeleton dalam sitoplasma
Melekat pada permukaan reticulum endoplasma
Mengumpul pada suatu tempat (disebut poliribosom atau polisom). Polisom dapat meningkatkan jumlah protein yang
diproduksi.
Berdasarkan jumlah ribosomnya, sel dibedakan:
Sel yang memiliki banyak ribosom, terdapat pada sel yang aktif
Sel yang memiliki sedikit ribosom, terdapat pada sel yang tidak aktif.
Ribosom tersusun atas 2 sub unit, yaitu:
Sub unit besar, tersusun atas protein dan RNAr (RNA ribosom)
Sub unit kecil, tersusun atas protein dan RNAr.
Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang
antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses
penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP sintase yang
berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai
sumber energi sel.
Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan merusak benda-
benda asing. Enzim tersebut adalah :
Nuklease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA
Protease menghidrolisis protein
Lipase menghidrolisis lemak
Fosfotase menghidrolisis oligonukleotida
Beberapa penyakit akibat kegagalah lisosom antara lain:
(1) Siklosis, yaitu suatu penyakit yang terjadi pada orang yang bekerja di tempat berdebu sehingga debu tersebut terhisap
hingga ke paru-paru. Penyakit ini disebabkan karena lisosom tidak mampu mencerna debu, terutama yang mengandung
silicon yang keras, sehingga membrane vacuola menjadi bocor dan enzim lisozin dari lisosom keluar dan mencerna paru-
paru. Dengan demikian paru-paru manusia menjadi rusak.
(2) Rheumatik, yaitu penyakit yang disebabkan karena banyaknya timbunan asam urat dalam tubuh akibat sering
mengkonsumsi makanan seperti organ dalam hewan (usus, hati, empela), melinjo, rebung, yang banyak mengandung
kristal asam urat. Banyakanya asam urat dalam tubuh tidak dapat dicerna oleh lisosom, sehingga enzim lisosom keluar
dan mencerna sel-sel pada persendian. Dengan demikian sendi menjadi radang, bengkak, dan menimbulkan rasa
sakit.
Peroksisom bentuknya seperti lisosom berisi enzim oksidatif dan katalase. Enzim oksidatif berperan mentransfer hidrogen dari
berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan produk samping berupa hidrogen peroksida (H2O2), zat ini bersifat racun
tetapi diubah oleh enzim katalase menjadi air dan oksigen
Aparatus Golgi (Badan Golgi/golgi komplek) Pertama kali ditemukan oleh Camilio Golgi tahun 1898. Badan Golgi
merupakan organel berupa pembuluh pipih yang mirip dengan katung-kantung pipih yang bertumpuk dan berkelok-kelok seperti
mangkuk di dalam sel yang disebut sisterna. Pada sel tumbuhan badan Golgi merupakan organel terbesar yang disebut
diktiosom. Badan Golgi hanya terdapat pada sel eukariotik dan banyak ditemukan pada sel-sel kelenjar.
Plastida adalah butiran zat warna dalam sitoplasma tumbuhan hijau. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama
pada organ-organ penyimpan, seperti akar, biji, dan daun muda. Plastida terbentuk dari perkembangan protoplatida yang
terdapat di tempat-tempat yang bersifat meristematik (yang sel-selnya bermitosis terus-menerus).
Fungsi plastida adalah:
Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
Pembawa zat warna
Tempat terbentuknya amilum pada daun
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, plastida dibedakan 3 macam, yaitu:
a. Leucoplast
Leukoplast yaitu plastida yang tidak mengandung pigmen sehingga tidak berwarna. Fungsi plastida jenis leucoplast
adalah untuk menyimpan cadangan makanan. Berdasarkan cadangan makanan yang disimpannya, leucoplast
dibedakan:
Amiloplast, yaitu makanan yang disimpannya berupa amilum
Elaioplast, yaitu makanan yang disimpannya berupa lemak
Proteoplast, yaitu makanan yang disimpannya berupa protein.
Dalam perkembangannya plastida tidak berwarna dapat menjadi plastida berwarna yang pembentukan pigmennya
memerlukan Mg untuk pembentukan klorofil dan Fe untuk pembentukan katalisator pembentuk klorofil.
b. Kromoplast
Kromoplast yaitu plastida yang mengandung pigmen sehingga berwarna-warni. Namun pigmen yang dikandungnya
adalah pigmen nonfotosintetik. Kromoplast berfungsi memberi warna pada daun, bunga, dan buah. Macam-macam
pigmen kromoplast antara lain:
1. Karoten, yaitu pigmen warna jingga, misalnya wortel
2. Fikoeritrin, yaitu pigmen warna merah, misalnya ganggang merah
3. Fikosianin, yaitu pigmen warna biru, misalnya ganggang biru
4. Fikosantin, yaitu pigmen warna coklat , misalnya ganggang coklat
5. Xantophyl, yaitu pigmen warna kungin, misalnya pada daun yang sudah tua
6. Likopena, yaitu pigmen warna merah, misalnya wortel
c. Kloroplast merupakan plastida atau butiran-butiran berwarna hijau pada daun yang
mengandung klorofil dan terdapat DNA. Kloroplast disebut juga pigmen fotosintetik.
