Anda di halaman 1dari 2

Ada 2 tipe edema, yaitu :

Edema inflamasi, yaitu edema sebagai akibat terjadi peningkatan permeabilitas


vaskuler.

Edema noninflamasi, yaitu edema yang disebabkan oleh perubahan tekanan


hemodinamik pada dinding kapiler (disebut juga edema hemodinamik).

Pada skenario dikatakan bahwa tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Hal itu
berarti bahwa edema yang dimaksudkan dalam skenario ini adalah edema
noninflamasi. Edema diakibatkan oleh peningkatan tekanan intravaskuler yang
cenderung mendorong cairan ke dalam jaringan interstitial. Edema noninflamasi
tergantung pada keadaan :
 Peningkatan tekanan hidrostatik intravaskuler

 Penurunan tekanan osmotik koloid plasma

 Gangguan pada aliran limfatik

 Retensi garam dan air, yang merupakan gangguan utama pada penyakit
ginjal.

Pada plasma di pembuluh darah dan ECF di jaringan interstitial, terdapat 2


tekanan yang meregulasi pergerakan cairan yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan
koloid-osmotik. Tekanan hidrostatik plasma dan tekanan koloid-osmotik ECF
menyebabkan pergerakan air keluar dari pembuluh darah ke jaringan interstitial,
manakala tekanan hidrostatik ECF dan tekanan koloid-osmotik plasma
menyebabkan pergerakan cairan keluar dari jaringan interstitial ke pembuluh
darah. Apabila tekanan hidrostatik plasma menjadi lebih tinggi dari normal, atau
apabila tekanan koloid-osmotik plasma menjadi lebih rendah dari mormal, cairan
ekstraselluler darah akan bergerak dari pembuluh darah ke jaringan interstitial
melebihi kadar yang normal. Ini akan menyebabkan pengumpulan cairan ECF
yang berlebihan di jaringan interstitial lalu mengakibatkan edema.
Referensi:

Price, SA. Patofisiologi Volume II Edisi 6. Jakarta : EGC ; 2003

Anda mungkin juga menyukai