Fungsi klorofil adalah menyerap sinar matahari yang digunakan untuk fotosintesis. Bentuk kloroplast mendekati oval
dengan diameter 4 – 6 nm dan panjang 1 – 5 nm. Selaput kloroplast tersusun rangkap membungkus lempengan-
lempengan pipih yang tersusun bertumpuk yang disebut granum (jamak grana). Di antara grana terdapat ruangan
yang disebut stroma yang berisi substansi koloid yang mengandung ribosom, DNA, dan enzim, untuk mensintesis
karbohidrat. Kloroplast tersusun atas tilakoid (lamella) dan grana.
Tilakoid (lamella) merupakan kantung-kantung pipih tempat berlangsungnya reaksi terang. Pada tilakoid terdapat
cairan yang disebut stroma. Pada bagian stroma terdapat enzim yang penting untuk berlangsungnya reaksi gelap.
Grana merupakan tumpukan kantung-kantung pipih (tumpukan lamella-lamella).
Pigmen fotosintetik tumbuhan tinggi terdiri dari 2 macam, yaitu klorofil dan karotinoid.
☺ Klorofil merupakan pigmen warna hijau yang terletak pada mesofil daun, epidermis, tangkai daun, dan kelopak bunga.
Berdasarkan panjang gelombang (spectrum) warna yang diserapnya, klorofil dibedakan 4 macam, yaitu:
1. klorofil a, menyerap spectrum berwarna kebiruan, rumus kimianya adalah. C55H72O5N4Mg
2. klorofil b, menyerap spectrum berwarna kekuningan, rumus kimianya adalah. C 55H70O6N4Mg
3. klorofil c, menyerap spectrum berwarna biru kecoklatan
4. klorofil d, menyerap spectrum berwarna hijau merah
Klorofil berfungsi untuk pembentukan senyawa organic pada proses fotosintetik
Dengan adanya klorofil tumbuhan dapat berfotosintesis dengan mereaksikan CO 2 dari udara dengan H2O dari dalam
tanah dengan bantuan cahaya diubah menjadi C6H12O6 (glukosa), dan zat sisa berupa O2 dan H2O. Selanjutnya
glukosa dapat diubah menjadi glikoegn, lemak, protein, vitamin, dan berbagai bahan organic lainnya.
☺ Karotenoid berfungsi untuk pelindung klorofil pada waktu sinar matahari terlalu kuat dan oksidasi oleh oksigen yang
dihasilkan dalam proses fotosintesis. Pigmen karotenoid terdapat pada buah-buahan dan bunga yang membuat
warna bunga menjadi menarik.
Vakuola merupakan rongga sel yang berselaput. Letak vacuola adalah pada bagian sitoplasma yang dibatasi oleh selaput yang
disebut tonoplast yang berisi cairan sel atau getah sel. Pada saat sel tumbuhan berusia muda ukuran vacuola kecil dan banyak
serta tersebar pada sitoplasma. Namun pada saat usia sel tumbuhan dewasa vacuola menjadi besar dan mendesak inti sel dan plasma ke
arah tepi. Vacuola yang besar mengisi sebagian sel dewasa pada tumbuhan. Isi vacuola adalah air dan zat-zat terlarut yang
mengendap di dalamnya, seperti:
1. Senyawa organic, antara lain karbohidrat, protein, lemak, glukosa, asam oksalat, dan garam kalsium
2. Senyawa anorgakin, seperti fosfat, nitrat, dan klorida
3. Asam-asam organic, seperti tatrat, dan sitrat
4. Kristal-kristal, antara lain oksalat, karbonat, dan silikat)
5. Butir-butir aleuron (butir-butir pati tumbuhan)
6. Gas
7. Garam-garam mineral
8. Minyak atsiri, seperti pada rimpang jahe, kulit jeruk, daun sirih, lada)
9. Zat penyamak, seperti glikosid dan asam galus.
10. Damar, seperti pada pinus dan pohon damar
11. Zat warna, seperti antosianin,
12. Alkaloid, antara lain:
Nikotin pada tembakau
Kafein pada kopi
Kinin pada kina
Tein pada teh
Solanin pada kentang
Teobromin pada kakao
Piperin pada lada dan sirih.
Perbedaan vacuola pada tumbuhan dan pada hewan antara lain:
Vacuola tumbuhan Vacuola hewan
Jumlah lebih sedikit Jumlah lebih banyak
Berukuran besar Berukuran kecil
Pada tumbuhan terdapat vacuola sentral yang berfungsi Pada protozoa (hewan bersel satu) terdapat dua jenis vacuola,
menyimpan senyawa organic, senyawa anorganik dan tempat yaitu:
membuang produk samping hasil metabolisme. Vacuola makanan (berfungsi untuk mencerna makanan)
Vacuola kontraktil, berfungsi untuk ekskresi dan osmoregulator
(menjaga tekanan osmosis sel)
Fungsi Vacuola antara lain:
1. Tempat penyimpanan zat makanan, seperti gula, protein, dan senyawa organic lainnya.
2. Tempat penyimpanan sisa-sisa metabolisme, seperti alkaloid, kristal kalsium oksalat, dan tannin.
Lateks (getah karet) dapat berkumpul dalam vacuola dalam bentuk emulsi. Sel yang berfungsi seperti ini
disebut letisifer, seperti pada Hevea brasiliensis, dan Cannabis sativa.
3. Memasukkan air melalui tonoplas ke dalam sel agar tegangan turgor sel tetapi baik.
4. Memberi warna cerah pada bunga, buah, dan daun, karena adanya pigmen yang terkandung di
dalamnya, yaitu pigmen antosianin.
5. Tempat penyimpanan gas, seperti pada tumbuhan air dan beberapa jenis ganggang sehingga dapat
mengapung.
6. Menyimpan minyak atsiri
Pada hewan tingkat tinggi fungsi vacuola sama dengan lisosom, mengandung enzim hidrolitik (enzim pengurai
atau penghancur, seperti amylase, protease, dan lipase).
Nukleus (Inti sel) merupakan suatu struktur yang berbentuk bulat panjang (lonjong) bermembran ganda dengan diameter
sekitar 10 m dan panjang sekitar 20 m . Pada sel darah putih (leukosit) bentuk inti tidak beraturan atau glanduler.
Gambar nucleus
Sitoskeleton, merupakan struktur rangka sel yang berbentuk jalinan serabut, yang berfungsi sebagai pendukung pergerakan
sel, menjaga kestabilan bentuk sel, menjadi rangka dan pemberi bentuk sel, pemberi kekutan mekanik sel, menjaga
keseluruhan organel sel supaya tetap pada posisinya, dan membantu gerakan kromosom ke arah kutub saat pembelahan sel.
Potein filamen ini terdiri dari mikrofilamen, filamen tengah dan mikrotubulus.
Sentriol, merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang di tengah dan tersusun dari protein mikrotubulus
yang membentuk suatu struktur protein seperti jala yang tampak berlekatan dengan kromosom selama pembelahan sel. Jala
tersebut dinamakan benang spindel. Sentriol berfungsi mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur
pemisahan kromosom sel. Lihat gambar
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, tersusun dari molekul lipid,protein dan sedikit karbohidrat ,
bersifat semi/selektif permeabel, artinya memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi terhadap ion, molekul dan senyawa yang
melalui membran plasma, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara transpor
pasif (difusi, osmosis), dan transport aktif.
A. Difusi Merupakan pergerakan zat terlarut (berupa atom atau molekul). Zat terlarut tersebut bergerak dari larutan dengan
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga keadaan larutan menjadi seimbang. Proses difusi dapat dilihat pada
peristiwa berikut ini :
B. Osmosis, Merupakan peristiwa perpindahan pelarut (molekul air) melalui membran semipermeabel dari larutan yang
berkonsentrasi rendah ke larutan yang berkonsentrasi tinggi. Untuk dapat melihat proses osmosis dapat melakukan
percobaan dibawah ini :
C. Transpor Aktif, Merupakan pergerakan zat atau molekul yang menyebrangi membran dengan melawan gradien
konsentrasi melalui membran semipermeabel. Transportasi zat atau molekul pada transpor aktif memerlukan energi.
D. Eksositosis merupakan suatu proses pengangkutan bahan yang terdapat di dalam sel melalui proses pembentukan
vesikula. Kemudian, vesikula tersebut diekskresikan ke luar sel.
E. Endositosis, Prosesnya sama seperti eksositosis, namun pada endositosis, membran plasma melipat ke bagian dalam
(invaginasi) untuk membentuk vesikula yang membawa zat tertentu ke dalam sel.
BAB II
STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN TUMBUHAN
Awal pembentukan tumbuhan diawali dari jaringan meristem. jaringan meristem tersebut akan terspesialisasi
menjadi kelompok yang berbeda-beda yang disebut jaringan sederhana. Jaringan sederhana ini terdiri dari sel-sel yang
strukturnya sama seperti parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Jaringan meristem ini selanjutnya akan aktif membelah diri secara
mitosis. Kemampuan jaringan bermitosis secara terus menerus menyebabkan terus bertambahnya sel-sel baru sehingga sel
mengalami perubahan sifat sel serta mengalami diferensiasi. Selain itu, akibat dari pembelahan sel ini juga akan membentuk
berbagai jaringan kompleks yang tidak memiliki ketidakmampuan untuk membelah diri lagi atau menjadi jaringan yang tidak
meristematik.
Ciri
Jaringan Dewasa (Permanen)
1. Tidak aktif membelah diri
2. Berukuran lebih besar dari pada jaringan meristem
3. Mempunyai vakuola yang berukuran besar, sehingga memiliki plasma sel yang sedikit dan merupakan selaput yang
menempel pada dinding sel
4. Di sela-sela selnya memiliki ruang antarsel
5. Sel telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsiny
a. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat pada organ tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim
merupakan sel hidup yang sifatnya mirip dengan parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses
fotosintetis.
Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif dan memiliki bentuk memanjang dengan penebalan yang
tidak merata. Jaringan penyokong berfungsi dalam memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan telah mengalami
spesialisasi. Jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dam belas veskuler.
4. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat yang diri dari sel-sel mati. Sklerenkim memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan
mengandung lignin. Sklerenkim terbagi dari dua macam berdasarkan bentuknya yaitu, serabut dan sklereid (sel batu).
Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau
pita. Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan pada sklereid (sel batu) adalah jaringan sklerenkim yang bentuk selnya
membulat dengan dinding sel mengalami penebalan. Misalnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras.
5. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua antara lain sebagai
berikut.
a. Xilem
Xilem adalah pengakut zat makanan dengana menyalurkan air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnya.
Xilem terdiri dari dua macam antara lain sebagai berikut…
Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-sel yang panjang dengan lubang pada
dinding selnya)
Serabut xilem, terdiri dari sel panjang degan ujung yang meruncing
Parenkim xilem, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin dan kristal
b. Floem
Floem adalah pengangkut zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Floem tersusun antara lain sebagai
berikut…
Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang
Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal
Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem
berisi tepung, damar, atau kristal.
6. Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan gabus berfungsi
melindungi jaringan lain yang terdapat dibawahnya agar tidak terlalu agak tidak terlalu banyak kehilangan air. Sel gabus dapat
ditemukan dipermukaan luar batang.
Ciri-Ciri Jaringan Gabus
Disusun dari sel-sel parenkim gabus
Merupakan sel mati dan kosong
Berbentuk memanjang dan berdinding gabus
BAB III
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yang sama. Suatu jaringan disatukan
oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu
anyaman serat. Jadi Jaringan Hewan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-sel hewan yang memiliki
fungsi, asal, struktur yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan sel-sel hewan memiliki
fungsi yang spesifik seperti otot jantung yang bercabang menghubungkan ke sel jantung lainnya.
Ada 4 jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu :
1. Jaringan Epithelium
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. jaringan Saraf
1. Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai
barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba. Jaringan epitel
terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.
Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan eksternal permukaan
tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang tumbuh sampai kedalam
jaringan penunjang.
Struktur jaringan epitel:
Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap kecairan atau udara.
Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan
ikat.
Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang.
Jenis jaringan
No Letak Fungsi Gambar
Hewan
Proteksi, penghasil
Saluran ekskresi, kelenjar ludah dan
Epitel silindris mucus, gerakan zat
6 kelenjar usus, uretra, permukaan
berlapis lewati permukaan,
alat tubuh yang basah
ekskresi
Proteksi atau
Jaringan silindris Saluran ekskresi besar, saluran
perlindungan, sekresi,
7 berlapis banyak reproduksi jantan, saluran
gerakan zat yang
semu pernapasan
melewati permukaan
Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan
ini terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat
terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat elastic, dan serat retikuler . Macam jaringan ikat
yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar, jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan
macam jaringan ikat yang mengalami spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat
vaskuler.
Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel adipose yang tersebar
diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan
bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang berupa titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini
membentuk bantalan yang lunak dan elastic (Radiopoemo, 1983: 107)
Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang disebut kondrin, yang dihasilkan oleh
kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya. Jaringan ini terdapat
pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga (Champbell, 2004:8).
Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat kolagen mempunyai daya regang
1. Kolagen yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan yang
menghubungkan otot dengan tulang.
Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen. Serat elastin mempunyai elastisitas
2. Elastin
yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain dalam pembuluh darah dan ligamen.
Hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih kecil. Serta retikuler berperan
3. Retikuler penting dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya membran antara
jaringan epitelium dan jaringan ikat.
Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-cabang yang dari samping berbentuk seperti
1. Fibroblas gelendong. Cabang-cabangnya langsing. Inti lonjong atau memanjang dan kromatin halus.
Berfungsi untuk mensekresikan protein.
Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu unit sel lemak dan
ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak putih. Sedangkan sel lemak yang dibentuk
oleh banyak unit lemak namun ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk jaringan
2. Sel lemak
lemak coklat. Penyebaran lemak putih lebih banyak dibanding dengan lemak coklat. Sel
lemak putih berbentuk bulat atau polihedral dengan diameter 120 ųm. Sel lemak coklat
berbentuk poligonal. Berfungsi untuk menyimpan lemak.
Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi untuk meghasilkan antibody untuk melawan
3. Sel plasma
pathogen berupa bakteri, virus atau protozoa
Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah yang kaya pembuluh darah. Bentuk sel tidak
beraturan dan cabang-cabangnya pendek. Bila dirangsang, dapat melakukan gerakan
amuboid dengan kaki-kaki palsu terjulur ke segala arah. Merupakan tipe sel pengembara. Inti
berbentuk lonjong , kadang-kadang berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas. Sitoplasma
4. Makrofag
berwarna gelap. Sel ini mempunyai kemampuan menelan. Makrofag berperan untuk
pertahanan tubuh karena dapat bergerak dan berdaya fagositosis. Juga berperan dalam
reaksi imunologis. Makrofag menghasilkan sejumlah substansi penting seperti, lisozim,
elastase, kolagenase, dan interferon.
Sel tiang (Mast Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh darah dan berfungsi untuk heparin dan
5.
cell) histamine
Setiap jaringan ikat memiliki ciri struktur dan fungsi. Berikut disajikan tabelnya.
Susunan serat-seratnya yang padat Menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot
Jaringan ikat
2. dan hanyaa memiliki sedikt bahan dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga
padat
dasar dan sedkit sel jaringan ikat. memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.
Tersusun dari sel-sel lemak yang Sebagai cadangan energi dan makanan, penjaga
tidak membentuk serat-serat kestabilan tubuh (panas) dan bantalan untuk
3. Jaringan lemak
nterseluler/ matriks. Jaringan lemak melindungi organ-organ secara mekanis dari
berasal dari sel-sel mesenkim. benturan (proteksi mekanis).
4. Jaringan tulang Bersifat kuat dan lentur karena Menyokong kerangka tubuh. Dan untuk memperkuat
rawan memiliki serta kolagen dan kondrin. yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada embrio
maupun pada saat dewasa.
Matriksnya bening kebiruan dan
Memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat
§ Tulang memiliki serat kolagen yang tersebar
bernafas. Membentuk sebagian rangka
rawan hialin dalam bentuk anyaman halus dan
embriosional.
rapat.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang
oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah
besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak
terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan
energy dalam suatu hewan yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9). Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak
aktif. Jaringan otot dapat melaksanakan fungsi tersebut karena memiliki kemampuan untuk Otot memendek jika
sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan,
sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini
teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:
Jumlah
Satu Banyak Satu
nucleus
Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang
Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi
Kemampuan
berkontraksi
Lama Sebentar sedang
Tipe kontrol Tidak menurut kehendak Menurut kehendak Tidak menurut kehendak
Gambar
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus
dan menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf
terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.
Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis
sel yaitu neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan saraf. Secara anatomis,
jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan
kelompok sel saraf yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).
1. Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian kerja dan
menerima serta menghantarkan rangsangan sehingga dapat mengetahui dengan cepat keadaan dan
perubahan yang terjadi di sekitar dan tersusun atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan neuroglia
(sel pendukung).
2. Gambar skema sel saraf dan nama bagian-bagian sel saraf.
Penjelasan masing-masing saraf:
Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan sel. Dendrit umumnya bercabang-
cabang. Dendrit berfungsi membawa rangsangan menuju badan sel.
Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan sel yaitu bagian neuron yang di dalamnya
terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang terdapat di
dalamnya. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit.
Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang keluar dari badan sel. Akson
berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf myelin atau sel
penyokong akson. Sel schwann membantu regenerasi akson yang rusak.
Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak neuron. Fungsi mielin
adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin. Nodus Ranvier berfungsi untuk
mempercepat penghantaran impuls.
BAB IV
SISTEM GERAK/ TULANG
Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai
dengan fungsinya. Rangka berfungsi sebagai:
1. Formasi bentuk tubuh. Tulang-tulang penyusun tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
2. Formasi sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak
bergerak, atau sedikit bergerak, bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh. Pelekatan otot-otot.
Tulang-tulang menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-otot dapat
berfungsi dengan baik apabila melekat dengan kuat pada tulang.
3. Bekerja sebagai pengungkit. Tulang digunakan sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas
selama pergerakan.
4. Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan. Tulang-tulang
menyokong berat badan, memelihara sikap tubuh tertentu (misalnya : sikap tegak pada tubuh manusia).
5. Proteksi. Tulang-tulang membentuk rongga yang melindungi organ-organ halus seperti otak, sumsum
tulang belakang, jantung, paru-paru, dan organ-organ bagian dalam tubuh lainnya.
6. Hemopoesis. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah.
7. Fungsi imunologis. Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit
B yang kemudian membentuk antibody untuk system kekebalan tubuh.
8. Penyimpanan kalsium. Tulang-tulang mengandung sekitar 97% kalsium yang terdapat di dalam tubuh.
Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama kalsium fosfat. Kalsium
akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.
Rangka manusia dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu apendikuler dan aksial.
1. Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah,
terdiri atas 126 ruas tulang.
2. Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu pada tulang
tengkorak,tulang belakang,tulang rusuk dan tulang dada, terdiri dari 80 tulang
Tulang muka terdiri dari tulang rahang atas (maksila) tulang rahang bawah (mandibula) tulang pipi
(zygomatik) tulang air mata (lakrimal) tulang hidung (nasal) tulang langit-langit (palatum). tulang gigi
os. dental)
2. Tulang belakang (Vertebrae)
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh,
melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk.
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yang terdiri (7 12 5 5 4)
a. 7 ruas tulang leher (vetebrata servikalis)
b. 12 ruas tulang punggung (vetebrata dorsalis)
c. 5 ruas tulang pinggang (vetebrata lumbalis)
d. 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae sacralis)
e. 4 ruas tulang ekor ( vertebrae Coxae)
Tulang leher atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut Tulang atlas.
Tulang kelangkang (sakrum) merupakan fusi dari lima segmen tulang belakang, Kedepan melindungi
usus dan organ kelamin yaitu tulang duduk (Ischium) tulang usus ( Illium) Tulang kemaluan ( pubis)
Sedangkan tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat segmen terkahir tulang belakang.
Tulang anggota gerak atas terdiri dari tulang bahu, tulang lengan atas, dan tulang lengan bawah.
Tulang bahu terdiri dari tulang selangka (klavikula) tulang belikat (scapula). Tulang selangka bagian
depan melekat pada bagian hulu tulang dada. Tulang belikat menjadi tempat pelekatan tulang lengan
atas.
Jumlah tulang lengan 30 buah, terdiri dari 1 buah tl lengan atas, 2 tl lengan bawah, 8 tulang
pergelangan, tangan dan 19 tl telapak dan jari tangan ( 5 tulang telapak, 14 tl jari tangan), lihat gambar
di bawah
Tulang lengan atas (humerus) berhubungan dengan tulang lengan bawah (radius-ulna), yaitu pada
tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Tulang hasta dan tulang pengumpil berhubungan
dengan tulang pergelangan tangan (karpus), kemudian dengan tulang telapak tangan (metacarpus), dan
tulang jari tangan (falanges).
Lengan dan tangan : 30 buah ( terdiri atas 1 buah tulang lengan atas, 2 buah tulang
alengan bawah, 8 buah tulang pergelangan tangan, 19 buah tulang telapak dan jari – jari ).
2. Tulang anggota gerak bawah
Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang pinggul yang tersusun dari tulang duduk (iscium),
tulang usus (ilium), serta tulang kemaluan (pubis) yang terletak di kanan dan kiri.
Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum.
Asetabulum merupakan tempat melekatnya tulang paha (femur).
Tulang paha berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (tibia).
Pada persendian antara tulang paha, tulang betis, dan tulang kering, terdapat tulang tempurung lutut
(patela).
Tulang kering dan tulang betis berhubungan dengan tulang pergelangan kaki (tarsus), kemudian
tulang telapak kaki (metatarsus), dan tulang jari kaki (falanges).
3.TULANG
2. Tulang pendek
Tulang pendek merupakan tulang-tulang yang lebih kecil dan tidak ada perbedaan yang nyata antara
ukuran panjang dan lebarnya.
Bentuk tulang pendek seperti kubus, paku, atau berbentuk bulat.
Tulang pendek dapat bergerak bebas.
Tulang seperti ini ditemukan pada ruas tulang belakang, tulang telapak tangan dan kaki.
3. Tulang pipih
Tulang pipih merupakan tulang-tulang yang berbentuk lempengan-lempengan pipih yang lebar.
Tulang pipih berfungsi untuk melindungi struktur tubuh bagian bawahnya
Terdapat pada tulang pinggul, belikat, dan tempurung kepala.
B. Jenis tulang
Tulang manusia dan vetebrata lainnya tersusun dari tulang rawan atau kartilago dan tulang sejati atau
tulang keras (osteon).
Tulang rawan berbeda dengan tulang keras karena, memiliki perbedaan pada teksturnya, sel
penyusunnya, matriks sel dan kelenturannya
Sebaliknya, tulang sejati bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap.
Kondrosit yang matang dibentuk dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kondroblas.
Kondrosit merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus bening dan dua buah
atau lebih nukleolus (anak inti sel).
Kondrosit terdapat dalam ruang-ruang di dalam tulang rawan yang di sebut lakuna.
Suatu ruang yang bening terlihat diantara kapsul adan dinding sel diakibatkan karena adanya
penyusutan kondrosit selama hidupnya yang segera dipecah untuk membentuk kondrosit-
kondrosit yang matang.
Di dalan suatu lakuna, pada umumnya terdapat 2 buah atau lebih sel tulang rawan.
Tulang rawan dibedakan menjadi 3 yaitu tulang rawan hialin,tulang rawan elastin, tulang
rawan fibrosa ( serat)
a. Kartilago hyalin
Tulang rawan hialin berwana putih ke biru-biruan atau bening pada keadaan segar.
Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang,
tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian, dan tulang-tulang
rawan pada saluran pernapasan.
b. Kartilago Elastin
Tulang rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta bersifat fleksibel dan elastis.
Sel-selnya sama dengan sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri atau
berkelompok.
Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan epligotis (tulang rawan yang
menutup celah menuju trakea.
c. Kartilago fibrosa
Serat (fibrosa) berwarna buram keputihan dan keras.
Jumlah sel lebih sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok.
Tulang rawan ini dikelilingi oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan dan dapat
dijumpai pada ruas tulang belakang.
Di dalam kartilago tersebut akan diisi oleh osteoblas. Osteoblas merupakan sel-sel pembentuk tulang
keras. Osteoblas akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membentuk osteosit (sel-sel tulang).
Sel-sel tulang dibentuk secara konsentris (dari arah dalam ke luar).
Setiap sel-sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk sistem
Havers.
Disekitar saluran hvers terdapat lamela konsentrik berupa matriks berbentuk cincin yang mengandung
kalsium.
Diantara lamela konsentrik terdapat zona kosong yang disebut kanalikuli, berupa saluran kecil berisi
cairan ekstraseluler.
Kanalikuli menghubungkan lakuna dengan saluran havers.
Lakuna merupakan ruang terdapatnya osteosit.
Selain itu, di sekeliling sel-sel tulang ini terbentuk senyawa protein pembentuk matriks tulang. Matriks
tulang akan mengeras karena adanya garam kapur (CaCO3) dan garam fosfat (Ca3(PO4)2).
Di dalam tulang terdapat sel-sel osteoklas. Sel-sel ini berfungsi menyerap kembali sel tulang yang
sudah rusak dan dihancurkan. Adanya aktivitas sel osteoklas, tulang akan berongga. Rongga ini kelak
akan berisi sumsum tulang.
Osteoklas membentuk rongga sedangkan osteoblas terus membentuk osteosit baru ke arah
permukaan luar.
Dengan demikian, tulang akan bertambah besar dan berongga.
Tulang yang sedang berkembang dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut periosteum.
Proses pembentukan tulang keras disebut osifikasi.
Proses ini dibedakan menjadi dua, yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi intrakartilagenosa.
Osifikasi intramembranosa disebut juga penulangan langsung (osifikasi primer). Proses ini terjadi pada
tulang pipih, misalnya tulang tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan tidak akan
terulang lagi untuk selamanya.
Osifikasi intrakartilagenosa adalah pembentukan tulang pipa. Osifikasi ini menyebabkan tulang
bertambah panjang.
4. SENDI
a. Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang mampu digerakkan. Hubungan antara dua tulang
atau lebih disebut persendian atau artikulasi.
b. Komponen Penunjang Sendi,berfungsi untuk memperkuat sendi dan memudahkan pergerakan, terdiri dari :
Ligamen, merupakan jaringan ikat yang berfungsi mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk
persendian dan mencegah berubahnya posisi tulang (diskolasi).
Kapsul sendi, merupakan lapisan serabut yang berfungsi melapisi sendi dan menghubungkan dua
tulang yang membentuk persendian.
Cairan sinovial, merupakan cairan pelumas pada ujung-ujung tulang yang terdapat pada bagian
kapsul sendi.
Tulang rawan hialin, merupakan jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang yang
membentuk persendian. Perlindungan ini penting untuk menjaga benturan yang keras.
1. Diartrosis, merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat bebas. Persendian ini
memiliki komponen pendukung seperti kapsul sendi dan cairan sinovial. Berdasarkan arah pergerakannya
dikelompokkan menjadi lima, yaitu : sendi peluru, putar,pelana, engsel dan luncur
a. Sendi putar, merupakan persendian yang memungkinkan gerak berputar atau rotasi. Sendi putar
terdapat diantara tulang tengkorak dan tulang atlas.
b. Sendi peluru, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Sendi peluru
dapat ditemukan pada hubungan antara lengan atas dengan gelang bahu / tulang belikat, dan tulang
paha dengan tulang pinggul.
c. Sendi pelana, merupakan persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke
semua arah. Sendi pelana dapat ditemukan pada jari-jari tangan dan telapak tangan.
d. Sendi engsel, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Sendi engsel dapat
ditemukan pada siku dan lutut.
e. Sendi luncur/ sendi geser, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan rotasi pada satu
bidang datar saja. Sendi luncur dapat ditemukan pada pergelangan tangan dan kaki, ruas ruas tulang
belakang dan tulang selangka.
2. Sinarthrosis Sinartrosis, merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Persendian
ini dekelompokkan menjadi dua, yaitu : sinartrosis sinkondrosis dan sinartrosis sinfibrosis.
Sinartrosis sinkondrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan,
contohnya : hubungan tulang rusuk dengan tulang dada.
Sinartrosis sinfibrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh jaringan ikat serabut,
contoh : hubungan antar sendi tulang tengkorak. Hubungan atara tulang tengkorak disebut sutura.
Gerak Yang Muncul Karena Adanya Persendian Adalah :
a. Fleksi dan ekstensi.
5. OTOT
a. Otot terdiri dari
Sel-sel yang terspesialisasi untuk kontraksi, yaitu mengandung protein kontraktil yang dapat berubah
dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel untuk memendek. Sel-sel tersebut sering disebut
serabut-serabut otot. Perhatikan gb. anatomi otot manusia berikut :
Otot memiliki tiga kemampuan khusus, yaitu :
1. Kontraktibilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi/memendek.
2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan kebalikan akibat kontraksi
3. Elastisitas, yaitu kemampuan unuk kembali ke posisi semula, setelah berkotraksi atau disebut
relaksasi
Sinergis: yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.
Contoh: otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah
Antagonis: cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.
Untuk menghasilkan suatu gerak, otot bekerja berpasangan dengan otot lain. Saat suatu otot
berkontraksi, otot yang bersangkutan akan menggerakan tulang yang dilekatinya ke suatu arah.
Misalnya otot bisep dan otot trisep. Gerak fleksi terjadi karena bisep berkontraksi dan trisep dan
berileksasi. Sebaliknya gerak ekstensi terjadi karena bisep berileksasi dan trisep berkontraksi. Otot
bisep disebut fleksor, karena saat berkontraksi terjadi gerak fleksi. Sedangkan, otot trisep disebut
ekstensor, karena saat berkontraksi terjadi ekstensi.
c. Jenis Otot
Otot vertebrata dan manusia dibedakan menjadi 3 jenis otot, yaitu : otot rangka, otot polos dan otot
jantung
1. Otot rangka
Merupakan otot yang melekat dan menggerakkan tulang rangka. Otot ini mampu menggerakkan tulang
karena otot dapat memanjang dan memendek. Kedua ujung otot merekat pada dua tulang yang berbeda.
Kedua tulang tersebut dihubungkan oleh sendi. Otot rangka jika dilihat menggunakan mikroskop terlihat
seperti sel-sel otot berbentuk serabut-serabut halus panjang. Otot rangka mengandung banyak inti sel dan
tampak garis-garis terang diselingi garis-garis gelap yang melintang. Oleh sebab itu otot ini juga disebut otot
lurik atau otot serat lintang. Sel-sel serabut otot bersatu dalam suatu kelompok membentuk berkas-berkas
yang disebut fasikuli. Berkas-berkas otot diliputi oleh selaput yang disebut fasiatropia. Setiap otot
dibungkus lagi oleh selaput yang disebut fasiasuperfisialis. Gabungan otot membentuk kumparan yang
disebut empal atau ventrikel otot. Bagian ujung fentrikel otot mengecil, liat, dan keras disebut tendon. Ujung
tendon melekat pada ujung yang tidak bisa digerakkan disebut origo. Sedangkan, otot yang melekat pada
tulang yang dapat digerakkan disebut insersi. Gerak otot rangka merupakan gerak yang disadari sehingga
otot rangka disebut juga otot sadar. Otot rangka dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan
mioglobin pigmen otot penyusunnya, yaitu merah dan putih.
Otot merah memiliki lebih banyak mioglobin dibanding otot putih.
Mioglobin merupakan senyawa protein yang berfungsi mengikat molekul-molekul oksigen. Oksigen
digunakan untuk respirasi sel otot rangka, yang akan menghasilkan energi untuk bergerak.
2. Otot polos
Terdiri dari sel-sel otot yang berbentuk gelendong dengan satu intisel yang terletak di tengah, tidak
memiliki garis-garis melintang seperti otot rangka, Otot polos tidak melekat pada tulang rangak tubuh,
aktivitasnya lambat, namun geraknya beruntun sehingga mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak
cepat mengalami kelelahan, Gerak otot polos dikontrol oleh saraf tak sadar, sehingga disebut gerak tidak
sadar. Otot polos dapat dijumpai pada dinding penyusun organ-organ bagian tubuh dalam.
Merupakan gangguan yang paling umum terjadi pada tulang seperti patah atau retak tulang.
Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam.
Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan
pembengkakkan bahkan pendarahan.
1. Fraktura sederhana, merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya.
2. Fraktura kompleks, merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di sekitarnya, bahkan
dapat muncul ke permukaan kulit.
3. Greenstick, merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian.
4. Cominuted, merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, teteapi
masih berada dalam otot.
b. Gangguan fisiologis
1. Mikrosevalus, merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil.
Hal ini dikarenakan pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi kekurangan kalsium.
2. Osteoporosis, merupakan gangguan pada tulang karena massa tulang yang menurun sehinga tulang
menjadi rapuh. Osteoporisis terjadi karena ketidak seimbangan hormone kelamin pada pria atau
wanita.
3. Rakhitis, merupakan penyakit tulang yang disebabkan akibat kekurangan vitamin D. kekurangan
vitamin D menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita rakhitis terlihat bagian kaki
melengkung menyerupai huruf X atau O.
4. Kelainan akibat suatu penyakit. Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor dapat
mengakibatkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.
c. Gangguan persendian,
dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan
menjadi empat bagian, yaitu :
4. Artritis, peradangan sendi, dibedakan menjadi rhematoid (merupakan penyakit yang menyerang
anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi.gejala nyeri, kaku, bengkak, sampai
keterbatasan gerak tubuh, dan kulit terlihat memerah akibat peradangan). osteoartritia (radang pada
sendi atau kerusakan pada tulang rawan sendi) , dan gout artritis (disebabkan oleh metabolisme
abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah, yang akan
menimbulkan timbunan kristal garam urat di persendian yang menimbulkan peradangan sendi pada
lutut dan jari)
/
Terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang sehingga menyebabkan perubahan
kelengkungan batang tulang belakang.
Gangguan yang disebabkan karena kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu :
/
/
1. Skoliosis, merupakan melengkungnya tulang belakang ke arah samping.
2. Kifosis, merupakan perubahan kelengkungan pada tulang belakang sehingga orang menjadi bongkok.
3. Lordosis, melengkungnya tulang belakang di arah pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke
arah belakang.
4. Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri
atau kanan.
Otot berperan penting dalam aktivitas gerak manusia, sehingga gangguan pada otot akan
mempengaruhi aktivitas gerak.
Gangguan pada otot dapat terjadi dalam beberapa bentuk seperti berikut :
1. Atrofi, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan untuk
berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh virus.
2. Hipertrofi, merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hal ini disebabkan
aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar. Hernia abdominalis,
merupakan soberknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut.
3. Tetanus¸ merupakan otot yang mengalami kekejangan karena terus menerus berkontraksi sehingag
tidak mampu lagi berkontraksi, disebabkan luka yang terinfeksi bakteri clostridium tetani.
4. Distrofi otot, merupakan pernyait kronis yang menyebabkan gangguan gerak, disebabkan cacat
genetik.
5. Mistenia grafis, merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabakan
kelumpuhan.